Anda di halaman 1dari 2

NAMA :

I GEDE ARY ANANDA [06]


I WAYAN AGUS WIDIAWAN [15]

TAMIANG

Kata tamiang diadaptasi dari kata tameng dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti
pelindung diri. Dari situlah, makna tamiang diartikan sebagai lambang kekuatan dalam
mempertahankan kemenangan yang diperoleh saat hari suci Galungan.
Tamiang biasanya terbuat dari janur (dibeberapa tempat ada yang menggunakan ental/
lontar) yang berbentuk bulat dan memiliki diameter berbeda-beda serta memiliki hiasan
yang berbeda-beda.
Makna tamiang juga dikatakan sebagai symbol dari Dewata Nawa Sanga karena
menunjukkan 9 arah mata angin. Dewata Nawa sanga adalah sembilan dewa atau
manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang menjaga atau menguasai sembilan penjuru
mata angin. Sembilan dewa tersebut adalah:
Dewa Wisnu
Dewa Sambhu
Dewa Iswara
Dewa Maheswara
Dewa Brahma
Dewa Rudra
Dewa Mahadewa
Dewa Sangkara
Dewa Siwa
Ada 2 jenis tamiang yang biasanya dipasang di rumah dan di pelinggih pada perayaan Hari
Kuningan. Jenis tamiang adalah:
Tamiang Hias
Sesuai dengan namanya, tamiang hias memang diperuntukkan dalam acara tertentu seperti
pernikahan dan sebagainya. Tamiang hias biasanya tidak bersisi porosan sebab memang
tamiang jenis ini untuk acara biasa.

Ada beberapa ciri tamiang hias yang bisa dilihat seperti bentuknya yang bervariasi,
penggunaan bunga yagn beragam, ada unsur ornamen tambahan, dan warna yang leih
menarik.

Tamiang Upacara
Fungsi utama dari tamiang ini untuk upcara keagamaan seperti kuningan. Tamiang jenis ini
lebih sederhana dan terkesan lebih baku. Dalam tamiang jenis ini berisi porosan sebagai
perlambang Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa sebagai simbol Tri Murti

Anda mungkin juga menyukai