Anda di halaman 1dari 19

HASIL UJI AIR BERSIH PADA

SUMUR WARGA
KKN PPM UGM 2019
DESA MANUNGGAL JAYA,
KECAMATAN RANTAU PULUNG,
KABUPATEN KUTAI TIMUR
LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan.
Keberadaan air di suatu permukiman menjadi sangat penting untuk
selalu diperhatikan. Berdasarkan Permenkes nomor 416 tahun 1990 air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak.
Tim KKN-PPM UGM melakukan pengujian air bersih pada 2
sampel sumur warga di Desa Manunggal Jaya. Tujuan pengujian air ini
untuk mengetahui kualitas air sumur warga sebagai air bersih yang
dapat dimanfaatkan oleh warga sesuai dengan hasil yang ada.
Parameter yang diujikan :
• Jumlah zat padat terlarut
uji untuk menentukan kadar padatan terlarut total, padatan terlarut total
yang menguap dan padatan terlarut total yang terikat dalam air dan air
limbah. Kadar maksimum zat padat terlarut yang diperbolehkan adalah 1.500
mg/L.
• Kekeruhan
uji ini dilakukan untuk menetapkan kekeruhan air dan air limbah. Kadar
maksimum kekeruhan yang diperbolehkan adalah 25 skala NTU.
• Besi
untuk penentuan Fe total dan terlarut dalam air dan air limbah. Kadar
maksimum Fe yang diperbolehkan adalah 1,0 mg/L.
Parameter yang diujikan :
• Kesadahan (CaCO3)
uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam air dan air
limbah. Kadar maksimum CaCO3 yang diperbolehkan adalah 500 mg/L.
• Klorida
untuk penentuan kadar klorida (Cl-) dalam air yang relatif jernih pada kisaran
kadar 1,5 mg Cl–/L sampai dengan 100 mg Cl–/L. Kadar maksimum klorida
yang diperbolehkan adalah 600 mg/L.
• Nitrat
untuk menentukan kadar ion nitrat (NO3-) dalam contoh uji air dan air
limbah. Kadar maksimum nitrat yang diperbolehkan adalah 10 mg/L.
Parameter yang diujikan :
• pH
uji derajat keasaman (pH) air dan air limbah. Kadar maksimum pH yang
diperbolehkan adalah 6,5 – 9,0. khusus air hujan pH minimum 5,5.
SAMPEL 1
• KODE SAMPEL : SPL 01 (Sumur warga Blok H, Pak
Darsono)
• NO FPPS : 0710
• JENIS SAMPEL : AIR BERSIH
• DESKRIPSI SAMPEL : Air berwarna jernih & tidak
berbau
• TANGGAL PENGUJIAN : 18 s/d 29 Juli 2019
HASIL UJI SPL 01
Parameter Hasil Uji Baku Mutu Spesifikasi Metode
Jumlah zat padat 52 mg/L 1500 mg/L SNI 06-6989.27-
terlarut (TDS) 2005
Kekeruhan 4,86 25 SNI 06-6989.25-
2005
Besi (Fe) 0,166 mg/L 1,0 mg/L SNI 06-6989.9-2009
Kesadahan (CaCO3) 10 mg/L 500 mg/L
Klorida (Cl-) 7,29 mg/L 600 mg/L SNI 06-6989.15-
2004
HASIL UJI SAMPEL 1
Parameter Hasil Uji Baku Mutu Spesifikasi Metode
Nitrat (NO3N) 0,643 mg/L 10 mg/L SNI 6989.74:2009
pH 4,83 6,5-9,0 SNI 06-6989.11-
2004
Penjelasan
• Jumlah zat padat terlarut
Hasil uji kadar padatan terlarut total SPL 01 diperoleh 52 mg/L. Kadar
padatan terlarut ini lebih rendah dari nilai kadar maksimum yaitu 1.500
mg/L.
• Kekeruhan
Hasil uji kekeruhan air SPL 01 diperoleh 4,86. Kadar kekeruhan masih
berada di bawah kadar maksimum 25 skala NTU.
• Besi
Hasil uji Fe dalam air SPL 01 diperoleh 0,166 mg/L. Kadar Fe masih
aman yaitu berada di bawah kadar masimum 1,0 mg/L.
Parameter:
• Kesadahan (CaCO3)
Hasil uji kesadahan total dalam SPL 01 diperoleh 10,00 mg/L. Kadar
kesadahan masih berada di bawah kadar maksimum 500 mg/L.
• Klorida
Hasil uji kadar klorida (Cl-) dalam SPL 01 diperoleh 7,29 mg/L. Kadar klorida
masih berada di bawah kadar maksimum 600 mg/L.
• Nitrat
Hasil uji kadar ion nitrat (NO3-) dalam SPL 01 diperoleh 0,643 mg/L. Kadar
nitrat masih berada di bawah kadar maksimum 10 mg/L.
• pH
Hasil uji derajat keasaman (Ph) air SPL 01 diperoleh 4,83. Hasil uji pH ini
berada di bawah nilai baku mutu air bersih yaitu 6,5 – 9,0. Air tergolong
cukup asam.
SAMPEL 2
• KODE SAMPEL : SPL 02 (Sumur Blok J, depan
rumah Ibu Darti)
• NO FPPS : 0710
• JENIS SAMPEL : AIR BERSIH
• DESKRIPSI SAMPEL : Air berwarna cukup coklat &
tidak berbau
• TANGGAL PENGUJIAN : 18 s/d 29 Juli 2019
HASIL UJI SPL 02
Parameter Hasil Uji Baku Mutu Spesifikasi Metode
Jumlah zat padat 16 mg/L 1500 mg/L SNI 06-6989.27-
terlarut (TDS) 2005
Kekeruhan 52,2 25 SNI 06-6989.25-
2005
Besi (Fe) 2,224 mg/L 1,0 mg/L SNI 06-6989.9-2009
Kesadahan (CaCO3) 12,00 mg/L 500 mg/L
Klorida (Cl-) 4,95 mg/L 600 mg/L SNI 06-6989.15-
2004
HASIL UJI SAMPEL 1
Parameter Hasil Uji Baku Mutu Spesifikasi Metode
Nitrat (NO3N) 2,035 mg/L 10 mg/L SNI 6989.74:2009
pH 5,58 6,5-9,0 SNI 06-6989.11-
2004
Penjelasan
• Jumlah zat padat terlarut
Hasil uji kadar padatan terlarut total SPL 02 diperoleh 16 mg/L. Kadar
padatan terlarut ini lebih rendah dari nilai kadar maksimum yaitu 1.500
mg/L.
• Kekeruhan
Hasil uji kekeruhan air SPL 02 diperoleh 52,2. Kadar kekeruhan berada
di atas kadar maksimum 25 skala NTU. Air berwarna cukup keruh.
• Besi
Hasil uji Fe dalam air SPL 02 diperoleh 2,224 mg/L. Kadar Fe berada di
atas kadar masimum 1,0 mg/L. Air mengandung kadar Fe tinggi.
Parameter:
• Kesadahan (CaCO3)
Hasil uji kesadahan total dalam SPL 02 diperoleh 12,00 mg/L. Kadar
kesadahan masih berada di bawah kadar maksimum 500 mg/L.
• Klorida
Hasil uji kadar klorida (Cl-) dalam SPL 02 diperoleh 4,95 mg/L. Kadar klorida
masih berada di bawah kadar maksimum 600 mg/L.
• Nitrat
Hasil uji kadar ion nitrat (NO3-) dalam SPL 02 diperoleh 2,035 mg/L. Kadar
nitrat masih berada di bawah kadar maksimum 10 mg/L.
• pH
Hasil uji derajat keasaman (Ph) air SPL 02 diperoleh 5,58. Hasil uji pH ini
berada di bawah nilai baku mutu air bersih yaitu 6,5 – 9,0. Air
diinterpretasikan tergolong air hujan dengan kadar pH minimum 5,5.
KESIMPULAN
1. SPL 01 yaitu air di Sumur Pak Darsono (Blok H) memenuhi kriteria
air bersih sehingga dikatakan memenuhi syarat kesehatan dan
dapat diminum setelah dimasak. Kekurangan air di SPL 01 memiliki
pH yang asam sehingga dapat menyebabkan korosi pada benda-
benda logam.
2. SPL 02 yaitu air di sumur Blok J memiliki kualitas yang lebih rendah
dari SPL 01. Air SPL 02 memiliki tingkat kekeruhan tinggi yaitu 52,2
dan mengandung Fe yang tinggi yaitu 2,224 mg/L. Air SPL 02 kurang
memenuhi kriteria air bersih sehingga tidak direkomendasikan
untuk dikonsumsi. Kandungan Fe yang tinggi pada air ini dapat
membahayakan bagi tubuh jika melebihi dosis. Kebutuhan Fe dalam
tubuh adalah 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air.
SARAN
1. Menghindari penggunaan peralatan yang terbuat dari besi untuk
menghindari terjadinya korosi saat berkontak dengan air pH asam.
2. Melakukan Aerasi yaitu memasukkan udara biasa kedalam air
dengan proses oksidasi untuk menaikkan kadar oksigennya dan
menurunkan Fe dalam air. Proses oksidasi ini dilakukan dengan
menggunakan udara biasa, kemudian di ikuti dengan pengendapan
dan penyaringan.
3. Melakukan Filtrasi air menggunakan media penyaring, salah
satunya adalah pasir. Proses ini akan mampu menyaring bahan-
bahan organik maupun bahan-bahan anorganik yang terkandung
dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air. Jakarta.
Juniarto, M. Rudiyanto. Hartanto, R. 2013. Portable Alat Penjernih Air
Dengan Sistem Filtrasi. Bantul: Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus.
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair. Pembuatan
Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi dan Mangan Di Dalam Air:
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Filter/filter.html. (diakses
23 Agustus 2019)
Said, N. Kesehatan Masyarakat Dan Teknologi Peningakatan Kualitas Air:
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuKesmas/BAB1.pdf
(diakses 23 Agustus 2019)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai