6R
1. Seperti ditunjukkan pada gambar, planet A dan
planet B memiliki radius yang sama berturut-
M 4M
turut bermassa 4M dan M. Jarak antara pusat
R v R
massa kedua planet adalah 6R. Sebuah roket
bermassa m diluncurkan dari permukaan planet B A
B menuju pusat massa planet A. Asumsikan roket bergerak sepangjang garis lurus yang
menghubungkan kedua planet. Hitung :
a. kelajuan awal minimum roket agar berhasil mencapai permukaan planet A!
b. kelajuan roket mencapai permukaan planet A jika peluru diluncurkan kecepatan awal
minimum .
Pembahasan:
a. Petama kita menghitung posisi setimbang p roket dimana besar gaya gravitasi oleh kedua
planet terhadap roket adalah sama. Misalkan x jarak titik setimbang dari pusat massa B.
GmM 4GmM x 2R
x2 6 R x 2
Roket cukup diluncurkan paling minimum ke posisi x= 2R agar roket itu dapat jatuh menuju
permukaan planet A. Kekekalan energi mekanik :
1 mv 2 GmM 4GmM GmM 4GmM
2 min R 5R 2R 4R
vmin 3GM
5R
b. Kecepatan roket mencapai permukaan planet A:
1 mv 2 GmM 4GmM GmM 4GmM
2 min R 5R 5R R
v A 27GM
5R
a
M
A x ′ P P
′ M
x-a/2 a/
2
Potensial di titik A (x>a) sama dengan potensial oleh massa bola B sebelum dilubangi (M)
dikurangi dengan potensial oleh massa lubang L yang dikeluarkan dari bola B (M′). Titik A
terletak di luar bola B maupun lubang L sehingga
A
GM GM
x xa 2
GM GM
...................(2)
x xa 2
b. Posisi titik B pada perpanjangan garis hubung PP′ sejauh x dari P dengan x<a, yaitu di dalam
bola B dan di dalam lubang, diperlihatkan oleh gambar di bawah ini
a
M′
B P P
M
′ P
x-a/2 a/
2
c. Gaya gravitasi pada suatu titik massa m berjarak x dari pusat bola B adalah
F mg ...................(7)
dengan g adalah medan gravitasi di titik tersebut. Hubungan medan gravitasi dan potensial
gravitasi adalah
d
g ...................(8)
dx
Hubungan gaya gravitasi dan medan gravitasi menurut persamaan (7) dan persamaan (8)
menjadi
d
F m ...................(9)
dx
Gaya yang bekerja pada massa m yang terletak di titik A adalah
d A
FA m
dx
GMm GMm
. 2 ..................(10)
8 x a 2
2
x
3. Sebuah planet benbentuk bola tidak berotasi (tidak memiliki atmosfer bermassa M dan radius R.
Sebuah roket bermassa m<<M ditembakkan dari permukaan planet pada titik A dengan
kecepatan v0 membentuk sudut θ = 300 terhadap arah radial. Setelah itu, lintasan roket
mencapai ketinggian maksimum di titik B seperti pada gambar. Jarak antara pusat massa planet
dan titik B adalah r = (5/2)R . Tentukan kecepatan awal roket dalam besaran G, M dan R.
Pembahasan :
Hanya gaya gravitasi yang bekerja, yang arahnya selalu diarahkan menuju pusat planet; karena
itu momentum angular terhadap pusat planet menjadi konstan. Kekekalan momentum sudut
terhdap pusat planet di titik A dan di titik B :
LA LB
mv A R sin mrvB
5
v0 R sin 300 RvB
2
v0
vB
5
Kekekalan energi mekanik di titik A dan di titik B:
1 2 GMm 1 2 GMm
mv A mvB
2 R 2 rB
2
2GM v0 2GM
v02
R 5 5 / 2 R
5 GM
v0
4 R
Pembahasan:
a. Torsi terhadap pusat matahari oleh gaya gravitasi sama dengan nol sehingga momentum
sudut sistem terhadap pusat matahari.
La L p
mra va mrp v p ...................(1)
Energi mekanik sistem kekal karena usaha hanya dilakukan oleh gaya konservatif, yaitu gaya
gravitasi.
EM a EM p
1 2 GMm 1 2 GMm
mva mv p ...................(2)
2 ra 2 rp
6.1 10 11
m 6.1 1011
m 5.1 1010
m
1
5.8 10 m s
3
...................(3)
Substitusikan va dari persamaan (1) ke persamaan (2) untuk mendapatkan :
ra va
vp
rp
6.110 m 5.8 10 m s
11 3 1
5.110 m
11
b. tambahan laju ∆v2 yang dibutuhkan untuk mengubah orbit dari elips menjadi lingkaran
berjari-jari R2 (nyatakan dalam vR 1 , R1, R1)
c. massa bahan bakar yang terbuang ∆m1 dan ∆m2 agar roket dapat melakukan manuver
tersebut (nyatakan dalam m, vR 1 , vf, R1, R1)
Pembahasan:
a. Misalkan: kelajuan roket di orbit rendah dan orbit tinggi ketika orbit lingkaran berturut-turut
adalah vR 1 dan vR 2 , kelajuan roket di orbit rendah dan orbit tinggi ketika orbit elips
berturut-turut adalah vR 1 dan vR 2 , massa bumi adalah M. Perubahan kecepatan di orbit
rendah adalah
v1 vR 1 vR 1 ..................(1)
Torsi oleh gaya gravitasi terhadap pusat bumi sama dengan nol sehingga berlaku hukum
kekekalan momentum sudut terhadap pusat bumi selama roket dalam orbit elips, yaitu
L1 L2
m m1 vR 1 R1 m m1 vR 2 R2
R1
vR 2 vR ..................(2)
R2 1
Jadi :
2 R2
v1 vR 1 vR 1 vR 1 1 ..................(5)
R1 R2
b. Perubahan kecepatan di orbit tinggi adalah
v2 vR 2 vR 2 ..................(6)
R1 2GMR1 2 R12
vR 2 vR vR 1 ..................(8)
R2 1 R2 R1 R2 R2 R1 R2
Jadi :
R1 2 R1
v2 vR 2 vR 2 vR 1 1 ..................(9)
R2
R1 R2
Tentukan persamaan gerak planet dalam arah radial yang menghubungkan r0, L, G, M,m,
dan k.
c. Tentukan periode revolusi planet mengelilingi Matahari jika diasumsikan orbit planet
adalah lingkaran. Nyatakan jawaban dalam L, m, dan r0.
d. Pada suatu ketika planet mengalami sedikit simpangan kecil pada arah radial sehingga
orbitnya terganggu. Tunjukkan bahwa planet mengalami gerak osilasi harmonik sederhana
pada arah radial.
e. Asumsikan nilai F′ cukup kecil jika dibandingkan dengan gaya tarik Matahari. Tunjukkan
bahwa orbit planet membentuk “precessing ellipse”.
Hint : gerakan precessing ellipse adalah gerakan dengan bentuk dasar elips, namun sumbu
elips tersebut juga ikut berputar (lihat gambar di bawah). Anda tidak perlu menggunakan
persamaan elips untuk mengerjakan soal ini.
f. Tunjukkan waktu yang dibutuhkan planet untuk kembali ke titik semula (titik sebelum
mengalami simpangan) untuk pertama kalinya. Nyatakan jawaban dalam L,m, k, dan r0.
g. Apakah arah putar dari sumbu elips sama gerakan precessing ellipse searah atau
berlawanan arah kecepatan sudut planet? Jelaskan.
Pembahasan:
a. Gaya gravitasi planet terhadap Matahari dengan jarak planet dan Matahari r sama dengan
gaya gravitasi yang dialami oleh planet akibat massa total debu dengan jari-jari r yang
dikosentrasikan di pusat Matahari. Dengan kata lain,
4 Gmr
G 2 r 3
mM debu m 4
F G mkr
r 2
r 3 3
4 G
dengan k
3
b. Hukum II Newton gerak planet dalam koordinat polar adalah
Fr mar
FM F m r r 2
mkr m r r 2
mM
G
r2
Momentum sudut planet terhadap pusat matahari karena torsi terhadap matahari sama
dengan nol,yaitu
L mvr m r r m r 2
L L
2
mr mr02
mM L2
G 0
r0
mkr 1
2 3
r02 1 mr03 1
r0 r0
mM 2 L2 3
G 1
r0 mr03
1 mkr0 1
r02 r0 r0
mM L2 2 mM 3 L2
G 2 mkr0 G mk
r0 mr03 r0 r02 r0 mr03
L2 2 mM L2
m mk 4 G 2 3
mr0 r0 r0 mr0
L2
4 3km
mr0
atau
L2
2 4
3k
m r0
Ini adalah persamaan gerak harmonik sederhana dengan frekuensi angular
L2
r 3k
m 2 r04
e. Precessing ellipse terjadi jika ada perbedaan kecil antara frekuensi sudut arah radial dan
frekuensi sudut orbital planet. Frekuensi sudut orbital planet adalah
L2
0
mr02
dan
L2
r 3k
m 2 r04
1
L 3km 2 r04 2
1
mr02 L2
L 3km 2 r04
1
mr02 2 L2
L 3kmr02
mr02 2L
Orbit planet membentuk “precessing ellipse” karena ada perbedaan kecil antara frekuensi
sudut arah radial dan frekuensi sudut orbital planet.
f. Waktu yang dibutuhkan planet untuk kembali ke titik semula sama dengan periode
precessing. Frekuensi sudut precessing sama dengan selisaih frekuensi sudut radial dan
frekuensi sudut orbital planet, yaitu
p r 0
3kmr02
2L
Periode precessing adalah
2
Tp
p
4 L
3kmr02
a. Arah putar dari sumbu elips gerakan precessing ellipse berlawanan arah kecepatan sudut
planet karena kecepatan sudut osilasi radial lebih besar dari kecepatan sudut orbital seperti
gambar di bawah ini.