Anda di halaman 1dari 7

ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA (SENI LUKIS)

1. Aliran Realisme
Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya
sebagaimana yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha agar
lukisan seperti nyatanya tanpa ada tamnbahan lain.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Mengangkat peristiwa keseharian yang dialami oleh orang kebanyakan.
- Menggambarkan masyarakat dalam situasi yang nyata dan khas dengan
lingkungan keadaan sehari-harinya.
- Karya realis menggambarkan manusia dari semua kelas dalam situasi dan
kondisi aslinya.
- Realisme tidak setuju terhadap subjek seni yang dibesar-besarkan (dramatis)
ala Romantisisme.
- Memiliki detail gambar yang menyerupai aslinya (natural) melalui teknik
tinggi yang dikuasai oleh pelukisnya.
 Contohnya:
The Potato Harvest oleh Jean-Francois Millet

2. Aliran Surealisme
Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat dengan dunia fantasi, seolah-olah kita
melukis dalam dunia mimpi. Lukisan Surealisme juga biasanya memiliki bentuk
atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Memuat gambar objek nyata dalam keadaan tidak nyata.
- Pencitraan seperti dalam mimpi.
- Memiliki kontras tinggi, dalam artian: terdapat wujud besar yang
bersebelahan dengan wujud kecil.
- Memainkan imaji yang terdapat dalam mimpi dengan dunia nyata.
- Tampak seperti fantasi namun tetap berpegangan pada referensi dunia nyata.

 Contohnya:
The Persistence of Time oleh Salvador Dali

3. Aliran Romantisme
Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan
dengan fantasi dan indah. Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat
roman, seperti suatu pemandangan alam, tragedy, atau sejarah.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Imajinatif. Meskipun tetap realistis (tidak ada fantasi), adegan tampak lebih
dramatis dari kenyataan.
- Subjektif; Penciptaan seni dianggap sebagai ekspresi diri seniman.
- Menggunakan intensitas emosional yang tinggi.
- Pencitraan atau suasana memiliki kualitas dream-like (seperti mimpi).
- Menggambarkan perasaan kuat yang tidak harfiah atau menggunakan
perumpaan dan simbol.
 Contohnya:
The Second of May 1808 oleh Fransisco Goya

4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek
lukisan secara alami. Aliran Naturalisme ini memang mirip dengan Realisme,
bedanya Naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Mengutamakan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang dilukis
sesuai dengan referensi.
- Teknik dan kepiawaian seniman menjadi senjata utama.
- Membawakan tema-tema lukisan yang indah namun berdasarkan
kemurniannya.
- Naturalisme adalah bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam.
- Mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar seniman.
- Melukiskan kecantikan atau ketampanan potret manusia apa adanya, tanpa
dilebih-lebihkan.
 Contohnya:
Pantai flores oleh Basuki Abdullah

5. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang
ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak
kabur dan tidak mendetail.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Gambar pada lukisan tidak detail, hanya impresi saja yang tampak mirip jika
dilihat dari jauh.
- Palet warna yang cerah dan kontras berdasarkan teori pengelompokan
lingkaran warna.
- Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya, dibandingkan subjeknya
sendiri.
- Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab yang merupakan istilah luar
untuk cocolan sambal.
- Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan tidak ditutup-tutupi.
- Tidak menggunakan warna hitam.
 Contohnya:
Dance at Le moulin de la Galette oleh Pierre-Auguste Renoir
6. Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan bentuk
dan warna untuk melahirkan emosi atau menyatakan sensasi dalam (baik objeknya
maupun senimannya).
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Tidak mengutamakan kemiripan objek yang dilukis.
- Sapuan kuas yang berani dan ekspresif (bekas kuas dibiarkan tampak dan
tidak ditutup-tutupi).
- Teknik menggambar yang tampak naif (amatir) namun tetap memiliki
komposisi yang baik.
- Mementingkan ekspresi jiwa individu seniman dibandingkan dengan
mengkopi alam.
- Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna
objek saja.
 Contohnya:
The Scream oleh Edvard Munch

7. Aliran Kubisme
Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti
segi tiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, dan kotak-kotak.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Menggunakan beberapa perspektif sekaligus dalam satu gambar.
- Melakukan deformasi dan dekonstruksi terhadap objek yang di lukis seperti
posisi mulut tertukar dengan posisi hidung.
- Menyederhanakan objek menjadi mirip dengan bentuk geometris.
- Mengeksplorasi bentuk terbuka dan memadukan latar dengan objek
didepannya.
- Pada fase kedua Kubisme, banyak menggunakan benda sehari-hari sebagai
kolase (potongan koran, dsb).
 Contohnya:
Guernica oleh Picasso

8. Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya seni dari bentuk yang
seram sulap, mengerikan, kekanak-kanakan (naif), bahkan mengesankan.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Menampilkan gambaran yang tidak indah dan provokatif.
- Memuat pesan yang mempertanyakan kembali arti seni, peran seniman dan
estetika secara umum.
- Menyampaikan seruan anti perang melalui satir atau sindirian terhadap
kekejaman perang.
- Berisikan pesan anti kaum borjuis yang pada masa itu dianggap menyebabkan
Perang Dunia I
- Menggunakan objek-objek “readymade” atau sesuatu yang telah ada, seperti
objek sehari-hari seperti: gelas, toilet, sendok, dll.
 Contohnya:
Cut with the kitchen knife through the last weimar beer belly cultural epoch in
germany, oleh hoch Hannah

9. Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang
terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,
secara perspektif.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Menanggalkan tradisi seni klasik.
- Menggunakan berbagai gaya dan teknik baru yang mengikuti arus
perkembangan zaman.
- Melawan sisa-sisa kehancuran batin dari dampak perang dunia.
- Menerapkan dinamisme universal yang berarti tidak hanya melihat suatu
konsep dari satu sisi saja, namun dari semua aspek termasuk hal yang sering
terabaikan.
- Mengandung berbagai elemen-elemen keseharian modern baru seperti industri,
mobil, dan berbagai teknologi mekanik lain yang sedang berkembang pesat
pada tahun 1900-an.
 Contohnya:
Funerali dell Anarchico oleh Carlo Carra

10. Aliran Fauvisme


Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan lagu itu.
 Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Warna mencolok yang tidak melihat keakurasian pada model referensi yang
dilukis.
- Bentuk gambar pada lukisan diiringi oleh garis tegas yang gelap.
- Warna digunakan untuk mengekspresikan gagasan Seniman, bukan sekedar
pewarna.
- Keakurasian detail bentuk gambar pada referensi model atau subjek dihiraukan.
- Menyampaikan gagasan atau pesan pribadi dari pelukisnya.
 Contohnya:
Turning Road oleh Andre Derain
11. Aliran Klasikisme
Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta
memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran ini banyak terpampang di Nusantara
maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.
Ciri-ciri aliran ini yaitu:
- Lukisan berdasarkan norma-norma intelektual akademis.
- Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
- Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
- Raut muka tenang dan berkesan agung.
- Berisi cerita lingkungan istana.
- Cenderung dilebih-lebihkan.
 Contohnya:

Anda mungkin juga menyukai