ABSTRAK
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi dari komponen lain kedalam
udara oleh kegitan manusia, sehingga mutu udara turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat konsentrasi karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di beberapa
titik kemacetan di Kota Manado. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbasis
laboratorium. Lokasi penelitian berdasarkan metode purposive sampling dilaksanakan di 3 titik
kemacetan di Kota Manado yaitu Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Raya Bethesda dan Jalan Pasar
Karombasan. Pengukuran tingkat konsentrasi untuk CO menggunakan alat CO Meter dengan
metode NDIR dan untuk NO2 berdasarkan pada acuan SNI 7119.2.2017 tentang uji kadar nitogen
dioksida (NO2) dengan metode Gness Saltzman menggunakan alat Impinger dan Spektro
photometer. Waktu pengukuran dilaksanakan sebanyak 3 kali yakni pada interval waktu: pagi
(06.00 - 09.00), siang (12.00 – 14.00), dan sore hari (16.00-18.00). Berdasalkan hasil penelitian
menunjukan konsentrasi CO dan NO2 di beberapa titik kemacetan di Kota Manado masih
memenuhi syarat dengan rata-rata konsentrasi CO sebesar 2.926,6 μg/Nm3 dengan ambang batas
30.000 μg/Nm3 dan rata-rata konsentrasi NO2 sebesar 1,0529 μg/Nm3 dengan ambang batas 400
μg/Nm3. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu konsentrasi CO dan NO2 di beberapa titik kemacetan
di Kota Manado Masih memenuhi syarat (aman). sehingga disarankan kepada Pemerintah serta
Masyarakat untuk bisa melakukan upaya/kegiatan yang menjaga kualitas udara di Kota Manado
tetap sehat dan kepada masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktifitas diluar ruangan.
ABSTRACT
Air pollution is the entry or insertion of energy substances from other components into the air by
human activity, so that the air quality drops to a certain level that causes ambient air cannot fulfill
its function. This research aims at the level of concentration of carbon monoxide (CO) and
nitrogen dioxide (NO2) at several points of congestion in the Manado city. This type of research
uses a descriptive method with a cross-sectional approach. The location of the study based on the
purposive sampling method was carried out at 3 points of traffic jam in the Manado city, were
Wolter Monginsidi Street (in front of the Transmart Star Square Bahu), Bethesda Highway and
Karombasan Market Street. Measurement of concentration levels for CO uses the CO Meter tool
with the NDIR method and for NO2 based on the reference SNI 7119.2.2017 on testing levels of
nitogen dioxide (NO2) with the Gness Saltzman method using the Impinger and Spectroscope
photometer. The measurement is carried out 3 times, with the interval time: morning (06.00 -
09.00), afternoon (12.00 - 14.00), and evening (16.00-18.00). Based on the results of the study, the
CO and NO2 concentrations at several points of traffic in the city of Manado still meet the
requirements with an average CO concentration of 2,926.6 μg / Nm3 with a threshold of 30,000 μg
/ Nm3 and an average NO2 concentration of 1,0529 μg / Nm3 with a threshold of 400 μg / Nm3.
The conclusion of this study is the concentration of CO and NO2 at several points of traffic jams in
the city of Manado is still eligible (safe). so it is recommended to the Government and the
Community to be able to make efforts / activities that maintain air quality in the city of Manado
remain healthy and to the community to use masks when outdoors activities.
Penelitian yang sama juga dilakukan waktu: pagi (06.00 - 09.00), siang (12.00
oleh Sianturi (2017) tentang analisa – 14.00), dan sore hari (16.00-18.00.
kadar NO2 yang berlokasi di Sumatra Waktu penelitian dari bulan Juni-
Utra yakni di JL. Pasar Sutomo yaitu Oktober 2019. Analisis data yang
sebesar 107,7 μg/m3, konsentrasi digunakan dalam penelitian ini adalah
tersebut belum melampaui ambang batas analisis data univariat untuk melihat
sesuai dengan PP RI NO.41 Tahun 1999 nilai minimum, nilai maksimum, dan
(400 μg/m3) namun konsentrasi tersebut nilai rata-rata pada setiap variabel
sudah dapat menunjukan dampak penelitian.
terhadap responden yang terpapar
dengan adanya keluhan saluran HASIL DAN PEMBAHASAN
pernapasan yakni batuk. Tingkat Konsentrasi Karbon
Penelitian yang dilakukan oleh Monoksida (CO)
Putra tahun 2016 menunjukan ada Konsentrasi CO Pada 3 Titik Lokasi
beberapa emisi gas buangan yang tinggi Kemacetan di Kota Manado dapat
jika kondisi jalan dalam keadaan macet. dilihat pada gambar 1.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis 8,000
6,000 5.726
tertarik untuk melakukan penelitian
4,000 3.436 3.436 3.436 3,436
2.290
tentang Analisis Kualitas Udara Ambien 2,000
2.290
1.145 1.145
Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen 0
Jenis penelitian yang digunakan adalah lokasi titik kemacetan di Kota Manado
parameter CO dan NO2 di beberapa titik udara pada tanggal 23, 26 sampai 27
kemacetan dengan sampel penelitian ini Agustus 2019 di 3 titik lokasi kemacetan
adalah 3 lokasi yaitu Jalan Wolter di kota Manado dari hasil analisis
Bahu), Jalan Raya Bethesda dan Jalan monoksida (CO) masih jauh dibawah
Pasar Karombasan Manado dengan baku mutu yakni 30.000 μg/Nm3. Rata-
menunjukan bahwa hasil tersebut masih jenis roda empat lainnya. Kendaraan
memenuhi syarat atau tergolong baik. merupakan polutan utama dari karbon
Keadaan ini diakibatkan karena pada monoksida. Di daerah perkotaan,
sekitar titik lokasi penelitian terdapat diamati bahwa ada konsentrasi karbon
pepohonan hijau yang berfungsi monoksida yang relatif tinggi selama
menyerap polutan-polutan yang ada jam sibuk, baik di pagi hari, maupun di
disekitar titik lokasi pengukuran malam hari. Telah diperkirakan bahwa
sehingga mempengaruhi keberadaan dari setiap liter bahan bakar yang dikonsumsi
polutan-polutan udara pada saat oleh kendaraan, sekitar 370 g karbon
pengukuran dilakukan. selain itu, saat ini monoksida dilepaskan sebagai buangan
sudah banyak kendaraan baik kendaraan gas kendaraan (Situmorang, 2017).
roda empat maupun roda dua yang telah Penelitian pengukuran kualitas
menggunakan bahan bakar yang nilai udara ambien CO yang dilakukan oleh
oktannya tinggi seperti Pertamax dan Gorahe (2015) yang berlokasi di jalan
Pertalite yang memungkinkan proses Ahmad Yani didapati bahwa konsentrasi
pembakaran dalam mesin kendaraan CO pada ruas jalan tersebut senilai 7
lebih efisien sehingga emisi gas buangan ppm (8016.35 μg/Nm3). Penelitian yang
yang dikeluarkan juga menjadi lebih sama juga dilakukan oleh Sengkey
kecil. (2011) yang melakukan pengkuran
Hasil analisis dengan nilai tertinggi kualitas udara CO pada ruan jalan Sam
dari 3 titik lokasi penelitian terjadi pada Ratulangi Manado dengan hasil
titik lokasi Jalan Pasar Karombasan saat konsentrasi berkisar 7242,99 μg/m3
pengukuran pagi hari dengan hasil sampai 15577,07 μg/m3. Kedua
5.726 μg/Nm3 dan nilai terendah terjadi penelitian ini sama-sama
pada 2 titik lokasi yakni Jalan Pasar mengemukakan bahwa keberadaan dari
Karombasan dan Jalan Wolter polutan CO di jalan raya yaitu karena
Monginsidi saat pengukuran sore dan adanya emisi dari kendaraan. Penelitian
siang hari dengan hasil 1.145 μg/Nm3. yang dilakukan di Jalan Pandanaran
Hasil tertinggi yang di peroleh dari hasil Kawasan Simpang Lima, Kota
analisis dipengaruhi oleh jumlah Semarang tahun 2014 menunjukan
kendaraan yang meningkat dimana pada bahwa jumlah kendaraan berbanding
pagi hari jalan ini memiliki aktivitas lurus dengan konsentrasi CO, dimana
yang tinggi dan dilalui oleh berbagai semakin tinggi jumlah kendaraannya
jenis kendaraan seperti motor, angkutan semakin besar pula konsentrasi CO yang
umum, bus, dan truk, serta berbagai terukur (Sinaga, 2014). Hasil dari
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 382
0
yang dilakukan di 3 titik lokasi
Jln. Bethesda Jln. Psr Jln. Wolter
Karombasan Monginsidi kemacetan pada tanggal 23,26 sampai
Pagi Siang Sore 27 Agustus 2019 meninjukan hasil
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 383
tertinggi yaitu saat pengukuran dipagi dioksida telah ditetapkan pada 8 ppm
hari karena jumlah kendaraan meningkat selama periode 8 jam. Namun, bahkan
pada waktu pengukuran tersebut pada konsentrasi yang jauh lebih rendah,
khususnya kendaraan bermotor dan nitrogen dioksida menyebabkan
angkutan umum. Oksida nitrogen peningkatan kejadian bronkitis akut
diproduksi terutama dari proses pada anak-anak dan peningkatan
pembakaran bahan bakar fosil, seperti hambatan jalan napas pada dewasa
bensin, batubara dan gas alam (Astuti, (Sodhi, 2015). Sama halnya dengan
2016). penelitian yang dilakukan oleh Irawan
Penelitian yang dilakukan oleh tahun 2016 yang menunjukan adanya
Rahmatika (2017) di Kabupaten hubungan positif dari analisis korelasi
Magelang menunjukan hasil konsentrasi NO2 terhadap kejadian ISPA (Irawan,
NO2 tertinggi tertapat pada lokasi 2016).
Cluster III dengan hasil 62,77 μg/Nm3. Udara yang telah tercemar oleh gas
penelitian ini menunjukan bahwa sektor nitrogen oksida tidak hanya berbahaya
transportasi merupakan salah satu faktor bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga
terbesar yang mengakibatkan berbahaya bagi kehidupan tanaman.
keberadaan NO2 di jalan raya. Sumber Pengaruh gas NOx pada tanaman antara
utama NOx adalah transportasi sebanyak lain timbulnya bintik-bintik pada
43%, industri 32% dan proses alam 5% permukaan daun. Pada konsentrasi yang
(Putra, 2016). lebih tinggi gas tersebut dapat
Saluran pernapasan merupakan menyebabkan nekrosis atau kerusakan
organ yang sangat berpengaruh ketika pada jaringan daun (Wardhana, 2004).
terpapar nitrogen dioksida. Bukti ilmiah Selain itu, dampak dari NO2 terdahadap
menunjukan keterpaparan NO2 selama lingkungan sebagai sumber polutan
30 menit hingga 24 jam akan yaitu menyebabkan hujan asam, asbut
menimbulkan efek yang merugikan bagi fotokimia dan aerosol yang tentunya
pernapasan yaitu inflamasi atau berbahaya baik bagi lingkungan maupun
peradangan saluran pernapasan pada terhadap kesehatan manusia dan hewan
orang yang sehat serta peningkatan (Sodhi, 2015).
gejala pada penderita asma (U.S
Environmental Protection Agency dalam
Sakti 2012). Konsentrasi maksimum
yang diizinkan untuk pemaparan
okupasional (terkait pekerjaan) nitrogen
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 384