*
I
I
I
*
-Tema
-Fungsi
-Nilai estetis
Seni rupa merupakan sebuah seni yang dimana lebih menekankan keindahan visual
daripada keindahan indra yang lainya.
1.JENIS
A.SENI LUKIS
Seni lukis merupakan karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau
perasaan si pencipta.
Ciri-ciri:
Memiliki susunan perbandingan perspektif, tekstur, perwarnaan, serta gelap terang
dikerjakan seteliti mungkin
Cenderung menampilkan unsur alam yang objektif
Tidak banyak melibatkan emosional
Memiliki teknik gradasi warna
Unsur-Unsur Seni Lukis
Terdapat 2 unsur dalam sei lukis yaitu unsur visual dan unsur non visual:
Unsur Visual
Unsur visual dalam seni lukis antara lain:
• Garis (line)
• Bidang (field)
• Ruang (space)
• Warna (color)
Unsur Non Visual
Unsur non visual dalam seni lukis antara lain:
• Imajinasi
• Pandangan hidup dan pengalaman
• Konsep
• Sikap estetik dan aritstik
Klasisisme merupakan pemikiran yang muncul di Eropa yang identik dengan gaya
arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM (Yunani kuno) sampai abad ke-17
sampai 18 M (zaman Barok dan Rokoko).
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Leonardo Da Vinci, Michel
Angelo, Jan Ingles, Barholome Vignon, dan lain-lain.
Romantisisme merupakan sebuah gerakan seni, sastra, dan intelektual yang berasal
dari Eropa Barat pada abad ke- 18, pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian
merupakan revolusi melawan norma-norma kebangsawanan, sosial, dan politik pada
periode Pencerahaan dan reaksi terhadap rasionalisasi terhadap alam dalam seni dan
sastra.
Aliran ini banyak digunakan untuk menggambarkan suasana atau suatu peristiwa,
memiliki nilai fantastis, irasional, dramatis, dan absurd. Lukisan semacam ini
menceritakan kisah-kisah dramatis dan suasana yang dibawa biasanya menyentuh
hati namun bersifat kritik.
Tokoh-tokoh yang menganut aliran ini di antaranya: Teobore, Raden Saleh dan
Gerriwult.
The
Gleaners (1857), by Jean François Millet
Tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: William Hogart dan Frans Hall,
Raden Saleh, Abdullah Suriosubroto, Basoeki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
Tokoh-tokoh seniman yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Mary Cassatt,
Paul Cézanne, dan Edgar Degas
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Paul Cezanne, Pierre
Auguste Renoir, dan Claude Monet.
Konstruktivisme pertama kali dikenalkan pada tahun 1913 di Russia, ketika seorang
pemahat berkebangsaan Russia, Vladimir Tatlin, dalam perjalanannya menuju Paris
menemukan hasil karya Picasso dan Braque. Sekembalinya ke Russia, Tatlin mulai
memahat sendiri tanpa bantuan orang lain, namun ia menelantarkan referensi
apapun untuk bentuk subjek atau tema yang teliti.
Hasil karyanya ini menjadi tanda kemunculan konstruktivisme. Istilah konstruktivisme
sendiri tidak menjelaskan sebuah pergerakan yang detil, namun lebih ke sebuah tren
dalam bidang lukisan, pahat, dan khususnya gabungan para seniman dan seni-seni
mereka yang melibatkan produksi mesin, arsitektur, dan seni terapan.
Para seniman konstruktivisme tidak percaya pada ide abstrak, namun mereka lebih
suka menghubungkan seni dengan ide yang konkrit dan jelas.
Ciri-Ciri Aliran Konstruktivisme
1. Objek utama yang dilukis berupa bangunan dan latar yang berada di
sekitar bangunan dari satu sudut lukisan.
2. Objek dapat berupa bengunan kuno, klasik, modern, atau apapun.
Contoh Seni Konstruktivisme
Tokoh-tokoh yang berperan pada aliran ini di antaranya: Gezanne, Albert Glazes,
Fernand Leger, Robert Delaunay, Metzinger, Braque, Francis Picabia, dan Juan Gri.
Abstraksionisme merupakan aliran yang menggunakan bentuk dan warna dalam cara
non representasional. Aliran ini juga dikenal menghindari peniruan objek secara
mentah, memberikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan unsur bentuk dan
porsinya.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Mark Rothko, Adolf Got
Lieb, dan Bornet Newman
Fauvisme berasal dari bahasa Perancis, Des Fauves yang artinya binatang liar. Aliran
Fauvisme digambarkan dengan menggunakan warna-warna liar namun tetap
nyentrik. Aliran ini muncul sekitar abad ke-20, dimulai dari seniman muda yang ingin
berkarya dengan menggunakan warna yang sedikit berbeda dengan aslinya.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Henry Matisse, Maurice de
Vlamink, Kess van Dongen, Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Umberto, Boccioni, Carlo
Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
Aliran ini merupakan penentang aliran futuristik dan kubisme. Pittura Metafisica
pertama kali muncul pada masa Perang Dunia I yang dipelopori oleh
seorang futurist Italia, Carlo Carra (1881-1966) dan seorang pelukis Giordino de
Chirico (1888-1978), yang menyatakan telah menembukan gaya seni baru yang
eksklusif.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Joan Miro, Salvador Dali
darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut Sudibio, Sudiardjo, dan Amang
Rahman.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran ini di antaranya: Juan Gross, Max Ernst,
Hans Arp, MarcelDuchamp dan Picabia.
Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada yahun 1950-an
di awal-awal post modern art, di mana semua orang bosan dengan gaya modern.
Pop Art merupakan seni yang mendobrak batas-batas konvensional seni yang
dianggap agung.
Tokoh yang paling mencolok pada aliran ini yaitu Andy Warhol, melalui karyanya, ia
mempoluerkan aliran Pop Art di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Di Indonesia, kita
mengenal Wedha Abdul Rasyid yang berhasil menciptakan teknik baru yang diakui
dunia, Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP).
Ciri-Ciri Pop Art
1. Karya seni Pop Art kebanyakan berupa seni lukis karikatur yang
memuat sindiran, kritik, atau humor
2. Objek biasanya berupa manusia yang digambarkan dalam perspektif
lain.
Contoh Karya Aliran Pop Art
pixels.com
Tokoh-tokoh yang turut mendalami dan berperan dalam seni Op art di antaranya:
Agus Djaja dan Bridget Louise Riley.
Jenis-Jenis
1. Patung figuratif (realis/representatif).
Berarti patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam, seperti manusia,
binatang dan tumbuhan. Dapat dikatakan patung ini nyata dalam
perwujudannya dan tidak hanya abstrak atau mengawang-awang. Contoh:
patung pahlawan, patung macan, dsb.
2. Patung nonfiguratif (imajinatif/nonrepresentatif).
Adalah patung yang tidak meniru alam, terlepas dari wujud-wujud tiruan yang
ada di alam. Patung ini perwujudannya tidak nyata dan bersifat abstrak,
seperti: patung abstrak geometris, patung berupa bentuk silinder runcing
sebagai simbol bambu runcing, dsb.
1. Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat
digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay,
hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
2. Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya:
kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu
keras lainnya.
3. Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih
keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu
andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
4. Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak
padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika
diproses lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam,
emas, timah, bahan kimia: resin,
pengertian seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi atau disebut dengan 'dwimatra',
yang menghasilkan produk-produk modern dalam berbagai media menggunakan teknik cetak
maupun printing.
SENI KRIYA
Seni kriya adalah seni yang dihasilkan menggunakan tangan, melalui berbagai
media seni. Karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa.
1. Hiasan
Hasil produk dari seni kriya ini banyak digunakan untuk benda pajangan, atau
sebagai dekorasi, sehingga sering mengalami berbagai pengembangan. Dalam hal
ini seni kriya termasuk dalam seni rupa murni (fine art), kerana lebih mengutamakan
keindahan (estetis) sebagai pemenuhan emosi dari pada fungsi kegunaanya.
Contohnya: patung, hiasan dinding, karya seni ukir, cinderamata, dan lain
sebagainya.
2. Benda Terapan
Berbeda dengan seni murni yang lebih mengutamakan keindahan sebagai hiasan,
karya seni kriya dalam seni terapan (applied art) justru mengutamakan fungsinya
praktis kegunaannya. Produk hasil bendanya siap untuk pakai, nyaman, namun tidak
juga menghilangkan unsur keindahannya.
Contohnya: peralatan rumah tangga, pakaian, furniture, keramik, perhiasan dan lain
sebagainya.
3. Benda Mainan
Beberapa produk seni kriya juga dapat difungsikan sebagai objek bermain. Benda
atau alat permainan yang dijumpai biasanya berbentuk sederhana dari bahan yang
mudah didapatkan, dan dikerjakan sehingga harganya relatif murah.
Jenis karya seni kriya dapat dibuat berdasarkan bahan dasar dan teknik yang
digunakannya.
Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam. Seni kriya nusantara telah
mengalami perkembangan, karena adanya perubahan zaman dan juga tuntutan
pasar. Namun, masih banyak pula yang masih mempertahankan keanekaragaman
hiasan tradisionalnya.
Senikriyalogam
Logam akan menjadi berbagai macam benda kerajinan. Teknik pembuatan seni
kriya logamterdiridari teknik cetak lilin (cire perdue) dan teknik bivalve.
SENIFOTOGRAFI
Seni fotografi merupakan suatu seni atau suatu proses dalam pmenghasilkan
sebuah gambar dengan menggunakan cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk
ke lensa kemudian dapat diteruskan ke bidang film, sehingga menghasilkan gambar
yang indah.
1. Fotografi Landscape
Fotografi landscape yakni suatu jenis fotografi yang mengambil pemandangan alam.
Jenis fotografi yang satu ini dapat dikombinasikan dengan manusia, hewan, dan lain
sebagainya. Tetapi, yang menjadi fokus utamanya yakni keindahan alamnya.
Contohnya foto perkotaan, foto pemandangan pegunugan, foto pemandangan laut,
dan lain sebagainya.
2. Fotografi Portrait
Fotografi portrait yakni suatu jenis fotografi dengan objek foto berfokus pada
manusia. Pada umumnya mata dari obyek tersebut harus dapat menghadap
kamera, sehingga nantinya akan memberikan kesan berkomunikasi antara obyek
dengan fotografer. Fokus pengambilan gambar dalam fotografi portrait ini ialah
berupa ekspresi wajah obyek yang akan mengungkapkan persamaan, kepribadian,
hingga perasaan seseorang.
Fotografi hitam putih yakni suatu jenis aliran yang pengambilan gambarnya
menghasilkan efek hitam putih. Walaupun saat melakukan pengambilan gambar
berwarna, tetapi efek hitam putih sering sekali digunakan untuk dapat memberikan
efek vintage.
4. Fotografi Satwa
Fotografi satwa yakni suatu jenis fotografi yang memfokuskan objeknya pada
hewan. Pengambilan gambar tersebut berguna untuk dapat mengabadikan perilaku
unik hewan tersebut hingga akan menghasilkan suatu karya yang menarik dan unik.
Proses pengambilan seringnya dapat dilakukan di alam terbuka seperti hutan, kebun
binatang, dan lain sebagainya.
Teknik light painting yakni sesuatu teknik yang dapat dilakukan menggunakan
shutter speed dan menggunakan long exposure, selanjutnya dapat mengambil
gambar dalam kegelapan dan mengarahkan cahaya yang sudah terarah. Contohnya
pada lampu flash ponsel pada beberapa titik obyek dalam rentang waktu yang
tertentu.
6. Fotografi Panning
7. Fotografi Model
Fotografi model yakni suatu jenis fotografi yang pengambilan gambarnya dapat
menggunakan objek manusia yang berpose, berekspresi, dan arah pandangnya
diarahkan oleh fotografer. Fotografi model biasanya digunakan untuk keperluan
model fashion, model make up, dan lain sebagainya. Fotografi model ini dapat
dijadikan sebagai unsur memberikan brand awareness kepada customer.
Jenis fotografi yang memiliki tujuan menghasilkan foto yang tampak seperti miniatur.
Teknik tilt shift yakni suatu yang dapat dilakukan menggunakan lensa khusus yang
berguna memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi melalui proses pengubahan
sudut lensa terhadap media.
9. Fotografi Macro
Fotografi macro yakni suatu jenis fotografi yang pengambilan gambarnya dari jarak
dekat dengan objek benda-benda kecil. Fotografer akan dapat memotret objek
tersebut menggunakan lensa macro agar hasilnya lebih tajam. Objek fotografi macro
bisa berupa serangga, bunga, daun, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan
detail yang menarik.
10. Fotografi Jalanan
Fotografi jalanan yakni suatu jenis aliran yang berfokus untuk dapat mengabadikan
momen klimaks. Seringnya obyek yang akan diambil merupakan kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Dimana dalam pengambilan gambar tersebut, fotografer harus
dapat mengambil gambar dari jarak dekat, namun fotografer berada diposisi yang
jauh. Fotografer dituntut dapat mengambil gambar dengan cepat namun presisi.
Teknik macro yakni suatu teknik memotret pada jarak yang sangat dekat, sehingga
objek yang kecil bisa terlihat sangat besar.
Teknik siluet yakni suatu objek yang menutupi cahaya sehingga ia diterangi dari
belakang secara total. Aturan dasar dari teknik ini yaitu objek harus benar-benar
terlihat hitam.
3. Teknik Panning
Teknik panning yakni suatu teknik yang objeknya dapat bergerak sehingga akan
terlihat lebih tajam, sedangkan background yang diam akan terlihat kabur/buram.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus mengikuti objek pada saat
membidik.
4. Teknik Freezing
Teknik freezing yakni suatu teknik memotret benda yang bergerak dengan
menggunakan kecepatan sangat tinggi. Teknik ini seolah-olah membekukan gerakan
pada benda.
5. Teknik Bulb
Teknik blub yakni suatu kecepatan rana yang diatur sesuai dengan waktu yang kita
inginkan. Hal ini dapat dilakukan denga cara menahan tombol pelepas rana dengan
lebih lama.
6. Teknik Zooming
Teknik zooming yakni suatu teknik yang membuat sebuah objek utama menjadi
terlihat lebih jelas, dan background terlihat kabur/buram. Teknik ini berfungsi untuk
mempertegas objek serta membuatnya semakin mencolok.
Komposisi fotografi ini bermanfaat bagi pemula karena materinya dapat berupa tata
cara mengambil gambar yang baik dengan adanya perpaduan gradasi warna, garis,
pola, posisi objek, pencahayaan, dan teknik-teknik lainnya.
Definisi Seni Relief adalah Seni Ukir dan Pahat berbentuk 3 dimensi yang diolah
diatas bidang datar atau dinding vertikal. Seni Relief merupakan paduan antara
seni ukir 3 dimensi namun berwujud seperti gambar 2 dimensi, yang dibuat
dengan teknik ukir, tempel atau cetak.
Pembuatan Seni Relief memiliki ragam fungsi dan tujuan. Adapun fungsi dan tujuan dari
pembuatan Seni Relief tersebut antara lain:
1. Relief Rendah
Relief Rendah atau Low-Relief (atau dalam Bahasa Prancis disebut Bas-Relief dan dalam
Bahasa Italia disebut Baso-rilievo) merupakan jenis Seni Relief dengan ukiran sedikit
menonjol dari bidang datar dengan ketinggian elevasi yang bervariasi berkisar di bawah 50%.
Wujud dari ukiran kasar dan hampir menampilkan bentuk 3 dimensi dari objek ukiran
tersebut.
2. Relief Tinggi
3. Relief Dangkal
4. Relief Tenggelam
Relief Tenggelam atau Sunken-Relief merupakan jenis Seni Relief dimana bidang datar pada
permukaan dinding dibiarkan rata dan utuh, sementara ukiran figur dari objek yang
digambarkan tenggelam ke dalam dinding tersebut.
1. Memahat; merupakan bentuk metode ukir Seni Relief yang menggunakan alat-alat pahat.
Metode atau teknik ini biasanya digunakan pada Relief berbahan batu, kayu, marmer atau
gading.
2. Membutsir; adalah jenis metode ukir Seni Relief yang membentuk figur objek dengan
menggunakan pijatan jari atau alat sundip. Metode atau teknik ini biasanya digunakan
pada Relief berbahan tanah liat, plastisin, lilin, malam, bubur kertas, dan lain-lain.
3. Mencetak; merupakan jenis metode ukir Seni Relief yang menuangkan bahan yang dapat
mengeras ke dalam acuan atau cetakkan. Dapat pula lempengan bahan lunak dicetak
dengan cetakan dan menghasilkan bentuk relief tertentu. Bahan yang digunakan untuk
mengisi acuan Relief tersebut antara lain berupa semen, lilin hingga logam.
B. Tema Karya Seni Rupa
*Manusia dengan Dirinya Sendiri
Seni rupa merupakan salah satu media untuk menungkangagasan ataupun ide
yang dimiliki seseorang. Untukmenuangkan cita rasa keindahan, manusiamewujudkann
ya melalui media ekspresi. Seseorangkadang mengungkapkannya melalui potret diri sen
dirisebagai objek lukisan.
*Manusia dengan Manusia Lain
Pengungkapan ekspresi cita rasa keindahan kadangdilakukan seorang perupa melalui ob
jek orang yang terdapat di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anak,
orang tua, saudara, teman, ataupun siapapun seseorang yang terdapat di pikirannya.
*Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar sering kali menjadi objek untukmengungkapkan cita rasa
para perupa di lukisannya. Misalnya adalah pemandangan gunung, laut, sungai,
sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang, dan masih banyak lagi.
*Manusia dengan Alam Benda
Benda yang terdapat di sekitar memiliki keunikanmasing-
masing bagi para pelukis, sehingga menjadikanbenda tersebut sebagai objek lukisan.
Keunikan benda tersebut terdapat pada bentuk silindris, kubistis, organis, ataupun bentu
k bebas. Benda-bendatersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko,
vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya.
*Manusia dengan Aktivitasnya
Aktivitas manusia yang beragam seringkali membuatperupa ingin untuk mengabadikan
nya.
Lukisan bisa menjadi sesuatu yang menarik bila dalampengambilan sudut pandang akti
vitas dapat disusunsesuai dengan komposisi serta proporsi yang baik disertaidengan gel
ap terang yang tepat.
Aktivitas manusia yang sering dijadikan objek lukisanadalah menari, membajak sawah,
berburu, jual beli di pasar, mengembala ternak, serta aktivitas lainnya.
*Manusia dengan Alam Khayal
Ide merupakan imajinasi atau khayalan yang seringmelintas dalam pikiran manusia, bai
k secara sadarataupun saat tidak sadar.
Khayalan yang muncul di pikiran perupa dapatdiwujudkan dalam suatu karya seni. Seni
rupa tersebutdikenal dengan nama karya seni surelisme
C. Fungsi Karya Seni rupa
Fungsi Seni Rupa
Dilansir dari Merdeka, secara garis besar fungsi seni rupayang
paling utama ada lima, yaitu seremonial, ekspresiartistik, naratif, fungsional,
dan persuasif. Berikutpenjelasan fungsi seni rupa tersebut:
Fungsi Seremonial
Fungsi seni rupa yang pertama adalah seremonial. Tujuanseremonial seni visual adalah untuk
merayakan atau mengakuisuatu peristiwa atau era, atau untuk berkontribusi pada aktivitas ritu
alistik, seperti tarian merayakan salah satu musimatau pelarian orang dari penahanan atau kel
aparan. Salah satubentuk seni seremonial yang lebih umum adalah quilting, di
mana pola yang digunakan memiliki kepentingan simbolis, atau penggunaan pakaian seremo
nial oleh penduduk asliAmerika yang berpartisipasi dalam Pow Wow.
- Fungsi Naratif
Sementara itu, fungsi seni rupa berikutnya adalah fungsinaratif. Tujuan naratif seni visual yait
u untuk menceritakansebuah cerita atau membuat poin. Beberapa komunitas mural bangunan
atau dinding biasanya menggambarkan cerita darisejarah lokal. Seni naratif menjelaskan atau
menggambarkanpengalaman, dokumen penting atau peristiwa sejarah, atauberkomunikasi ide
dan informasi.
- Fungsi Artistik
Fungsi seni rupa ini berfokus pada artis.
Jadi, hal inimerupakan ekspresi diri dari pribadi artis, emosi internal, perasaan, pengalaman at
au ide-ide. Jenis seni ini terkadang, tapi tidak selalu, abstrak atau tidak objektif.
- Fungsi Fungsional
Tujuan fungsional seni rupa yaitu berusaha untukmempercantik benda yang ada berguna dala
m kehidupansehari-hari.
Banyak benda di sekitar kita seperti tembikar, selimut, keranjang, furnitur yang tiak hanya p
unya nilaikegunaan, tetapi juga dirancang atau didekorasi sedemikianrupa sehingga menyena
ngkan secara artistik.
- Fungsi Persuasif
Fungsi seni rupa secara persuasif yaitu untuk mempromosikanide, filosofi, atau produk. Perik
lanan, pemasaran, propaganda, dan pesan visual dari ideologi juga termasuk dalam kategori
D.Nilai Estetika Dalam Karya Seni Rupa
Estetika adalah ilmu yang mempelajari atau membahaskeindahan, dalam segala bentu
k, seperti berupa lukisan, foto, lagu, maupun bentuk lainnya.
Suatu benda dapat dianggap memiliki keindahan bilamemberikan rasa positif pada manusia, s
eperti rasa senangdan bahagia. Unsur dalam estetika ini dapat berupa unsurwarna, bentuk, te
ma dan motif.
Nilai estetis dapat berupa:
Nilai estetis subjektif, yaitu penilaian karya - karya seniberdasarkan persepsi dan hasil
penafsiran pikiran manusia, berupa sebuah keyakinan dan perasaan.
Nilai estetis objektif, yaitu penilaian akan keindahan terhadapkarya seni dengan kejujuran ya
ng tinggi, tanpa dipengaruhioleh perasaan
Manfaat mempelajari estetika termasuk meningkatkan rasa kecintaan dan apresiasi manusia t
erhadap alam, seni,
dan budaya yang ada disekitar kita. Misalnya meningkatkankecintaan terhadap lagu-lagu trad
isional dan pola ragam hiasseperti batik dan ukiran.