BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi
zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu
membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air
panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid. Agar mempermudah
mempelajari sistem koloid, maka pada praktikum kali ini kami akan membahas
mengenai salah satu produk koloid yaitu pudding.
1.3 Tujuan
Mengetahui jenis-jenis koloid dan cara pembuatan koloid dengan membuat salah satu
produk koloid.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA / KELAS XII IPA 3 2
BAB 2
Pembahasan
A. Judul Praktikum : Pembuatan Produk Koloid Pudding
B. Pelaksanaan dan tanggal : Selasa, 14 Maret 2023
C. Dasar Teori :
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-
partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar
antara 1-100 nm (10.7 – 10.5 cm). Berdasarkan pada fase terdispersi dan medium
pendispersinya, sistem koloid dapat digolongkan seperti berikut :
Koloid Liofil, adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung
di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar/puding
Koloid Liofob, adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid
stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni
pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.
Cara Kondensasi
- Melibatkan penggabungan partikel-partikel larutan (atom, molekul atau ion)
menjadi partikel-partikel berukuran koloid.
- Partikel-partikel kecil larutan sejati bergabung membentuk partikel-partikel
berukuran koloid.
1. Cara mekanik
Pembuatan sol belerang. Serbuk belerang digerus bersama-sama dengan suatu
zat inert (misalnya gula pasir), kemudian setelah halus dicampur dengan air.
Menggunakan alat penggilingan koloid.
2. Cara peptisasi
Adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan
dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh :
* agar-agar dipeptisasi oleh air
* Nitroselulosa dan aseton
3. Cara busur bredig
Digunakan untuk membuat sol logam. Contoh : untuk membuat sol logam
seperti Ag, Au, Pt.
Pudding
7. Gunting
Bahan :
1. Agar-agar warna cokelat 2 bungkus
2. Puding 2 bungkus
3. Gula putih 500 gram
4. Air 1250 ml
5. Susu bubuk putih 1 bungkus
6. Oreo original 2 bungkus
E. Langkah kerja :
Untuk puding :
1. Memasukkan 2 bungkus agar-agar dan 2 pudding warna cokelat ke dalam panci
2. Menambahkan 500 gram gula putih atau sesuai selera.
3. Memasukkan air kurang lebih 1250 ml ke dalam panci tersebut.
4. Mengaduk hingga merata hingga sedikit mendidih dan setelah itu memasukkan susu
bubuk putih 1 bungkus ke dalam panci tersebut.
5. Mengaduk hingga merata sampai air mendidih. Mematikan kompor.
6. Menunggu hingga adonan puding tidak terlalu panas.
7. Membasahi cetakan puding yang utama dengan air dan menaruh puding bentuk bulat
kecil tadi ke dalam cetakan dan ditata rapi.
8. Setelah itu menuangkan puding yang masih hangat ke dalam cetakan.
9. Menunggu hingga setengah dingin untuk dimasukan ke dalam freezer dan ditunggu
hingga mengeras.
Untuk toping atas puding :
1. Hancurkan atau tumbuk oreo hingga hancur (jangan sampai halus)
2. Tambahkan toping oreo ke atas pudding yang setengah panas sesuai selera
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA / KELAS XII IPA 3 5
G. Analisis Data
Puding merupakan salah satu contoh koloid. Puding merupakan koloid jenis emulsi padat
yang dimana fase terdispersinya adalah cair (air), sedangkan fasependispersinya adalah padat
(bubuk agar-agar). Gelatin yang terkandung dalam puding merupakan emulgator yang
berfungsi sebagai pengemulsi dan pengikat air.
Selain itu, puding bersifat sol liofil. Dimana, sol liofil adalah sol dengan fase terdispersinya
senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau
daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Proses pembuatan puding adalah dengan cara kondensasi. Kondensasi adalah cara pembuatan
koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Yang dimana proses
kondensasinya dilakukan secara fisika yaitu pendinginan, penggantian pelarut dan
pengembunan. Sedangkan, puding instan menebal oleh pati, yang merupakan molekul rantai
panjang yang terdiri dari molekul glukosa. Sifat penebalan pati harus dilakukan dengan cara
molekul pati terurai dalam cairan dasar, umumnya berbasis air. Mereka menggabungkan
molekul air ke dalam struktur intrinsik mereka, menjebak mereka, dan menahan mereka
dalam suspensi (Suspensi merupakan suatu campuran dimana paling sedikit satu komponen
yang secara relatif mempunyai partikel besar yang akan saling tersebar dengan komponen
lainnya) (Ini bukanlah proses yang sama seperti emulsifikasi[Emulsifikasi adalah campuran
dua cairan yang semula tidak campur, dengan membiarkan salah satunya mendispersi ke
dalam cairan lain sebagai partikel kecil]).
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA / KELAS XII IPA 3 8
BAB 3
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Puding merupakan koloid jenis emulsi padat. fase terdispersinya adalah cair, sedangkan
fase pendispersinya adalah padat.
2. Puding dibuat dengan cara kondensasi dan termasuk ke dalam produk koloid yang
bernutrisi dan mudah dibuat.