Anda di halaman 1dari 12

I.

Langkah-langkah Perhitungan

Pada Praktikum acara Fluida Panas Bumi, dilakukan beberapa analisis tipe fluida, analisis tingkat
equilibrium atau suhu fluida, dan kedalaman fluida. Beberapa proses perhitungan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:

Lokasi T pH Na K Ca Mg Cl SO4 HCO3 SiO2


Kolam 90 3 35 4 16 3 9 908 0 349
Semar
Kolam 100 7,5 563 175 14 0,05 943 50 20 421
Petruk
Kolam 60 2 68 19 13 0 30 113 5 333
Gareng
Kolam 80 8 986 128 12 0,01 800 40 16 127
Bagong

I.1. Perhitungan Tipe Fluida

Perhitungan tipe fluida didasarkan pada kandungan 3 ion mayor dalam diagram terner Ellis &
Mahon, 1977). Mineral tersebut diantaranya Cl, SO4, dan HCO3. Dilakukan normalisasi terhadap
fluida yang diteliti. Ketiga ion Cl, SO4, dan HCO3 dinormalisasi terhadap kandungan ion lainnya
untuk mengetahui tipe fluida air tersebut.

Hasil Perhitungan Kolam Semar Hasil Perhitungan Kolam Petruk

Cl + SO4 + HCO3 = 9 + 908 + 0 = 917 Cl + SO4 + HCO3 = 943 + 50 + 20 = 1013

Cl = 9/ 917 x 100% = 0,98% Cl = 943/ 1013 x 100% = 93%

SO4 = 908/971 x 100% = 99, 02% SO4 = 50/1013 x 100% = 5%

HCO3 = 20/1013 x 100% = 0% HCO3 = 20/1013 x 100% = 2%


Hasil Perhitungan Kolam Gareng Hasil Perhitungan Kolam Bagong

Cl + SO4 + HCO3 = 30 + 113 + 5 = 148 Cl + SO4 + HCO3 = 800 + 40 + 16 = 856

Cl = 30/148 x 100% = 20,27% Cl = 800/856 x 100% = 93,5%

SO4 = 1,3/148 x 100% = 76,35% SO4 = 40/856 x 100% = 4,67%

HCO3 = 5/148 x 100% = 3,38% HCO3 = 16/856 x 100% = 1,87%

I.2. Perhitungan Geotermometer Silika

Perhitungan Geotermometer untuk steam loss (T) < 100oC dan antara suhu 100 – 250 oC memiliki
rumus berbeda. Dilakukan penghitungan pada air yang matang (mature water; hasil dari plotting
tipe fluida sebelumnya) yaitu data Kolam Petruk dan Kolam Bagong.

Rumus

No steam loss (T < 100oC) Max steam loss (T=100 – 250 o C)

T = 1309/(5,19-log C)-273,15 T = 1522/(5,75-log C)-273,15


*C =konsentrasi SiO2

Kolam Petrok

Suhu = 100oC

C = 421

T = 1522/(5,75-log C)-273,15

= 1522/(5,75-log 421)-273,15

= 486,428 – 273,15

= 213,778oC
Kolam Bagong

Suhu = 80oC

C = 127

T = 1309/(5,19-log C)-273,15

= 1309/(5,19-log 127)-273,15

= 424,14 – 273,15

= 150,996oC

I.3. Perhitungan Geotermometer Na-K

Perhitungan Na-K ini menggunakan klasifikasi Giggenbach, 1988 sesuai dengan klasifikasi yang
akan digunakan selanjutnya. Rumus geotermometer Na-K Giggenbach, 1988 adalah sebagai
berikut:
T = [1390 / (1,750 + log Na/K)] -273,15

Perhitungan geotermometer Na-K juga dilakukan pada Kolam yang sudah mature saja, yaitu pada
kolam Petrok dan Kolam Bagong yang berpotensi memiliki fluida panas bumi yang dapat
diekstraksi.

Kolam Petrok

Na = 363

K = 175

T = [1390 / (1,750 + log Na/K)] -273,15

= [1390 / (1,750 + log 363/175)] -273,15

= 615– 273,15

= 341,85oC
Kolam Bagong

Na = 986

K = 128

T = [1390 / (1,750 + log Na/K)] -273,15

= [1390 / (1,750 + log 986/128)] -273,15

= 512,18– 273,15

= 254,03oC

I.4. Perhitungan Normalisasi Na-K-Mg

Hasil Perhitungan Kolam Semar

Na = 35

K =4

Mg =3

Na/1000 + K/100 + √Mg = 35/1000 + 4/100 + √3 = 1,81

Na/1000 = 0,035/1,81 x 100% = 1,9%

K/100 = 0,04/1.81 x 100% = 2,2%

√Mg = √3/1.81 x 100% = 95,9%

Hasil Perhitungan Kolam Petrok

Na = 563

K = 175

Mg = 0,05

Na/1000 + K/100 + √Mg = 563/1000 + 175/100 + √0,05 = 2,53


Na/1000 = 0,563/2,53 x 100% = 22,3%

K/100 = 1,75/2,53 x 100% = 69%

√Mg = √0,05/2,53 x 100% = 8,7%

Hasil Perhitungan Kolam Gareng

Na = 68

K = 19

Mg =6

Na/1000 + K/100 + √Mg = 68/1000 + 19/100 + √6 = 2,7

Na/1000 = 0,068/2,7 x 100% = 2,5%

K/100 = 0,19/2.7 x 100% = 7%

√Mg = √6/2,7 x 100% = 90,5%

Hasil Perhitungan Kolam Bagong

Na = 986

K = 128

Mg = 0,01

Na/1000 + K/100 + √Mg = 986/1000 + 128/100 + √0,01 = 2,36

Na/1000 = 0,986/2,36 x 100% = 41,78%

K/100 = 1,28/2,36 x 100% = 54,02%

√Mg = √0,01/2,36 x 100% = 4,2%


II. Plotted Diagram

Kolam Semar Kolam Petruk Kolam Gareng Kolam Bagong

Cl = 0,98% Cl = 93% Cl = 20,27% Cl = 93,5%

SO4 = 99, 02% SO4 = 5% SO4 = 76,35% SO4 = 4,67%

HCO3 = 0% HCO3 = 2% HCO3 = 3,38% HCO3 = 1,87%

2
S
4
1

1 Steam heated water

2 Mature water

3 Acid sulfate water

4 Mature water
Kolam Semar Kolam Semar Kolam Gareng Kolam Bagong
Na/1000 = 1,9% Na/1000 = 22,3% Na/1000 = 2,5% Na/1000 = 41,78%
K/100 = 2,2% K/100 = 69% K/100 = 7% K/100 = 54,02%
√Mg = 95,9% √Mg = 8,7% √Mg = 90,5% √Mg = 4,2%

3
1

1 Immature water  suhu 30oC


2 Partly equilibrated or mixed  suhu 275oC

3 Immature water  suhu 60oC


4 Full equilibrium  suhu 240oC
1. Kolam Semar

Suhu <100oC (30oC)  kedalaman 0 m

2. Kolam Petruk

Suhu 275oC  kedalaman 600 m

3. Kolam Gareng

Suhu <100oC (60oC)  kedalaman 0 m

4. Kolam Bagong

Suhu 240oC  kedalaman 210 m


III. Model Sistem Panasbumi
IV. Interpretasi

Berdasarkan karakteristik sumber data dari 4 kolam, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Kolam Semar

Parameter manifestasi dari kolam Semar memiliki jenis manifestasi berupa fumarole. Warna air
berwarna putih, dengan tingkat kekeruhan cukup keruh, dan gelembung udara (ebullience) tidak
ada. Temperature air bernilai 90o C dengan pH 3,5. Karakteristik air berbau. Terdapat gas – gas
fumarole disekitar kolam. Berdasarkan data pengukuran suhu fluida, air di Kolam Semar tergolong
immature (suhu < 100oC) sehingga diinterpretasi keberadaan sumber fluida berada dekat dengan
permukaan. Kolam Semar memiliki tipe fluida Steam heated water dengan karakteristik SO42-
dominan dan kadungan Cl- 9,8 %.

Kolam Petrok

Parameter manifestasi dari kolam Petrok memiliki jenis manifestasi berupa hot spring. Warna air
berwarna bening, dengan tingkat kekeruhan rendah, dan gelembung udara (ebullience) ada.
Temperature air bernilai 100o C dengan pH 7,5. Karakteristik air tidak berbau. Terdapat silika sinter
di sekitar kolam. Berdasarkan pH yang tergolong netral, air di kolam Petrok digolongkan termasuk
ke dalam air klorida. Hal ini dibuktikan dengan kandungan Cl- dominan sebanyak 95 % (hasil
normalisasi). Diinterpretasi pula bahwa air ini tergolong mature water yang berasal dari reservoir
dalam. Berdasarkan plotting, diketahui bahwa suhu reservoir bernilai 275o C dengan kedalaman
600 meter.

Kolam Gareng

Parameter manifestasi dari kolam Gareng memiliki jenis manifestasi berupa mud pool. Warna air
berwarna coklat, dengan tingkat kekeruhan keruh, dan gelembung udara (ebullience) tidak ada.
Temperature air bernilai 60o C dengan pH 2. Karakteristik air tidak berbau. Terjadi leaching pada
batuan di sekitar kolam. Berdasarkan dari konsentrasi SO42- bernilai 76,35% dan kadungan Cl-
20,27 % serta HCO3- 3,38%, tipe fluida adalah berupa volcanic water dengan kandungan acid
sulfate. Suhu equilibrium fluida ini sangat rendah (kurang dari 100oC) shingga diinterpretasikan
masih belum matang dan berkedalaman sumber fluida dekat dengan permukaan.
Kolam Bagong

Parameter manifestasi dari kolam Bagong memiliki jenis manifestasi berupa hot spring. Warna air
bening, dengan tingkat kekeruhan tidak keruh, dan gelembung udara (ebullience) sedikit.
Temperature air bernilai 80o C dengan pH 8. Karakteristik air tidak berbau. Berdasarkan pH yang
tergolong netral, air di Kolam Bagong digolongkan termasuk ke dalam air klorida. Penentuan ini
didasarkan pula dari konsentrasi Cl- 93,5%, SO42- 4,67% dan kadungan HCO3- 1,87%, dengan tipe
fluida adalah mature water. Fluida ini diinterpretasi berasal dari reservoir dalam. Berdasarkan
plotting, diketahui bahwa suhu reservoir fluida ini cukup tinggi yaitu 240oC. Berdasarkan suhu ini,
paleosurface fluida berada pada kedalaman 210 meter.

Sistem Geotermal

Berdasarkan penggambaran model dari data yang telah diolah, dapat diketahui bahwa kedalaman
dari reservoir kolam petruk memiliki kedalaman yang masih cukup dangkal yaitu 600 meter dengan
suhu sekitar 275oC serta kolam bagong memiliki kedalaman 210 meter dengan suhu sekitar 240oC.
Reservoir dalam ini bertipe chloride fluid, dan berada cukup dekat dengan sumber panas. Selain
suhu dan kedalaman fluida klorida, diketahui pula terdapat penciri upflow beupa manifestasi
fumarole pada kolam Semar dan acid sulfate fluid pada kolam Gareng. Fumarole mencirikan
system geothermal bertipe high relief. Diperkirakan kedalaman intrusi cukup dangkal, dan zona
outflow melampar panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Santos, Job Brites dos. (PDF) Guideline Eksplorasi Geothermal in Indonesian Language.
Available from: https://www.researchgate.net/publication/305768295_Guideline_
Eksplorasi_ Geothermal_in_Indonesian_Language [accessed Feb 22 2019].
Wohletz, K. dan Heiken, G., 1992, Volcanology and Geothermal Energy, University of California
Press: Oxford.

Anda mungkin juga menyukai