Anda di halaman 1dari 3

Nama : Albert Nathanael

Nim : 2019051084004

Jurusan / Prodi : Fisika / Teknik Geofisika

Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan energi geothermal dan sebutkan dari mana sumber utama energi
geothermal! (Jawaban dapat disertai dengan gambar/ilustrasi).

Jawab :

(th dan thermal = panas), energi panas bumi berasal dari panas yang dihasilkan oleh bumi. pertama,
pelajaran singkat geologi : di bawah permukaan (atau hancuran) bumi disana adalah sejumlah lapisan
penghasil panas batuan, mineral, dan magma, termasuk mantel, inti luar, dan inti dalam. Semakin
dalam Anda menggali menuju pusat Bumi, semakin panas.

Faktanya, inti (sekitar 4.000 mil di bawah permukaan), dapat mencapai suhu 7.600 derajat Fahrenheit.
Panas ini yang dapat dimanfaatkan untuk energi disebabkan oleh sisa panas dari pembentukan bumi,
serta peluruhan isotop radioaktif.
2. Jelaskan sebaran geothermal yang ada di Indonesia, serta berikan informasi sejauh mana efisiensi
pemanfaatan energi geothermal tersebut!

Jawab : Potensi dan Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi di Indonesia Berbicara tentang potensi,
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi (geothermal) yang besar. Menurut data PT Pertamina
Geothermal Energy (pge.pertamina.com), Indonesia memiliki 40% dari seluruh potensi panas bumi di
dunia. Sumber-sumber tersebut tersebar di 251 lokasi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga
ujung barat Papua. Kementerian ESDM (2013) memperkirakan kapasitas seluruh cadangan dan sumber
daya energi panas bumi di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik). Jumlah energi tersebut,
jika menggunakan BBM, setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.
Sayangnya dari potensi besar energi panas bumi di Indonesia tersebut, baru kurang dari 4 persen saja
yang telah dimanfaatkan. Tidak banyak pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi di
Indonesia. Dari yang sedikit tersebut antara lain : PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa
Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
3. Menurut pendapat saudara apakah energi geothermal memiliki dampak negative terhadap
lingkungan sekitar ?

Jawab :

1) Kerusakan Geiser dan Lansekap


Kehancuran geiser terjadi karena aktivitas pengeboran ke bawah permukaan. Ekstraksi panas
melalui power plant membuat geiser alami kehilangan tekanan dan lama-lama bisa kering.
Contoh geiser yang rusak karena pemboran geothermal: geiser Beowawe di Nevada.
2) Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi oleh kontaminan seperti yang terdapat secara alamiah di dalam
Bumi. Namun proses ekstraksi termal Bumi telah memobilisasinya sehingga mencemari air
(tanah dan permukaan). Pencemaran tersebut bisa terjadi oleh zat-zat yang terkandung di
dalam bumi, seperti Arsen (As), Antimon (Sb), dan Boron (B).
3) Gempa dan Retakan
Salah satu aktivitas yang dilakukan dalam pembangkit listrik geothermal adalah hydraulic
fracturing (fracking). Fracking dilakukan untuk membuat retakan pada reservoir dengan tujuan
akhir meningkatkan permeabilitas batuan sarang. Fracking menyebabkan terjadinya penurunan
kohesivitas (daya ikat) pada batuan. Pertambahan fluida dalam reservoir menyebabkan
kenaikan tekanan, reservoir terfasilitasi untuk mengalami pergerakan (slip) karena gaya gesek
statisnya terlampaui. Kondisi inilah yang bisa mengadirkan getaran/gempa.
4) Blow Out
Blow out adalah suatu peristiwa mengalirnya minyak, gas, atau cairan lain ke permukaan dari
aktivitas pengeboran dan tak bisa dikontrol. Sebuah ledakan bisa terjadi selama operasi
pengeboran sumur panas bumi. Kasus di dataran Alasehir-Turki, sejumlah besar cairan panas
bumi muncul di sepanjang zona sesar memotong endapan berumur Neogen di tiga lokasi.

5) Amblesan
Amblesan atau penurunan permukaan tanah terjadi karena adanya ekstraksi fluida pada
kedalaman yang relatif dangkal. Teori konsolidasi sederhana Terzhagi menghubungkan tekanan
pori yang menurun dengan tekanan efektif yang naik; kompaksi yang dihasilkan proporsional
antara kompresibilitas dan ketebalan lapisan yang mengkompaksi dengan ukuran penurunan
tekanan pori. Amblesan terjadi di pembangkit energi geotermal Wairakei, Selandia Baru yang
dibangun pada 1958 dengan produksi 150±Mwe (Megawatt electric). Amblesan mencapai 14±
0,5 m dengan kecepatan 200 mm/tahun dan diperkirakan mencapai 20±2 m pada 2050.
4. Khusunya di Papua apakah pernah saudara temui potensi pemanfaatan energi geothermal dalam
kehidupan sehari-hari. Berikan contoh lokasi yang anda ketahui!
Jawab : sumber daya panas bumi yang terdapat di Kampung Demini, Distrik Momiwaren. Penelitian
bertujuan mengetahui potensi sumber daya panas bumi di Kampung Demini dengan menggunakan
metode geothermometer untuk perkiraan suhu reservoir panas bumi berdasarkan kandungan SiO2, Na,
dan K. Berdasarkan hasil penelitian, walaupun berjenis suhu rendah, mata air panas Demini dapat
dikembangkan menjadi pembangkit listrik siklus binari.
5. Sebutkan kendala pengembangan energi geothermal di Indonesia!
Jawab : Pengembangan panas bumi di Indonesia hingga saat ini masih banyak menemui kendala. ...
Kendala yang masih menghambat antara lain lokasi potensi panas bumi yang terletak di hutan
konservasi, adanya resistensi masyarakat, permasalahan harga, pendanaan dan proses perizinan yang
berhubungan dengan bisnis panas bumi.
6. Apa kaitan antara Energi Geothermal dan Radioaktifitas yang anda pahami, sebutkan dan jelaskan!

Jawab : Gradien panas bumi adalah tingkat di mana suhu meningkat dengan meningkatnya kedalaman di
dalam bumi. Di luar batas lempeng tektonik, panas mencapai sekitar 25 ° C per km kedalaman, atau 1 ° F
per 70 kaki, di sebagian besar tempat di Bumi. Meskipun penggunaan kata "geo" mengacu pada bumi,
konsep ini dapat digunakan di planet lain. Panas internal Bumi berasal dari kombinasi panas buangan
dari pembentukan Bumi, panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, dan panas dari sumber lain.
Isotop radioaktif utama yang menghasilkan panas adalah kalium-40, uranium-238, uranium-235, dan
torium-232. Di pusat planet, suhunya bisa mencapai 7000 K dan tekanannya bisa mencapai 360 GPa.
Karena begitu banyak panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, para ilmuwan percaya bahwa di
awal sejarah Bumi, sebelum masa paruh isotop pendek habis, Bumi menghasilkan panas yang jauh lebih
tinggi. Panas yang dihasilkan dua kali lipat waktu, menyebabkan konveksi mantel dan perubahan
tektonik yang lebih besar, dan menyebabkan pembentukan jenis batuan tertentu, seperti komatiite,
yang tidak lagi terbentuk di bawah kondisi saat ini di Bumi

Anda mungkin juga menyukai