Anda di halaman 1dari 13

SENI LUKIS

Nama Kelompok :
Adhyta Nurkarim Aulia Putra (03)
Aurel Vimalla Pannadayika (05)
I Nyoman Yogi Krisnantara (17)
Ida Ayu Savitri Maharani (19)
Made Ditya Mahendra (24)
Ni Putu Ayu Rista Zalianty Dewi (30)
Putu Tirta Mahoetama (34)

SMA NEGERI 9 DENPASAR


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Seni Lukis” dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saya berharap penulis akan memberikan saran dan kritik yang membangun agar penulis
menjadi lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

SENI LUKIS
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian..................................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis.................................................................................................................. 2
2.3 Bahan dan Alat...........................................................................................................3
2.4 Teknik......................................................................................................................... 5
2.5 Proses........................................................................................................................ 7
BAB III....................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 8
3.2 Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh seni lukis dengan teknik aquarel............................................5


Gambar 2. Contoh seni lukis dengan teknik plakat..............................................5
Gambar 3. Contoh seni lukis dengan teknik goresan ekspresif............................6
Gambar 4. Contoh seni lukis dengan teknik mozaik............................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemunculan seni rupa sudah ada sejak zaman prasejarah. Sampai hari ini seni
rupa terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Gairah seni rupa di Indonesia
kian merebak dibanyak perhelatan seni. Berbagai macam eksplorasi terjadi dalam
penciptaan karya.
Membongkar persoalan seni rupa sedikit banyak mempersoalkan identifikasi
melalui modifikasi pemikiran-pemikiran dengan menangkap gejala seni rupa.
Munculnya problema tentang wacana seni rupa modern membawa sederet perubahan.
Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai estetik yang kini sedang
terancam oleh metode permasalahan seni. Modernisme meyakini gagasan progres
karena selalu mementingkan norma kebaruan, keaslian dan kreativitas.
Menurut Iwan Meulia Pirous dalam tulisannya mengungkapkan bahwa secara
konseptual seni rupa modern sesuai dengan cara berpikir modernisme, selalu berjalan
menjauhi tradisi. Hal ini selaras dengan sejarah kemunculan gagasan modernisme
sendiri yang memang menolak elemen-elemen tradisi yang dikaitkan dengan tirani
kerajaan pada zaman Renaissance.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Seni Lukis?
2. Apa saja jenis-jenis yang ada dalam Seni Lukis?
3. Apa saja bahan dan alat yang harus disiapkan saat akan membuat Seni Lukis?
4. Apa saja teknik yang ada dalam Seni Lukis?
5. Bagaimana proses dalam pembuatan Seni Lukis?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil
imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang,
bidang dan bentuk. Seni lukis menjadi bentuk ekspresi manusia yang dituangkan dalam
kanvas atau bidang 2 dimensi lainnya.

2.2 Jenis-Jenis
1. Romantisisme
Aliran romantisisme merupakan sebuah aliran yang menggambarkan suatu
kenyataan yang ada melalui berbagai cara yang terkesan dramatis dan mempunyai
suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya saja kapal terombang-ambing karena
cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di puncak bukit ketika senja datang, dan
lain sebagainya. Romantisisme mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari
gaya teatrikalnya, tak hanya mengandalkan subjek yang indah-indah saja.
2. Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan suatu aliran yang hendak menggambarkan lagi
alam yang serupa dan seakurat mungkin dengan referensi yang akan dilukisnya.
Naturalisme adalah ajang apresiasi untuk para seniman kepada alam.
3. Realisme
Realisme merupakan suatu aliran yang ingin menunjukkan suatu peristiwa,
model tertentu, atau suasana dengan keadaan sehari-hari, tanpa adanya drama atau
dipilih kondisi yang paling indah saja. Aliran tersebut mungkin saja tidak menjiplak
dengan sempurna apa yang mereka lihat, peristiwa, atau tema yang realistis, bukan
hanya gambar saja.
4. Impresionisme
Impresionisme merupakan sebuah aliran yang hanya sebuah impresi sekilas
dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran tersebut muncul karena adanya kamera
yang sudah bisa mengambil alih fungsi dari seni sebagai salah satu media
dokumentasi. Dibandingkan dengan mereplika warna yang serupa dengan cara
pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna
yang murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.
5. Fauvisme
Fauvisme biasanya menggunakan gaya yang serupa dengan impresionisme.
Akan tetapi menolak ide dasarnya yaitu peniruan alam. Aliran fauvisme ini adalah
membuat warna menjadi unsur seni yang independen. Warna tersebut tidak hanya
menjadi warna baju, warna kulit, atau warna langit. Tetapi menjadi salah satu unsur
yang independen atau berdiri sendiri tanpa menjadi representasi fisik apa saja.

2
6. Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang mengedepankan
ekspresi individu seniman itu sendiri terhadap apa yang mereka ingat, lihat, dan
rasakan. Dapat dikatakan bahwa ekspresionisme merupakan aliran search seni lukis
yang menonjolkan ungkapan yang ada di dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan
membebankan ketelitian dan juga kesulitan search melukis di dalam karyanya. Oleh
karena itu, aliran tersebut tidak mempunyai tingkat kemiripan yang akurat bahkan
sangat melenceng dari referensi alam.
7. Kubisme
Aliran kubisme merupakan suatu aliran yang memuat berbagai sudut pandang
dari suatu objek di dalam satu gambar yang sama. Sehingga menghasilkan search
lukisan yang terdeformasi dan terfragmentasi. Aliran yang satu ini juga
menyederhanakan objek sampai menyerupai bentuk geometris. Suatu objek lukis
bisa terdiri dari berbagai angle secara bersamaan sampai menghasilkan kejanggalan
yang estetis.
8. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran yang tidak bisa membuat sebuah karya indah
secara fisik. Tapi bermuatan kritik tajam ataupun pesan sosial dengan cara membuat
suatu sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan langsung yang cukup provokatif
kepada kaum berwenang yang dinilai membuat keputusan negatif. Aliran dadaisme
akan memancarkan keindahan estetis dari sisi yang jarang dimuat dalam keindahan.
9. Surealisme
Surealisme merupakan aliran search seni lukis yang menghadirkan gambar
objek yang nyata dalam keadaan tidak mungkin terjadi di dalam dunia nyata.
Sehingga citranya seperti yang ada di dalam mimpi. Gambar yang nyata namun
dalam kondisi yang tidak nyata, seperti halnya: gambar manusia melayang, jam
dinding yang meleleh, atau potret wajah dengan mulut dan hidung yang posisinya
tertukar. Aliran surealisme biasanya menggunakan pendekatan teori psikologi
Freud. Dimana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi
seorang manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia.

2.3 Bahan dan Alat


Media berkarya dalam seni lukis meliputi bahan dan alat. Bahan dan alat yang
digunakan terdiri dari:

1. Pensil
Pensil adalah alat utama yang dibutuhkan dalam menggambar. Pensil ini
terdiri dari banyak jenis dan ketebalan masing-masing. Ada yang berukuran 2H-H
(keras), HB (medium), dan B-2B (lunak).

3
2. Penghapus
Penghapus adalah alat kedua yang dibutuhkan dalam menggambar. Jika terjadi
kesalahan dalam menggambar, kita dapat menggunakan penghapus untuk
menghilangkan sketsa atau goresan yang tidak dibutuhkan. Penghapus yang baik
untuk menggambar adalah penghapus yang lunak dan lentur agar dalam
membersihkan goresan-goresan pensil dapat mengurangi risiko merusak kertas.

3. Pensil Warna
Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau
memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil memengaruhi ketajaman warna.

4. Krayon
Bahan krayon terdiri dari dua macam, yaitu bahan berbasis kapur dan minyak
(lilin). Krayon menjadi satu di antara pilihan untuk menggambar karena sifatnya
yang padat dan tidak mudah menyerpih sehingga tidak mengotori tangan dan baju
ketika kita menggambar.

5. Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menyapukan tinta atau cat di atas
kanvas. Jenis dan bentuk kuas beragam dari bentuk, ukuran, serta harga yang
bervariasi. Pemilihan kuas tergantung dari goresan yang bagaimana yang akan kita
inginkan.

6. Kanvas
Kanvas merupakan bahan utama yang harus ada dalam melukis, digunakan
sebagai media yang dipakai untuk menyapukan tinta atau cat dalam berkarya seni
lukis.

7. Cat air
Cat air adalah bahan yang digunakan sebagai media pembentuk objek berupa
warna yang dikuaskan pada media kanvas.

8. Palet cat
Palet cat adalah alat yang digunakan sebagai tempat mengaduk dan
mencampur cat atau pewarna.

9. Pisau palet
Terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti
layaknya kuas juga untuk membuat efek-efek goresan pada media lukis. Bentuknya
dan ukurannya tersedia berbagai jenis, ada yang runcing, lebar, dan bulat.

4
2.4 Teknik
Teknik-teknik dalam Seni Lukis:

1. Teknik Aquarel

Gambar 1. Contoh seni lukis dengan teknik aquarel

Teknik aquarel merupakan teknik yang digunakan baik dalam


menggambar maupun melukis dengan sapuan dan paduan warna yang tipis,
transparan, dan tembus pandang.

2. Teknik Plakat

Gambar 2. Contoh seni lukis dengan teknik plakat.

Teknik plakat merupakan teknik yang digunakan dalam melukis yang


bertolak belakang dengan teknik aquarel, di mana teknik plakat menggunakan
sapuan dan paduan warna yang tebal atau menutup latar belakang objeknya.

5
3. Teknik Goresan Ekspresif

Gambar 3. Contoh seni lukis dengan teknik goresan ekspresif

Teknik goresan ekspresif merupakan teknik dalam melukis yang terkesan


bebas karena pembuatannya bisa menggunakan alat berupa jari, tangan, kuas,
ataupun objek lain yang dianggap menarik oleh senimannya.

4. Teknik Mozaik

Gambar 4. Contoh seni lukis dengan teknik mozaik


Teknik mozaik atau timbul merupakan pembuatan karya seni rupa yang
menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat
dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun
dengan cara ditempelkan pada bidang datar menggunakan lem.

6
2.5 Proses
Proses-proses Melukis:

1. Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita
lihat di sekeliling kita misalnya dengan:

a. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman


orang lain.

b. Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan.

c. Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan.

d. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar.

Ide dan gagasan di atas kita olah lagi menjadi sebuah sketsa yang menarik.

2. Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa
biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail.

3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)


Media yang digunakan dapat berupa kertas, kanvas, tripleks, dan media
alternatif seperti kaca, dan cangkang telur. Untuk pewarna dapat berupa cat
minyak, cat air, cat akrilik, cat tembok, pensil warna, dan krayon.

4. Menentukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya:
teknik aquarel (warna transparan), teknik plakat (warna tebal), dan teknik goresan
ekspresif dengan menggunakan jari, kuas, atau pisau palet.

5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan


Tahap terakhir adalah menyempurnakan/menyelesaikan lukisan yang
dibuat dengan mewarnai. Dalam mewarnai perlu memperhatikan penerapan gelap
terang

7
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Seni Lukis adalah sebuah cabang dari seni visual yang mengutamakan kerja
manual. Kerja manual yang dimaksudkan adalah sebuah proses kerja fisik dan hubungan
langsung antara perupa/pelukis dengan karya yang dihasilkan. Proses pengerjaan secara
manual tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang eksklusif/satu-satunya.
Selain daripada hasil eksklusif yang diharapkan adalah bagaimana kemudian latar
belakang dan pemilihan teknik pengerjaaan karya lukisan dapat menjadi sebuah
pertimbangan dalam rangka kegiatan mengkoleksi karya. Namun upaya
plagiatisme/meniru/memalsu sebuah lukisan telah cukup menjadi isu dan perilaku
kejahatan yang mengganggu keberlangsungan kerja kreatif tersebut.

3.2 Saran
1. Disarankan kepada seniman lukis dalam melindungi karya selain mendaftarkan ke
Hak Cipta, seniman dapat melindungi dengan caranya sendiri dengan cara
mempunyai dokumentasi dalam pembuatan sebuah karya seperti dilakukannya
pameran ataupun dokumentasi media yang menunjukkan proses pembuatan sebuah
karya lukis.
2. Disarankan kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap hak cipta,
perlindungan tersebut ditujukan untuk menciptakan iklim yang mampu mendorong
bagi para pencipta untuk lebih kreatif menciptakan karya yang lebih beragam,
semakin banyak dan semakin berkualitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/intan/berita/6201e12663d18/seni-lukis-
pengertian-menurut-para-ahli-aliran-unsur-dan-teknik
https://www.gramedia.com/literasi/aliran-seni-lukis/
http://e-journal.uajy.ac.id/20831/4/HK109513.pdf

Anda mungkin juga menyukai