Langkah-langkah Perhitungan
Pada Praktikum acara Fluida Panas Bumi, dilakukan beberapa analisis tipe fluida, analisis tingkat
equilibrium atau suhu fluida, dan kedalaman fluida. Beberapa proses perhitungan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
Perhitungan tipe fluida didasarkan pada kandungan 3 ion mayor dalam diagram terner Ellis &
Mahon, 1977). Mineral tersebut diantaranya Cl, SO4, dan HCO3. Dilakukan normalisasi terhadap
fluida yang diteliti. Ketiga ion Cl, SO4, dan HCO3 dinormalisasi terhadap kandungan ion lainnya
untuk mengetahui tipe fluida air tersebut.
Perhitungan Geotermometer untuk steam loss (T) < 100oC dan antara suhu 100 – 250 oC memiliki
rumus berbeda. Dilakukan penghitungan pada air yang matang (mature water; hasil dari plotting
tipe fluida sebelumnya) yaitu data Kolam Petruk dan Kolam Bagong.
Rumus
Kolam Petrok
Suhu = 100oC
C = 421
T = 1522/(5,75-log C)-273,15
= 1522/(5,75-log 421)-273,15
= 486,428 – 273,15
= 213,778oC
Kolam Bagong
Suhu = 80oC
C = 127
T = 1309/(5,19-log C)-273,15
= 1309/(5,19-log 127)-273,15
= 424,14 – 273,15
= 150,996oC
Perhitungan Na-K ini menggunakan klasifikasi Giggenbach, 1988 sesuai dengan klasifikasi yang
akan digunakan selanjutnya. Rumus geotermometer Na-K Giggenbach, 1988 adalah sebagai
berikut:
T = [1390 / (1,750 + log Na/K)] -273,15
Perhitungan geotermometer Na-K juga dilakukan pada Kolam yang sudah mature saja, yaitu pada
kolam Petrok dan Kolam Bagong yang berpotensi memiliki fluida panas bumi yang dapat
diekstraksi.
Kolam Petrok
Na = 363
K = 175
= 615– 273,15
= 341,85oC
Kolam Bagong
Na = 986
K = 128
= 512,18– 273,15
= 254,03oC
Na = 35
K =4
Mg =3
Na = 563
K = 175
Mg = 0,05
Na = 68
K = 19
Mg =6
Na = 986
K = 128
Mg = 0,01
2
S
4
1
2 Mature water
4 Mature water
Kolam Semar Kolam Semar Kolam Gareng Kolam Bagong
Na/1000 = 1,9% Na/1000 = 22,3% Na/1000 = 2,5% Na/1000 = 41,78%
K/100 = 2,2% K/100 = 69% K/100 = 7% K/100 = 54,02%
√Mg = 95,9% √Mg = 8,7% √Mg = 90,5% √Mg = 4,2%
3
1
2. Kolam Petruk
3. Kolam Gareng
4. Kolam Bagong
Berdasarkan karakteristik sumber data dari 4 kolam, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Kolam Semar
Parameter manifestasi dari kolam Semar memiliki jenis manifestasi berupa fumarole. Warna air
berwarna putih, dengan tingkat kekeruhan cukup keruh, dan gelembung udara (ebullience) tidak
ada. Temperature air bernilai 90o C dengan pH 3,5. Karakteristik air berbau. Terdapat gas – gas
fumarole disekitar kolam. Berdasarkan data pengukuran suhu fluida, air di Kolam Semar tergolong
immature (suhu < 100oC) sehingga diinterpretasi keberadaan sumber fluida berada dekat dengan
permukaan. Kolam Semar memiliki tipe fluida Steam heated water dengan karakteristik SO42-
dominan dan kadungan Cl- 9,8 %.
Kolam Petrok
Parameter manifestasi dari kolam Petrok memiliki jenis manifestasi berupa hot spring. Warna air
berwarna bening, dengan tingkat kekeruhan rendah, dan gelembung udara (ebullience) ada.
Temperature air bernilai 100o C dengan pH 7,5. Karakteristik air tidak berbau. Terdapat silika sinter
di sekitar kolam. Berdasarkan pH yang tergolong netral, air di kolam Petrok digolongkan termasuk
ke dalam air klorida. Hal ini dibuktikan dengan kandungan Cl- dominan sebanyak 95 % (hasil
normalisasi). Diinterpretasi pula bahwa air ini tergolong mature water yang berasal dari reservoir
dalam. Berdasarkan plotting, diketahui bahwa suhu reservoir bernilai 275o C dengan kedalaman
600 meter.
Kolam Gareng
Parameter manifestasi dari kolam Gareng memiliki jenis manifestasi berupa mud pool. Warna air
berwarna coklat, dengan tingkat kekeruhan keruh, dan gelembung udara (ebullience) tidak ada.
Temperature air bernilai 60o C dengan pH 2. Karakteristik air tidak berbau. Terjadi leaching pada
batuan di sekitar kolam. Berdasarkan dari konsentrasi SO42- bernilai 76,35% dan kadungan Cl-
20,27 % serta HCO3- 3,38%, tipe fluida adalah berupa volcanic water dengan kandungan acid
sulfate. Suhu equilibrium fluida ini sangat rendah (kurang dari 100oC) shingga diinterpretasikan
masih belum matang dan berkedalaman sumber fluida dekat dengan permukaan.
Kolam Bagong
Parameter manifestasi dari kolam Bagong memiliki jenis manifestasi berupa hot spring. Warna air
bening, dengan tingkat kekeruhan tidak keruh, dan gelembung udara (ebullience) sedikit.
Temperature air bernilai 80o C dengan pH 8. Karakteristik air tidak berbau. Berdasarkan pH yang
tergolong netral, air di Kolam Bagong digolongkan termasuk ke dalam air klorida. Penentuan ini
didasarkan pula dari konsentrasi Cl- 93,5%, SO42- 4,67% dan kadungan HCO3- 1,87%, dengan tipe
fluida adalah mature water. Fluida ini diinterpretasi berasal dari reservoir dalam. Berdasarkan
plotting, diketahui bahwa suhu reservoir fluida ini cukup tinggi yaitu 240oC. Berdasarkan suhu ini,
paleosurface fluida berada pada kedalaman 210 meter.
Sistem Geotermal
Berdasarkan penggambaran model dari data yang telah diolah, dapat diketahui bahwa kedalaman
dari reservoir kolam petruk memiliki kedalaman yang masih cukup dangkal yaitu 600 meter dengan
suhu sekitar 275oC serta kolam bagong memiliki kedalaman 210 meter dengan suhu sekitar 240oC.
Reservoir dalam ini bertipe chloride fluid, dan berada cukup dekat dengan sumber panas. Selain
suhu dan kedalaman fluida klorida, diketahui pula terdapat penciri upflow beupa manifestasi
fumarole pada kolam Semar dan acid sulfate fluid pada kolam Gareng. Fumarole mencirikan
system geothermal bertipe high relief. Diperkirakan kedalaman intrusi cukup dangkal, dan zona
outflow melampar panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Santos, Job Brites dos. (PDF) Guideline Eksplorasi Geothermal in Indonesian Language.
Available from: https://www.researchgate.net/publication/305768295_Guideline_
Eksplorasi_ Geothermal_in_Indonesian_Language [accessed Feb 22 2019].
Wohletz, K. dan Heiken, G., 1992, Volcanology and Geothermal Energy, University of California
Press: Oxford.