Anda di halaman 1dari 2

Simbol dalam agama Hindu

Apa itu simbol?

Simbol adalah sebuah tanda atau gambaran yang merepresentasikan suatu konsep, objek, atau
ide. Simbol dapat memiliki arti dan makna yang bervariasi tergantung pada konteks dan
budaya yang menggunakannya.

Simbol dalam agama Hindu:

1. Tapak Dara / Tatorek (Angga)


Merupakan simbol sederhana dari swastika yang digambarkan dengan tanda
tambah, biasanya ditulis dengan media bahan kapur mentah atau dalam bahasa Bali
disebut “Pamor” (limestone) sehingga warnanya menjadi putih. Tapak Dara
merupakan simbol penyatuan dualitas kehidupan (Rwabhineda).
Kegunaan tapak dara:
a) Untuk menolak marabahaya atau memberi ketenangan kepada seseorang
setelah terjadi sesuatu yang mengejutkan.
b) Digunakan saat melaksanakan suatu upacara keagamaan dan juga
dipasangkan atau dituliskan pada rumah, digoreskan di beberapa tiang
rumah dengan pamor, biasanya ketika dilaksanakan upacara pemlaspasan
(ritual selametan untuk rumah yang baru dibangun).
c) Digunakan dalam banten Pejati sebagai sarana yajna, yaitu sebagai simbol
dari keseimbangan antara alam makro dan mikrokosmos.
d) Tapak Dara juga sering digunakan untuk menghilangkan wabah yang
disebut dengan Gering, Sasab, dan Merana. Gering adalah wabah yang
menimpa manusia. Sasan adalah penyakit yang menimpa ternak.
Sedangkan Merana adalah wabah yang menimpa tumbuh-tumbuhan.
e) Dalam pengobatan tradisional, tanda Tapak Dara dari pamor atau kapur
sirih sering digoreskan pada bagian tubuh yang dirasakan sakit. Tujuannya,
untuk memperoleh kesembuhan, dan kembalinya keseimbangan fungsi
tubuh sebagaimana mestinya.
2. Swastika (Deram)
Swastika adalah dasar kekuatan, keselamatan, dan kebahagiaan seluruh alam
semesta. Sebagai simbol agama Hindu, Swastika juga memiliki makna perputaran
dunia yang dijaga oleh manifestasi kemahakuasaan Tuhan di delapan penjuru mata
angin (asthadala) dan berpusat pada Siwa di titik tengah. Kesembilan manifestasi
Kemahakuasaan Tuhan itu kemudian disebut Dewata Nawa Sanga.
Makna simbol swastika adalah catur dharma, yaitu: empat tugas yang patut
didharmabhaktikan, baik untuk kepentingan pribadi maupun umum, demi terciptanya
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian alam dan manusia itu sendiri.
3. Padma (Jeje)
Kata Padma berasal dari bahasa Kawi yang artinya tunjung atau bunga teratai.
Bunga teratai merupakan rajanya bunga. Dikarenakan bunga ini dapat hidup dalam
tiga alam, yaitu: tanah, air, dan udara sebagai simbol Triloka Stana Tuhan Yang Maha
Esa.
Dalam agama Hindu, bunga teratai dipilih sebagai simbol yang tepat untuk
menggambarkan kesucian dan keagungan Ida Sang Hyang Widhi karna memenuhi
unsur-unsur :
 Pertama, helai daunnya yang berjumlah 8, sesuai dengan jumlah manifestasi
Ida Sang Hyang Widhi di arah delapan penjuru mata angin sebagai
kedudukan horizontal.
 Kedua, puncak mahkota sebagai sari bunga yang menggambarkan kedudukan
Ida Sang Hyang Widhi secara vertikal dalam berbagai manifestasi-Nya.

Jadi, Tapak Dara, Swastika, dan Padma adalah suatu rangkaian proses. Pertama Tapak Dara,
lalu Swastika, dan terakhir menjadi Padma. Dalam pengamalan ajaran Hindu, Padma dapat
diamati dalam berbagai bentuk seperti: bangunan, lukisan, sesajen, puja/mantra, dan juga
mudra.

Anda mungkin juga menyukai