Anda di halaman 1dari 6

Makalah kelompok 3 ( Daksina)

Anggota Kelompok 3 :
- Ni Kadek Sabila Kirana ( 28 )
- Ni Kadek Wulan Purnama Dewi ( 29)
- Gede Bina Abi Mahayana ( 8 )
- Gede Eza Wibi Oktaviandra ( 4 )
- I Wayan Kana Jaya Negara ( 20 )
- I Nyoman Alit Suputra ( 16 )

Upakara ( Daksina)

•Pengertian Upakara
- Upakara adalah sarana bhakti yang mendekatkan diri kita
kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata upakara dapat diuraikan
menjadi 2 kata yaitu “upa” yang artinya dekat, dan “kara” yang
artinya tangan/pekerjaan. Jadi pengertian upakara berarti segala
sesuatu yang berhubungan erat dengan pekerjaan tangan. Salah
satu contoh bentuk upakara adalah daksina.

• Pengertian Daksina
- Daksina merupakan tapakan Hyang Widhi dalam berbagai
manifestasi-Nya dan merupakan perwujudan-Nya. Dalam lontar
Yadnya Prakerthi Daksina disebut sebagai perlambang Hyang
Guru / Hyang Tunggal dimana kedua nama tersebut adalah
nama lain dari Dewa Siwa manifestasi Hyang Widhi
• Bahan Daksina
- Serembeng daksina
- Kelapa
- Pepeselan / dukun - dukun
- Beras
- Telur bebek
- Tingkih
- Benang tetebusan
- Tampak dare
- Pangi
- Jejantusan
- Canang sari
- Sampyan pusung
- Kojong

• Cara membuat Daksina


1. Letakan tapak dare didalam serembeng daksina
2. Tuangkan beras secukupnya ke dalam serembeng daksina
3. Masukkan kelapa dan masukkan pangi, dukun – dukun /
pepeselan, tingkih, jejantusan ke dalam kojong
4. Letakkan kojong – kojong tersebut beserta bebek di atas kelapa
5. Berikan juga benang tetebusan di ujung kelapa
6. Terakhir, letak kan canang sari dan sampyan pusung diatas
daksina.

• Makna bahan – bahan Daksina


1. Srembeng Daksina :
- Terbuat dari janur / slepan yang bentuknya bulat dan
sedikit panjang serta ada batas pinggirnya. Alas Bedogan
ini lambang pertiwi unsur yang dapat dilihat dengan jelas.
2. Tampak dare :
- Dibuat dari dua potongan janur lalu dijahit sehinga
membentuk tanda tambah. Tampak dara adalah lambang
keseimbangan baik makrokosmos maupun mikrokosmos, sebagai
sumber pengatur seisi alam, menjadi cerminan Sang Hyang Rwa
Bineda, sehingga kelihatan ada siang ada malam, ada laki – laki ada
perempuan, baik dan buruk.
3. Beras :
- Merupakan makanan pokok yang melambang dari hasil
bumi, yang menjadi sumber penghidupan bagi manusia di dunia ini.
Beras juga merupakan simbol udara, sebagai cerminan Sang Hyang
Bayu.
4. Kelapa :
- Adalah buah serbaguna, simbol Pawitra (air
keabadian/amertha) atau lambang alam semesta yang terdiri dari tujuh
lapisan (sapta loka dan sapta patala) karena ternyata kelapa
memiliki tujuh lapisan ke dalam dan tujuh lapisan ke luar. Air
sebagai lambang Mahatala, Isi lembutnya lambang Talatala, isinya
lambang tala, lapisan pada isinya lambang Antala, lapisan isi yang
keras lambang Nitala, batoknya lambang sutala, lapisan tipis paling
dalam lamban bang Patala.
5. , Telur Bebek :
- Telur bebek sebagai simbol bulan atau Arda Candra,
yaitu cerminan Sang Hyang Siwa. Telur terdiri dari tiga lapisan, yaitu
kuning telor lambang Antah karana sarira, Putih Telur lambang
Suksma Sarira, dan kulit telor adalah lambang Sthula sarira.
6. Buah kluwek/Pangi :
- lambang pradhana / kebendaan / perempuan, dari segi
warna merah (kekuatan). Dalam tetandingan
melambangkan dagu.
7. Benang Tatebus :
- filosofi penggunaan benang tetebus dalam upakara yadnya
adalah jika kita mengerjakan sesuatu hendaknyalah dilakukan sampai
tuntas, bagaikan memilin benang tetebus yang bercerai-berai dan kita
diwajibkan untuk mempersatukan dan menjadikan benang tersebut
menjadi satu-kesatuan.
8. Tingkih / kemiri :
- Adalah simbol Purusa / Kejiwaan / Laki-laki, dari segi
warna putih (ketulusan)dan merupakan simbul bintang atau “ nata “
yakni cerminan Sang Hyang Parama Siwa
9. Sampyan pusung :
- mengartikan tujuan akhir.
10. Canang sari :
- sebagai simbol arah, yaitu Timur, Selatan, Utara, dan
Barat dan Tengah,  merupakan manifestasi  Hyang Widhi Wasa
sebagai Hyang Panca Dewata.
11. Kojong :
- Kojong adalah simbol manusia yang menghuni bumi
sebagai bagian dari ala mini. Idealnya manusia penghuni bumi ini
hidup dengan Tri Kaya Parisudha-nya.
12. Gegantusan :
- Merupakan perpaduan dari isi daratan dan lautan, yang
terbuat dari kacang-kacangan, bumbu-bumbuan, garam dan ikan teri
yang dibungkus dengan kraras/daun pisang tua Adalah lambang sad
rasa dan lambang kemakmuran. Juga merupakan simbul segala biji –
bijian alam semesta, sebagai cerminan adanya Jiwatman (Roh)
13. Plawa Pepeselan :
- Yang terbuat dari dedaunan sebagi simbol tumbuh-
tumbuhan sebagai cerminan Sang Hyang Sangkara. Kemiri atau
tingkih menjadi simbol bintang atau ‘nada’ sebagai cerminan Sang
Hyang Parama Siwa. Kemiri juga adalah sibol Purusa atau Kejiwaan
atau laki-laki, dari segi warna putih
(ketulusan).

• Fungsi daksiNa
- Dalam Lontar Yadnya Prakerti
disebutkan Daksina melambangkan Hyang Guru / Hyang
Tunggal. Sebagai persembahan atau tanda terima kasih
“Yadnya Patni” Isi atau Pedangingan dari Daksina merupakan
symbol-Symbol kehidupan serta Pemujaan.

• Gambar daksina dan bahan – bahan nya

Anda mungkin juga menyukai