Anda di halaman 1dari 13

SENI LUKIS INDONESIA

Disusun oleh : Asfalah Tata Pangarsa

Adiv Adrian Vieryandika


Kata Pengantar
Daftar isi

Kata pengantar...............................................................iii
Daftar isi.....................................................................v

Sejarah seni lukis indonesia.................................................1


Aliran seni lukis indonesia...................................................2
Teman dalam seni lukis......................................................5
Alat dan bahan...............................................................8
Daftar pustaka...............................................................10
Sejarah seni lukis di Indonesia
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia.
Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak
pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah
seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang
dipraktikkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda,
sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis
istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan
yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui
tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari
tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan
dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab
dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang
populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat
membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga
melahirkan abstraksi.

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi


komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni
mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak
lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia
sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh
berbagai benturan konsepsi.

Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-
porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni
kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): Installation Art, dan
Performance Art, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar
1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam kolaborasi sebagai mode
1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-
galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan
bisnis alternatif investasi.

ALIRAN SENI LUKIS INDONESIA


a.Representatif
Pengertian representatif disini adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata
pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif
adalah:

1. Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan
keadaan alam sehingga perbandingan perspektif, tekstur, ataupun warna serta gelap
terang dibuat dengan seteliti mungkin.Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain
Basuki Abdulla, Abdulah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel,
dll.

Lukisan gaya naturalisme karya Indra Rukmana

2. Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa
menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup.
Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, dan Dullah.

Lukisan realisme karya Herry Soedjarwanto

3. Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner. Aliran ini melukiskan
cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis
yang bergaya romantisme antara lain Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner.
Lukisan "Penangkapan Diponegoro" karya Raden Saleh
b. Deformatif
Pengertian Deformatif disini adalah perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk
baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Aliran seni lukis yang tergolong dalam gaya
desformatif ini antara lain;

1. Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan
jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang
menggunakan aliran ini antara lain Vincent Van Gogh dan Affandi.
2. Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat
objek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini antara lain Claude Monet,
Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjono.
3. Surealisme, yaitu aliran seni rupa yang kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang
sering didalam mimpi. Pelukis berusaha mengabaikan bentuk-bentuk secara keseluruhan
kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan
kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Perupa yang beraliran ini antara lain
Salvador Dali.
4. Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau
bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar,
Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.
c. Nonrepresentatif

Lukisan gaya nonrepresentatif karya But Muchtar


Pengertian nonrepresentatif adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar dari gaya
ini sudah meninggalkan bentuk aslinya, dan pada prinsipnya lebih menekankan pada unsur-unsur
formal, struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan
garis, bentuk, bidang dan warna yang terbatas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa
ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, gaya ini juga menonjolkan bidang
yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya,
Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.
TEMA DALAM SENI LUKIS

1. Hubuingan Manusia dengan Dirinya


Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan (potret diri
karya affandi).

2. Hubungan Manusia dengan Manuisia Lain


Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan orang-orang sekitar sebagai objek
lukisan. Contohnya : istri, anak, orang tua serta saudaranya.

3. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya


Alam yang ada di sekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa, seperti gunung,
sungai.

4. Hubungan Manusia dengan Kegiatannya


Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

5. Hubungan Manusia dengan Alam Benda


Alam benda yang dijadikan objek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris
bentuk kubistis, bentuk bebas.
6. Hubungan Manusia dengan Alam Khayal

Didalam alam pikiran manusia sering muncul gagasan, imajinas bahkan khayalan yang ada dalam benak
kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan itu manusia mengekspesikannya melalui
karya seni rupa sehingga kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak kita
jumpai dalam dunia
ALAT DAN BAHAN

1. Pensil
Pensil yang biasa digunakan untuk menggambar/melukis biasanya berjenis B (pensil lunak
dan hitam) biasanya berkode B, 2B, 3B sampai 6B
2. Pensil Arang
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar atau melukis
potret. Sifatnya, hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Krayon
a. Pastel : biasanya terbuat dari bahan kapur dan bahan pengikat cair dan transparan,
untuk mengikat pigmen dengan kapur.pastel sering dihubungkan dengan warna-warna
yang lembut.
b. Krayon : terbuat dari kaolin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengilap dan
keras. Krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga warna yang dihasilkan krayon
cenderung mengkilap dan sedikit berminyak.
4. Pena/Pulpen
Adalah alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Pena/pulpen terbuat dari logam
dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta China. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika
terkena air. Dalam penggunaannya, tinta bak harus dicairkan dulu sebelum digunakan.
6. Cat (pewarna)
Adalah cairan yang dibuat khusus untuk melukis, membuat kaligrafi dan membuat karya
tulis.
Dibedakan berdasarkan basis pengencerannya :
a. Cat Minyak
Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna.
Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang.
b. Cat Air (aquarel)
Adalah cat yang menggunakan pelarut air untuk melarutkan pigmen warna yang ada
didalamnya. Cat ini bersifat transparan dan cenderung pudar.
c. Cat poster
Adalah cat yang berbahan dasar air juga. Dalam penggunaannya bisa dilarutkan air
terlebih dahulu atau bisa juga tanpa pelarut air.
d. Cat akrilik
Cat yang berbentuk serbuk/pasta. Cat akrilik terbuat dari campuran bahan sintesis
seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini bersifat lembut dan
kaku.
e. Cat tekstil
Cat tekstil adalah cat yang juga berbahan dasar air. Biasanya digunakan untuk melukis
diatas media kain, baju, tas yang kemudian harus disetrika setelah kering.
7. Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakn untuk menguas/mengecat ke media lukis. Jenis, bentuk
dan ukuran serta harga kuas sangat beragam.
8. Palet
Tempat untuk mencampur catatau tempat untuk menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke
kanvas.
9. Alat pembersih kuas
Pembersih kuas digunakan untuk membersikan kuas dari sisa cat agar bisa digunakan
kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain berupa cairan minyak seperti tinner,
solar dan minyak tanah.
10. Pisau palet
Pisau palet berfungsi untuk mengaduk cat minyak di atas palet agar didapat komposisi
warna yang rata, mengkilat dan maksimal.
11. Easel
Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak miring
serta dapat distel naik turun.
12. Kanvas
Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna
putih. Media ini sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh
ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan teknik
kontruksi pada bidang lukisnya.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis
http://www.ipapedia.web.id/2015/12/lukisan-dan-gaya-lukisan.html
https://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
http://erlangga-hk.blogspot.co.id/2015/12/aliran-dan-gaya-lukisan-seni.html
http://www.ipapedia.web.id/2015/12/tema-seni-rupa-murni_2.html
http://www.google.co.id/search?sclient=psy-
ab&biw=1349&bih=1739&noj=1&q=seni+lukis+indonesia&oq=seni+lukis+indonesia&gs_l=serp.3...0.
0.2.864.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c..64.serp..0.0.0.VZy
http://2.bp.blogspot.com/-
DM0qNP0TPvI/VnFQeI0LpAI/AAAAAAAAAOE/Rr9St3VQpIo/s1600/Basuki_abdullah_kakakdanadik.gif

Anda mungkin juga menyukai