Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TITIK BEKU


PADA PEMBUATAN ES KRIM

DISUSUN OLEH:
1. IDA AYU JINGGA NARA DUHITA
2. MUHAMMAD FARID IQBAL
3. NI MADE DWI CITRA ANJANI
4. JELITA ANGGUN PURNAMA
5. ANITA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
SMA NEGERI 1 TANJUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Putu Desy Wulandari yang telah memberikan
tugas praktikum ini, sehingga kami dapat belajar dan mengerti atas materi yang terselip dari
sebuah praktik. Semoga laporan ini dapat berdaya guna dalam pemgembangan ilmu
pengetahuan terfokus dalam ilmu Kimia mengenai penurunan titik beku larutan.
Kami menyadari bahwa penyusun laporan ini perlu penyempurnaan. Oleh karena tu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
laporan ini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan serta terwujudnya laporan ini.

Tanjung, 7 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………..…………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM………………………………………………1
1.Tujuan Praktikum..…………………………………………………….…..….1
2. Waktu Pelaksanaan Praktikum……………………………………………….1
3. Tempat Pelaksanaan Praktikum………………………………………………1
B. LANDASAN TEORI…………………………………………………………1-2
C. ALAT DAN BAHAN……………………………………………………………3
D. CARA KERJA…………………………………………………………….……..3
E. HASIL PENGAMATAN……………………………………………………...3-4
F. PEMBAHASAN………………………………………………….………….. 4-6
PENUTUP…………………………………………………………………………7
A. KESIMPULAN………………………………………………………………7
B. SARAN………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...8
LAMPIRAN……………………………………………………………………9-11

iii
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
- Untuk mengetahui cara pembuatan es krim dengan pengaplikasian dari sifat
koligatif larutan penurunan titik beku.
- Dapat menyelidiki faktor-faktor yang dapat memengaruhi pembuatan es krim.

2. Waktu Pelaksanaan Praktikum


Sabtu, 7 Agustus 2022 ( Pukul 08.50-09.40 WITA)

3. Tempat Pelaksanaan Praktikum


Di sekitar kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Tanjung.

B. LANDASAN TEORI
1) Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
(https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/penerapan-sifat-koligatif/)
2) Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara
zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-
komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang diakibatkan oleh adanya interaksi
antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan.
Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif. Kata koligatif berasal dari kata Latin
colligare yang berarti berkumpul bersama. Sifat ini bergantung pada pengaruh kebersamaan
(kolektif) semua partikel dan tidak pada sifat dan keadaan partikel.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat
pelarut,melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarutnya. Larutan yang
memiliki sifat koligatif harus memenuhi dua asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah menguap
sehingga tidak memberikan kontribusi pada uapnya. Asumsi yang kedua adalah zat terlarut
tidak larut dalam pelarut padat.
Terdapat 4 macam sifat koligatif larutan, yaitu:
a. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
b. Penurunan Titik Beku (ΔTF)
c. Kenaikan Titik Didih (ΔTB)
d. Tekanan Osmotik (ힹ)
(https://pdfcoffee.com/sifat-koligatif-pada-pembuatan-es-krim-pdf-free.html)

1
3) Penurunan Titik Beku Larutan
Titik beku adalah suhu dimana pelarut cair dan pelarut padat berada pada kesetimbangan,
sehingga tekanan uap keduanya sama. Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku
pelarut akibat penambahan zat terlarut yang tidak mudah menguap.
Ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut cair yang
mudah menguap, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat pelarut murni. Oleh
karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap pelarut, larutan membeku
pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni. Perbedaan titik beku
akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTF).
Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan
penurunan titik beku pelarut (KF), dinyatakan dengan persamaan:
ΔTF = KF · m · i,
Dimana:
- ΔTF, penurunan titik beku, didefinisikan sebagai TF (pelarut murni) − TF (larutan).
- KF, tetapan krioskopis, yang tergantung pada sifat-sifat pelarut, dan bukan zat
terlarut.
- m adalah molalitas.
- i adalah faktor van 't Hoff.
(https://pdfcoffee.com/sifat-koligatif-pada-pembuatan-es-krim-pdf-free.html)
4) Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim
Adonan es krim ditempatkan dalam kaleng didalam wadah yang terdapat es batu dan air
yang telah diberi garam dapur kasar sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih
rendah dari 0°C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku
es beberapa derajat dibawah titik beku air murni.
Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es
batu, air dan garam dapur kasar. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 °C. Akan
tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekukan es krim adalah -3°C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu
ditambahkan garam dalam proses pembekuan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain
yang dapat digunakan tetapi garam relative murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku
larutan. Ketika es batu dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam
serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti
yang diinginkan.
(https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/pendidikan-kimia-
koligatif-larutan/17875555)

2
C. ALAT DAN BAHAN
 Alat
- Wadah besar seperti baskom
- Kaleng
- Palu
- Sendok besi
 Bahan
- Es batu ( 4 balok)
- Garam kasar
- Susu cair
- Bahan untuk topping
- Cup dan sendok es krim
D. CARA KERJA
Tahap pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Hancurkan 4 balok es batu menjadi butiran yang lebih kecil dengan menggunakan
palu.
3. Taburkan garam kasar diatas balok es batu yang sudah dihancurhkan sebelumnya dan
campur hingga merat.
4. Isilah kaleng dengan susu cair aduk hingga rata dengan menggunakan sendok,
kemudian tutup dengan rapat, setelah itu taruh kaleng didalam wadah besar seperti
baskom
5. Masukan es batu yang sudah dicampur garam tadi di sekeliling ruang kosong yang
terdapat didalam baskom. Pastikan jumlah es batu disekeliling kaleng tersebut sudah
merata.
6. Putar kaleng tersebut dengan menggunakan tangan selama kurang lebih 30 menit, atau
sampai susu yang ada didalam kaleng tersebut sudah dirasa cukup membeku.
7. Amatilah perubahan yang terjadi.
Tahap penyajian
1. Setelah dirasa susu tersebut sudah cukup membeku, bukalah tutup kaleng lalu
keluarkan perlahan isi es krim yang sudah jadi dengan menggunakan sendok besi.
2. Masukan es krim tersebut kedalam cup eskrim, lalu tatalah dengan sedemikian rupa.
3. Tambahkan topping ke atas es krim tersebut, lalu taruh sendok eskrim di sisinya
4. Es krim pun siap untuk disajikan.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan

1. Suhu es batu 0°C


Sebelum es ditaburkan
garam dapur kasar 2. Es mencair lebih cepat
1. Es batu mengalami penurunan titik beku dari 0°C

3
menjadi -10°C
Sesudah es ditaburkan
garam dapur kasar 2. Es batu bercampur dengan garam

Susu masih cair seperti keadaan awal


Sebelum kaleng diputar

Sesudah kaleng diputar Susu menjadi padat dan lembut

Hasil:

1. Es batu yang diberi garam lama kelamaan akan meleleh, lelehan tersebut akan tercampur
dengan partikel garam sehingga terbentuklah larutan garam.

2. Semakin banyak garam ditambahkan semakin banyak pula lelehan es batu yang
tercampur

3. Setelah beberapa menit diputar, terdapat gumpalan-gumpalan es kecil pada bagian luar
kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu dengan garam.

4. Dengan proses pemutaran es pada es batu dan garam dapur, pembekuan es krim terjadi
lebih cepat.

5. Setelah dikeluarkan dari kaleng, es krim jadi dengan tekstur yang lembut, tidak terlalu
padat tetapi juga tidak terlalu cair.

F. PEMBAHASAN
Air murni membeku pada suhu 0°C, dengan adanya zat terlarut kedalam air tersebut maka
titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C, melainkan akan turun dibawah 0°C, inilah
yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”. Jadi larutan akan memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air
akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air
Air murni pada suhu 0°C, pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara fasa cair dan
fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau sebaliknya adalah
sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini memiliki potensial
kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu, potensial
kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang memiliki
potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2°C fasa
cair memiliki potensial kimia yang lebih rendah dibanding fasa padat, sehingga pada suhu ini,
air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1o°C fasa padat memiliki
potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa
padat.

4
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan
sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan perlahan-lahan Sebagian
larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi
fasa padat secara keseluruhan.
Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa
padat, akibatnya pada proses pendinginan berlangsung, larutan akan mempertahankan
fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair
dibandingkan dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa
cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat tidak
terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan
menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya
Pada percobaan pembuatan kali ini didasarkan atas teori sifat koligatif larutan “larutan yang
hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut bukan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut.”
Percobaan pembekuan es krim dengan dengan garam yang dicampur dengan es batu
membuktikan bahwa reaksi yang terjadi antara garam dengan es batu tersebut menyebabkan
penurunan titik beku, es batu yang diberi garam lama kelamaan akan meleleh, lelehan
tersebut akan tercampur dengan partikel garam sehingga terbentuklah larutan garam.
Semakin banyak garam ditambahkan semakin banyak pula lelehan es batu yang tercampur.
Dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm yaitu reaksi pelepasan panas atau
energi. Hal ini terjadi karena titik beku larutan garam lebih rendah dari titik beku pelarut
murni. Penyebabnya, agar larutan garam membeku garam melepaskan panas yang akhirnya
panas itu diterima oleh es batu dan menyebabkan sebagian es mencair. Sementara itu, airpun
mencoba membuang panas yang diterimanya. Akhirnya karena garam yang banyak tersebar
dalam larutan garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada suhu es murni.
Hubungan massa garam dengan besarnya penurunan titik beku larutan secara matematis
dapat di jelaskan dengan rumus: /\Tf=kf.m dengan /\Tf merupakan penurunan titik beku. Kf
merupakan tetapan penurunan titik beku molal. Dan m adalah molalitas larutan. Sementara
molalitas=massa zat terlarut/massa relatif zat x 1000/massa pelarut sehingga besar /\Tf
bergantung pada m zat terlarut.
Dengan kata lain, adonan es krim tadi dikelilingi oeh larutan garam yang suhunya lebih
rendah daripada pelarut murni sehingga menyebabkan adonan es krim membeku. Akan tetapi
apabila adonan es krim tadi dibiarkan saja mendingin, maka hasilnya tidak akan enak karena
es krim berbentuk kristal-kristal es yang kasar. Maka dari itu, pengocokan adalah kunci
membuat es krim yang baik. Hal ini berguna untuk menghasilkan tekstur es krim yang lebih
lembut karena pengocokan ini bertujuan mengecilkan kristal es sehingga es krim menjadi
lembut.
Pencampuran garam dalam es batu menyebabkan sebagian es batu mencair. Lelehan es batu
dan garam membentuk air garam. Reaksi antara garam dan es batu ini menyebabkan
penurunan suhu.
Gabriel Daniel Fahrenheit, pencipta skala temperatur fahrenheit, menemukan bahwa garam
yang dicampurkan ke es memungkinkan titik beku lebih rendah daripada ketika es hanya
terdiri atas air. Dengan demikian garam menyebabkan es batu meleleh. Sebenarnya banyak

5
zat lain yang juga dapat menyebabkan penurunan suhu selain garam, tetapi dikarenakan
garam lebih murah maka lebih banyak digunakan. Garam berfungsi menjaga suhu es agar
tetap rendah dan tidak mudah cair. Sifat molekul garam yang unik ini dikarenakan unsur
Natrium dan klorida pembentuk garam memiliki sifat berlawanan. Gaya tarik yang salik
menolak antar molekul garam membuat garam berfungsi sebagai bahan penahan.
Hubungannya dengan sifat koligatif larutan adalah karena reaksi antara garam dan es batu
menyebabkan penurunan titik beku yang merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan.
Penurunan titik beku semakin besar ketika jumlah garam ditambah, sehinga suhu semakin
rendah. Sama dengan konsep sifat koligatif larutan, yang hanya dipengaruhi jumlah partikel
zat terlarut bukan jenis pelarutnya.
Adonan es krim dalam plastik yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapat
membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air
adalah 0°C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil
sama dengan -3o° C. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut
lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang
mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini
memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim
memadat, pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es
krim yang beku memiliki tekstur lembut.

PENUTUP

6
A. KESIMPULAN
Jadi, dari adanya praktik ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel
zat terlarut dalam suatu larutan dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.
2. Sifat koligatif larutan mencakup penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku serta tekanan osmosis.
3. Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap. Terjadi penurunan titik beku terhadap air setelah
ditambahkan berbagai partikel,hal tersebut dikarenakan partikel air yang seharusnya
membeku terhalang oleh partikel zat terlarut lain.
4. Temperatur normal dari campuran es dan air tidak cukup untuk membekukan adonan
es krim. Karena itu, perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan es krim.
Garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan
garam, es mencair dan terbentuk larutan air garam serta menurunkan suhunya menjadi
dibawah titik beku air murni. Proses ini memerlukan kalor dari luar. Adonan es krim
berperan dalam menyediakan panas, sehingga terjadi perpindahan kalor dari adonan
ke dalam campuran es batu, air dan garam. Adonan es krim pun dapat membeku.
5. Semakin banyak garam yang ditambahkan ke dalam es semakin cepat membeku
karena penurunan titik beku pada es menjadi lebih drastis.

B. SARAN
Beberapa saran yang berkaitan dengan adanya praktik ini yaitu,
1. Dalam menutup kaleng, pastikan kaleng tertutup dengan rapat agar garam tidak
masuk kedalam kaleng tersebut
2. Menyiapkan es batu yang banyak agar tidak kekurangan saat es batu mencair.

DAFTAR PUSTAKA

7
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/sifat-koligatif-larutan.html
https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum-kimia-penerapan-sifat-
koligatif/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/pendidikan-kimia/
laporan-praktikum-koligatif-larutan/17875555 https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-
pengertian-sifat-koligatif-pada-larutan
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-sifat-koligatif-pada-pembuatan-es-krim-pdf-
free.html
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/topik-topik-kuliah/28-kimia-dasar/848-sifat-
koligatif-larutan#:~:text=Sifat%20koligatif%20larutan%20adalah%20sifat,sifat%20koligatif
%20akan%20semakin%20besar.

LAMPIRAN

8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai