Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN PEMBUATAN ES KRIM

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Eis Tria Ningrum


Rizki Dera Amanda
Sintia
Evi
Dedi Alamsah
M.Afif.A
Ghali Aldzahabi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan karuniaNyalah kami dapat melaksanakan praktikum serta membuat laporan ini.
Laporan ini berisi tentang alat dan bahan yang digunakan , cara kerja praktikum dan hasil
praktikum yang dilaksanakan pada hari selasa, 15 Oktober 2015. Kami berharap laporan kami ini
dapat berguna dalam proses pembelajaran.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan atau pemahaman, kami mohon maaf yang
setulus-tulusnya. Kami menerima kritikan dan saran atas hasil laporan kami. Terima kasih

Pangkalpinang , 29 Oktober 2015

XII MIPA 4 Kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di
pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3)
penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim. Dalam hal ini, yang
kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana
dengan cara yang sederhana.

1.2.

Rumusan masalah

1)

Apa saja faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim?

2)

Bagaimana cara pembuatan es krim?

3)

Bagaimana membuat alat sederhana pembuatan es krim?

1.3.

Tujuan penelitian

Adapun tujuan penulisan proposal tentang pembuatan es krim ini adalah


1)

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim

2)

Untuk mengetahui cara pembuatan es krim

3)

Untuk mengetahui cara membuat alat sederhana es krim

1.4.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian proposal ini adalah


1)

Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim

2)

Memberikan informasi tentang pembuatan es krim

3)

Memberikan informasi tentang pembuatan alat es krim sederhana

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat
suatu larutan yang mengalami:
1.

Penurunan tekanan uap jenuh

2.

Kenaikan titik didih

3.

Penurunan titik beku

4.

Tekanan osmosis

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
2.1.1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan
uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan
penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau
fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
2.1.2. Kenaikan Titik Didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik
didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
Tb = m . Kb

2.1.3.

Penurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:


Tf = Kf m atau Tf = Kf (n x 1000/p)
Dimana :
Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik
bekunya atau Tf = Tfo - Tf.
2.1.4. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses
osmosis) seperti ditunjukkan pada.
2.2.

Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan es krim

Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 0 0C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat
di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin
untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3
o
C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam
relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.(Susilowati, Endang : 2004,16)
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak
zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta
mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling
populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter
dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat, Banyak
fakta menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi
es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan
penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran

bahan, pasteurisasi, homogenasi, aging di dalam refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan


di dalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening) di dalam freezer.

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

3.1

Metode Penulisan

Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode gabungan antara deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis,
dan dilengkapi dengan data-data berupa kata-kata dan angka (statistik). Metode ini dipilih
karena sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.2

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa
buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang berkaitan dengan rumusan
masalah yang akan dibahas.

3.3

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah
metode analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke dalam
bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah
yang ada.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Alat dan bahan

Susu Ultra Milk 1000ml


Oreo
Garam
Ember
Es batu
Kaleng susu
Mangkuk
Sendok makan

4.2. Cara Kerja


1. Pecahkan es batu hingga berukuran sedang dan letakkan pada ember.

2. Masukkan garam ke dalam ember yang sudah ad es batu.

3. Hancurkan biskuit Oreo higga menjadi bubuk.

4. Masukkan susu dan bubuk oreo ke dalam kaleng susu lalu tutup sampai rapat.

5. Masukkan kaleng susu tersebut ke dalam ember yang berisi es batu dan garam

6. Putar kaleng susu tersebut sampai 30 menit

7. Buka tutup kaleng dan letakkan es krim ke dalam mangkuk dengan sendok
makan.

4.3. Pertanyaan
1. Apa fungsi garam dalam batu es?

Jawaban : garam berfungsi untuk menurunkan suhu es batu sehingga cukup


dingin untuk membekukan adonan es krim. Tanpa penambahan garam, suhu es
batu tidak akan cukup dingin untuk membekukan adonan es krim karena garam
dapat meleburkan es batu dan dapat melebur di bawah titik lebur normalnya.
2. Apa hubungan garam dengan sifat koligatif larutan?
Jawaban : sangat berhubungan sekali, karena sifat koligatif larutan meliputi
penurunan titik beku (Tf) yaitu suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih
rendah dibanding dengan titik beku air. Dan disini adanya zat terlarut
menyebabkan entropi (ketidakteraturan) pelarut semakin tinggi. Dengan demikian,
untuk mengubah pelarut dari fasa cair menjadi fasa padat diperlukan usaha ekstra.
Hal ini mengakibatkan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan pelarutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.polaricemachine.com/ (diakses pada 26 Oktober 2015)

http://www.mesinesputer.com/alat-es/es-goyang (diakses pada 26 Oktober 2015)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan (diakses pada 26 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai