Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum Es Puter (Kimia) - Hai sobat, kali ini MbahDegan akan

membagikan sesuatu yang berguna untuk kalian yang ingin membuat laporan, setelah
kalian melakukan sebuah praktikum kimia membuat es puter, kalian disuruh untuk
membuat laporan, contoh laporan di bawah dapat dijadikan referensi buat kalian agar
mempermudah membuat laporan.

A. JUDUL : Membuat Es Krim Sederhana Dengan Cara Kimia

B. TUJUAN : Untuk dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan es krim


dengan mudah

C. LATAR BELAKANG :

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif
larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2)
kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.Salah satu penerapan
sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim. Dalam hal ini, yang kami lakukan
adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan
cara yang sederhana.Selain itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuan
dan menjadikan kita kreatif dan dapat menjadi prospek masa depan untuk menambah
penghasilan

D. LANDASAN TEORI :

Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim (atau
sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya
Titik beku larutan adalah temperatur pada saat kristal pertama dari pelarut murni mulai
terbentuk dalam keseimbangan dengan larutan
E. ALAT DAN BAHAN :

4 gelas susu cokelat

1 kaleng susu kental manis cokelat

2 sendok makan tepung maizena

2 sendok makan gula pasir

2 butir putih telur

1 sendok teh vanili

Garam rosok secukupnya

Panci

2 Kaleng (besar dan sedang)

Kompor

Es Batu secukupnya

F. CARA KERJA :

1. Pertama-tama campur dan aduk semua bahan susu dan air sambil dipanaskan
diatas api kecil.

2. Kemudian cairkan tepung maizena dan campurkan dengan adonan diatas.

3. Setelah itu sambil tetap mengaduk, angkat adonan dari atas api, campurkan
dengan gula, putih telur dan vanili, lalu aduk terus sampai adonan berwarna
putih.

4. Rebus adonan sambil terus diaduk-aduk hingga mendidih.

5. Angkat adonan dari atas api sambil terus diaduk hingga dingin agar adonan
tidak menggumpal.

6. Letakkan adonan di dalam kaleng yang sedang

7. Letakkan es batu dan garam ke dalam kaleng yang besar


8. Letakkan kaleng yang sedang di tengah kaleng yang besar yang dikelilingi es
batu

9. Tutup kaleng yang sedang dengan penutup, dan putar-putar kaleng tersebut

10. Putar kaleng tersebut hingga adonannya menjadi es krim

G. HASIL PENGAMATAN

Beberapa saat diputar, terlihat gumpalan es-es kecil terlihat di bagian luar kaleng, dan
es mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es di campur dengan garam,
sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam,
akibatnya air garam semakin banyak. temperatur yang di perlukan adalah minus tiga
derajat celsius atau lebih rendah.
Di dalam segumpal es, molekul molekul air terstruktur membentuk tatan geometrik yg
tertentu dan kaku. Tatanan kaku ini rusak ketika di serang oleh garam, maka molekul
molekul air selanjutnya bebas bergerak kemana mana dalam wujud cair. Tetapi
merusak sturktur pada molekul molekul es memerlukan energi, sama seperti yang di
perlukan untuk meruntuhkannya sebuah bangunan. Untuk sebongkahan es yg hanya
kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat di peroleh kandungan panas
dalam air garam.
Maka, menurunkan temperaturnya, Setelah temperatur dingin ini tercapai dalam
pemanfaatan campuran itu mendapatkan panas pengganti dari adonan es krim.

H. KESIMPULAN

Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif larutan, dan
dalam pembuatan es krim dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana, dan
kualitas dan rasa es krim dipengaruhi oleh bahan dan lama pemutaran kaleng

I. SARAN

Dalam pembuatan es krim, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan.Tidak perlu
membeli alat/mesin pembuatan es krim, karena kita pun dapat merancangnya dengan
sangat sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang
terpenting, menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.

Sekian postingan saya tentang Laporan Praktikum Es Puter (Kimia).Semoga


Bermanfaat.
MAKALAH PEMBUATAN ES PUTAR
(Es Dumang / Es Dung-Dung Mangga)
Disusun Oleh :

Ainun Silvi
Leny Widyawati
Reni Sugiharti
Salafudin Al Ayyubi
Suciyani

KELAS XII IPA 2

SMA NEGERI 1 BAWANG


TP. 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di
pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3)
penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es puter. Dalam hal ini, yang
kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana
dengan cara yang sederhana.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat adalah :
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar?
2. Bagaimana cara pembuatan es putar?
3. Bagaimana membuat alat sederhana pembuatan es putar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan tentang pembuatan es putar ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan es putar.
3. Untuk mengetahui cara membuat alat sederhana es putar.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar.
2. Memberikan informasi tentang pembuatan es putar.
3. Memberikan informasi tentang pembuatan alat es putar sederhana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sifat Koligatif Larutan


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu
larutan yang mengalami :
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat
Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan
larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai
menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan
non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
A.1 Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah
tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan
penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau
fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
A.2 Kenaikan Titik Didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari
titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
Tb = m . Kb
Sedangkan untuk larutan elektrolit dinyatakan dengan Tb = m . Kb . i
A.3 Penurunan Titik Beku
Untuk penurunan titik beku larutan non elektrolit persamaannya dinyatakan sebagai:
Tf = m . Kf
Sedangkan untuk larutan elektrolit dinyatakan sebagai Tf = m . Kf . i
A.4 Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses
osmosis).
B. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Putar
Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat
di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin
untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3
oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam
relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.(Susilowati, Endang : 2004,16)
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak
zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta
mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling
populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter
dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat,
Banyak fakta menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi.
Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan
penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran
bahan, pasteurisasi, homogenasi, aging di dalam refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan
di dalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening) di dalam freezer.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN

A. Metode Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode gabungan antara deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis,
dan dilengkapi dengan data-data berupa kata-kata dan angka (statistik). Metode ini dipilih
karena sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa
buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang berkaitan dengan rumusan
masalah yang akan dibahas.
C. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk
penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan Es Putar


Setelah dilakukan percobaan, yang mempengaruhi baik/tidaknya kualitas es puter
adalah :
1) Kualitas bahan
2) Lamanya pemutaran
3) Perasa yang digunakan
4) Bahan bahan yang digunakan harus di pastikan baik, terbebas dari kotoran/bakteri
B. Cara Pembuatan Es Putar
Cara pembuatan es putar, yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan seperti :
1) liter santan kelapa murni
2) kg gula pasir
3) 50 gram tepung maizena
4) 100 gram tepung sagu
5) Daun pandan secukupnya
6) Garam halus secukupnya
7) Es batu
8) Ember Plastik
9) Kaleng alumunium
10) Sendok
11) Cup plastik
12) Pelengkap (yang kami gunakan 1 kg buah mangga yang di ambil sarinya dan 2 saset susu putih
kental)
13) Kompor
14) Garam kasar secukupnya.
Setelah semua bahan siap, Panaskan santan hingga mengental. Aduk terus, jangan
sampai santan pecah. Tambahkan larutan maizena ke dalam santan yang sedang di panaskan.
Aduk rata. Tambahkan garam dan daun pandan yang sudah di potong potong ke dalam larutan
yang sedang di panaskan. Aduk hingga larutan mengental. Setelah mengental, angkat kemudian
dinginkan. Masukkan larutan ke dalam panci yang diameternya lebih kecil dari baskom
alumunium. Tutup panci. Masukkan es batu yang telah di pecah ke dalam baskom. Taburkan
garam secara merata di atasnya (ukur suhu). Putar panci untuk membuat larutan membeku. Jika
batu es mulai mencair, buang air dan gantilah dengan bongkahan batu es yang baru. Putar panci
30-60 menit. Buka panci, es puter siap di hidangkan. Hias sesuai keinginan. Penampilan yang
menarik akan ikut mempengaruhi ketertarikan orang untuk es puter itu sendiri.
C. Alat pembuatan Es Putar Sederhana
Alat es puter yang kami gunakan dalam praktek adalah sebuah ember plastik dan sebuah
kaleng steanless dengan kaleng steanless berada di dalam ember plastik. Di dalam
ember/pinggiran kaleng diletakkan bongkahan bongkahan batu es yang ditaburi dengan garam
dapur (NaCl).
Adonan es putar dimasukkan ke dalam kaleng steanless, kemudian tutup. Putar-putar
kaleng selama kurang lebih 30 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1) Kualitas es putar dipengaruhi oleh kualitas bahan dan lamanya pemutaran.
2) Es putar memiliki keterkaitan pada sifat koligatif larutan.
3) Alat pembuatan es puter sederhana dapat di buat sendiri menggunakan bahan yang sederhana
B. Saran
1) Dalam pembuatan es puter, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan
2) Tidak perlu membeli alat/mesin pembuatan es puter, karena kita pun dapat merancangnya
dengan sangat sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang
terpenting, menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan
http://www.mesinesputer.com/alat-es/es-goyang
http://www.polaricemachine.com/
izzah fahma_ PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF PADA PEMBUATAN ES KRIM.html
Laporan Praktikum Es Puter (Kimia) _ MbahDegan.html
MAKALAH PEMBUATAN ES PUTER _ Ahmad Rajanya Net di Anugrah Net.html
PEMBUATAN ES KRIM

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan Es Krim

C. LANDASAN TEORI

1. Sifat Koligatif Larutan


Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara
zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen
penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara zat
terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan
yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi
oleh sifat dari zat terlarut.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif (dari bahasa lain colligare, yang berarti megumpul bersama) sebab sifat-sifat itu
tergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, bukannya pada sifat partikel yang terlibat.
Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih.
3. Penurunan titik beku.
4. Gejala tekanan osmotik.

2. Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul
yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses
pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak
antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah
daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat
terlarut disebut penurunan titik beku (Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (K f), dinyatakan dengan
persamaan:
Tf = Kf m atau Tf = Kf (n x 1000/p)
Dimana:
Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat pelarut
p = massa zat pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik bekunya
atau Tf = Tf o- Tf.

3. Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan


Apakah yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Air murni membeku pada suhu
0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula kedalam air tersebut maka titik
beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah 0o C, inilah yang
dimaksud sebagai penurunan titik beku.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam alkohol akan memiliki
titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang
termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0o C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara
fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau sebaliknya
adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini memiliki potensial
kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu potensial
kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang memiliki
potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2o C fasa cair
memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat sehingga pada suhu ini maka air
cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1o C fasa padat memiliki potensial kimia
yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan
sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian
larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa
padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair
dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses pendinginan berlangsung, larutan akan
mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada
fasa cair dibandingkan dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam
fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat tidak
terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi
fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya.
Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk
mencari penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
Tf = Kf . m . i
Keterangan:
Tf = penuruna titik beku
m = molalilatis larutan
Kf = tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila larutan
yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.

4. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Bagaimana es krim dibuat?
Adonan es krim ditempatkan dalan bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 0 o C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat
dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es
krim ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 o C. akan tetapi itu tidak cukup dingin
untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah
-3o C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembekuan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam
relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan garam,
es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak
zaman Romawi atau 400 SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta mengandung
zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapar dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di
dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan
dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun. Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku
yang memiliki tekstur semi padat. Banyak fakta menyebutkan bahwa es krim merupakan salah
satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan
bakunya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan
susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses
pembuatan es krim terdiri dari pencampuran bahan, tes teurisasi, homogenasi, aging didalam
refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan didalam votator, dan terakhir adalah pengerasan
(hardening) didalam freezer. Dibalik kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti memiliki
beberapa fakta gizi yang tak terduga. Keunggulan es krim didukung oleh bahan baku utamanya,
yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna
karena kandungan zat gizi yang lengkap. Para penelliti menemukan lebih dari 100.000 jenis
molekul yang terkandung di dalam susu, selain air dan lemak, molekul-molekul tersebut
mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D. terdapat
beberpa peneliti yang menyatakan bahwa susu termasuk dalam golongan pangan fungsional.
Sebagian besar komponen dalam susu telah diketahui fungsinya secara biologis bagi tubuh.
Komponen yang telah diketahui fungsinya adalah protein terutama bagian whey, termasuk
didalamnya alfalaktalbumin, betakloglobulin, imunoglobulin,
laktoferin,dan glikomakropeptida. Alfalaktalbumin berperan serta dalam metabolisme
karbohidrat. Enzim ini memiliki kemampuan berinteraksi dengan
enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut mentransportasikan galaktosa ke pool glukosa.
Beberapa penelitian membuktikan alfalaktalbumin sebagai zat anti tumor.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik
2. Sendok makan
3. Air
4. Toples
5. Es Batu
6. Garam
7. Bubuk perasa
8. Karet
9. Baskom

E. CARA KERJA
1. Menyiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan
2. Memasukkan bubuk perasa ke dalam wadah plastik
3. Kocok bubuk perasa tersebut hingga larut
4. Ikat plastik tersebut dengan menggunakan karet
5. Pecahkan es batu
6. Masukan es batu dan garam ke dalam toples

7. Memasukkan plastic kedalam berisi batu dan garam tersebut

8. Kemudian kocok panci 10 menit.

9. Amati perubahan es mambo tersebut.


10. Jika es dalam plastik sudah padat merata maka keluarkan dari toples

F. DATA HASIL PERCOBAAN


1. Adonan es krim setelah dikeluarkan dari panic terbentuk menjadi es krim
yang sudah siap dimakan. Dengan tekstur lembut, tidak padat tetapi tidak
juga cair.
2. Dengan proses pemutaran es pada es batu dan garam dapur pembekuan es
krim terjadi lebih cepat.

G. PEMBAHASAN
Es memilikki suhu rata-rata di bawah 00 C. dalam pembuatan es krim ini terdapat penambahan
garam, sehingga es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas dan air yang
terbentuk dari proses peleburan tersebut juga akan memiliki suhu dibawah 00 C. inilah sebabnya
mengapa penambahan garam dapat penurunkan titik lebur air, karena es dapat melebur dibawah
titik lebur normalnya, yaitu 00 C. Jadi partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Disisi lain,
peleburan memerlukan energi (menyerap kalor). Nah, karena disini kalor tidak di suplai dari luar,
maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri, sehingga suhu menjadi jauh turunnya. Es yang
suhunya sangat dingin ini kemudian akan banyak menyerap banyak kalor dari adonan es
krim,sehingga adonan es krim dapat membeku.

H. PERTANYAAN
Pertanyaan:
Apa fungsi garam dalam es batu?
Mengapa menggunakana garam?
Apa hubungannya dengan sifat koligatif larutan ?

Jawaban:
Garam berfungsi untuk menurunkan suhu es batu sehingga cukup dingin untuk membekukan adonan es
krim. Tanpa penambahan garam, suhu es batu tidak akan cukup dingin untuk membekukan adonan es
krim.
Karena garam dapat meleburkan es batu dan dapat melebur di bawah titik lebur normalnya ( 00 C).
Sangat berhubungan sekali karena sifat koligatif larutan meliputi penurunan titik beku
( Tf ) yaitu Suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air.
Dan disini Adanya zat terlarut menyebabkan entropi (ketidakteraturan) pelarut semakin tinggi. Dengan
demikian, untuk mengubah pelarut dari fasa cair menjadi fasa padat diperlukan usaha ekstra. Hal ini
mengakibatkan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan pelarutnya

I. DOKUMENTASI PERCOBAAN
J. KESIMPULAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan, dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Sifat Koligatif larutan
mencakup penurunan tekanan uap jeuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis.
2. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut penurunan titik beku
(Tf) .penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan
penutrunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:

Tf = Kf m atau Tf = Kf (n x 1000/p)

3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 oC akan tetapi tidak cukup dingin untuk
membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekuka es krim adalah -3 oC atau
lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat sesuai keinginan.

K. DAFTAR PUSTAKA
1.
https://www.academia.edu/10867567/LAPORAN_HASIL_PRAKTIKUM_PEMBUAT
AN_ES_KRIM_Disusun_untuk_Memenuhi_Tugas_KIMIA
2. http://mbahdegan.blogspot.co.id/2015/10/laporan-praktikum-es-puter-
kimia.html
3. http://ahmad121.pun.bz/makalah-pembuatan-es-puter.xhtml
4. http://mazidahrohmah.blogspot.co.id/2014_01_01_archive.html
5. http://izzahfahma.blogspot.com/2013/10/penerapan-sifat-koligatif-pada.html
Diposkan oleh Elfrida Karina di 2/22/2016 04:14:00 AM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai