ABSTRACT
[ 51 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
[ 52 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
19.0
dilakukan selama 11 hari 16.0
penyimpanan. 13.0
10.0
Dua buah terong dimasukkan ke
0 2 4 6 8 10
respiration chambers lalu chambers Hari
ini direkatkan dengan lem dan T 7C T 15C Truang
dilapisin lilin malam agar kedap
(a)
udara. Setelah itu diukur konsentrasi
oksigen dan karbondioksida awalnya
dengan O2 meter dan CO2 meter
melalui lubang yang telah dibuat 25.0
[ 53 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
25.0
Menurut Tranggono dan
20.0
Suhardi (1990) mutu simpan buah
yO 2 (%)
15.0
akan lebih bertahan lama jika laju
10.0 respirasi rendah dan transpirasi
5.0 dapat dicegah dengan menjaga suhu
0 2 4 6 8 10
Hari penyimpanan buah tetap rendah.
T 7C T 15C Truang
Menurut Santoso (1991) laju
(c) respirasi akan meningkat dua
sampai dua setengah kali untuk
o
Gambar 2. Grafik perubahan setiap kenaikan suhu 10 C, jika laju
konsentrasi O2 dengan variasi suhu respirasi meningkat maka laju
untuk (a). precooling 10 menit, (b). konsumsi O2 juga akan tinggi.
precooling 20 menit dan (c). non
precooling 22.0
20.0
Ada beberapa faktor yang
yO 2 (%)
18.0
mempengaruhi laju respirasi, salah 16.0
satunya yaitu suhu. Suhu yang tinggi
14.0
dapat mempercepat terong 0 2 4 6 8 10
mengkonsumsi O2 sebaliknya pada Hari
Pc 10 menit Pc 20 menit Non pc
suhu rendah laju penurunan
konsentrasi O2 berjalan lambat. Hal (a)
ini dapat dibuktikan melalui gambar
(2) diatas, dimana laju penurunan 22.0
konsentrasi O2 sangat signifikan 20.0
terjadi pada suhu ruang yaitu di
yO 2 (%)
18.0
o
kisaran 28-30 C sedangkan pada 16.0
o o
suhu 7 C dan 15 C jumlah 14.0
konsentrasi O2 menurun secara 0 2 4 6 8 10
Hari
perlahan. Jika terong memiliki laju
Pc 10 menit Pc 20 menit Non pc
konsumsi O2 yang tinggi, maka laju
respirasi yang terjadi juga tinggi, (b)
begitu sebaliknya.
25.0
20.0
yO 2 (%)
15.0
10.0
5.0
0 2 4 6 8 10
Hari
Pc 10 menit Pc 20 menit Non pc
(c)
[ 54 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
(ml/kg jam)
konsentrasi O2 dengan variasi 15
o o 12
perlakuan pada a.T7 C b. T15 C dan 9
c. Truang 6
2
3
RO
0
Dengan memberikan perlakuan
0 2 4 6 8 10
pascapanen pada terong seperti Hari
precooling 10 dan 20 menit mampu T 7C T 15C Truang
8
Pada saat awal penyimpanan,
(ml/kg
6
4
respirasi berlangsung cepat, ini
dapat dibuktikan pada grafik diatas,
2
2
RO
6
4
precooling 10 dan 20 menit dengan
suhu yang sama dimana saat awal
2
2
RO
[ 55 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
RO 2 (ml/kg jam)
4
bahwa untuk buah non klimaterik
(terong) laju respirasi akan 2
berlangsung cepat dan akan terus
menurun secara konstan sampai 0
jam)
metabolisme buah-buahan 12
(ml/k
berlangsung lambat dan kandungan 9
g
6
air yang keluar dari komoditas juga
RO 2
3
kecil. Ini berarti suhu rendah mampu 0
mengendalikan transpirasi, jika 0 2 4 6 8 10
Hari
transpirasi kecil maka laju respirasi
Pc 10 menit Pc 20 menit Non pc
juga kecil. Penyimpanan suhu
rendah juga memiliki kerugian, yaitu (c)
dapat merusak komoditas apabila
suhu tidak optimal untuk komoditas Gambar 5. Grafik perubahan laju
itu sendiri. respirasi dengan variasi suhu
o o
Konsentrasi O2 yang telah penyimpanan (a). T 7 C (b). T 15 C
diamati digunakan untuk dan (c). Truang
mengetahui laju respirasi yang
terjadi dengan variasi suhu dan Untuk terong precooling 10 dan
o
perlakuan selama 11 hari 20 menit yang disimpan pada T 7 C
penyimpanan, seperti pada gambar o
dan T 15 C laju respirasi yang terjadi
berikut ini. sangat kecil dan menurun secara
6 perlahan sedangkan untuk terong
non precooling laju respirasi
RO 2 (ml/kg jam)
4
fluktuatif dan juga mengalami
2 penurunan. Saat hari ke 8
penyimpanan, laju respirasi
0
0 2 4 6 8 10
mengalami kenaikan karena saat itu
Hari
Pc 10 menit Pc 20 menit Non pc
laju konsumsi O2 berlangsung cepat
dibandingkan hari–hari sebelumnya.
(a)
[ 56 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
(ppm)
sangat tinggi, lalu menurun hingga 6000
2
4000
yCO
penyimpanan berikutnya. Dapat 2000
4000
penyimpanan dingin ( 7 C dan
o
2000 15 C). Penyimpanan pada kedua
0 suhu rendah ini tidak memberikan
0 2 4 Hari 6 8 10
hasil perubahan laju respirasi yang
T 7C T 15C Truang
berbeda jauh, hal ini berarti kedua
(a) suhu ini mampu memperlambat laju
respirasi terong.
8000
6000
Saran
yCO 2 (ppm)
[ 57 ]
STEVIA
ISSN No. 2087-6939
Vol. VI No. 02-Juli 2016
Daftar Pustaka
[ 58 ]