Oleh:
Kelompok 4
1.2 Tujuan
Mahasiswa menguasai pengetahuan akan pentingnya respirasi pada
produk hortikultura setelah panen, mahasiswa mampu melakukan
pengukuran laju respirasi dengan baik, mahasiswa mampu membedakan
laju respirasi dengan baik dari beberapa jenis produk hortikultura setelah
panen, mampu membuat laporan tertulis secara analitis dan kritis.
BAB II
METODE
Alat Praktikum :
2.2 Metode
Siapkan gelas ukur dan tabung erlemeyer yang sudah di isi air (air
biasa dan air larutan garam 1 sdm), pisahkan tauge menjadi dua bagian,
masukan tauge kedalam air biasa dan air larutan garam, tutup dengan
kertas saring dan dilapisi dengan kertas almunium foil. Siapkan tiga wadah
yang diisi dengan ketiga jenis air (biasa,dingin & panas), setelah itu
masing-masing sayur-sayur dibagi menjadi dua bagian, lalu dicelupkan
kedalam masing-masing wadah yang berisi air secara bergantian selama 1
menit, setelah semua perlakuan dilakukan maka, selanjutnya salah satu
sayur dimasukan kedalam kertas PP dan satunnya diikat dengan tali rafiah.
BAB III
2. Hari-2
3.2 Pembahasan
Buah dan sayur pada waktu masih berada di pohon, buah dan sayur
maih melakukan proses kehidupannya, dengan cara melakukan pernapasa
(respirasi), ternyata setelah dipanen buah-buahan dan sayur juga mash
melangsungkan proses repirasi. Respirasi adalah proses biologis dmna
oksigen diserap untuk digunkan pada proses pembakaran yang
menghasilkan energi dan diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran dalam
bentuk C02 dan air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat dibedakan atas
dua yaitu: faktor internal(dari dalam bahan sendiri) seperti tingkat
perkembagan organ, komposisi kimia jaringan, ukuran produk, adanya
pelapisan alami pada permukaan kulitnya, dan jenis jaringan. Faktor
eksternal( dari luar atau lingkungan disekeliling bahan) seperti suhu,
penggunaan etilen,ketersediaan oksigen,karbondioksida, terdapatnya
senyawa pengatur tumbuhan, dan adanya luka pada.
Pada praktikum mengenai respirasi ini kelompok kami
menggunakan sayur tauge,kemudian menyimpannya kedalam gelas ukur
dan elyemeyer kemudian ditutupi dengan kertas almunim foil diruang
terbuka,setelah itu Tauge diamati sejak hari pertama dan kedua.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa pada
percobaan mengukur laju respirasi di hari ke-1 menunjukkan perubahan
pada tauge yang berisi air biasa menjadi mengapung, hal ini terjadi karena
respirasi berlangsung adalah untuk memperoleh energi agar tetap dapat
melangsungkan aktivitas hidupnya. Sedangkan, pada hari ke-2 tauge yang
direndam dengan larutan garam terdapat gelembung didalam larutan itu
sendiri dan pada air biasa mengalami perubahan yaitu munculnya busa
atau buih di permukaan airnya. Karena adanya terjadi proses respirasi yang
sangat cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Nurjanah Satifah 2002,KAJIAN LAJU RESPIRASI DAN PRODUKSI
ETILEN SEBAGAI DASAR PENENTUAN WAKTU SIMPAN SAYURAN
DAN BUAH-BUAHAN.