Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

GEOTEKNIK PERTAMBANGAN

OLEH :
Amrita Oza Nabilla (12115007)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2018
1. Penurunan rumus keseimbangan batas bishop
Metode ini memenuhi keseimbangan gaya vertikal untuk setiap irisan dan ekuilibrium
momen keseluruhan tentang pusat permukaan percobaan melingkar. Gaya horizontal
tidak dipertimbangkan pada setiap irisan, maka metode Bishop yang disederhanakan
juga mengasumsikan gaya geser interslice nol. Dengan menggunakan notasi yang
ditunjukkan pada EQ B.1, keseimbangan kekuatan momen keseluruhan yang bekerja
pada setiap irisan disediakan oleh:

Perhatikan bahwa kekuatan tekanan normal dan pori yang efektif, yang bekerja pada
potongan dasar, tidak mempengaruhi ekspresi ekuilibrium saat mereka melewati pusat
lingkaran. Dengan demikian, metode Bishop tidak boleh diterapkan untuk menghitung
FS untuk permukaan yang tidak melingkar.

Jika FS yang sama diasumsikan untuk semua irisan, kriteria Mohr-Coulomb menjadi:
Sumber : https://www.deepexcavation.com/en/deep-excavation-library-slope+stability-Bishop-slope-
stability diakses pada 13 Februari 2018 pukul 18.50 wib
2. Pada saat Faktor Keamanan = 1, apakah longsor?
Umumnya, faktor keamanan stabilitas lereng atau faktor aman terhadap kuat geser
tanah diambil lebih besar atau sama dengan 1,2-1,5. Menurut Bowles (1989) nilai dari
faktor keamanan berdasarkan intensitas kelongsorannya seperti tabel di bawah ini :

Nilai faktor keamanan Kejadian atau intensitas kelongsoran


FK < 1,07 Longsor terjadi biasa/sering (lereng
1,07 < FK <1,25 labil)Longsor pernah terjadi (lereng kritis)
FK > 1,25 Longsor jarang terjadi (lereng relatif stabil)

Jika ditinjau berdasarkan Bowles (1989), maka lereng dengan FK=1 belum dapat
menjamin bahwa lereng tersebut dalam keadaan stabil. Hal ini disebabkan karena ada
beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam analisa faktor keamanan lereng
penambangan, seperti kekurangan dalam pengujian conto di laboratorium serta conto
batuan yang diambil belum mewakili keadaan sebenarnya di lapangan, tinggi muka air
tanah pada lereng tersebut, getaran akibat kegiatan peledakan di lokasi penambangan,
beban alat mekanis yang beroperasi, dll. Oleh karena itu, FK=1 sering dikatakan lereng
dalam keadaan kritis.

Sumber : https://igumgeoteksipil.wordpress.com/geoteknik/ diakses pada 13 Februari 2018 pukul 19.05


wib

3. Penurunan Rumus Faktor Keamanan


Kriteria Keruntuhan Mohr–
Coulomb:
s = c’ + σ’ tan Ø’ (1) dengan:
dengan: Pw = Gaya normal akibat berat
s = Kuat geser tanah sendiri tanah
c’ = Kohesi tanah efektif l = lebar alas irisan
σ’ = Tegangan normal efektif 1= satu satuan lebar bidang longsor
Ø’ = sudut geser dalam tanah efektif
Substitusi persamaan (2) ke dalam
Tegangan Normal Efektif persamaan (1) menghasilkan :
dinyatakan sebagai: s = c’ + (σ – u) tan Ø’ (4)
σ’ = σ - u (2)
dengan: dan substitusi persamaan (3) pada
σ = Tegangan normal total persamaan (4) menghasilkan :
u = Tekanan air pori
s = c’ + ( – u ) tan Ø (5)
Kemudian tegangan normal total
yang bekerja pada bidang longsor
dinyatakan sebagai:
Sumber :
https://media.neliti.com/media/publications/131226
-ID-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode.pdf
diakses pada 13 Februari 2018 pukul 20.00 wib

Anda mungkin juga menyukai