Menurut Soedarso Sp, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan
melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh
Secara umum, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki
keunikan atau ciri khas tersendiri ( didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan
bentuk karya seni tersebut)
1. Representatif
adalah perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan
masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :
Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan
alam. Naturalisme melukiskan dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau
warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin. Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki
Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel
Lukisan Naturalisme
Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah
atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa beraliran
realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah.
Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa
sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa aliran ini adalah
Vincent Van Gogh dan Affandi
Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat
objek tersebut dilukis. Perupa aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul
Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono
Surialisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam
mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian
rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa aliran ini adalah
Salvador Dali.
3. Nonrepresentatif
adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar gaya ini sudah meninggalkan bentuk
aslinya . Berupa susunan dari garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam.
Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini
dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.
1. NATURALISME
Dalam seni rupa aliran naturalisme adalah suatu faham yang memuja kebesaran alam oleh karena
itu bagi kaum naturalis tidak mungkinlah untuk melukiskan bagian alam ini yang jelek-jelek.
Lukisan naturalistik selalu menggambarkan keindahan alam sehingga natularisme memiliki sifat
idealistic.
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan
dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang perawan desa dengan pakaian
lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah
adalah Raden Saleh.
2. REALISME
Realisme adalah suatu aliran yang mempunyai kecenderungan melukiskan segala sesuatu seperti
apa adanya, tanpa berusaha mengidealisasi alam, memperbaiki ataupun menyempurnakannya.
Bahkan cenderung menampilkan peristiwa-peristiwa kepahitan hidup, seperti kemelaratan,
kejorokan dan lain-lainnya.
Pelukis realis, Belinsky, menunjukkan cara dengan: “Carilah objek kesenilukisan dari dunia
sekelilingmu; jangan dibagus-baguskan; tangkap semua itu sebagaimana adanya” (Soegeng
Toekio dkk, 1987:36). Sudarso mengatakan bahwa dalam menangkap realitas ini seperti
apa adanya, tanpa ilusi, dan tanpa bumbu apa-apa (Sudarso, 1990:94).
3. IMPRESSIONISME
Impresionisme adalah suatu bentuk karya seni lukis yang menghadirkan kesan-kesan. Seniman-
seniman impresionis hanya melukiskan cahaya yang dipantulkan ke mata, kabur, tanpa fokus
atau hanya merupakan kesan suatu objek. Aliran ini timbul sebagai akibat ketidakpuasan
terhadap cara-cara melukis seniman akademik (sebutan untuk seniman-seniman realisme cahaya
dan bayangan) yang selalu melukis dalam studio.
Pesta (Renoir)
Seniman-seniman penganut aliran impresionis hanya berpendapat bahwa cahaya dan bayangan
tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan gerakan sumber cahaya (matahari), oleh
karena itu mereka tidak mau melukis di dalam studio. Mereka lari ke jalan raya, ke ladang, tepi
sungai dan sebagainya. Hasil yang perlu dicatat dari aliran ini ialah dilukiskannya hal-hal yang
belum pernah dilukiskan oleh seniman-seniman akademik, misalnya mereka melukiskan kabut-
kabut, hujan badai, fatamorgana, gerakan-gerakan satu objek dan lain-lain. Warna-warna yang
dipakainyapun menjadi semakin cerah dibandingkan dengan warna yang digunakan seniman
akademik yang semakin gelap.
4. ROMANTISME
Romantik, sebagai istilah sejarah kebudayaan Eropa meliputi masa kurang lebih tahun 1795-
1840; merupakan reaksi terhadap rasionalisme dan klasisisme. Istilahnya bertalian dengan
Romance atau roman. Abad XVII dan XVIII romantik artinya aneh, luar biasa, sebagai dalam
roman (Van Hoeve, tt:1186).
Beberapa tanda romantik misalnya, perasaan didahulukan daripada pikiran; yang terasa oleh
orang seorang lebih diutamakan dari realisme yang objektif; kaum romantik berpangkal pada
fantasi (lamunan); mereka suka berhanyut-hanyut dalam dunia impian, suka melayang-layangkan
pikirannya ke zaman lampau sambil berpaling dari keadaan yang nyata (Van Hoeve, tt:1186).
5. Ekspresionisme
Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling”
atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan
apa yang dialami oleh seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini
Benedetto Croce (1866-1952) menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan (
art is expression of impresion ). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi. Intuisi adalah
pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan tentang hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan ( images ) (The Liang Gie, 1976:75).
Ekspresionisme juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk
melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau
tragedi. Ekspresionisme menjajagi jiwa dan menemukan ‘ Sturm und Drang' dan pancarannya
keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain. Tokoh
pelukis Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi (Soegeng Toekio, 1987:40).
Pengungkapan berwujud berbagai gambaran angan-angan misalnya images warna, garis, dan
kata. Mengungkapkan bagi seseorang berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya
kegiatan jasmaniah keluar.
Seorang tokoh lain dari aliran ini adalah Leo Tolstoy. Ia berpendapat: “Memunculkan dalam diri
sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu
kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis, warna, suara atau bentuk yang diungkapkan
dalam kata-kata, memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang lain mengalami perasaan yang
sama, ini adalah kegiatan seni (The Liang Gie, 1976:76).
6. Surrealisme
Para seniman dari kelompok Surrealisme ini berusaha membebaskan diri dari kesadaran pikir,
menghendaki kebebasan yang besar sebebas orang yang tengah mimpi dalam menciptakan
karya-karyanya; sehingga karya-karya yang dihasilkannyapun nampak aneh dan asing penuh
misteri. Teknik yang dipergunakan adalah teknik realistik, karenanya banyak pula orang yang
menyebut karya semacam ini dengan istilah ‘Realisme dunia mimpi'. Tokoh-tokohnya antara lain
adalah Salvador Dali, sedang di Indonesia dapat disebutkan misalnya Sudibio (Soegeng Toekio,
1987:41-42).
Evolusi
• Fauvisme, memilik arti ‘binatang jalang'. Fauvisme adalah suatu reaksi terhadap metodisme
yang lamban dan tidak tepat dalam neo impresionisme Seurat dan Signac. Fauvisme ini tidak
berumur panjang namun andilnya sebagai unsur pembebas dalam seni amat besar dan
menentukan. Ciri-ciri Fauvisme adalah pada “ketepatan bukan selalu merupakan kebenaran”.
Tokoh-tokohnya antara lain adalah Delacroix, David, dan di Indonesia adalah Raden Saleh.
• Kubisme sebagai suatu aliran dalam seni lukis Kubis mempergunakan shape-shape geometri
(segi tiga, kubus, dan lain-lain) dalam karya-karyanya, walaupun sebenarnya yang digambarkan
adalah figur manusia, binatang, ataupun tumbuh-tumbuhan. Artinya, oleh seniman figur-figur
tersebut dipecah-pecah menjadi susunan bentuk-bentuk geometris. Teknik yang digunakan
adalah kolase yaitu dengan menempel potongan kertas surat kabar, gambar-gambar poster dan
lain-lain. Dilihat secara keseluruhan karya-karya seperti ini mempunyai kesan monumental,
statis, kaku dalam keseluruhan komposisinya. Karya-karya kubisme dapat dilihat pada karya
Pablo Picasso, yang juga terkenal sebagai Bapak Kubisme dan George Braque.
• Futurisme merupakan aliran yang muncul di Itali tahun 1909 yang mendobrak faham kubisme
yang dipandang statis dalam hal komposisi, garis, warna, serta ritmenya). Penganut aliran ini
menganggap bahwa kesenian masa lalu telah mati. Futurisme adalah seni untuk masa datang,
yang menguasai masa depan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak dan memiliki semboyan
“Keindahan dalam artinya yang baru adalah bila mobil meluncur bagaikan peluru”. Seekor
anjing yang sedang berlari dilukiskan tidak hanya berkaki empat tetapi berkaki banyak.
• Dadaisme sering disebut sebagai aliran yang anti seni (anti dalil dan pengertian seni yang ada),
anti perasaan, bahkan cenderung menonjolkan kekerasan serta kejorokan. Hal ini sebenarnya
lebih terdorong oleh adanya sikap sinis terhadap segala akibat Perang Dunia I. Karya-karyanya
serba aneh seperti halnya menkopi lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci tetapi ditambah
kumis. Pispot dari tempat sampah diangkat sebagi karya dan diberi judul untuk dipamerkan.
• Abstraksionisme merupakan aliran dalam seni rupa yang mengungkapkan sesuatu kenyataan
yang ada dalam dunia batin seseorang. Karya yang muncul biasanya akan berbeda dengan dunia
luar yang nyata; Jadi karya seperti ini bersifat individual/pribadi.
• Optical Art (Op Art) adalah salah satu seni nonobjektif atau nonfiguratif jadi termasuk dalam
kelompok seni abstrak. Bentuk susunan shape-shape dengan warna-warna yang cerah diatur
sedemikian rapinya, rumit dan berulang-ulang (repetisi). Kita akan tertipu dengan adanya
ilusi/kesan gerak, ruang yang seakan-akan berada di ‘dalam' tetapi pada sisi lainnya tampil
seolah-olah keluar ruang. Contoh
• Populair Art ( Pop Art ) adalah suatu aliran yang menggunakan benda-benda yang dapat
ditemui di sekitar kehidupan kita sebagai objek seninya. Dengan Pop Art ini orang dapat dengan
begitu saja mengambil kaleng bekas minuman coca-cola, atau sepiring nasi untuk sarapan,
sedikit lebih diatur kemudian dipamerkan sebagai karya patung. Mungkin juga menggunting
perangko, gambar bintang film, reklame kemudian disusun diberi pigura dan dipamerkan sebagai
karya lukis. Aliran ini muncul pada saat orang telah menjadi bosan dengan seni non objektif/non
figuratif. Para seniman Pop Arti ini berusaha kembali mengingatkan orang kepada lingkungan
yang telah sekian lama terlupakan melalui karya-karyanya.
RANGKUMAN
Aliran Naturalisme dalam filsafat erat hubungannya dengan realisme bahkan semua penganut
naturalisme adalah juga penganut realisme, namun tidak semua penganut realisme adalah
penganut naturalisme. Penganut naturalisme berpendapat bahwa satu-satunya dunia yang dapat
dipercaya secara empiris ialah dunia eksitensi yang bersifat alami. Makna naturalisme secara
khusus ada dua hal yaitu (1) hasil berlakunya hukum alam secara fisik. Misalnya, gerhana
matahari merupakan gejala alami/ terjadi karena akibat hukum gerakan benda angkasa. (2)
terjadi menurut kodrat dan wataknya sendiri. Misalnya, orang mengatakan: “Secara alami, wajar
jika ia berbuat demikian”. Jadi perbuatannya itu sesuai dengan kodrat atau wataknya sendiri
Kesimpulan :
Naturalisme adalah aliran dalam seni rupa yang melukiskan sesuatu sesuai dengan apa yang ada
di alam dengan semirip-miripnya.
Naturalisme lebih menekankan pada teknik agar dalam melukiskan obyek lebih persis seperti
aslinya.
Realisme adalah suatu aliran yang mempunyai kecenderungan melukiskan segala sesuatu seperti
apa adanya, tanpa berusaha mengidealisasi alam, memperbaiki ataupun menyempurnakannya.
Bahkan cenderung menampilkan peristiwa-peristiwa kepahitan hidup, seperti kemelaratan,
kejorokan dan lain-lainnya.
Kesimpulan :
Realisme adalah aliran dalam seni rupa yang melukiskan sesuatu apa adanya tanpa mengurangi
dan menambah.
Realisme lebih menekankan pada tema kehidupan sehari-hari yang wajar.
Impresionisme adalah suatu bentuk karya seni lukis yang menghadirkan kesan-kesan. Seniman-
seniman impresionis hanya melukiskan cahaya yang dipantulkan ke mata, kabur, tanpa fokus
atau hanya merupakan kesan suatu objek. Aliran ini timbul sebagai akibat ketidakpuasan
terhadap cara-cara melukis seniman akademik (sebutan untuk seniman-seniman realisme cahaya
dan bayangan) yang selalu melukis dalam studio.
Aliran Romantik memiliki beberapa tanda misalnya, perasaan didahulukan daripada pikiran;
yang terasa oleh orang seorang lebih diutamakan dari realisme yang objektif; kaum romantik
berpangkal pada fantasi (lamunan); mereka suka berhanyut-hanyut dalam dunia impian, suka
melayang-layangkan pikirannya ke zaman lampau sambil berpaling dari keadaan yang nyata.
Para seniman dari aliran Surrealisme berusaha membebaskan diri dari kesadaran pikir,
menghendaki kebebasan yang besar sebebas orang yang tengah mimpi dalam menciptakan
karya-karyanya; sehingga karya-karya yang dihasilkannyapun nampak aneh dan asing penuh
misteri. Teknik yang dipergunakan adalah teknik realistik, karenanya banyak pula orang yang
menyebut karya semacam ini dengan istilah ‘Realisme dunia mimpi'. Tokoh-tokohnya antara
lain adalah Salvador Dali, sedang di Indonesia dapat disebutkan misalnya Sudibio.
Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen, tinta bak, Cat (pewarna),
kuas, pisau palet, palet
1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni
di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain,
pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia :
Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan)
2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari
arsitekstur
3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat
terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie
4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang
dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna
warna yang cerah
6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.
Teknik Berkarya Seni Melukis
1. Memunculkan gagasan
2. Membuat sketsa
3. Menentukan media berkarya
4. Menentukan teknik
5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan
Seni Patung
1. Mikke Susanto, seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi bahan) atau aditif ( membuat model terlebih
dahulu seperti mengecor dan mencetak)
2. Soenarso dan Soeroto, seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang
3. Menurut Kalians Besar Indonesiaa, adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang
cara pembuatannya dengan dipahat
4. B.S Myers, adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apapun atau
bidang manapun pada suatu bangunan.
1. Patung religi, tujuannya adalah sebagai sarana beribadah dan bermakna religius. Pada
zaman Hindu dan Buddha, patung dibuat untuk menghormati dewa atau mengenang
orang orang yang diagungkan
2. Patung monumen, patung ini dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau
kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau
kelompok.
Patung Arsitektur
4. Patung dekorasi, adalah patung yang digunakan untuk menghias bangunan atau
lingkungan taman baik taman rumah maupun taman bermain.
5. Patung seni, adalah karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan
bentuknya
6. Patung kerajinan, adalah hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumerisme
1. Patung figuratif/ realis, adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk
alam(manusia, binatang dan tumbuhan). Patung ini nyata dalam perwujudannya
2. Patung nonfiguratif/ imajinatif, adalah patung yang sudah terlepas dari bentuk tiruan
alam dan bentuknya abstrak
1. Bahan
Bahan lunak, adalah material yang empuk dan mudah dibentuk (tanah liat, lilin, sabun,
plastisin). Kelebihan dan kekurangan bahan lunak adalah mudah dibentuk tetaapi
ukurannya kecil sehingga ada keterbatasana dalam berkarya.
Bahan sedang, artinya bahan tidak lunak dan tidak keras ( kayu waru, kayu sengon,, kayu
randu dan kayu mahoni)
Bahan keras. Contohnya, kayu jati kayu sonokeling dan kayu uling, batu padas, batu
granit, andesit dan batu pualam(marmer)
Bahan cor/cetak. Contohnya semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, fiber atau
resin
Bahan yang ada disekitar seperti kertas
2. Alat
Butsir adalah alat untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat
Meja putar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai
arah
Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu
Palu untuk memukul
Tang untuk mengencangkan ikatan kawat
Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka
patung