Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KLIPING SENI BUDAYA

“ALIRAN SENI LUKIS”

NAMIRA QUANEISHA

IX E /20
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua ,sehingga saya dapat menyelesaikan kliping Seni Budaya
dengan judul “Aliran Seni Lukis” ini dengan lancar. Saya berharap dengan adanya kliping ini
dapat membantu para pelajar seperti saya ini dalam menambah wawasan kita semua dalam
memahami materi dalam Seni Lukis ini, khususnya pada aliran yang terdapat dalam Seni Lukis.

Saya sebagai penyusun kliping ini menyadari banyakmya kekurangan dalam penyusunan
kliping “Aliran Seni Lukis”. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan sarannya agar saya
dapat mengetahui letak dari kesalahan dalam pembuatan kliping ini.

Dalam penyelesaian tugas kliping ini, saya mendapat bantuan dari banyak pihak, maka
dari itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak
khususnya kepada guru pengampu dalam mapel Seni Budaya ini atas berbagai arahan dan
bimbingannya pada proses penyelesaian kliping ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………....2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………………….3

BAB 1 : PENGERTIAN ALIRAN SENI LUKIS……………………………………………………………………………………4

BAB 2 : MACAM-MACAM ALIRAN SENI LUKIS………………………………………………………………….…………5

Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………….……....6

Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………….……7
BAB 1

PENGERTIAN ALIRAN SENI LUKIS


Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar ,biasanya memiliki keunikan
atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan ,
serta bentuk karya seni tersebut.

Lukis ini berbeda dengan menggambar kalau lukis itu tidak sama dengan bentuk aslinya
tapi sang pelukis mempunyai ekspreksi untuk melukis sendiri, sedangkan menggambar adalah
meniru secara persis degan gambar yang sudah ditentukan.

Aliran seni lukis merupakan sebuah gaya, genre, dan paham khas yang diikuti oleh
individu ataupun kelompok tertentu untuk menciptakan seni lukis. Aliran yang dimaksud disini
yaitu bisa berupa ide atau gagasan pokok yang dicetuskan oleh seseorang atau mengalir secara
alami atau muncul sendiri sejalan dengan perkembangan seni lukis.

Selain ada aliran dalam seni lukis juga ada gaya. Gaya ada 2 jenis yaitu :

1. Gaya representative (alam) :


Kelompok karya seni lukis yang meniru bentuk alam, contohnya naturalisme, realisme,
romantisme, ekspresionisme, surialisme, impresionisme, futurisme, neoklasikisme,dll
2. Gaya non representative :
Seni lukis yang tidak meniru bentuk alam (abstrak), contohnya kubisme, fauvisme,
dadaisme, abstraksionisme,dll
BAB 2

MACAM-MACAM ALIRAN SENI LUKIS

1. ALIRAN NATURALISME

Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu
yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:

1. Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan


2. Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
3. Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.

Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain
Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan
R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio
Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.

2. ALIRAN REALISME

Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep
mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya
digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yang melebihi kenyataan. Aliran
ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan aliran
naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya
tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil
objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.

Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah
kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu
berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek
tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore
Daumier.

3. ALIRAN ROMANTISME

Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan
perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna aliran romantisme adalah:

1. Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh
khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno
atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis.
2. Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
3. Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan
keindahan di setiap objeknya.
4. Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.
5. Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan
komposisi yang sangat hidup.
6. Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai
tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat
manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi,
bukan kecerdasan.
7. Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering
diambil sebagai latar belakang lukisannya.
Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.

4. ALIRAN IMPRESIONISME

Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik
melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk
bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer
yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.

Ciri-ciri lukisan impresionisme antara lain:

1.Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman

2.Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang

3.Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.

5. ALIRAN EKSPRESIONISME

Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang
menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan
batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin,
Imajinasi, dan perasaan.

Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan
lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan
pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif.
Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.

Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah
Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme
yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.

6. ALIRAN ABSTRAK

Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran
objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu
jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para
senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur
yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan
unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan
unsur-unsur lainnya.

Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya,
Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.

7. ALIRAN KLASIKISME

Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa
(dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono
Yudhokusumo dan Amri Yahya.
8. ALIRAN POINTILISME

Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna, dan jika dilihat
dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini
ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.

9. ALIRAN POP ART

Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah
Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan
kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak
memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil
sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan
akhirnya dipamerkan.

Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa
adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan
diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.

10. ALIRAN OPTICAL ART


Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang
penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa
seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan
mengecohkan mata dengan ilusi ruang.

Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.

11. ALIRAN TRICK ART

Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga
terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima
Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati
masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di
dunia.

Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall
lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.

12. ALIRAN SUREALISME


Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau
alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk
lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di
Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.

Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga
bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;

1. Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi


2. Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
3. Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.
13. ALIRAN KUBISME

Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri
(bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque,
Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris
atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme
antara lain;

1. Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris


2. Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau
kubus-kubus
3. Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.

Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).

14. ALIRAN KLASIK


Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada
masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun
hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan
hal, keadaan, atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak
ukur kesempurnaan yang abadi.

Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani
dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:

1. dibuat berlebihan
2. indah dan molek, dan
3. statis dan bersih
15. ALIRAN DEKORATIF

Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari berbagai bentuk alam (manusia, bintang,
tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan
bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.

16. KALIGRAFI
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari huruf atau kata yang digabung-
gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi
pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang
wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.

Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan
penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-
masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses
akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi
Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai
identitas sendiri.

Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.

17.ALIRAN GOTIK

Gotik ialah aliran seni rupa yang menampakkan suatu objek dengan garis tebal dan bentuk
ramping serta menekankan suatu hal berdasarkan pemilihan warna.

Ciri-ciri aliran seni rupa gotik adalah objek biasanya digambarkan ada tokoh suci, raja/ratu,
ataupun ksatria. Biasanya lukisan ini terdapat di kerajaan-kerajaan, kastil, atau bangunan klasik.

Tokoh aliran gotik di Indonesia belum di ketauhi, sedangkan tokoh luar negerinya yaitu Van
Eyck, Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

18. ALIRAN PITTURA METAFISICA


Pittura meatifisca ialah aliran seni rupa yang menampakkan sebuah objek dengan sentuhan
atau goresan metafisica. Aliran ini merupakan penentang dari alran kubisme dan futuristik.

Ciri-ciri aliran seni rupa pittura metafisica adalah objek biasanya digambarkan berbentuk
boneka yang bersifat metafisica dan biasanya juga berupa manusia yang sedang melakukan
aktivitas dengan latar belakang tertentu.

Tokoh yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica adalah Carlo Carra dan Giorgio
de Chirico.

19. ALIRAN PRIMITIF

Primitif ialah aliran seni rupa yang menampakkan sebuah objek berdasarkan gaya
penggambaran primitif di dinding-dinding goa.

Ciri-ciri aliran seni rupa ini adalah objek digambarkan berupa manusia, hewan, dan tumbuhan
dalam bentuk garis yang sederhana. Detail dari objek tidak terlalu ditonjolkan, hanya pada
penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.

Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ini adalah S. Sudjojono. Sedangkan
dari luar negeri adalah Ricardo Ponce.

20. ALIRAN KONSTRUKTIVISME


Konstruktivisme ialah aliran seni rupa yang menekankan pada penggambaran sebuah
bangunan.

Ciri-ciri aliran ini adalah objek yang dilukis merupakan bangunan dengan latar berada disekitar
bangunan dari sudut gambar. Objek berupa bangunan klasik, kuno, modern, dan bangunan
lainnya.

Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan aliran ini adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat,
Sprinka, dan Angelina P. Dan di luar negeri adalah Laszlo Moholy-Nagy, Liubov Popova, Victor
Pasmore, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

21. ALIRAN POST MODERN/KONTEMPORER

Kontemporer ialah aliran seni rupa yang tak terikat oleh pakem dan perkembangannya sesuai
dengan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.

Ciri-ciri aliran seni rupa ini adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi dan waktu yang
tematik. Objek digambarkan berupa objek dimanis, ekspresif, dan mencolok.

Tokoh di Indonesia dan luar negeri yang mempopulerkan aliran kontemporer adalah Jim
Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P, Frank Auerbach, Richard Artschwager, dan
Ida Applebroog.
22. ALIRAN FUTURISME

Futurisme ialah aliran seni rupa yang menekankan keindahan gerak, visual ,garis, dan warna
sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.

Ciri-ciri aliran ini adalah suatu objek digambarkan dalam bentuk sedang bergerak, sehingga
memiliki gerak bayang disekitarnya. Objek yang biasanya digunakan adalah makhluk hidup
seperti kuda yang berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang bergerak dalam model
bayangan.

Tokoh yang mempopulerkan aliran futurisme adalah Boccioni, Carlo Cara, Severini, Umberto,
Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.

23. ALIRAN DADAISME

Dadaisme ialah aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni dan anti perasaan karena aliran
ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan dan kekasaran.

Tokoh yang mempopulerkan aliran ini adalah Hendra Gunawan, Juan Gross, Guillaume
Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.

24. ALIRAN FAUVISME


Fauvisme ialah aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif dan
liar. Aliran ini muncl sekitar abad ke XX Masehi.

Ciri-cirinya wujud dari objek yang digambar tidak terlalu penting, keliaran gambar sangat
ditonjolkan, dan memiliki warna yang imajinatif.

Tokoh yang mempopulerkan aliran ini adalah Henry Matisse, Rauol Dufi, ANdre Dirrain, dan
lain-lain.

KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang ada dapat kita simpulkan bahwa seni adalah
suatu karya yang memiliki unsur keindahan yang ada di dalam seni tersebut contoh nya seperti
seni lukis namun dalam seni juga ada bentuk karya yang abstrak ,karya tersebut bisa dilihat
indah dan dimengerti maksud dari isi karya tersebut pada orang yang sudah oaham dengan apa
itu seni. Dalam sebuah seni lukis juga tidak hanya ajang melukis saja namun kita harus
mengetahui aliran-aliran,sejarah,maksud dalam karya tersebut dan masih banyak lagi.

SARAN
Kita harus selalu melestarikan seni seni yang ada tidak hanya dalam seni rupa dan seni
lukis namun seni yang lainnya. Mempelajari seni tidak hanya dapat melestarikannya dan
mempelajari tapi kita juga bisa mendapatkan wawasan informasi yang lebih lagi. Diharapkan
agar semua dapat memahami isi dari kliping ini.

Anda mungkin juga menyukai