Anda di halaman 1dari 13

OM SWASTYASTU

MAKNA PENJOR
Penjor merupakan perlambangan dari naga basukih
yang memiliki makna kesejahteraan dan
kemakmuran

Bahan untuk membuat penjor terdiri dari sebatang


bambu yang bagian ujungnya melengkung dengan
dihiasi janur/daun enau yang masih muda serta
daun-daunan lainnya
3

SIMBOL-SIMBOL SUCI YANG


TERDAPAT DALAM PENJOR
•Bambu sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
•Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra
•Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Mahadewa
•Daun-daunan (plawa) sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara.
•Pala bungkah dan pala gantung sebagai simbol vibrasi Dewa
Wisnu.
•Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu.
•Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri
•Kain putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara..
•Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa.
MAKNA KLATKAT

Klakat merupakan sebagai kesatuan dari


beberapa rangkaian bambu yang dibuat
untuk pelaksanaan upacara Hindu Bali.
JENIS-JENIS KLATKAT
1. Klakat Agung
Klakat Agung Klakat Agung
berbentuk persegi empat memiliki
pemepet dan memiliki tanda silang
yang berada di tengah Klakat yang
berfungsi menopang bebantenan agar
tidak jatuh biasanya di gunakan
untuk Upacara Besar Agama Hindu
seperti Odalan, Melasti, Melaspas,
dan Yadnya.
Klakat Sudhamala
Klakat Sudhmala merupakan simbol dari
dua kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
yang memberikan kekuatan pada Purusa-
Prakerti. Klakat ini sebagai simbol
perpaduan kemahakuasaan Cadhu Sakti
dan Asta Aiswarya
KLAKAT SUDHAMALA LANANG
Panca Sudhamala pada lubang tengah
memakai tanda silang,mengandung simbul
Swastika memiliki maksud empat
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yg
disebut Chadu Sakti, yaitu :
a. Wibhu Sakti: Maha besar
b.Sadu Sakti: Maha ada
c. Jnana Sakti: Maha tahu
d.Krya Sakti: Maha kerja
KLAKAT SUDHAMALA ISTRI
Klakat Sudhamala Istri memiliki lubang bersudut delapan.
Dibuat lubang bersudut delapan mengandung makna delapan
kemahamulian Sang Hyang Widhi (Asta Aiswarya) yaitu:
1. Anima : Sang Hyang Widhi bersifat kecil, sekecil-
kecilnya.
2. Laghima : Sang Hyang Widhi bersifat ringan, seringan-
ringannya.
3. Mahima : Sang Hyang Widhi maha besar
4. Prapti : Sang Hyang Widhi dapat mencapai segala-galanya
5. Prakamya : Sang Hyang Widhi dapat mencapai segala yang
dikehendaki
6. Isitwa : Sang Hyang Widhi merajai segalanya
7. Wasitwa :SangHyang Widhi memiliki sifat Maha Kuasa
8. Yatrakamawasayitwa : Sang Hyang Widhi memiliki sifat
wyapi wyapaka
SANGGAH CUCUK
*Sanggah* :  penyangga dan *Cucuk* :
Pemucuk.
Pertemuan antara Penyangga dengan
Pemucuk  menjadi segitiga. Jadi bukan
dalam bentuk bulatan.
sanggah cucuk sebagai  simbol
penyeimbang alam  dari  tiga kekuatan 
*Bhuta*, *Kala* dan *Dhurga*
TANGKAI SANGGAH CUCUK YANG DITANCAPKAN PADA  IBU PERTIWI

SEBAGAI SIMBOL SIKAP *MESUKU TUNGGAL* DAN MEMILIKI SIFAT

*KRODHA* (MEMURTI), SEHINGGA KETIGA KEKUATAN  DI ATAS DAPAT

MENGGANGGU KESEIMBANGAN BHUANA AGUNG DAN BHUANA ALIT,

YANG DAPAT MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ATAU POLA PIKIR

MANUSIA YANG DISEBUT *BHUCARI*. DARI SINILAH KETIGA KEKUATAN

DIATAS MENDAPAT SEBUTAN  *BHUTA BHUCARI*, *KALA BHUCARI* DAN

*DURGHA BHUCARI* YANG PERLU DINETRALISIR MELALUI

PELAKSANAAN *BHUTA YAJNA* AGAR MENJADI *BHUTA HITA*, *KALA

HITA* DAN *DURGHA HITA*.


Makna  sanggah Cucuk yang sebenarnya sebagai simbolis
stananya Sang Hyang Ibu Pertiwi atau perwujudan Dhurga 
atau penetralisir dari kekuatan *Bhuta Bhucari*, *Kala
Bhucari* dan *Durgha Bhucari* dengan swabhawanya
sebagai *Sang Hyang Sri Basundari*. dalam menjaga
keseimbangan Bhuana agung dan Bhuana alit yang  selaras,
serasi, seimbang damai dan harmonis
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai