Anda di halaman 1dari 9

Seni rupa adalah cabang dari seni yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan dan

perabaan. Dengan menciptakan kesan estetika yang diperoleh melalui pengolahan terhadap
titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan.

Bermacam pendekatan digunakan untuk menciptakan karya seni sesuai dengan imajinasi
sang seniman, dan pendekatan itu disebut sebagai aliran seni rupa. Berdasarkan
materialnya, bidang seni rupa dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu seni murni, seni
desain, dan seni kriya.

Seni murni adalah bidang seni yang mengutamakan pada konsep keindahan. Sedangkan
seni desain merupakan gambar perencanaan dari suatu benda. Sementara itu seni kriya
lebih menitikberatkan pada kegunaan dari karya yang dihasilkan dan proses produksinya.

{Naturalisme}
Aliran naturalisme
Ciri utama dari penganut aliran ini adalah objek inspirasi yang digunakan adalah alam
{nature}, sehingga disebut sebagai naturalisme. Menggambarkan tentang keindahan alam
seperti yang tertangkap oleh mata. Oleh karena itu komposisi warna, proporsi,
keseimbangan, hingga prespektif dibuat semirip mungkin dengan bagaimana mata manusia
melihat benda aslinya.

Beberapa seniman yang terkenal dalam aliran naturalisme di antaranya seperti Rembrant,
William Hogart, Fans Hall, Raden Saleh, Basuki Abdullah, dan Abdullah Sudrio Subroto.

Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan
penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman lebih lanjut dari gerakan realisme
pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya
disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang perawan desa
dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh Naturalisme di Indonesia selain
Basuki Abdullah adalah Raden Saleh. Saat ini semisal Choirun Sholeh.

Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting
alam. Hal ini merupakan pendalaman lebih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19
sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan
pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting
dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang
telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

{Realisme}
Realisme adalah aliran seni rupa yang berusaha menggambarkan kejadian yang
benar-benar pernah terjadi. Dalam aliran ini yang ditekankan adalah suasana pada saat
kejadian itu berlangsung, tidak spesifik pada obyek tertentu. Tokoh yang terkenal sebagai
penganut realisme antara lain seperti Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honor
Daumier.

Pada praktiknya, kita sering kebingungan bagaimana cara membedakan aliran realisme
dengan aliran naturalisme. Yap, keduanya menyampaikan kondisi alam dan lingungan
sekitar.

Kedua hal di atas tentunya hanya kecenderungan secara umum saja.

Nah, bila beberapa waktu yang lalu kami pernah memahas tentang contoh gambar
naturalisme, kali ini kami akan bagikan kumpulan contoh gambar dan lukisan realisme yang
bisa membuat Anda makin paham tentang aliran satu ini.

Ciri Aliran Realisme


Sebelum Anda mengetahui contoh realisme, ada baiknya untuk mengetahui ciri aliran
realisme. Aliran realisme memiliki ciri khas yang membedakannya dengan aliran lainnya.
Anda bisa menemukannya dari ciri khas berikut:

● Aliran realisme menampilkan lukisan apa adanya. Lukisan digambarkan sesuai


dengan keadaaan aslinya tanpa mengurangi atau menambahkan kreatifitas pelukis.
Hal ini karena pelukis aliran ini tidak suka lukisan yang terlalu dramatis {romantisme}
yang telalu membesar-besarkan objek.

● Lukisan secara keseluruhan saling menyatu. Artinya, warna-warna dan background


lukisan tersebut terlihat menyatu dan serasi dengan gambar objeknya, begitu pula
dengan antar objek lainnya sehingga tidak ada yang terlalu menonjol.
● Pelukis realisme membuat gambar lukisan yang terinspirasi dari kehidupan
sehari-hari atau objek yang ada di sekelilingnya. Oleh sebab itu, tak heran jika
lukisannya tampak begitu nyata atau terlihat lebih hidup.

{Romantisisme}
Pengertian Aliran Romantisisme
Aliran Romantisisme adalah aliran yang mengedepankan unsur emosi suatu karya dengan
cara penggambaran dan pembangunan citra yang dramatis, teatrikal dan memiliki suasana
seperti dalam mimpi {dream-like}.

Aliran ini menitikberatkan emosi, imajinasi dan ide untuk kembali pada keniscayaan sejarah
dan alam. Romantisisme adalah bentuk perlawanan pada seni neoklasik yang terikat pada
norma, selalu seimbang namun statis. Gerakan ini juga berusaha untuk memutarbalikkan
konvensi sosial, terutama pada kedudukan kaum aristokrat di masa itu.

Terkadang banyak orang yang menyebut aliran ini sebagai aliran romantisme {dari
romantis}. Hal tersebut tidak tepat karena keduanya memiliki makna yang berbeda.
Meskipun mirip, sebetulnya keduanya sama sekali tidak memiliki kesepadanan kata
sedikitpun. Oleh karena itu istilah yang tepat untuk menyebut aliran ini adalah romantisisme
atau romantik, bukan romantis.

Ciri-Ciri Aliran Romantisisme :


Romantisisme tidak dapat diidentifikasi dengan suatu gaya, teknik, atau sikap yang tunggal,
namun memiliki ciri umum yang seragam. Beberapa ciri-ciri aliran romantisisme adalah
sebagai berikut.

● Imajinatif; Meskipun tetap realistis {tidak ada fantasi}, adegan yang digunakan pada
romantisisme cenderung tampak teatrikal dan bukan pemandangan sehari-hari,
untuk menciptakan adegan tersebut diperlukan daya imajinasi yang tinggi.
● Subjektif; Penciptaan seni dianggap sebagai ekspresi diri seniman.
● Menggunakan intensitas emosional yang ttinggi
● Pencitraan atau suasana memiliki kualitas dream-like {seperti mimpi}.
● Menggambarkan perasaan kuat yang tidak harfiah atau menggunakan
perumpamaan dan simbol.
{Impressionisme}
Aliran Impresionisme – Lukisan yang beraliran Impresionisme merupakan sebuah aliran seni
lukis yang menyajikan penggambaran objek yang sesuai dengan kesan ketika objek
tersebut dilukis. Aliran seni yang satu ini lebih menonjolkan kesan pencahayaan yang cukup
kuat dibandingkan dengan membentuk objek itu sendiri.

Gambar atau lukisan dari aliran Impresionisme ini mempunyai corak yang sederhana namun
sedikit dramatis. Selain itu, lukisan tersebut juga hadir dengan persepsi dan juga sudut
pandang yang berbeda dengan lukisan realistis lain, seperti lukisan Naturalisme dan
Realisme. Lukisan Impresionisme akan membuat sebuah kesan buram dan blur, karena
adanya kesan pencahayaan yang berlebih. Para pelukis juga akan menggambarkan kesan
sederhana dibandingkan dengan apa yang dilukiskan. Objek yang dilukis dibuat semirip
mungkin tapi tidak menampilkan detail yang akurat.
Ada beberapa ciri-ciri lukisan dari aliran Impresionisme yang perlu dipahami:
1. Objek yang ada di lukisan tidak menampilkan detail yang tajam dan hanya menampilkan
impresi dan menunjukkan kesan warna yang cerah.

2. Mempunyai komposisi yang bersifat terbuka, baik itu objek lukisan outdoor maupun
indoor.

3. Palet warna yang digunakan cenderung kontras dan cerah berdasarkan pengelompokan
warnanya.

4. Marka kuas yang ada pada lukisan cenderung lebih terlihat dan tidak ditutup-tutupi. Cat
yang digunakan.

5. Pantulan cahaya menjadi suatu variasi objek sekunder yang lebih ditonjolkan dalam
lukisan ini.
6. Tidak memakai warna hitam dan warna gelap lain pada semua lapisan lukisan.

Aliran kubisme merupakan suatu aliran yang memuat berbagai sudut pandang dari suatu
objek di dalam satu gambar yang sama. Sehingga menghasilkan lukisan yang terdeformasi
dan terfragmentasi. Aliran yang satu ini juga menyederhanakan objek sampai menyerupai
bentuk geometris. Suatu objek lukis bisa terdiri dari berbagai angle secara bersamaan
sampai menghasilkan kejanggalan yang estetis.

Ciri-Ciri Aliran Kubisme


a. Memakai beberapa perspektif sekaligus di dalam satu gambar.

b. Melakukan dekonstruksi dan deformasi terhadap objek yang dilukis seperti halnya posisi
mulut tertukar dengan posisi mata.

c. Menyederhanakan objek menjadi serupa dengan bentuk yang geometris.

d. Mengeksplorasi bentuk terbuka dan memadukan latar dengan objek yang ada di
depannya.

e. Di dalam fase kedua kubisme, banyak memakai benda sehari-hari sebagai salah satu
kolase atau potongan koran.

Contoh Karya Kubisme: Demoiselles D’avignon, karya Pablo Picasso

Seni patung
Seni patung atau seni pahat adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga
dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling atau kasting
Patung Liberty (juga disebut bahasa Inggris: Liberty Enlightening the World, bahasa Prancis:
La Liberté éclairant le monde, bahasa Indonesia: Libertas Menerangi Dunia) adalah patung
berukuran raksasa di Pulau Liberty, muara Sungai Hudson, Pelabuhan New York, Amerika
Serikat. Patung ini dihadiahkan Perancis untuk Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan
merupakan simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran, dan orang Amerika yang
kembali.
Patung perunggu yang diresmikan pada 28 Oktober 1886 ini merupakan hadiah seratus
tahun kemerdekaan Amerika Serikat dan merupakan ungkapan persahabatan antara kedua
negara.[7] Pemahat patung ini adalah Frederic Auguste Bartholdi, dan Gustave Eiffel
(desainer Menara Eiffel) yang merancang struktur penyangga dalamnya. Patung Liberty
adalah salah satu lambang Amerika yang paling dikenal di seluruh dunia, yang
melambangkan kemerdekaan, kebebasan, serta liberty Amerika Serikat.

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak berhenti menarik perhatian bagi wisatawan
domestik atau mancanegara. Ikon Bali karya Nyoman Nuarta ini diresmikan pada
September 2018.

Patung ikonik ini dapat ditemukan di Taman Budaya Garuda Kencana atau GWK yang
terletak di bagian selatan Pulau Bali.

GWK tepatnya terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Perjalanan ke GWK dari Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 10-15 menit.

Patung Kristus Penebus (bahasa Portugis: Cristo Redentor) adalah patung Yesus Kristus
dengan gaya arsitektur Art Deco terbesar dan terdapat di Rio de Janeiro, Brasil.

22°57′7″S 43°12′38″W
Lokasi
Gunung Corcovado,
Rio de Janeiro, Brazil
Perancang
Dirancang pemahat Paul Landowski dan dibangun oleh Heitor da Silva Costa dengan
kolaborasi bersama Albert Caquot. Pemahat Gheorghe Leonida membuat bagian wajah
patung

Patung Pemuda Membangun adalah patung yang terletak di bundaran air mancur Senayan,
tepatnya di ujung selatan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Indonesia. Patung ini menandai
perbatasan kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Wikipedia
Provinsi: Jakarta
Dibuat: 1971
Aliran: Realisme
Ukuran: 24,9 m (980 in)
Patung Arjuna Wijaya adalah monumen berbentuk patung kereta kuda dengan air mancur
yang terbuat dari tembaga yang terletak di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan
Medan Merdeka. Perancang Patung Arjuna Wijaya adalah maestro pematung Indonesia
asal Tabanan, Bali, Nyoman Nuarta. Wikipedia
Seniman: I Nyoman Nuarta
Provinsi: Jakarta
Dibuka: 1987
Arsitek: Nyoman Nuarta

Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya adalah sebuah monumen yang terletak di
Kota Surabaya, Jawa Timur. Wikipedia
Seniman: I Nyoman Nuarta
Provinsi: Jawa Timur
Dibuka: 5 Desember 1996

Monumen Selamat Datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran
Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang
sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Wikipedia
Provinsi: Jakarta
Dibuka: 17 Agustus 1961
Arsitek: Henk Ngantung
Letak: Jalan Bundaran HI, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Monumen Pembebasan Irian Barat adalah monumen yang dibangun untuk mengenang para
pejuang Trikora dan masyarakat Irian Barat yang memilih menjadi bagian dari Republik
Indonesia. Monumen ini berada di tengah-tengah Lapangan Banteng dan tingginya
mencapai 35 meter. Bentuk monumen berupa patung yang terbuat dari perunggu.
Provinsi: Jakarta
Dibuka: 1963
Arsitek: Friedrich Silaban
Letak: Sawah Besar, Jakarta, Indonesia
Pemahat: Edhi Sunarso

Anda mungkin juga menyukai