Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar blakang

- Marine
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedemintasi, pasang surut dan
pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine
berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat
mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratusan
meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan
terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering
mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya tektonik masa lalu, berupa gunung
api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
Pantai merupakan daerah yang terletak dibagian tepi dari contiental. Yang
sangat berpengaruh terhadap pembentukan model pantai adalah gelombang dan arus,
sedangkan pasang surut kecil pengaruhnya. Hal ini dapat memungkinkan
terbentuknya bentang bentuk lahan yang terjadi disekitar pantai karena disebabkan
gaya-gaya yang dipengaruhinya contohnya seperti gaya deskruktif yang
menyebabkan terbetuk berbagai lahan, hal ini terdapat pada praktikum geomorfologi.
- Karst
Pengertian Karst Istilah karst menurut Adji dkk (1999) berasal dari Bahasa
Jerman dan turunan dari bahasa Slovenia yang mempunyai arti lahan gersang
berbatu. Karst adalah suatu kawasan batugamping dengan bentuk bentang alam yang
khas di Slovenia yang menyebar hingga ke Italia. Kawasan tersebut kemudian
menjadi lokasi tipe (type locality) bentuk bentang alam karst (Milanovic, 1981)
dalam (Deny Juanda, 2006). Istilah karst diperuntukkan bagi suatu kawasan yang
mempunyai morfologi tunggal atau kumpulannya yang membentuk bentang alam,
yang umumnya merupakan hasil dari proses pelarutan oleh air, yang derajatnya lebih
tinggi dari daerah lainnya. Secara sempit istilah tersebut menggambarkan kawasan –
kawasan yang diwarnai oleh kegiatan pelarutan. Lebih luas, karst merupakan
perpaduan sistem yang dinamis antara bentang alam, kehidupan, energi, air, gas,
tanah dan batuan. Gangguan terhadap salah satu unsur akan mempengaruhi seluruh
sistem.
Batu gamping yaitu batuan endapan yang terbentuk di dasar lautan dan
disusun oleh berbagai cangkang binatang laut dalam kurun waktu jutaan tahun
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

(Darsoprajitno, 1998). Melalui proses geologi, akhirnya endapan batugamping


tersebut terangkat ke permukaan laut dan membentuk dataran atau pegunungan
batugamping. Selanjutnya dengan adanya kontak antara air atau air hujan yang
mengandung senyawa COz dengan batugamping tersebut, terjadilah proses kimiawi
hingga membentuk rongga berbagai bentuk dan ukuran dalam kurun waktu ribuan
tahun atau lebih. Endapan batugamping yang telah mengalami proses semacam ini
disebut batugamping / Karst.

1.2 Maksud Dan Tujuan


1) Praktikan dapat mengenal, menganalsi serta menjelaskan morfologi bentang alam
Marine dan Karst
2) Praktikan dapat mengenal dan mampu menganalisa macam-macam bentuk lahan
Merine dan Karst benserta factor pengontrolnya

BAB II
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

DASAR TEORI

2.1 Bentang Alam Marine Dan Karst


- Marine
Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
laut seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge),
bura (spit), tombolo, laguna.
Gerakan air laut dapat memperngaruhi benuk lahan diantaranya meliputi :
1. Pasang surut, naik turunya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga
interval naik turun memerlukan waku 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapat
mengorosi pantai apalagi kalau bersama-sama dengan geolombang / ombak
2. Arus, aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.
3. Ombak sesuai dengan arah angin dapat mengorosi pantai (abrasi)
 
Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai
juga dipengaruhi oleh:
1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan
2. Keadaan bentang alam atau relief daerah pantai daerah di daerahsekitar pantai
tersebut
3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang di sebebkan oleh
tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan
arus laut
4. Proses geologi yang berasal dari dalam buni yang mempengaruhi keadaan bentang
alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diasteofisme,
perlipatan, patahan dan sebagainya
5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut

Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam
daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya
bentang alam di daerah pantai., dan Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut,
perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:
1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar
pantai tersebut.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh
tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan
arus laut.
4. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan
bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme,
diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.
5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut.

- Karst
Faktor-faktor yang mempengaruhi bentang alam Karst
1. Faktor Fisik
a. Ketebalan batu gamping
Perkembangan karst yang baik adalah batu gamping yang tebal, dapat
masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan membentuk unit batuan yang
tebal, sehingga mampu menampilkan topografi karst sebelum habis
terlarutkan. Namun yang paling baik adalah batuan yang masif, karena pada
batugamping berlapis biasanya terdapat lempung yang terkonsentrasi pada
bidang perlapisan, sehingga mengurangi kebebasan sirkulasi air untuk
menembus seluruh lapisan.
b. Porositas dan permeabilitas
Berpengaruh dalam sirkulari air dalam batuan. Semakin besar porositas
sirkulasi air akan semakin lancar sehingga proses karstifikasi akan semakin
intensif.
c. Intensitas struktur (kekar)
zona kekar adalah zona lemah yang mudah mengalami pelarutan dan
erosi sehingga dengan adanya kekar dalam batuan, proses pelarutan
berlangsung intensif.
Kekar yang baik untuk proses karstifikasi adalah kekar berpasangan (kekar
gerus), karena kekar tsb berpasangan sehingga mempertinggi porositas dan
permeabilitas. Namun apabila intensitas kekar sangat tinggi batuan akan
mudah tererosi atau hancur sehingga proses karstifikasi terhambat.
2. Faktor Kimia Kondisi kimia batuan, dalam pembentukan topografi karst
diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan
90% kalsit. Kondisi kimia media pelarut, dalam proses karstifikasi media
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

pelarutnya adalah air, kondisi kimia air ini sangat berpengaruh terhadap proses
karstifikasi. Kalsit sulit larut dalam air murni, tetapi mudah larut dalam air yang
mengandung asam.
Air hujan mengikat CO2 di udara dan dari tanah membentuk larutan yang bersifat
asam yaitu asam karbonat (H2CO3).Larutan inilah yang sangat baik untuk
melarutkan batugamping.
3. Faktor biologis Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus
yang menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air
permukaan masuk ke zona anaerobic, tekanan parsial CO2 akan meninggkat
sehingga kemampuan melarutkannya juga meningkat.
4. Faktor iklim dan lingkungan Kondisi lingkungan yang mendukung adalah adanya
lembah besar yang mengelilingi tempat yang tinggi yang terdiri dari batuan yang
mudah larut (batugamping) yang terkekarkan intensif. Kondisi lingkungan di
sekitar batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan
baik, sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif

BAB III

PEMBAHASAN
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

Penciri Marine dan Karst di lapangan


Lokasi pengamatan
- Wisata pusat laut, Towale, Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
94351

- Pantai Bonebula, Desa, Ganti, Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
94351

Marine
1. Beting gesik
Beting gesik merupakan bentuk morfologi di pinggir pantai. Beting gesik
terbentuk karena timbunan puing batuan diatas sepanjang daerah yang terpotong
gelombang yang sifatnya hanya sementara. Material beting gesik penyusun berupa
pasir dengan ukuran yang halus bercampur dengan debu dan lempung

Gambar 1

2. Tanggul alam
Morfografi pada daerah tanggul alam landai dan morfostruktur artinya adalah
dinamik. Terlihat dari morfodinamika adalah erosi. Hal ini mebuktikan bahwa
tanggul alam litologi batuannya sangat tidak resisten. Karane tanggul alam
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

terbentuk karena adanya aktifitas dari proses sedimentasi dari pantai.

Gambar 2

3. Tombolo
Merupakan beting gisik yang menghubungkan suatu pulau dengan pulau utama.
Tombolo terbentuk karena Gelombang besar dari arah samudera tertahan oleh
Pulau kecil sehingga terjadi gelombang difraksi yaitu gelombang yang lemah dan
melambat setelah pecah bertabrakan dengan penghalangnya. Gelombang tersebut
terus bergerak menuju darat sambil membawa material seperti halnya material
pembentuk gisik. Karena gerakannya yang lambat maka gelombang tersebut
mampu mengendapkan material yang dibawanya ke selat yang terletak antara
Pulau kecil dan Pulau utama. Endapan tersebut makin lama terus bertambah
panjang dan lebar sehingga membentuk daratan yang menghubungkan Pulau
utama dengan Pulau di seberangnya.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

Gambar 3
Karst
4. Fitokarst
Permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan,
terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis

Gambar 4

5. Doline / Sinkhol
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Nurhasanah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Stambuk : F 121 19 007
Acara XI : BENTANG ALAM MARINE DAN
KARS

Depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai
beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk
bundar atau lobang. Terjadi karena lapisan batu gamping ambles perlahan-lahan
karena di bawah lapisan batu gamping terdapat rongga.

Gambar 5

6. Gua pantai
Terbentuk akibat adanya pengaruh aktivitas gelombang laut yang terus
menghantam dinding batuan secara terus menerus sehingga menyebabkan
terbentuk gua.

Gambar 6
LEMBAR ASISTENSI
GEOMORFOLOGI
Pass Foto

2x3
Nama : Nurhasanah
No. Mahasiswa : F121 19 007
Kelompok :4
Semester/T.A : 2020/2021

No. Hari/Tanggal Catatan/Keterangan Paraf


1. 26 Nov 2020

Anda mungkin juga menyukai