Anda di halaman 1dari 10

Jurnal KESMAS, Vol. 8, No.

6, Oktober 2019 378

ANALISIS KUALITAS UDARA AMBIEN KARBON MONOKSIDA (CO) DAN


NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DIBEBERAPA TITIK KEMACETAN DI KOTA
MANADO
Gabriele Christy Angelia*, Rahayu H. Akili*, Sri Seprianto Maddusa*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi dari komponen lain kedalam
udara oleh kegitan manusia, sehingga mutu udara turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat konsentrasi karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di beberapa
titik kemacetan di Kota Manado. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbasis
laboratorium. Lokasi penelitian berdasarkan metode purposive sampling dilaksanakan di 3 titik
kemacetan di Kota Manado yaitu Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Raya Bethesda dan Jalan Pasar
Karombasan. Pengukuran tingkat konsentrasi untuk CO menggunakan alat CO Meter dengan
metode NDIR dan untuk NO2 berdasarkan pada acuan SNI 7119.2.2017 tentang uji kadar nitogen
dioksida (NO2) dengan metode Gness Saltzman menggunakan alat Impinger dan Spektro
photometer. Waktu pengukuran dilaksanakan sebanyak 3 kali yakni pada interval waktu: pagi
(06.00 - 09.00), siang (12.00 – 14.00), dan sore hari (16.00-18.00). Berdasalkan hasil penelitian
menunjukan konsentrasi CO dan NO2 di beberapa titik kemacetan di Kota Manado masih
memenuhi syarat dengan rata-rata konsentrasi CO sebesar 2.926,6 μg/Nm3 dengan ambang batas
30.000 μg/Nm3 dan rata-rata konsentrasi NO2 sebesar 1,0529 μg/Nm3 dengan ambang batas 400
μg/Nm3. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu konsentrasi CO dan NO2 di beberapa titik kemacetan
di Kota Manado Masih memenuhi syarat (aman). sehingga disarankan kepada Pemerintah serta
Masyarakat untuk bisa melakukan upaya/kegiatan yang menjaga kualitas udara di Kota Manado
tetap sehat dan kepada masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktifitas diluar ruangan.

Kata Kunci: Pencemaran Udara, Karbon Monoksida, Nitrogen Dioksida

ABSTRACT
Air pollution is the entry or insertion of energy substances from other components into the air by
human activity, so that the air quality drops to a certain level that causes ambient air cannot fulfill
its function. This research aims at the level of concentration of carbon monoxide (CO) and
nitrogen dioxide (NO2) at several points of congestion in the Manado city. This type of research
uses a descriptive method with a cross-sectional approach. The location of the study based on the
purposive sampling method was carried out at 3 points of traffic jam in the Manado city, were
Wolter Monginsidi Street (in front of the Transmart Star Square Bahu), Bethesda Highway and
Karombasan Market Street. Measurement of concentration levels for CO uses the CO Meter tool
with the NDIR method and for NO2 based on the reference SNI 7119.2.2017 on testing levels of
nitogen dioxide (NO2) with the Gness Saltzman method using the Impinger and Spectroscope
photometer. The measurement is carried out 3 times, with the interval time: morning (06.00 -
09.00), afternoon (12.00 - 14.00), and evening (16.00-18.00). Based on the results of the study, the
CO and NO2 concentrations at several points of traffic in the city of Manado still meet the
requirements with an average CO concentration of 2,926.6 μg / Nm3 with a threshold of 30,000 μg
/ Nm3 and an average NO2 concentration of 1,0529 μg / Nm3 with a threshold of 400 μg / Nm3.
The conclusion of this study is the concentration of CO and NO2 at several points of traffic jams in
the city of Manado is still eligible (safe). so it is recommended to the Government and the
Community to be able to make efforts / activities that maintain air quality in the city of Manado
remain healthy and to the community to use masks when outdoors activities.

Keywords: Air Polution, Carbon Monoxide, Nitrogene Dioxide


Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 379

PENDAHULUAN baku mutu yang ditetapkan yaitu baik


Peraturan pemerintah (PP) 41 tahun dengan nilai 0-51.
1999 menyebutkan bahwa pencemaran Kota manado merupakan kota
udara adalah masuknya atau terbesar kedua disulawesi setelah kota
dimasukkannya zat energi dari Makassar juga merupakan ibu kota dari
komponen lain kedalam udara oleh Sulawesu Utara yang memiliki jumlah
kegitan manusia, sehingga mutu udara penduduk mencapai 430.790 jiwa yang
turun sampai tingkat tertentu yang memungkinkan untuk meningkatnya
menyebabkan udara ambien tidak dapat pula penggunaan kendaraan dalam
memenuhi fungsinya. Pencemaran udara menjalankan aktivitas, karena jumlah
dalam bentuk gas yang ditambah ke kendaraan yang cukup banyak juga
atmosfer oleh aktivitas manusia yaitu dapat menyebabkan kemacetan. Di kota
karbon monoksida (CO), belerang Manado sendiri masih terdapat beberapa
dioksida (SO2), nitogen dioksida (NO2) titik-titik kemacetan dimana pada titik
serta klor dan flour (Achmadi,, 2014). tesebut merupakan arus campuran antara
Tingkat polusi udara tetap tinggi kendaraan pribadi, angkutan umum dan
dibanyak bagian dunia. Data baru dari sepeda motor yang cukup banyak, titik-
WHO perkiraan terbaru mengungkapkan titik kemacetan tersebut juga menjadi
jumlah korban jiwa 7 juta orang setiap pusat dari aktivitas masyarakat dimana
tahun yang disebabkan oleh pencemaran terdapat pedagang kaki lima serta
udara luar dan rumah tangga. Polusi masyarakat selaku pejalan kaki yang
udara ambien menyebabkan sekitar 4,2 berpotensi terpapar oleh gas pencemar
juta kematian pada tahun 2016, yang disebabkan oleh emisi kendaraan
sementara polusi udara rumah tangga yakni CO dan NO2 ( Statistik Kota
akibat memasak dengan bahan bakar dan Manado, 2018).
teknologi yang berpolusi menyebabkan Penelitian yang dilakukan di kota
3,8 juta kematian pada periode yang Manado oleh Sengkey (2011)
sama. (WHO, 2018). kementerian menunjukan konsentrasi gas CO akibat
lingkungan hidup dan kehutanan di lalulintas di ruas jalan Sam Ratulangi
Indonesia sendiri tingkat pencemaran Manado berkisar 7242,99 μg/m3 sampai
udara tertinggi yaitu di wilayah DKI 15577,07 μg/m3, konsentrasi tersebut
Jakarta dengan indeks standard untuk pengkuran 24 jam sudah melewati
pencemaran udara berada dalam ambang batas sesuai dengan PP RI
kategori sedang yakni 81 dari tingkat NO.41 Tahun 1999 yakni 10000 μg/m3.
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 380

Penelitian yang sama juga dilakukan waktu: pagi (06.00 - 09.00), siang (12.00
oleh Sianturi (2017) tentang analisa – 14.00), dan sore hari (16.00-18.00.
kadar NO2 yang berlokasi di Sumatra Waktu penelitian dari bulan Juni-
Utra yakni di JL. Pasar Sutomo yaitu Oktober 2019. Analisis data yang
sebesar 107,7 μg/m3, konsentrasi digunakan dalam penelitian ini adalah
tersebut belum melampaui ambang batas analisis data univariat untuk melihat
sesuai dengan PP RI NO.41 Tahun 1999 nilai minimum, nilai maksimum, dan
(400 μg/m3) namun konsentrasi tersebut nilai rata-rata pada setiap variabel
sudah dapat menunjukan dampak penelitian.
terhadap responden yang terpapar
dengan adanya keluhan saluran HASIL DAN PEMBAHASAN
pernapasan yakni batuk. Tingkat Konsentrasi Karbon
Penelitian yang dilakukan oleh Monoksida (CO)
Putra tahun 2016 menunjukan ada Konsentrasi CO Pada 3 Titik Lokasi
beberapa emisi gas buangan yang tinggi Kemacetan di Kota Manado dapat
jika kondisi jalan dalam keadaan macet. dilihat pada gambar 1.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis 8,000
6,000 5.726
tertarik untuk melakukan penelitian
4,000 3.436 3.436 3.436 3,436
2.290
tentang Analisis Kualitas Udara Ambien 2,000
2.290
1.145 1.145
Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen 0

Dioksida (NO2) dibeberapa titik


kemacetan di Kota Manado. Pagi Siang Sore

METODE Gambar 1. Tingkat konsentrasi CO di 3

Jenis penelitian yang digunakan adalah lokasi titik kemacetan di Kota Manado

metode deskriptif berbasis laboratorium


untuk melihat kualitas udara dengan Berdasarkan hasil pengukuran kualitas

parameter CO dan NO2 di beberapa titik udara pada tanggal 23, 26 sampai 27

kemacetan dengan sampel penelitian ini Agustus 2019 di 3 titik lokasi kemacetan

adalah 3 lokasi yaitu Jalan Wolter di kota Manado dari hasil analisis

Monginsidi (depan Transmart Starquer ditemukan bahwa konsentrasi karbon

Bahu), Jalan Raya Bethesda dan Jalan monoksida (CO) masih jauh dibawah

Pasar Karombasan Manado dengan baku mutu yakni 30.000 μg/Nm3. Rata-

Waktu pengukuran dilaksanakan rata konsentrasi karbon monoksida

sebanyak 3 kali yakni pada interval adalah 2.926,6 μg/Nm3 yang


Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 381

menunjukan bahwa hasil tersebut masih jenis roda empat lainnya. Kendaraan
memenuhi syarat atau tergolong baik. merupakan polutan utama dari karbon
Keadaan ini diakibatkan karena pada monoksida. Di daerah perkotaan,
sekitar titik lokasi penelitian terdapat diamati bahwa ada konsentrasi karbon
pepohonan hijau yang berfungsi monoksida yang relatif tinggi selama
menyerap polutan-polutan yang ada jam sibuk, baik di pagi hari, maupun di
disekitar titik lokasi pengukuran malam hari. Telah diperkirakan bahwa
sehingga mempengaruhi keberadaan dari setiap liter bahan bakar yang dikonsumsi
polutan-polutan udara pada saat oleh kendaraan, sekitar 370 g karbon
pengukuran dilakukan. selain itu, saat ini monoksida dilepaskan sebagai buangan
sudah banyak kendaraan baik kendaraan gas kendaraan (Situmorang, 2017).
roda empat maupun roda dua yang telah Penelitian pengukuran kualitas
menggunakan bahan bakar yang nilai udara ambien CO yang dilakukan oleh
oktannya tinggi seperti Pertamax dan Gorahe (2015) yang berlokasi di jalan
Pertalite yang memungkinkan proses Ahmad Yani didapati bahwa konsentrasi
pembakaran dalam mesin kendaraan CO pada ruas jalan tersebut senilai 7
lebih efisien sehingga emisi gas buangan ppm (8016.35 μg/Nm3). Penelitian yang
yang dikeluarkan juga menjadi lebih sama juga dilakukan oleh Sengkey
kecil. (2011) yang melakukan pengkuran
Hasil analisis dengan nilai tertinggi kualitas udara CO pada ruan jalan Sam
dari 3 titik lokasi penelitian terjadi pada Ratulangi Manado dengan hasil
titik lokasi Jalan Pasar Karombasan saat konsentrasi berkisar 7242,99 μg/m3
pengukuran pagi hari dengan hasil sampai 15577,07 μg/m3. Kedua
5.726 μg/Nm3 dan nilai terendah terjadi penelitian ini sama-sama
pada 2 titik lokasi yakni Jalan Pasar mengemukakan bahwa keberadaan dari
Karombasan dan Jalan Wolter polutan CO di jalan raya yaitu karena
Monginsidi saat pengukuran sore dan adanya emisi dari kendaraan. Penelitian
siang hari dengan hasil 1.145 μg/Nm3. yang dilakukan di Jalan Pandanaran
Hasil tertinggi yang di peroleh dari hasil Kawasan Simpang Lima, Kota
analisis dipengaruhi oleh jumlah Semarang tahun 2014 menunjukan
kendaraan yang meningkat dimana pada bahwa jumlah kendaraan berbanding
pagi hari jalan ini memiliki aktivitas lurus dengan konsentrasi CO, dimana
yang tinggi dan dilalui oleh berbagai semakin tinggi jumlah kendaraannya
jenis kendaraan seperti motor, angkutan semakin besar pula konsentrasi CO yang
umum, bus, dan truk, serta berbagai terukur (Sinaga, 2014). Hasil dari
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 382

penelitian ini menunjukan bahwa Gambar 2. Tingkat konsentrasi NO2 di 3


keberadaan polutan CO masih berada lokasi titik kemacetan di Kota Manado
dibawah baku mutu, namun harus tetap
diwaspai karena berdasarkan penelitian Hasil pengukuran udara ambien di 3
yang dilakukan di Terminal Cicaheum lokasi kemacetan di kota Manado, rata-
tentang kualitas udara yang menunjukan rata konsentrasi nitrogen dioksida (NO2)
meski rata-rata nilai CO masih berada adalah 1,0529 μg/Nm3 yang berarti hasil
dibawah baku mutu namun paparannya tersebut masih berada di bawah baku
dapat terakumulasi dalam tubuh mutu 400 μg/Nm3. Kondisi ini
responden dengan terbuktinya sebagian diakibatkan karena disekitar lokasi
besar kadar HbCO responden pengukuran terdapat pepohonan hijau
mengalami peningkatan setelah yang berfungsi menyerap polutan. sama
sampling/pengukuran dilakukan halnya dengan yang telah dipaparkan
(Fitriana, 2012). dalam konsentrasi karbon monoksida
Karbon monoksida selain berbahaya (CO), saat ini sudah banyak kendaraan
bagi kesehatan juga berdampak buruk baik kendaraan roda empat maupun roda
bagi kualitas lingkungan, CO dapat dua yang telah menggunakan bahan
mengakibatkan turunnya kualitas udara bakar yang nilai oktannya tinggi seperti
yang tentunya berdampak negatif bagi Pertamax dan Pertalite yang
mahkluk hidup maupun tumbuh- memungkinkan proses pembakaran
tumbuhan. Konsentrasi CO berlebih di dalam mesin kendaraan lebih efisien
atmosfer dapat meningkatkan efek sehingga emisi gas buangan yang
rumah kaca (Sumantri, 2015). dikeluarkan juga menjadi lebih kecil.
Berdasarkan hasil analisis nilai
Tingkat Konsentrasi Nitrogen tertinggi konsentrasi NO2 terjadi pada
Dioksida (NO2) pengukuran di titik lokasi Jalan Raya
Konsentrasi NO2 Pada 3 Titik Lokasi Bethesda pengukuran dipagi hari dengan
Kemacetan di Kota Manado dapat hasil 2,1177 μg/Nm3 dan nilai terkecil
dilihat pada gambar 2. konsentrasi NO2 terjadi pada

3 pengukuran di titik lokasi Jalan Pasar


2,1177
2 1,539 1,5669 Krombasan pengukuran disore hari
1,3332 1,0929
0,3704 0,8761
1
0,2619 0,3178
dengan hasil 0,3178 μg/Nm . Penelitian
3

0
yang dilakukan di 3 titik lokasi
Jln. Bethesda Jln. Psr Jln. Wolter
Karombasan Monginsidi kemacetan pada tanggal 23,26 sampai
Pagi Siang Sore 27 Agustus 2019 meninjukan hasil
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 383

tertinggi yaitu saat pengukuran dipagi dioksida telah ditetapkan pada 8 ppm
hari karena jumlah kendaraan meningkat selama periode 8 jam. Namun, bahkan
pada waktu pengukuran tersebut pada konsentrasi yang jauh lebih rendah,
khususnya kendaraan bermotor dan nitrogen dioksida menyebabkan
angkutan umum. Oksida nitrogen peningkatan kejadian bronkitis akut
diproduksi terutama dari proses pada anak-anak dan peningkatan
pembakaran bahan bakar fosil, seperti hambatan jalan napas pada dewasa
bensin, batubara dan gas alam (Astuti, (Sodhi, 2015). Sama halnya dengan
2016). penelitian yang dilakukan oleh Irawan
Penelitian yang dilakukan oleh tahun 2016 yang menunjukan adanya
Rahmatika (2017) di Kabupaten hubungan positif dari analisis korelasi
Magelang menunjukan hasil konsentrasi NO2 terhadap kejadian ISPA (Irawan,
NO2 tertinggi tertapat pada lokasi 2016).
Cluster III dengan hasil 62,77 μg/Nm3. Udara yang telah tercemar oleh gas
penelitian ini menunjukan bahwa sektor nitrogen oksida tidak hanya berbahaya
transportasi merupakan salah satu faktor bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga
terbesar yang mengakibatkan berbahaya bagi kehidupan tanaman.
keberadaan NO2 di jalan raya. Sumber Pengaruh gas NOx pada tanaman antara
utama NOx adalah transportasi sebanyak lain timbulnya bintik-bintik pada
43%, industri 32% dan proses alam 5% permukaan daun. Pada konsentrasi yang
(Putra, 2016). lebih tinggi gas tersebut dapat
Saluran pernapasan merupakan menyebabkan nekrosis atau kerusakan
organ yang sangat berpengaruh ketika pada jaringan daun (Wardhana, 2004).
terpapar nitrogen dioksida. Bukti ilmiah Selain itu, dampak dari NO2 terdahadap
menunjukan keterpaparan NO2 selama lingkungan sebagai sumber polutan
30 menit hingga 24 jam akan yaitu menyebabkan hujan asam, asbut
menimbulkan efek yang merugikan bagi fotokimia dan aerosol yang tentunya
pernapasan yaitu inflamasi atau berbahaya baik bagi lingkungan maupun
peradangan saluran pernapasan pada terhadap kesehatan manusia dan hewan
orang yang sehat serta peningkatan (Sodhi, 2015).
gejala pada penderita asma (U.S
Environmental Protection Agency dalam
Sakti 2012). Konsentrasi maksimum
yang diizinkan untuk pemaparan
okupasional (terkait pekerjaan) nitrogen
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 384

Faktor Meteorologi untuk faktor kelembaban adalah 44%


Tabel 1. Gambaran Faktor Metereologi dimana hasil ini terdapat disetiap titik
beberapa Titik Kemacetan di Kota lokasi penelitian pada pengukuran saat
Manado siang hari.
Berdasarkan hasil pengukuran untuk
faktor kecepatan angin memiliki nilai
rata-rata 0,7 m/s. Nilai tertinggi untuk
faktor kecepatan angin dengan hasil 1,5
m/s yang terdapat pada titik lokasi jalan
Pasar Karombasan pengukuran pagi hari
dan untuk nilai terendah adalah 0,1 m/s
Hasil penelitian yang dilakukan pada 3 yang terdapat pada 2 titik lokasi
titik lokasi kemacetan di kota Manado pengukuran yakni jalan Raya Bethesda
diperoleh rata-rata untuk faktor tekanan dan jalan Raya Wolter Monginsidi
adalah 760 mmHg dan hasil ini pengukuran dipagi hari.
merupakan nilai yang sama untuk faktor Menurut penelitian yang dilakukan
tekanan di setiap titik lokasi penelitian. oleh Hasairin (2018) menyatakan bahwa
Untuk faktor suhu nilai rata-rata pada suhu lingkungan memiliki korelasi yang
0
saat pengukuran adalah 40,3 C. Nilai positif dengan keberadaan polutan CO di
tertinggi untuk faktor suhu terdapat pada Medan Sunggai Kota Medan. Berbeda
pengkuran titik lokasi jalan Pasar dengan penelitian yang dilakukan oleh
Karombasan dengan hasil yaitu 42,40C Noviani (2013) yang menunjukan bahwa
pengukuran saat pagi hari dan nilai suhu berbanding terbalik dengan
terendah terdapat pada pengukuran titik konsentrasi pencemar (CO, NO2 dan
lokasi jalan Wolter Monginsidi dengan SO2) yang dihasilkan yang artinya
hasil yaitu 32,80C. Rata-rata nilai untuk konsentrasi pencemar (CO, NO2 dan
faktor kelembaban adalah 46,9%. Nilai SO2) semakin rendah apabila suhu udara
tertinggi untuk faktor kelembaban semakin tinggi. Sama hal dengan faktor
terdapat pada pengukuran di setiap titik kecepatan angin yang berdasarkan
lokasi penelitian yakni pada jalan penelitian tersebut menunjukan bahwa
Bethesda dengan hasil 49% pengukuran kecepatan angin berbanding terbalik
pagi dan sore hari serta jalan Pasar dengan konsentrasi pencemar (CO, NO2
Karombasan dan jalan Wolter dan SO2) yang artinya konsentrasi
Monginsidi pada pengukuran pada pencemar akan semakin kecil ketika
pengukuran pagi hari dan nilai terendah semakin besar kecepatan angin yang
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 385

berhembus karena konsentrasi pencemar jalan raya terutama daerah


(CO, NO2 dan SO2) akan rawan kemacetan.
terdispersi/menyebar ke segala arah c. Kegiatan uji emisi bagi
(Noviani, 2013). kendaraan-kendaraan bermotor
Kurniawati (2017) dalam secara berkala.
penelitiannya menunjukan bahwa 2. Bagi Masyarakat
adanya hubungan antara kelembaban Saran yang tepat bagi masyarakat yakni
udara dengan konsentrasi CO di selalu melakukan perawatan mesin dari
Terminal Mangkang dan Terminal kendaraan serta uji emisi secara.
Panggaron Semarang. Penelitian ini 3. Bagi Peneliti
sejalan dengan penelitian yang Saran untuk peneliti selanjutnya agar
dilakukan oleh Istirokhatun (2016) yang melakukan penelitian serupa namun
menyatakan bahwa ketika kelembaban pemeriksaannya dilkakukan pada
udara yang rendah konsentrasi NO2 akan individu, agar masyarakat dapat
rendah dan ketika konsentrasi tinggi mengetahui lebih jelas dampak dari
terjadi ketika kelembaban udara tinggi.. pencemaran udara yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukan bahwa kulitas udara ambien Achmadi U. 2014. Dasar-Dasar
Penyakit Berbasis Lingkungan.
karbon moksida (CO) dan nitrogen
Jakarta: PT Raja Grafindo.
dioksida (NO2) di beberapa titik
Astuti D. 2016. Pengetahuan Tentang
kemacetan di kota Manado masih berada udara. PT Sarana Panca Karya
dibawah baku mutu (memenuhi syarat). Nusa
Fitriana D, Oginawati K. 2012. Studi
Paparan Gas Karbon Monoksida
SARAN Dan Dampaknya Terhadap
1. Bagi Pemerintah Atau Pengambil Pekerja Di Terminal Cicaheum
Bandung Study Of Carbon
Kebijakan Monoxide Gas Exposure And Its
a. Kegiatan pemantauan kualitas Eff. Jurnal Teknik Lingkungan
Volume 18 Nomor 1.
udara secara menyeluruh. https://ftsl.itb.ac.id/wp-
b. Dinas pertanaman bekerja sama content/uploads/sites/8/2018/06/3.
-Dara-Fitriana-environmental-
dengan BPLH perawatan health.pdf. Di unduh pada tanggal
pepohonan dan tanaman 9 september 2019

penyerap polusi di sepanjang Gorahe I, Jansen F. 2015. Pemodelan


Hubungan Antara Arus Lalu
Lintas Dan Polusi Udara (Co)
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 386

(Studi Kasus : Ruas Jalan Sam unduh pada tanggal 9 september


Ratulangi Depan Indo Meubel, 2019
Ruas Jalan Ahmad Yani Depan
Koni Dan Ruas Jalan Piere Noviani ,dkk. 2013. Pengaruh Jumlah
Tendean Samping Patung Kendaraan Dan Faktor
Pahlawan). Jurnal Sipil Statik. Meteorologis (Suhu, Kecepatan
Vol 3, No 7. Angin) Terhadap Peningkatan
https://ejournal.unsrat.ac.id/index. Konsentrasi Gas Pencemar Co,
php/jss/article/view/8918. Di No₂, Dan So₂ Pada Persimpangan
unduh pada tanggal 9 september Jalan Kota Semarang (Studi
2019 Kasus Jalan Karangrejo Raya,
Sukun Raya, Dan Ngesrep Timur
Hasairin A, Siregar R. 2018. Deteksi V). DIPOIPTEKS Vol. 1, No. 1.
Kandungan Gas Karbon https://ejournal3.undip.ac.id/index
Monoksida (Co) Hubungan .php/dipoipteks/article/view/5466.
Dengan Kepadatan Lalu-Lintas Di unduh pada tanggal 9
Di Medan Sunggal, Kota Medan. september 2019
Jurnal Biosains. Vol 4, No 1.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/i Nurhayati. 2013. Pencemaran
ndex.php/biosains/article/view/98 Lingkungan. Bandung: Yrama
41. Di unduh pada tanggal 9 Widya
september 2019 Peraturan Pemerintah. 1999. Peraturan
Irawan A, dkk. 2016. Indeks Standar Pemerintah RI Nomor 41 Tahun
Pencemaran Udara, Faktor 1999 tentang Pengendalian
Metereologi Dan Infeksi Pencemaran Udara. Jakarta :
Saluran Pernapasan Akut Di Pemerintah Republik Indonesia
Pekanbaru. Berita Kedokteran Putra D, dkk. 2016. Analisis Hubungan
Masyarakat. Vol Antara Kemacetan Dan Polusi
33, No 5. https://jurnal.ugm.ac. Udara Di Jalan Sultan
id/bkm/article/view/12669. Di Abdurahman Pontianak. Jurnal
unduh pada tanggal 9 Teknik sipil Vol 2
september 2019 (2) http://jurnal.untan.ac.id/index.
Istirokhatun, N. Titik, R. Citra. 2016. php/JMHMS/article/view/16138
Kontribusi Parameter di unduh pada 15 juni 2019
Meteorologi dan Kondisi Lalu Rahmatika N. 2017. Analisis Risiko
Lintas Terhadap Konsentrasi Paparan Nitrogen Dioksida (NO2)
Pencemar NO2 di Kota Dari Polutan Ambien Terhadap
Semarang. Jurnal Presipitasi Kesehatan Masyarakat Di
Vol 12 (2). Kabupaten Magelang Tahun
http://eprints.undip.ac.id/27502 2015. Skrpsi (Online).
/ diunduh pada 24 Mei 2019 http://repository.uinjkt.ac.id/dspac
Kurniawati I, dkk. 2017. Indikator e/handle/123456789/35931. Di
Pencemaran Udara Berdasarkan unduh pada tanggal 9 september
Jumlah Kendaraan Dan Kondisi 2019
Iklim (Studi Di Wilayah Terminal Sakti E. 2012. Tinjauan Tentang
Mangkang Dan Terminal Kualitas Udara Ambien (NO2,
Penggaron Semarang). Jurnal SO2, Total Suspended Particulate)
Kesehatan Masyarakat Indonesia. Terhadap Kejadian ISPA Di Kota
Volume 12. No. 2. Bekasi Tahun
https://jurnal.unimus.ac.id/index.p 2004-2011. Skrpsi (Online). http:/
hp/jkmi/article/view/3171. Di /lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 387

20319917&lokasi=lokal. Di WHO (World Health Organization).


unduh pada tanggal 9 september 2018. Polusi Udara
2019
Sengkey S, dkk. 2011. Tingkat
Pencemaran Udara CO Akibat
Lalu Lintas Dengan Prediksi
Polusi Udara Skala Mikro. Jurnal
Ilmiah Media Engineering. Vol
1 (2) https://ejournal.unsrat.ac.id/i
ndex.php/jime/article/view/4218
di unduh pada 15 juni 2019
Sianturi, Novita. 2017. Analisa Kadar
CO dan NO2 di Udara
Berdasarkan Tingkat Frekuensi
Lalu Lintas dan Keluhan
Gangguan Saluran Pernapasan
Pada Pedagang Kaki Lima di
Pasar Horas
Tahun 2017. Skripsi. http://reposit
ori.usu.ac.id/handle/123456789/1
350 di unduh pada 24 Juni 2019
Sinaga S, dkk. 2014. Pengaruh Jumlah
Kendaraan Dan Faktor
Meteorologi Terhadap
Konsentrasi Karbon Monoksida
(Co) Di Jalan Pandanaran
Kawasan Simpang Lima, Kota
Semarang. Jurnal Teknik
Lingkungan. Vol 3, No 1 (2014).
https://ejournal3.undip.ac.id/index
.php/tlingkungan/article/view/463
9. Di unduh pada tanggal 9
september 2019
Situmorang M. 2017. Kimia Lingkunan.
Depok: Rajawali Pers
Sodhi G. 2015. Konsep Dasar Kimia
Lingkungan. Jakarta: EGC
Statistik Kesejahtraan Rakyat Kota
Manado 2018
Sumantri A. 2015. Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: Prenada
Media Group.
Wardhana, Wisnu Arya. 2008. Dampak
Pencemaran Lingkungan (Edisi
Revisi). Yogyakarta: Penerbit
Andi

Anda mungkin juga menyukai