STRATIGRAFI
ACARA : SEISMIK STRATIGRAFI
I.
dengan konsep sekuen pengendapan (depositional sequence), yaitu: sebuah unit stratigrafi yg
terdiri dari urut-urutan lapisan yg sesuai secara genetic dan dibatasi oleh ketidakselarasan atau
keselarasan yg korelatip di bagian atas (top) dan bawahnya. Ketidakselarasan secara stratigrafi
sangat penting karena pada umumnya lapisan diatas ketidakselarasan lebih muda umurnya dari
pada dibawahnya.
Stratigrafi sekuen : pembagian sedimen berdasarkan kesamaan genetik yang dibatasi dari
satuan genetik lain oleh suatu ketidakselarasan atau bidang non deposisi dan keselarasan
padanannya
Penampang seismik dibagi menjadi unit-unit sekuen pengendapan
Unit-unit sekuen pengendapan dapat diketahui dengan melihat batas sikuen datau pola
pengakhiran seismik.
Erotional truncation : pengakhiran suatu seismik oleh lapisan erosi, merupakan batas sekuen
yang paling reliable
Toplap : pengakhiran updip lapisan pada permukaan yang menutupinya (karena non deposisi
atau erosi minor)
Downlap : lapisan miring yang berakhir secara downdip pada permukaan horisontal/miring
(dominan karena non deposisi)
Onlap : lapisan yang relatif horisontal berakhir pada permukaan miring atau pengakhiran updip
lapisan miring pada permukaan yang lebih miring (dominan karena non deposisi) downlap dan
onlap yang kurang dapat dibedakan satusama lain sering dinamakan sebagai baselap.
2.
Analisis fasies seismik dilakukan dalam usaha pendeskripsian dan interpretasi geologi
berdasarkan parameter2 refleksi seismic yg meliputi: kontinuitas refleksi (berhubungan dengan
kontinuitas lapisan), konfigurasi refleksi (dapat menggambarkan pola2 perlapisan secara kasar,
sehingga dapat diinterpretasikan proses2 pengendapan erosi, paleotopografi dan juga
kemungkinan adanya kontak fluida seperti gas-minyak atau gas-air, yg ditunjukkan adanya
flatspot),
amplitudo
(berkaitan
dengan
impedansi
akustik,
dapat
membantu
dalam
memperkirakan adanya perubahan litologi dalam arah lateral), frekuensi (berkaitan dengan spasi
reflector) dan kecepatan intervalnya (membantu dalam analisis litologi dan sifat batuan).
3.Analisa Karakter Refleksi
Analisa Karakter Refleksi dari masing-masing individu refleksi dapat membantu analisa
fasies seismik yaitu dengan analisa lebih lanjut mengenai bentuk, amplitudo, frekuensi
gelombang dan lainnya. Pada prakteknya analisa karakter refleksi ini berhubungan erat dengan
analisa sekuen seismik, analisa fasies seismik dan analisa system track diatas.
4.Interpretasi Geologi
Interpretasi Geologi yang merupakan integrasi dari interpretasi sekuen seismik, system
tracks dan komponen fasies seismik lainnya untuk memahami paleogeografi dan sejarah geologi.
Peta dan penampang umumnya dikonversi dari skala waktu menjadi kedalaman pada tahapan ini.
II.
(b)
Batas atas sekuen seismik (a) erosional truncation, top lap, batas bawah (b) onlap dan downlap.
Di dalam analisis fasies seismik, batas dari benda-benda geologi diatas disebut dengan
reflection terminations. Pemetaan reflection terminations merupakan kunci didalam analisis
fasies seismik. Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang kuat (amplitudo
refleksi yang cukup dominan). Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan batas
bawah, selanjutnya istilah batas benda geologi tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik
(sequence seismic boundary), mereka itu adalah: erosional truncation dan top lap sebagai batas
atas, onlap dan downlap sebagai batas bawah. Erosional Truncation atau dikenal dengan
unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan oleh peristiwa erosi karena terekspos ke
permukaan. Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada
peristiwa erosi. Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan karena kenaikan
muka air laut relatif, pada lingkungan laut dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada
channel yang tererosi akibat low energy fill. Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup
intensif.
III.
Perubahan muka laut relatif didefenisikan sebagai kenaikan atau turunnya muka laut terhadap
permukaan daratan (Vail dkk, 1977). Baik muka laut, atau permukaan daratan, atau kombinasi
keduanya dapat naik atau turun selama perubahan tersebut. Perubahan relatif tersebut dapat
terjadi pada skala lokal, regional dan global.
Kenaikan Relatif Muka Air Laut
Kenaikan muka air laut relatif dapat didetaksi dari fenomena onlap endapan pantai. Kenaikan ini
dapat disebabkan oleh :
m.a.l (muka air laut) naik, bidang dasar cukup suplai sedimen, maka endapan pantai akan
secara progresif onlap pada bidang pengendapan. Kenaikan relatif tersebut dapat diukur secara
akurat pada lokasi dimana endapan litoral (endapan yang terjadi selama interval pasang-surut air
laut) onlap pada bidang pengendapan dibawahnya. Bila kenaikan m.a.l relatif lebih cepat
daripada kecepatan pengandapan, maka dapat terbentuk onlap marin (marine onlap) bukannya
onlap pantai (coastal onlap) dan kontrol paleobatimetri diperlukan untuk mengukur kenaikan
m.a.l.
Relative Stillstand of Sea Level
Pada kondisi stasioner (relatif stillstand), posisi m.a.l relatif tetap terhadap bidang
pengendapan mula-mula dan dicirikan oleh toplap endapan pantai. Hal ini terjadi bila baik m.a.l
maupun bidang pengendapan posisinya stasioner, atau keduanya naik atau turun dengan
kecepatan sama. Akibat tetapnya m.a.l, endapan pantai tidak dapat bergradasi dan membentuk
onlap tapi terus toplap terhadap bidang pengendapan.
Penurunan Muka Air Laut Relatif
Pada kondisi ini m.a.l relatif turun terhadap bidang pengendapan mula-mula dan dapat
diakibatkan oleh :
M.a.l turun dan bidang pengendapan naik atau tetap atau turun dengan kecepatan
Penurunan m.a.l umumnya terjadi secara cepat (kurang dari 1 juta tahun) dan dicirikan oleh
pergeseran ke bawah dari coastal onlap
Konfigurasi Internal
Jenis dan notasi ABC untuk konfigurasi internal sekuen seismik adalah : paralel (P), subparalel
(Sp), divergent (D), chaotic , reflection-free(Rf), mounded (M), sigmoid (S), oblique (Ob),
comples sigmoid-oblique (SO),shingled (Sh),, hummocky clinoforms (HC), Even (E), Wavy
(W), Regular (R), Irregular (IR), Uniform (U), Variable (V), Draped (Dr), Lenticular (L),
Disrupted (D), Contorted (Co).
Parallel
: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam
(uniform-rate), atau pada paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada
stable basin plain.
Subparallel
: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh
arus laut.
Subparallel between parallel: terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau mungkin
fluvial plain dengan endapan berbutir sedang.
Wavy parallel
: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas permukaan
detachment atau diapir atau sheet drape dengan endapan berbutir halus.
Divergent
: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses
sedimentasi.
Chaotic
: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau
deformasi seteah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll.)
Reflection free
: batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.
Local chaotic
: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempa bumi atau
ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.
: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup, kenaikan
muka laut relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah, seperti slope, umumnya sediment butir
halus.
Oblique tangential
suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan
seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Oblique parallel
suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan
seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Complex
: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam energi
rendah.
Shingled
Hummocky
: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi sedang.
Onlap Fill
Mounded OnlapFill: sedimentasi dengan energi tinggi. Setidaknya terdapat dua tahap
sedimentasi.
Divergent Fill
Chaotic Fill
Complex Fill
Bank-Edge Prograding Slope : shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik, mengalami
perubahan suplai sediment.
TeksturMounded
Fan Complex
: penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan sumber sediment
Volcanic Mound
: margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas rifting pada rift basin.
Bentuk Eksternal
Pemahaman mengenai bentuk eksterbal tiga dimensi dan asosiasi daerah dari fasies seismik
adalah penting untuk analisa fasies seismik tersebut. Bentuk sheet, wedges, banks umumnya
terbentuk pada fasies seismik paparan. Sheet drape mencerminkan pengendapan yang seragam,
dan berenergi rendah pada laut dalam. Bentuk lensa umumnya berasosiasi dengan progradasi
clinoform. Bentuk mound umumnya berasosiasi dengan deep sea fans, lobes, slump masses,
contourite, carbonate buildup, reefs, volcanic mound. Bentuk fill dicirikan oleh lapisan yang
mengisi permukan dibawahnya yang mempunyai relief negatif dan berasosiasi dengan erosional
channels, canyon fills, structural-trough fill, fans, slump, dll
Sheet-drape (low energy) : seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada relief
dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.
Slope Front Fill
Onlap-Fill (low energy) : pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan rendah)
Fan-Complex (high energy)
Data seismik dapat diaplikasikan untuk menentukan sikuen stratigrafi bukan hanya
sekedar untuk mengindentifikasi batas-batas sikuen dan membedakan satuan-satuan stratigrafi
saja berdasarkan karakteristik seismiknya, melainkan juga dapat digunakan untuk hal-hal berikut
ini:
1.
4.