ACARA
HARI/TGL :
NAMA : WISNU A
STB
: D 611 05 047
seismik
cukup
untuk
dapat
melihat
permukaan-permukaan
2. Agradasi yaitu urutan lapisan secara vetikal dimana sedimen yang lebih
muda diendapkan jauh kedaratan, mendangkal keatas, terjadi backsteeping
apabila kecepatan akomodasi lebih besar dari kecepatan pengendapan.
3. Retogadasi yaitu pengendapan kombinasi antara lateral dan vertical,
dimana akibat adanya erosi.
Progradation (HST)
Progradation (LSTW)
Onlapping
Downlapping
Retrogradation (TST)
Aggadation (HST)
ditengah pada suatu sekuen, menutupi HST atau SMST dan ditutupi oleh
HST. Bagian atas dari TST adalah downlap surface, mfs yang merupakan
bagian dari downlap dari HST.
c. HIghstand System Tract
system tract pada suatu sekuen, dicirikan oleh agradasi yang diikuti oleh
progradasi
- Eustasi (global sea level change) merupakan perhubungan muka laut relatif
terhadap pusat bmi (sloss,1906), dimana perubahan ini sangat dipengaruhi oleh
perubahan glasial yaitu pencairan/pembekuan es dikutub., deformasi kulit bumi
akibat fiting, spreading, subdaksi, collision, sementasi, teori astronomi,dll. Relatif
sea level adalah pengaruh eustasi dalam skala regional/global, dimana berupa
transgresi atau regresi akan menentukan besar kecilnya akomodasi placenya.
a.
Kecepatan
sedimentasi
sangat
berhubungan dengan suplai sedimen dimana pada saat basin fills apabila
materialnya yang masuk besar maka sedimentasi akan berlangsung cepat dan
sebaliknya.
b.
C. Menentukan Downlap
3. Menentukan Konfigurasi refleksi dengan memberi warna hijau yang terdiri
atas paalel, subparalel, divergent dll.
4. Menentukan batas sekuen dengan memberi warna biru.
5. Menentukan Batas dari setiap unit system track
6. Menentukan model dari sistem patternnya.
V. Pembahasan
Problem set 1
Dimana pada problem set 1 ini, pada cekungan menunjukan system track
berupa
surface (TS), sedangkan pada bagian basenya dibatasi oleh second boundary
tipe 1. Adapun stacking pattern yang dijumpai berupa progradasi.
Dimana
progradasi ini terjadi apabila kecepatan akomodasi lebih kecil dari kecepatan
pengendapan.
Transgresive System Track (TST) ini merupakan endapan yang lebih muda
dari LST
bagian
bagian topnya
TST ini dicirikan oleh stacking pattern berupa retrogradasi. Dimana retrogradasi
ini terjadi akibat adanya erosi.
Highstand System Track (HST) ini merupakan endapan dimana terdiri atas
strata termuda dalam suatu sekuen, biasanya pada daerah dangkal. Hal ini dapat
dilihat dari data log yang dicirikan dengan pada bagian topnya dibatasi oleh
second boundary tipe 2 sedangkan pada bagian basenya dibatasi oleh MFS
(Maximum Flooding Surface). Selain itu, dicirikan oleh stacking pattern berupa
kearah daratan berubah dari agradasi menjadi progradasi dan menunjukan fase
dangkal.progradasi. Dimana progradasi ini terjadi apabila kecepatan akomodasi
lebih kecil dari kecepatan pengendapan. HST diendapkan pada akhir kenaikan
muka air laut dan pada tahap awal dari suatu penurunan muka muka air laut.
Problem set 2
Pada problem set 2 ini kita dapat menginterpretasikan yang termasuk
dalam sistem track. Dimana pada problem set yang kedua ini diperoleh dua dari
sistem track yaitu Transgresive System Track (TST) dan Highstand System Track
(HST).
Transgresive System Track (TST) ini merupakan endapan yang lebih muda
dari LST. Dimana pada data log ini dicirikan dengan adanya
bawahnya/basenya dibatasi oleh Transgresive Surface (TS).
bagian
Sedangkan pada
bagian topnya dibatasi oleh Maximum Flooding Surface (MFS). Selain itu, TST
ini dicirikan oleh stacking pattern berupa retrogradasi. Dimana retrogradasi ini
terjadi akibat adanya erosi.
Highstand System Track (HST) ini merupakan endapan yang paling muda
dimana dari data log dicirikan dengan pada bagian topnya dibatasi oleh
Secondboundary 2 sedangkan pada bagian basenya dibatasi oleh MFS (Maximum
Flooding Surface). Selain itu, dicirikan oleh stacking pattern berupa progradasi.
Dimana progradasi ini terjadi apabila kecepatan akomodasi lebih kecil dari
kecepatan pengendapan.
Sedimen ini meiliki lingkungan pengendapan antara daerah laut transisi. sampai
dangkal.
Problem set 3
Pada problemset ini terbagi menjadi 3 sistem track. Yaitu HST, dimana
pada HST terdiri atas strata termuda dalam suatu sekuen, biasanya pada daerah
dangkal. Pada topnya dibatasi oleh sekuen boundary type 2 dan base maximum
floading surface. Kearah daratan berubah dari agradasi menjadi progradasi dan
menunjukan fase dangkal. HST diendapkan pada akhir kenaikan muka air laut
dan pada tahap awal dari suatu penurunan muka muka air laut. TST, Dimana TST
Menunjukan adanya pengendapan yang relative konstan ( air lautnya ). TST
dibatasi oleh basenya Transgresif floading surface dan topnya Maximum floading
surface dan Lowerstand System track, Dimana LST ini terdiri atas endapan
endapan yang lebih tua pada type 1 depotitional sekuen. LST dibatasi pada
basenya type 1 sekuen boundary dan pada topnya adalah transgresif surface.
Dalam cekungan dicirikan oleh shelf break, dan unit slop fan. Sedimen ini meiliki
lingkungan pengendapan antara daerah laut transisi. sampai dangkal.
VI.Penutup
VI.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Sistem track suatu lapisan dapat diketahui melalui kurva sea level.
b. Model pengendapan suatu cekungan dapat ditentukan dengan
menggunakan table kronostratigrafi.
VI.2 Saran
Big Thanks ..