Anda di halaman 1dari 6

i-ISSN: 2597-4033

Vol. 3, No. 6, Desember 2019

PENENTUAN TIPE FLUIDA SERTA TINGKAT PERMEABILITAS


SISTEM PANAS BUMI DAERAH TINIGI, TOLI-TOLI, SULAWESI
TENGAH
1* 1 1 2
Yuda Maulana , Agus Didit Haryanto , Ismawan , Dedi Kusnadi
1
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
2
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
*Korespondensi: yudamaulana57@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia, dan sampai saat ini banyak daerah yang
memiliki sumber energi panas bumi namun belum dieksplorasi dan dimanfaatkan. Pulau Sulawesi memiliki
banyak potensi energi panas bumi sistem non-vulkanik yang belum dimafaatkan, salah satunya adalah prospek
di panas bumi daerah Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik hidrokimia dan geologi pada daerah penelitian yang pada akhirnya dapat diketahui bagaimanakah
prospek energi panas bumi dari lapangan ini. Dalam penelitian metode yang digunakan adalah analisis FFD,
penelitian lapangan, dan analisis hidrogeokimia. Lapangan Tinigi ini memiliki 2 manifestasi panasbumi yang
berada di bukit yang berada di Desa Tinigi, yaitu APT1 dan APT2. Tipe air panas pada daerah penelitian
adalah air bikarbonat dan tergolong immature water yang berasal dari reservoar yang sama. Manifestasi panas
bumi pada daerah penelitian merupakan zona outflow. Kemudian hasil dari potensi panasbumi berdasarkan
perhitungan yang dilakukan sebesar 45,24 Mwe.

Kata Kunci: Panas Bumi, Hidrogeokimia, Toli-Toli, Non-Vulkanik

ABSTRACT
Indonesia has the largest geothermal energy potential in the world, and currently many areas have the
potential as source of geothermal energy but have not been explored and utilized yet. Sulawesi has a lot
of non-volcanic geothermal system energy potential that has not been utilized, one of which is the
geothermal area of Toli-Toli, Central Sulawesi. The purpose of this research is to know the hydrohemical
and geological characteristic in the research area which lead to the information how is the geothermal
energy prospect of this field. In this research the method being used is FFD analysis, field research, and
hydrogeochemical analysis. Tinigi Field has 2 manifestations of geothermal in the hill located in the
village of Tinigi, named as APT1 and APT2. Type of hot water in the research area is bicarbonate water
and belong to the immature water coming from the same reservoir. Geothermal manifestations in the
research area is in outflow zone. Then the result of the geothermal potential based on the calculation
done is 45,24 Mwe.

Keywords: Geothermal, Hydrogheochemical, Toli-Toli, Non-Volcanic

1. PENDAHULUAN seperti energi fosil semakin menipis


cadangannya dan banyak pihak yang mulai
Energi terutama energi listrik merupakan
beralih ke energi terbarukan seperti energi
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan
geothermal (panasbumi).
kehidupan manusia. Sumber energi ada 2
jenis baik energi tidak terbarukan dan energi
Indonesia merupakan pemegang cadangan
terbarukan. Namun seiring perkembangan dan
energi yang sangat besar yakni 29.000 MW
pemakaiannya, energi konvensional
atau sejumlah 40% dari total keseluruhan

459
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 3, No. 6, Desember 2019: 459-464

cadangan energi panasbumi di dunia, hal ini


batuan bersama mineral ikutan dan gas
dikarenakan karena Indonesia dilalui oleh
lainnya yang secara genetik semuanya tidak
jalur gunung api (Ring of Fire). Energi
dapat dipisahkan dalam suatu sistem
panasbumi ini sangat sedikit bahkan hampir
Panasbumi dan untuk pemanfaatannya
bisa dibilang tidak menghasilkan limbah diperlukan proses penambangan.
sama sekali, karena fluida panasbumi yang
telah diambil dan dimanfaatkan uap
Sistem panasbumi menurut Hochstein dan
panasnya untuk dimanfaatkan menjadi
Browne (2000) adalah suatu perpindahan
energi listrik akan disirkulasikan kembali
panas secara alami dalam volume tertentu di
ke dalam bawah permukaan bumi melalui
kerak bumi dimana panas dipindahkan dari
sumur injeksi. Satu hal lagi polutan yang
sumber panas ke zona pelepasan panas.
dihasilkan dari energi panasbumi ini sangat
Sistem perpindahan panasbumi dapat terjadi
sedkit sekali dibandingkan dengan energi
baik secara konduksi maupun konveksi.
yang lainnya.
Sistem panasbumi terbagi menjadi sumber
panas, batuan reservoar, batuan penudung,
Pulau Sulawesi sendiri merupakan tempat fluida panas bumi serta permeabilitas.
dimana tiga lempeng benua saling bertemu,
dikarenakan pertemuan tiga lempeng Menurut Hochsterin dan Browne
tersebut, terdapat banyak sumber (2000) berdasarkan suhu dari reservoirnya,
panasbumi yang potensial salah satunya sistem panasbumi dibagi menjadi 3, yaitu:
adalah Toli-Toli. Daerah Toli-Toli sendiri o
- Temperatur tinggi (225 C)
dipilih karena daerah tersebut diperkirakan o o
- Temperatur sedang (125 C-225 C)
memiliki prospek sumber panasbumi yang O
- Temperatur tinggi (<125 C)
cukup besar dan potensial.
Sistem panas bumi non-vulkanik
Berdasarkan fakta-fakta diatas maka penulis merupakan suatu sistem panas bumi yang
bermaksud untuk melakukan penelitian sumber panasnya tidak berkaitan dengan
tentang panasbumi lebih lanjut, khususnya aktivitas vulkanisme. Nicholson (1993)
mengenai analisis geologi serta analisis menjelaskan bahwa panas pada sistem ini
geokimia terhadap sistem panasbumi dapat dihasilkan dari panas residu batuan
Tinigi, Kabupaten Toli-Toli, Provinsi intrusi yang tidak tersingkap, pengangkatan
Sulawesi Tengah. uplift basement rock ataupun sirkulasi air
tanah dalam yang mengalami pemanasan
akibat adanya perlipatan ataupun patahan.
Umumnya sistem ini memiliki temperatur
fluida yang tergolong rendah.

Data kimia fluida panasbumi sangat


bermanfaat untuk memberikan perkiraan
mengenai sistem panasbumi yang terdapat
di bawah permukaan melalui plotting
terhadap diagram ternary (jenis reservoir
(Cl-SO4-HCO3), asal (Cl-Li-B) dan tingkat
kematangan air (Na-K-Mg).
2. TINJAUAN PUSTAKA
Geothermometer merupakan suatu
Panasbumi adalah suatu energi terbarukan
metode yang umum digunakan dalam
yang asalnya dari bawah kerak bumi.
eksplorasi geokimia untuk memprediksi
Pengertian panasbumi menurut Pasal 1 UU
No.27 tahun 2003 adalah sebagai berikut, temperatur reservoar. Media yang
Panasbumi adalah sumber energi panas yang digunakan dalam metode ini dapat
terkandung di dalam air panas, uap air, dan berupa ion-ion atau senyawa yang larut

460
Penentuan tipe fluida serta tingkat permeabilitas sistem panas bumi daerah Tinigi, Toli-Toli, Sulawesi
Tengah (Yuda Maulana)

dalam air (solute geothermometer), gas- 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


gas, maupun isotop. Berdasarkan 4.1 Geokimia Air
pengamatan di lapangan, manifestasi
permukaan yang ditemukan hanya Untuk mendapatkan hasil dari geokimia
berupa air panas, maka untuk air ini dilakukanlah uji laboratorium,
menginterpretasi temperature reservoar hasil yang didapatkan dari analisis tiap
dilakukan terhadap ion-ion atau unsur yang ada ini nantinya digunakan
senyawa yang larut dalam air (solute lebih lanjut untuk mendapatkan
geothermometer). kesetimbangan ion, penentuan tipe
fluida, penentuan asal fluida, serta
Untuk mengetahui zona permeabilitas pada perhitungan geothermoemeter.
daerah penelitian digunakan sebuah metode
yang dinamakan FFD. FFD merupakan Penentuan Tipe Fluida
suatu cara untuk menganalisis suatu
struktur permukaan melalui kerapatan Untuk menentukan tipe fluida
lineament yang berada di permukaan. digunakanlah diagram ternary plot.
Lineament yang diidentifikasi ini berkaitan Diagram ini dipakai dengan melihat
dengan struktur berupa rekahan-rekahan - 2-
seluruh kandungan relatif Cl , SO4 ,
batuan, sesar ataupun bidang kontak antar -
jenis batuan. Menerapkan FFD pada daerah dan HCO3 dari masing-masing sampel
penelitian dapat membawa menuju zona air, selanjutnya dimasukkan dengan cara
- 2-
permeabel (Zona dengan densitas lineament di plot ke dalam diagram Cl , SO4 ,
yang tinggi) yang mana pada umumnya -
dan HCO3 .
merupakan target dari suatu eksplorasi
panasbumi.

Karena zona permeabel dari suatu daerah


panasbumi ini merupakan tempat dimana
manifestasi panasbumi berada. Jadi, pada
akhirnya metode FFD ini untuk mengetahui
area dengan densitas struktur yang tinggi
yang dibentuk dari fault dan fracture
(Suryantini & Wibowo, 2010).
Gambar 4.1 Hasil Plot Diagram Cl-SO4-HCO3
3. METODE
(Nicholson, 1993)
Penelitian ini merupakan proses pengolahan Hasil diagram tennary menunjukan bahwa
data yang terintegrasi. Data yang digunakan air manifestasi (APT 1, APT 2, ADT 1 dan
dalam penelitian adalah data-data yang telah ADT 2) seluruhnya berada pada daerah
dibuat saat tahap persiapan seperti data peripheral water yang artinya termasuk
literature, peta dasar serta data citra satelit kedalam air bikarbonat. Proses yang terjadi
(Lidar). Pengambilan data berupa pada zona ini adalah pemanasan air
pencatatan semua data yang dijumpai di meteorik oleh sumber panas yang berada di
lapangan, baik data yang dilihat secara bawahnya, air tersebut menguap dan
langsung ataupun pengukuran. Dan yang mengalami kondensasi kemudian muncul
paling utama adalah pengambilan sampel kembali ke permukaan dengan unsur HCO3
fluida manifestasi panas bumi. Kemudian yang dominan.
sampel dianalisis di laboratoriuk dan pada
akhirnya diinterpretasikan.
Kematangan Fluida

461
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 3, No. 6, Desember 2019: 459-464

Interpretasi asal fluida air panas dapat manifestasi reservoar atau reservoar
dilakukan dengan cara melihat (Suryantini dan Wibowo,2010).
+ +
kandungan relatif dari Na , K serta
2+
Mg . Setelah itu diplotkan hasil dari
kandungan relatif tersebut kedalam
diagram Na-K-Mg.

Gambar 4.3 Kelurusan yang akan diolah di FFD

Pada sistem panasbumi, fluida akan mengalir


melalui zona yang permeable (berasal dari
Gambar 4.2 Hasil Plot Diagram Na-K-Mg
(Giggenbach, 1988) struktur geologi), sehingga semakin besar
tingkat kerapatan struktur maka semakin
besar pula tingkat permeabilitasnya. Sehingga
Pada diagram ternary Na-K-Mg dapat
manifestasi panasbumi yang digambarkan
dilihat bahwa APT1 dan APT2 masuk
sebagai tempat keluarnya fluida dapat
kedalam kategori immature water yang
artinya tingkat kematangan dari APT1 dan diasumsikan pula dari peta kontur FFD yang
APT2 tidak terlalu bagus. APT1 dan APT2 telah dibuat.
termasuk kedalam immature water
dikarenakan adanya pengenceran dari air
tanah ataupun air permukaan hal ini dapat
dilihat dari kandungan Mg yang tinggi
(>0,1 ppm). Untuk ADT1 dan ADT2 sama
sekali tidak mendekati garis partial
equilibration dikarenakan kedua sampel ini
bukanlah sampel manifestasi panas bumi.

4.2 FFD (Fault Fracture Density) Daerah


Penelitian
Gambar 4.4 FFD daerah penelitian
FFD di daerah penelitian dilakukan dengan Berdasarkan nilai densitas kelurusan yang
cara menarik seluruh kelurusan pada didapatkan, terbagilah menjadi 4 zona
lembahan melalui citra satelit ASTER dengan permeable dengan perhitungan kuartil, yakni
menggunakan aplikasi Global Mapper. zona nilai densitas rendah (-600 hingga -
2)
Alasan ditariknya kelurusan dari lembahan 200m/km , zona nilai densitas sedang (-200
adalah karena fault dan fracture yang banyak 2
hingga 200 m/km ), zona nilai densitas tinggi
terdapat pada lembahan diasumsikan sebagai 2
(200 hingga 600 m/km ) dan zona dengan
zona lemah yang mana menjadi jalur densitas sangat tinggi (600 hingga
pergerakan dari fluida termal, sehingga dapat 2
1000m/km ). Zona berdensitas rendah hingga
menjadi petunjuk lokasi zona sedang ini dicirikan dengan warna

462
Penentuan tipe fluida serta tingkat permeabilitas sistem panas bumi daerah Tinigi, Toli-Toli, Sulawesi
Tengah (Yuda Maulana)

biru hingga hijau dan berada disekitar UCAPAN TERIMAKASIH


bagian terluar daerah penelitian, dan
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
menempati daerah alluvium pada
besarnya kepada pihak PSDMBP atas
umumnya, karena relatif daerah alluvium
izinnya untuk mengikuti kegiatan lapangan
maka rekahannya pun tidak banyak.
dan studio. Penulis juga mengucapkan
Lalu zona densitas tinggi dicirikan pada terima kasih kepada semua pihak yang
daerah yang berwarna kuning muda hingga membantu atas bantuannya baik saat di
oren, daerah ini menempati dari daerah lapangan, studio dan di laboratoium
alluvium hingga daerah berlitologi granit. sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
Lalu zona dengan densitas tinggi dicirikan
pada daerah yang berwarna oren hingga
merah tua, zona densitas tinggi ini memiliki DAFTAR PUSTAKA
litologi granit. Pada zona densitas sangat Hochstein, M.P., Browne, P.R.L. (2000),
tinggi memiliki kerapatan kelurusan yang Surface Manifestation of
tinggi hal ini dikarenakan, batuan granit ini Geothermal Systems With Volcanic
memiliki umur yang lebih tua daripada Heat Sources. Editors: Haraldur
alluvium dan granit ini merupakan hasil Sigurdsson, Encyclopedia of
intrusi hal tersebutlah yang menyebabkan Volcanoes, Academic Press,
daerah ini memiliki kepadatan kelurusan pp. 835-855.
yang tinggi. Pada zona densitas ini terdapat Raybach, L. and Muffler, L.J.P., 1981.
dua manifestasi panasbumi yang terdapat Geothermal Systems, Principles
sebelumnya. and case Histories.John Willey and
Sons, Chichester
Giggenbach, W. F. (1988). Geothermal
5. KESIMPULAN solute equilibria. Derivation of Na-K-Mg
Ca geoindicators. Geochimica et
Berdasarkan hasil lapangan dan analisis Cosmochimica Acta, 52(12),
data laboratorium yang telah dilakukan, 2749–2765
dapat diambil beberapa kesimpulan Giggenbach, W. F. (1995). Geochemical
mengenai kajian geologi dan geokimia exploration of a “difficult” geothermal
daerah penelitian, yaitu sebagai berikut: system, Paraso, Vella Lavella,
1. Hasil dari FFD menunjukkan bahwa Solomon Islands. World
kedua manifestasi berada pada densitas Geothermal Congress 1995, 6.
kelurusan yang cukup tinggi. Dengan Sumintadireja, A. Prihadi. 2005.
nilai densitas terendah -600 Dan Vulkanologi dan Geotermal. ITB, /
tertinggi 1000 dan manifestasi berada di Bandung.
densitas yang cukup tinggi yakni Nenny Miryani Saptadji. (Departemen
2. Hasil dari plotting diagram Cl-SO4- Teknik Perminyakan, Fakkultas
HCO3 menunjukkan bahwa air Ilmu dan Teknologi Kebumian)
manifestasi merupakan air bikarbonat Suryantini and Wibowo, H. H., 2010,
yang menandakan bahwa air manifestasi Application of Fault and Fracture
telah mengalami pencampuran dengan Density (FFD) Method for
air permukaan ataupun air meteoric. Geothermal Exploration in Non-
3. Hasil dari plotting diagram Na-K-Mg Volcanic Geothermal System; a
menunjukkan bahwa air manifestasi Case Study in Sulawesi-Indonesia.
merupakan air yang memiliki tingkat Tim Survei Terpadu PSDG. (2017).
kematangan immature water yang Laporan Akhir Survei Pendahuluan
menandakan bahwa air telah mengalami Awal Geologi Dan Geokimia
pengenceran dengan air permukaan atau Daerah Panas Bumi Kabupaten
air meteorik. Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah

463
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 3, No. 6, Desember 2019: 459-464

Nicholson, Keith. 1993. Geothermal Fluids: Geothermal Reservoir


Chemistry and Exploration Engineering. Stanford University:
Techniques. Springer: Berlin California
Powell, T., and W. Cumming. 2010.
Spreadsheet for Geothermal Water
and Gas Geochemistry.
Proceedings 35th Workshop on

464

Anda mungkin juga menyukai