Anda di halaman 1dari 40

LATAR BELAKANG

Home » Art » Ilmu dan Panduan Seni Lukis Lengkap Untuk Anda Yang Ingin Jadi Seniman

Ilmu dan Panduan Seni Lukis Lengkap Untuk Anda Yang Ingin Jadi Seniman

Posted in Art By Mpit On November 1, 2018

Lukisan merupakan salah satu bentuk karya seni yang banyak di kagumi oleh banyak orang.
Sebenarnya apa itu seni lukis jika ditilik dari pengertiannya? Berikut ini akan membahas
pengertian seni lukis, jenis seni lukis hingga teknik melukis.

Tidak hanya mengupas mengenai ilmu seni lukis, kita juga akan melihat sama-sama siapa saja
tokoh-tokoh berpengaruh dalam seni lukis hingga lukisan termahal sepanjang sejarah.

Apa Itu Seni Lukis ?

Seni dalam segala perwujudan nya merupakan salah satu ekspresi dari proses kebudayaan
manusia. Selain itu, seni juga sekaligus sebagai sebuah pencerminan dari peradaban suatu
masyarakat atau bangsa pada kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, memperluas pengetahuan
mengenai kesenian merupakan suatu hal yang cukup penting.

Selain untuk mendekatkan diri dengan masalah-masalah seputar seni, memperluas pengetahuan
mengenai kesenian juga berguna untuk menghilangkan stigma negatif yang menganggap seni
dan seniman sebagai sesuatu yang kurang bermanfaat.

Karena seni, bagaimanapun, merupakan bagian langsung dari kehidupan manusia yang sama
pentingnya dengan aspek-aspek kehidupan lain yang ada.

Jika dimasukkan ke dalam klasifikasi besar, seni bisa dibagi menjadi lima cabang, salah satunya
adalah seni rupa. Seni rupa merupakan cabang seni dimana kesenian ini membentuk sebuah
karya seni dengan media yang bisa ditangkap oleh indera penglihatan dan bisa dirasakan oleh
indera peraba.
Kesan tersebut dapat dibuat melalui penciptaan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seperti yang dilakukan di dalam
seni lukis.

Pengertian Seni Lukis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita akan membahas seputar seni lukis. Lalu, apa itu
seni lukis?

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa dengan dasar pengertian yang kurang lebih
sama. Seni lukis sendiri merupakan pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.

Melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga
dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti:
kanvas, kertas, papan, dan lain sebagainya.

Begitulah pengertian seni lukis secara umum. Berikut ini ada beberapa pengertian seni lukis
menurut para ahli yaitu diantar nya:

Menurut Aristoletes, seni lukis merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Meskipun terkesan sederhana, tapi deskripsi tersebut memiliki kebenaran jamak yang diamini
oleh banyak orang.

Sebab, dalam sejarahnya, seni lukis memang dijadikan media yang membuat manusia senang
saat melihatnya.

Meskipun lukisan yang dihasilkannya adalah gambaran kesedihan, tapi gambaran tersebut akan
membuat orang-orang merasa terwakili oleh hadirnya lukisan tersebut.

Sedangkan, Brade menambahkan bahwa seni lukis merupakan pemanfaatan budi dan akal untuk
menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia.

Jadi, bukan hanya sekadar memuat bahagia, tetapi juga mengikutsertakan pemanfaatan budi dan
akal di dalam prosesnya.
Pengertian mengenai seni lukis yang cukup berbeda lainnya diungkapkan oleh Friedrich Hegel.
Menurut Hegel, seni lukis adalah identitas yang sempurna dan nyata.

Di dalam pengertiannya, Hegel melihat bahwa manusia dapat menunjukkan kemampuan untuk
memahami keindahan alam atau apa pun yang dilihatnya sebagai sebuah kesaksian sempurna
terhadap fakta bahwa manusia dapat mengintuisi keindahan.

Jenis jenis Aliran Seni Lukis

Banyak sekali seniman yang mendunia dengan karya lukis nya. Tanpa disadari, setiap karya dari
seniman-seniman tersebut memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda.

Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing, di antaranya:

Klasisme

Aliran yang lahir pada zaman Renaisance abad ke-14 ini merupakan awal mula kembalinya
pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani
dan Romawi.

Romantisme
Aliran romantisme ini merupakan jenis aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian
atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa.

Realisme

Jenis aliran ini cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang
terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif.

Aliran realisme merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan
romantisme yang berlebihan.

Naturalisme
Sesuai dengan namanya, jenis aliran ini sangat memperhatikan dan menonjolkan keadaan alam.
Aliran naturalisme ini mencoba memvisualisasikan keadaan alam ke atas sebuah kanvas.

Ekspresionisme

Jenis aliran ekspresionisme ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar
ungkapan yang dituangkan di atas sebuah kanvas.

Seni ini dilahirkan dari sebuah emosi atau menyatakan sensasi dari dalam, yang dituangkan
dalam warna dan bentuknya.

Kubisme
Aliran jenis ini mencoba untuk mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari benda-benda
geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagainya.

Kubisme cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek
lain.

Surealisme
Surealisme merupakan jenis aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang
diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi.

Dengan keyakinan akan kebebasan dari aturan, hasil dari lukisan aliran ini cenderung
menumpahkan ide-ide yang lebih imajinatif.

Abstrak

Jenis aliran abstrak ini memiliki bentuk penyampaian yang tidak secara langsung. Sebagai salah
satu aliran seni lukis kontemporer, jenis ini tidak menggambarkan objek dalam bentuk asli.

Namun, cenderung menggunakan warna dan bentuk yang nonrepresentasional. Aliran ini juga
menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada
disekitar.

Dadaisme
Dadaisme merupakan jenis aliran yang menyajikan karya artistik yang mengesankan, seringnya
karya lukis ini menampilkan dari bentuk yang seram, magis, mengerikan, kekanak-kanakan atau
naive.

Dengan di dominasi oleh warna hitam, merah, dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam serta
kontras tanpa ada ilusi.

Fauvisme

Fauvisme merupakan jenis aliran seni lukis yang memberikan kebebasan berekspresi,
menggunakan warna-warna yang liar dan kontras tidak disesuaikan dengan warna aslinya,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Gotik
Gotik merupakan jenis aliran seni lukis yang biasanya objek nya tokoh suci, kesatria, raja, dan
ratu, bangunan ibadah, kastil atau objek lain, dengan menggunakan garis tebal serta menegaskan
sesuatu lukisan dengan berdasarkan warna.

Pointilisme
Pointilisme merupakan jenis aliran seni lukis yang memberikan gambaran suatu objek dengan
menggunakan titik-titik, baik besar-kecil, tebal-tipis, berwarna ataupun hitam putih.

Futurisme

Futurisme merupakan aliran seni lukis yang menekankan kepada keindahan gerak, dan
memperlihatkan objek lukisan seperti bergerak.

Biasanya menggambarkan tentang kedisiplinan, kedinamisan, dan gaya untuk mengekspresikan


kecepatan dan kesamaan waktu, serta menunjukan beberapa sisi pada objek.

Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah jenis aliran yang ada di dalam seni lukis yang menggambarkan sebuah
kontruksi bangungan, dan menekankan dengan fokus di sebuah bangunan.

Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apa pun.

Teknik Melukis

Dari berbagai macam jenis aliran seni lukis yang telah dijelaskan sebelumnya, perlu diketahui
bahwa ada berbagai macam teknik yang digunakan untuk menghasilkan jenis-jenis lukisan
tersebut.

Seseorang tidak perlu menguasai keseluruhan teknik melukis yang ada, karena setiap orang pasti
akan memilih teknik yang sesuai untuk dirinya masing-masing.

Secara umum, teknik melukis dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Melukis dengan teknik aquarel

Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan
warna yang tipis. Sehingga, lukisan yang dihasilkan nantinya akan bernuansa transparan.

2. Melukis dengan teknik plakat

Berbeda dengan teknik aquarel yang menimbulkan kesan transparan, teknik plakat merupakan
teknik melukis dengan menggunakan cat air, cat akrilik, maupun cat minyak dengan sapuan yang
tebal dan komposisi cat yang kental.

Sehingga, dapat memberikan kesan yang colorfull pada karya yang dihasilkan nya.

3. Melukis dengan teknik pointilis

Teknik yang satu ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya. Sebab,
pengerjaannya dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan.

Para pelukis seringkali menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap dan terang lukisan
nya.

4. Melukis dengan teknik tempera

Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke
dalam cat sebagai bahan perekat.
Lukisan yang dihasilkannya pun sebagian menggunakan kayu sebagai kanvas nya dan ada juga
yang langsung melukiskan nya ke tembok. Teknik ini menunjukkan masa kejayaannya di Eropa
pada tahun 1200 hingga 1500-an.

5. Melukis dengan teknik spray

Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan dari
penggunaan teknik ini adalah untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih
visual. Teknik spray ini seringkali digunakan untuk melukis mural-mural di dinding.

Selain menggunakan cat air atau cat akrilik, cat minyak juga merupakan salah satu yang sering
digunakan oleh para pelukis. Seni lukis menggunakan cat minyak adalah proses menggunakan
pigmen yang terikat dengan media minyak pengering.

Minyak pengering yang biasa digunakan adalah minyak biji rami, minyak kenari, dan minyak
poppyseed.

Seorang seniman mungkin saja menggunakan jenis minyak yang berbeda-beda di dalam proses
melukis nya, tergantung dengan bagaimana efek yang ingin dihasilkannya.

Secara umum, teknik melukis dengan cat minyak dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Melukis dengan teknik basah

Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan
menggunakan linseed oil atau minyak cat.

Setelah cat berhasil diencerkan ke kekentalan tertentu, barulah cat akan dipoleskan di atas
permukaan kanvas. Kuas yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu
panjang.

b. Melukis dengan teknik kering

Berkebalikan dengan teknik basah, melukis menggunakan teknik kering berarti tanpa
menggunakan linseed oil atau minyak cat. Kuas yang digunakan untuk teknik ini haruslah dalam
keadaan kering serta tidak berminyak.

Dan, disarankan pula untuk menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik ini
cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta keruangan, seperti naturalisme,
realisme, dan surealisme.

c. Melukis dengan teknik campuran

Seperti namanya, teknik ini merupakan kombinasi dari kedua teknik yang telah dibahas
sebelumnya untuk saling menutupi kekurangan dari masing-masing nya.

Teknik campuran ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu untuk
kemudian disusul dengan penggunaan teknik basah dengan cara memblok warna sambil
menambahkan intensitas minyak cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.

Seni lukis membantu manusia untuk mengabadikan dan mengekspresikan banyak hal dengan
cara yang indah. Dan, mencintai seni tentunya akan membawa keseimbangan untuk hidup agar
tidak begitu-begitu saja.

Pelukis Terkenal di Indonesia Beserta Alirannya

Pada dasarnya, setiap pelukis memiliki karakteristik dan keistimewaannya masing-masing. Dari
karakter dan keistimewaan itulah yang membuat mereka berbeda.
Negara kita juga memiliki pelukis Indonesia dan alirannya yang begitu kuat. Dan pastinya,
pelukis Indonesia beserta lukisannya ini juga mampu bersaing dengan apik di kancah
internasional.

Siapa sajakah mereka? Berikut beberapa biografi pelukis terkenal di Indonesia:

Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Abdullah Suriosubroto lahir di ibukota Jawa Tengah, Semarang, pada tahun 1878. Beliau
merupakan anak angkat dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh Gerakan Nasional
Indonesia.

Walaupun dikenal sebagai pelukis Indonesia pertama pada abad 20, pada mulanya Abdullah
mengikuti jejak ayah angkatnya untuk masuk ke sekolah kedokteran yang berada di Jakarta.

Setelah lulus dari sana, beliau meneruskan kuliahnya di Belanda.

Namun setelah menetap di Belanda, entah mengapa Abdullah tiba-tiba berubah haluan ke seni
lukis dan masuk ke sekolah seni rupa. Meskipun tampak begitu “berani”, tapi keputusan yang
diambilnya tersebut ternyata tidaklah sia-sia.

Berkat karya yang dihasilkan oleh Abdullah Suriosubroto ini, beliau dimasukkan ke dalam aliran
yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.

Abdullah Suriosubroto seringkali diperbincangkan melalui karya-karya lukis cat minyaknya


sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh yang bersifat romantik.

Salah satu pelukis terkenal Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Bandung. Hal
ini dimaksudkan agar beliau lebih dekat dengan pemandangan alam.
Sebelum pada akhirnya beliau pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada tahun 1941.

Affandi Koesoema (1907-1990)

Di antara banyaknya maestro dan legenda lukis yang namanya melejit di Indonesia, mungkin
Affandi merupakan pelukis yang menggunakan teknik lukis paling aneh. Karena, beliau melukis
tidak menggunakan kuas.

Proses awal yang dilakukan oleh seorang Affandi untuk menciptakan mahakaryanya adalah
menumpahkan car-cat berwarna ke atas kanvas yang ketika dilihat mungkin akan terkesan
berantakan.

Namun tunggu dulu, setelah itu beliau akan menyikat warna-warni cat tersebut dengan jadinya
hingga tahap akhirnya yang tampak begitu menawan.

Lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990 ini menetapkan Affandi
Koesoema sebagai salah satu seniman yang berumur panjang.

Selain itu, nama Affandi pun seringkali digadang-gadangkan sebagai pelukis Indonesia yang
namanya paling terkenal di dunia. Tentu saja, berkat aliran ekspresionisme dan romantismenya
yang begitu khas.

Pada tahun 1950-an, beliau banyak mengadakan pameran tunggal di Amera Serikat, Inggris,
India, dan Eropa.

Walaupun namanya kian melambung di dalam dan luar negeri, tapi Affandi juga dikenal sebagai
sosok yang sederhana dan juga rendah hati.

Semasa hidupnya, beliau telah menghasilkan karya lebih dari 2000 yang membuatnya dinilai
sebagai seorang seniman yang jenius.
Agus Djaja (1913-1994)

Pelukis terkenal di Indonesia yang satu ini lahir dari keluarga bangsawan Banten pada tanggal 1
April 1913 dengan nama aslinya Raden Agus Djaja Suminta.

Dengan latar belakang tersebut, maka tak heran jika beliau bisa mendapatkan pendidikan yang
baik. Setelah menamatkan studinya di Indonesia, Agus Djaja melanjutkan belajar di Akademi
Rijks (Academy of Fine Art) Amsterdam, Belanda.

Selama berada di Eropa tersebut, beliau sempat berkenalan dengan beberapa seniman besar yang
ada di dunia. Sebut saja Pablo Picasso, Salvador Dali, dan juga Ossip Zadkine yang merupakan
seorang pematung terkenal asal Polandia.

Ketika kembali ke Indonesia, Agus Djaja mendirikan Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia)
seklaigus memimpinnya pada tahun 1938-1942.

Persagi sendiri merupakan organisasi pertama seniman seni rupa yang ada di Indonesia.

Oleh karena itulah, nama Agus Djaja dinyatakan sebagai salah seorang cikal bakal seni lukis
yang ada di Indonesia.

Dan setelahnya, beliau direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat
Kebudayaan Bagian Seni Rupa pada tahun 1941-1945.

Selain menjadi pelukis, pada zaman revolusi kemerdekaan Agus Djaja pun aktif sebagai Kolonel
Intel dan F.P. (persiapan lapangan).

Atastas hal ini, beliau absen untuk tidak mengadakan pameran tunggal hampir selama 40 tahun
karena peran dan kondisi bangsa pada saat itu.
Setelah masa revolusi usai, beliau kembali mengadakan pameran tunggal pada bulan April tahun
1976 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Ada lebih dari 70 lukisan yang dipajangnya di sana.

Untuk lukisannya, beliau memiliki ciri khas dengan warna biru dan merah yang terkesan
memberikan nuansa magis di dalamnya. Beliau juga seringkali menuangkan objek wayang dalam
setiap karya beraliran realisme yang dibuatnya.

Setelah cukup lama berkiprah di ibukota, akhirnya Agus Djaja memutuskan untuk pindah ke
Bali. Di dana, beliau mendirikan sebuah galeri impiannya di tepi pantai Kuta.

Barli Sasmitawinata (1921-2007)

Barli Sasmitawinata merupakan seorang maestro seni lukis beraliran realis yang menjadi salah
satu kebanggan Indonesia.

Beliau lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung pada tanggal 8
Februari 2007.

Barli mulai menggeluti dunia seni lukis di tahun 1935 pada saat sang kakak ipar memintanya
untuk belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di
Bandung.

Namun karena merasa belum puas dengan ilmu yang didapatkannya dari Jos Pluimentz, beliau
kemudian belajar pada Luigi Noboli yang merupakan seorang pelukis asal Italia. Di studio milik
Luigi inilah Barli mulai berkenalan dengan Affandi.

Perkenalan dengan Affandi tersebut ternyata tidaklah menjadi angin lalu semata.

Sebab setelahnya, bersama dengan Affandi, Hendra Gunawan, Soedarsono dan Wahdi Sumanta,
mereka mendirikan “Kelompok Lima Bandung”.

Kelompok ini menjadikan hubungan mereka seperti layaknya saudara. Jika ada acara melukis,
mereka pasti akan ditemukan bersama.

Hal yang mengagumkan dari seorang Barli Sasmitawinata adalah meskipun beliau sudah banyak
belajar dan memiliki nama besar, tapi beliau tetap haus akan ilmu.

Sehingga pada tahun 1950, beliau kembali melanjutkan pendidikan di Academie de la Grande
Chaumiere Paris, Perancis.

Disusul setelahnya beliau melakukan studi di Rijksakademie van Beeldende Kunsten


Amsterdam, Belanda pada tahun 1956.

Sebagai seorang pelukis terkenal Indonesia yang mementingkan pendidikan seni, Barli
mendirikan Rangga Gempol di Dago, Bandung sepulangnya dari Belanda pada tahun 1958.

Demi memberikan apresiasi terhadap sepak terjangnya yang panjang dalam hal seni lukis,
pemerintah melalui presiden memberikan penghargaan Satyalancana kepada Barli Sasmitawinata
pada tahun 2000.

Basuki Abdullah (1915-1993)


Pelukis yang lahir di Surakarta pada 25 Januari 1915 dan meninggal pada 5 November 1993 ini
merupakan pelukis potret yang terkenal di dunia.

Sebagai salah satu pelukis terkenal Indonesia yang beraliran realisme dan naturlisme, Basuki
Abdullah pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan
pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.

Dengan memiliki obsesi untuk mengejar kemiripan wajah dengan bentuk aslinya ini membuat
Basuki Abdullah disukai orang-orang kalangan atas.

Banyak sekali negarawan beserta istrinya yang berlomba untuk minta dilukis oleh Basuki
Abdullah, seperti Bung Karno, Pangeran Philip dari Inggris, Pageran Bernard dari Belanda,
Sultan Brunei, dampai kaum jetset seperti Nyonya Ratna Sari Dewi.

Bakat melukis yang ada di dalam diri Basuki Abdullah merupakan warisan dari jiwa seni yang
ada pada ayahnya, Abdullah Suriosubroto yang juga merupakan seorang pelukis.

Basuki Abdullah memulai pendidikannya di HIS Katolik dan Mulo Katolik Solo, Jawa Tengah.
Kemudian, beliau mendapatkan beasiswa pada tahun 1933 untuk belajar di Academie Voor
Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda.

Beliau juga merupakan salah satu pelukis Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa.
Sebab, pada 6 September 1948 sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda, Basuki Abdullah
berhasil mengalahkan 87 pelukis internasional lainnya dalam sebuah sayembara yang diadakan
di Amsterdam.
Selain di Indonesia, beliau juga seringkali mengadakan pameran di luar negeri seperti Thailand,
Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, dan negara-negara lainnya. Tidak kurang dari 22 negara di
dunia mengoleksi karyanya.

Delsy Syamsumar (1935-2001)

Multitalenta, mungkin kata itulah yang cukup pantas untuk menggambarkan seorang pelukis
terkenal Indonesia bernama Delsy Syamsumar ini.

Seniman yang dielu-elukan sebagai yang terbaik se-Asean ini tidak hanya memiliki bakat
melukis, tapi juga dikenal sebagai komikus, illustrator, desainer, dan sebagainya.

Hal tersebut terbukti ketika beliau berhasil memenangkan penghargaan sebagai Art Director
terbaik di Asia lewat film yang berjudul “Holiday in Bali” dengan sutradara H. Usman Ismail
dalam sebuah Festival Film di Tokyo pada tahun 1962.

Dalam dunia seni lukis, beliau bukanlah orang yang sembarangan. Kerja keras, kedisiplinan, dan
ketekunannya menghasilkan karya bernilai tinggi yang bisa membuat banyak orang terpukau.

Bahkan hal tersebut mampu menjadikannya sebagai satu-satunya pelukis Indonesia yang diberi
predikat Litteratures Contemporaines L’ Azie du Sud Est dan II’exellent dessinateur oleh
Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui buku literatur seni dunia yang fenomenal, France
Art Journal 1974.

Delsy Syamsumar lahir di Medan pada tanggal 7 Mei 1935. Bakat seni yang beraliran neo-klasik
ini sudah mulai tampak saat beliau masih berusia lima tahun.

Beruntung, beliau bertemu dengan Wakidi, seorang pelukis ulung pada era Orde Lama.

Dari pertemuan itulah Delsy Syamsumar memperdalam ilmu lukis sekaligus terus mengasah
bakat yang dimilikinya.

Pernah suatu ketika dalam suatu pameran, buah karyanya dicatat sebagai lukisan termahal
bersamaan dengan pelukis kondang lainnya, seperti Affandi dan Basuki Abdullah.

Hal tersebut mengukuhkan Delsy Syamsumar tidak hanya sebagai pelukis terkenal Indonesia,
tapi juga sebagai salah satu legenda yang ada.

Delsy Syamsumar meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 2001 di Jakarta.

Hendra Gunawan (1918-1983)


Hendra Gunawan lahir pada tanggal 11 Juni 1918 di Bandung dan meninggal pada tanggal 17
Juli 1983 di Bali. Anak dari Raden Pawiranegara dan Raden Odah Tejaningsih ini menampakkan
bakat melukisnya sejak masih sekolah dasar.

Namun, kesukaannya terhadap seni lukis ini diawali dari perkenalannya dengan Wahdi Sumanta
dan Abdullah Suriosubroto.

Kemudian bertemu dengan Affandi, Sudarso, dan Barli. Dari Wahdi, beliau diperkenalkan
dengan banyak ilmu tentang melukis.

Saat pertemuan dengan Affandi, niatnya menjadi pelukis semakin besar. Beliau mulai lebih
memberanikan diri untuk melukis dan berkarya.

Pertemuan dengan Affandi membuat sebuah fase besar bagi hidupnya. Baginya, sosok Affandi
sangat inspiratif dan motivator.

Cintanya terhadap seni tidak hanya ia tumpahkan pada sebuah kuas, namun ia membentuk
Sanggar Pusaka Sunda di tahun 1940.

Perjalanan lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya beraliran realisme yang melukiskan
tema-tema perjuangan sebelum kemerdekaan.

Namun setelah kemerdekaan, karya-karyanya bermetamorfosa menjadi beraliran ekspresionisme


dengan tema-tema kehidupan masyarakat pedesaan.

Pelukis Terkenal di Dunia Beserta Alirannya

Pelukis adalah seseorang yang menciptakan karya seni lukis dua dimensi berupa lukisan. Tidak
hanya di Indonesia, tapi di luar sana juga ada banyak sekali nama-nama pelukis terkenal di
dunia.

Karya-karya mereka mampu menginspirasi banyak orang dan memunculkan kekaguman yang
dalam.

Berikut ini akan membahas siapa saja pelukis terkenal di dunia beserta alirannya:
Pablo Picasso (1881-1973)

Pelukis dunia bernama lengkap Pablo Ruiz Picasso ini lahir pada tanggal 25 Oktober 1881 dan
meninggal di usia 91 tahun pada 8 April 1973.

Picasso merupakan penulis asal Spanyol yang beraliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis
revolusioner di abad ke-20.

Selain pelukis, Pablo Picasso juga merupakan seorang jenius seni yang cakap membuat patung,
grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung.

Hasil karya lukisnya telah diakui oleh dunia sebagai hasil karya yang tidak ada duanya. Tiap
goresan kuasnya selalu dapat membuat kagum banyak orang. Hasil karyanya tersebut juga
memiliki nilai yang sangat tinggi.

Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu
halangan untuknya memperoleh beragam ilmu.

Di usia 14 tahun, beliau lulus ujian masuk School of Fine Arts di Barcelona dan dua tahun
kemudian pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy.

Tak lama kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat
para penyair, artis, dan kritikus untuk tukar menukar ide yang didapat dari luar Spanyol.

Pada usia 23 tahun, Picasso pindah ke Paris, kota pusat seni dunia pada masa itu.

Ada 3 hasil karya dari Picasso yang terkenal di dunia antara lain adalah Les Demoiselles
d’Avignon, Guernica, dan The Weeping woman.

Leonardo da Vinci (1452-1519)

Tentunya Anda mengenal lukisan Mona Lisa, bukan? Lukisan Mona Lisa tersebut dibuat oleh
seorang pelukis terkenal asal Italia bernama lengkap Leonardo di Ser Pierro da Vinci.

Anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina ini lahir di Vinci pada tanggal 15 April 1452 dan
meninggal di Clos Lucé pada tanggal 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun.
Tidak hanya dikenal sebagai pelukis beraliran naturalisme, Da Vinci juga merupakan seorang
pematung, arsitek, insinyur, ahli matematika, dan juga ilmuwan. Banyaknya hal yang bisa
dilakukan olehnya hingga membuat ia dijuluki sebagai “Universal Genius”.

Pada tahun 1481, Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil
karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama
kurang lebih 11 tahun.

Selama sepanjang hidupnya sebagai pelukis, Da Vinci telah dikenal melalui karya-karyanya yang
indah.

Di dunia ini, ada 4 hasil karyanya yang sangat dikenal seperti salah satunya yang kita kenal
adalah Monalisa, lukisan lainnya antara lain The Last Supper, The vitruvian Man, dan Lady with
An Ermine.

Masaccio (1401-1428)

Tommaso Masaccio, begitulah nama lengkap dari pelukis terkenal asal Italia ini. Namanya
mungkin tidak seterkenal pelukis lainnya, tapi Masaccio adalah salah satu pelukis yang
menggunakan hukum perspektif ilmiah di setiap karya seni yang ia buat.
Beliau juga meninggalkan gaya gothic dan mengembangkan segi ornamentasi dari seniman
seperti Gentile da Fabriano ke dalam sebuah gaya yang lebih alamiah yang menggunakan
perspektif untuk mencapai gambaran yang lebih realistis.

Pelukis yang lahir di Ser Giovanni di Mone pada tanggal 21 Desember 1401 ini merupakan
pelukis besar pertama dalam periode Quattrocento pada zaman Renaissance.

Lukisan-lukisan dindingnya adalah monumen pertama dari aliran humanisme dan


memperkenalkan segi keliatan/kekenyalan seperti plastik yang belum pernah terlihat dalam
lukisan figur manusia.

Masaccio meninggal di usia yang sangat muda, yakni 26 tahun ketika tengah mengerjakan
Brancacci Chapel Frescoes of The Life os St Peter. Namun meskipun Masaccio meninggal di
usia yang masih muda, ada 3 lukisannya yang terkenal di dunia yaitu brancacci Chapel, Pisa
Altarpiece, dan Holy Trinity.

Vincent Van Gogh (1853-1890)

Pelukis yang bernama lengkap Vincent Willem van Gogh ini adalah seorang pelukis pasca-
impresionis Belanda yang menjadi salah satu figure terkenal dan berpengaruh dalam sejarah seni
rupa Barat.

Rasanya, tidak ada seorang pun di dunia yang tidak mengenal namanya. Di dunia seni, Van
Gogh dikenal sebagai pelukis terkenal yang beraliran impresionis. Karya seni buatannya dikenal
sebagai salah satu inspirasi para pelukis di abad ke-20.

Lahir dalam sebuah keluarga kelas menengah ke atas, Van Gogh dibesarkan menjadi seorang
anak yang serius, pendiam dan telaten. Pada masa muda, beliau bekerja sebagai dealer seni,
sering melakukan perjalanan, tapi menjadi tertekan setelah beliau pindah ke London.

Karya-karya awalnya, kebanyakan cuplikan kehidupan dan penggambaran dari para buruh tani.
Berisi beberapa tanda warna vivid yang mengkhaskan karya berikutnya. Pada 1886, beliau
pindah ke Paris. Di sanalah beliau bertemu para anggota avant-garde, yang meliputi Émile
Bernard dan Paul Gauguin, yang bereaksi melawan sensibilitas impresionis.

Sepanjang satu dekade, beliau membuat sekitar 2,100 karya seni yang meliputi sekitar 860
lukisan minyak. Sebagian besar berasal dari dua tahun terakhir masa hidupnya di Perancis,
tempat di mana beliau wafat.

Karya-karya tersebut meliputi landscape, cuplikan kehidupan, potret, dan potret diri yang
dikarakteristikkan dengan warna yang tebal dan dramatis. Karya kuas implusif dan ekspresif
yang berkontribusi pada pendirian seni rupa modern.

Bunuh dirinya 37 tahun berikutnya adalah akibat sakit mental dan kemiskinan.

Sebagai pelukis beraliran impresionis, terdapat 3 karya seni Van Gogh yang sangat dikenal di
dunia. Tiga lukisan itu adalah Sunflowers, The Starry Night, dan Cafe Terrace at Night.

Giotto di Bondone (1267-1337)


Banyak yang menganggap bahwa Giotto di Bondone ini adalah pelukis pertama, seperti Adam
yang menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan.

Hal tersebut diungkapkan karena Giotto terus melanjutkan aliran melukis yang disebut dengan
byzantine dan juga beberapa aliran lukis lainnya yang terkenal sangat tua.

Beliau dikenal sebagai seorang pelukis zaman pertengahan yang dapat membuat figur yang
dilukiskannya tampak pejal.
SGiotto di Bondone dilahirkan sekitar tahun 1267 di Italia dan diperkirakan tepatnya di sekitar
Firenze. Selain seorang pelukis asal Italia, beliau juga dikenal sebagai seorang arsitek.

Semasa hidupnya, Giotto tinggal di Firenze dengan keluarganya dan sering membuka fresco
yang berisi dengan adegan religious.

Ia meninggal pada tahun 1337 pada usia 70 tahun. Ada dua hasil karyanya yang sangat terkenal
di dunia yakni Scrovegni Chapel Frescoes dan juga Campanile.

Rembrandt (1606-1669)

Seorang pelukis terkenal asal Belanda bernama lengkap Rembrandt Harmenszoon van Rijn ini
hidup di era 1606 sampai dengan 1669.
Hasil seni yang ia ciptakan merupakan hasil perpaduan sempurna dari cahaya dan juga bayangan.
Hasilnya tersebut seakan-akan menggambarkan sisi terang dan gelap dari perjalanan hidupnya
sebagai seorang pelukis.

Perpaduan hangat dari warna, ketebalan lukisan, dan goresan kuas yang berani menjadi gaya
Rembrandt dalam menciptakan lukisan.

Selain lukisan beraliran naturalisme, Rembrandt juga sering membuat karya-karya grafis dan
gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda (sekitar
abad 17).

Dalam membuat karya seni, bisa dibilang bahwa Rembrandt ada sedikit terpengaruh oleh gaya
melukis dari Titian.

Ada 2 lukisan buatan Rembrandt yang terkenal yakni The Jewish Bride dan The Storm of The
Sea of Galilee.

Michelangelo Bounarroti (1475-1564)


Seniman beraliran naturalis dengan nama lengkap Michelangelo di Lodovico Bounarroti Simoni
ini dikenal oleh dunia sebagai seorang pematung, pelukis, punjangga, dan juga arsitek yang
namanya kian melambung tinggi.

Beliau lahir di Caprese pada 6 Maret 1475 dan meninggal di Roma, 18 Februari 1564 pada usia
88 tahun.

Nama Michelangelo seringkali dibandingakan dengan nama beberapa pelukis terkenal lainnya
seperti Leonardo Da Vinci dan juga Massacio.

Walaupun termasuk sebagai salah satu pelukis terkenal di dunia, Michelangelo lebih menyebut
dirinya sebagai pematung.

Karya terbesar dari Michelangelo adalah ilustrasi cerita alkitab yang terdapat pada langit-langit
Sistine Chapel di Vatican.

Karyanya tersebut dibuat berdasarkan salah satu bab di alkitab Kejadian. Di mana kitab Kejadian
merupakan kitab yang mengisahkan bagaimana awalnya dunia dan manusia pertama kali dibuat.

Lukisan Terkenal di Dunia

Pelukis-pelukis hebat bisa dikenal dunia karena satu alas an mutlak, yaitu lukisannya. Pelukis
dengan karakter-karakternya tersendiri seperti yang sudah dibahas sebelumnya pastilah
menghasilkan karya lukis yang tidak kalah menggelegar dari namanya.

Berikut ini adalah beberapa lukisan terkenal di dunia yang karenanya bisa menaikkan gaung
pelukisnya:

Lukisan “Mona Lisa”


Salah satu lukisan paling fenomenal yang ada di dunia ini terkenal dengan berbagai macam
misteri yang tertanam di dalamnya. Lukisan ini dibuat pada abad ke-16 oleh Leonardo da Vinci,
salah satu seniman yang namanya melambung tinggi.

Kata Mona Lisa sendiri diambil dari bahasa Itali yang artinya adalah Nyonya Lisa.

Di dalam lukisan ini menampilkan objek seorang perempuan yang sedang menatap dengan
senyuman yang mengandung banyak misteri. Ekspresi senyuman yang ditebarkan oleh Mona
Lisa hingga sekarang masih menjadi bahan perbincangan.

Ada yang mengatakan bahwa Mona Lisa adalah Leonardo da Vinci sendiri. Namun, beberapa
pakar penelitian mengatakan bahwa Mona Lisa adalah seorang putri bangsawan Milanese.

Jika diselidiki lebih dalam, senyuman dari mulut manis Mona Lisa ternyata bukan sebuah
senyuman. Mulutnya yang tipis hanya mengerutkan sedikit bibirnya, sehingga terlihat seperti
senyum. Bagaimana menurut Anda?

Lukisan “Starry Night”


Lukisan yang berisikan keindahan malam dengan beberapa bangunan di dalamnya ini begitu
menarik perhatian. Mahakarya dari Vincent van Gogh ini terkesan klasik dengan warna yang
indah pada langit-langit.

Sedangkan, menara gelap yang membentang ke langit-langit adalah sebuah pohon cemara yang
dapat dikaitkan pada sebuah kematian dan pemakaman.

Van Gogh pun berkata, “Melihat bintang-bintang yang jatuh membuat saya bermimpi, tidakkah
seharusnya titik terang di langit bisa diakses menjadi titik gelap? Seperti ketika kita naik kereta
bagai menuju kematian untuk mencapai bintang-bintang.”

Lukisan “The Dream”


Lukisan karya Pablo Picasso ini dibuat dengan aliran khasnya, yaitu kubisme. Aliran ini
memperlihatkan suatu objek yang digambarnya berbentuk seperti kumpulan segiempat, kubus,
segitika, kerucut, dan lingkaran.

Picasso adalah salah satu pelopor pertama aliran kubisme, bersama dengan seniman lain bernama
Braque.

Pada lukisannya The Dream, Picasso membuat objek seorang wanita berumur 24 tahun yang
sedang tertidur pulas di sofa. Karya seni yang dibuat pada tahun 1932 ini sempat dibeli pada
tahun 1941 oleh Victor dan Sally Ganz dengan harga $7000.
Dan ketika mereka meninggal, lukisan Picasso dijual kembali pada tahun 1997 dengan harga
fantastik, yaitu $48.400.000 atau senilai 605.000.000.000 rupiah.

Lukisan “The Presistence of Memory”

Dibuat pada tahun 1931 oleh Salvador Dali, seorang seniman asal Spanyol yang juga merupakan
pelukis beraliran surealisme yang terkenal.

Di dalam lukisan ini, Dali menggambarkan beberapa arloji saku yang lebur. Inilah kekhasan dari
lukisan beraliran surealisme, objek yang ada di dalamnya diambil dari mimpi atau imajinasi lalu
diaplikasikan pada sebuah gambar. Terlihat bentuk jam dinding yang dilenturkan, dengan sebuah
bangkai.

Setiap membuat lukisan, Salvador menulis, “Saya adalah orang pertama yang sering terkejut
dengan lukisan yang saya buat di atas kanvas saya.

Saya menggambar bukan karena pilihan, tapi keinginan alam bawah sadar saya yaitu impian
saya.”

Seorang pelukis surealisme, biasanya berimajinasi tinggi. Mereka tidak menggambarkan suatu
objek dari dunia nyata, itulah keunikan lukisan Dali.
Lukisan “Girl with a Pearl Earring”

Girl with a Pearl Earring ini dibuat oleh Johannes Vermeer pada tahun 1665. Lukisan ini
ditandatangani oleh Vermeer, tetapi tidak ada tanggal pembuatannya. Sehingga, sampai sekarang
menjadi misteri.

Namun, adapun anggapan bahwa lukisan ini bukan bertujuan untuk dijadikan sebuah potrait.
Dipercayai bahwa gadis dalam lukisan ini adalah putri sulung dari Vermeer.

Sesuai namanya, seorang gadis dengan mutiara anting dan sorban menutupi rambutnya. Lukisan
ini sering dianggap Mona Lisanya Negara Belanda, karena ekspresi yang dihasilkan oleh mata
dengan mulut sedikit terbuka menjadi sebuah misteri.

Sebagian orang mengatakan bahwa anting yang digunakan oleh gadis itu bukan anting mutiara
melainkan seperti timah.

Sesuatu yang sudah banyak dikenal oleh publik pasti akan menghasilkan impact lain yang berupa
materi. Ini pun terjadi pada lukisan-lukisan yang diciptakan oleh pelukis terkenal di dunia.

Hasil mahakarya mereka tersebut tak jarang dhargai dengan nilai yang begitu fantastis. Bukan
hanya jutaan atau milyaran, tapi juga triliunan.

Nah, berikut adalah beberapa lukisan termahal di dunia yang harus Anda ketahui:

Lukisan “The Scream”


Lukisan ini merupakan versi keempat yang diciptakan oleh Edvard Munich. Munich
membuatnya dengan menggunakan minyak, tempera, dan pastel.

Edvard menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1895 dan merupakan karyanya yang dibilang
sangat mahal. Lukisan ini dijual pada Sotheby’s Impressionist dan Modern Art Auction pada
tahun 2012 dan dibeli oleh Leon Black.

Bisakah Anda menebak berapa harga terjualnya lukisan ini? US$ 120 juta / Rp 1,4 triliun!

Lukisan “Portrait of Adele Bloch-Bauer”


Gustav Klimt menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1907 dengan kanvas berukuran 54 x 54 inci
menggunakan minyak, emas, dan perak.

Akuisisi terbaru dari lukisan ini dibuat oleh Ronald Lauder pada tahun 2006 dan ditampilkan di
galerinya, Neue Galerie di New York City.
Lukisan ini dibuat pada saat Klimt sedang berada di Wina dan berhasil terjual dengan harga yang
begitu tinggi, yaitu US$ 135 juta / Rp 1,56 triliun.

Lukisan “Woman III”


Willem De Kooning membuat lukisan ini pada tahun 1953. Sebenarnya lukisan ini merupakan
bagian dari serangkaian yang melibatkan enam lukisan berbeda.
Lukisan ini bergaya abstrak ekspresionis dari Klooning dan memiliki ukuran 68 x 48,5 inci. Pada
tahun 2000, lukisan karya Willem ini dijual oleh David Geffen kepada seorang miliarder, Steven
A. Cohen.

Dan, hebatnya, lukisan ini berhasil terjual dengan harga US$ 137,5 juta / Rp 1,6 triliun.

Lukisan “No. 5”

Jackson Pollock adalah seorang pelukis asal Amerika yang menjadi sangat populer karena
kontribusinya di bidang abstrak impresionisme.

Lukisan karyanya ini ditandai dengan cokelat tebal dan cat kuning. Menurut para ahli seni,
lukisan ini adalah representasi abstrak dari sebuah sarang.

Pada awalnya lukisan ini ditampilkan di Museum of Modern Art dan dimiliki oleh Samuel Irving
Newhouse. Pada akhirnya dia menjual lukisan ini kepada David Geffen dengan harga US$ 140
juta / Rp 1,62 triliun.

Lukisan “The Card Player”


Lukisan paling mahal di dunia ini diciptakan oleh pelukis asal Perancis bernama Paul Cezanne.
Alasan yang paling utama kenapa lukisan ini dijual dengan harga yang sangat mahal karena
detail halus dan intensitas warna yang bagus.

Lukisan ini merupakan lukisan terakhir dari lima lukisan Cezanne yang sedang menggambarkan
seorang pemain kartu.

Pada tahun 2011, keluarga kerajaan Qatar membeli lukisan ini dalam sebuah lelang seharga US$
254 juta / Rp 2,95 triliun.

5 (100%) 2 vote[s]

Yuk share hal-hal bermanfaat ...

 Click to share on Twitter (Opens in new window)


 Click to share on Facebook (Opens in new window)
 Click to share on Pinterest (Opens in new window)
 More

Tags:jenis aliran seni lukis, lukisan terkenal di dunia, lukisan termahal di dunia, pelukis terkenal
di dunia, pelukis terkenal di indonesia, seni lukis

Anda mungkin juga menyukai