KRIM
Disusun untuk memenuhi tugas Kimia
Disusun oleh :
Nama :
1.ROBIYATUS SIYAMAH
2.DELLA AMELIA PUTRI
3.MUCH SAIFUL RIJAL
4.BERLIAN IBNU RAMADHANI
5.TUFELL HADIQ HABIBULLAH
KELAS : XII MIPA 2
Guru mapel : SOFIE ERAWATI
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga terselesainya makalah yang
mengenai fermentasi pada tape ubi jalar. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara
sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini membantu
untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape ubi jalar dan manfaat
yang ada di balik tape ubi jalar sebagai proses fermentasi makanan. " Tak ada gading yang tak
retak " itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak
kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini
dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang
ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai makalah ini.
Semoga makalah ini benarbenar bermanfaat.
I. Tujuan Percobaan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut
dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut,
salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.
Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koligatif.
Keempatnya yaitu :
Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni
Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel sedemikian
dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya
partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat
lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih
rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas
larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau
ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke dalam air,
maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan
memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki
titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.
Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur
sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa
derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air
garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk
agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen.
Es Krim
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak
nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan
pendinginan serta memiliki titik beku -3o C atau dibawahnya.
• Baskom
•Wadah
•Air hangat
•kaleng
•sendok
•Es batu
•Gula (3 sendok)
•Garam
•marshmallow
• Rolls
Masukkan kaleng adonan pada baskom yang telah berisi es batu dan air
Lakukan pemutaran dengan pemutaran wadah baskom atau kaleng adodan dengan tangan
V. Hasil Percobaan
Adonan es krim membeku setelah belasan/puluhan menit proses pemutaran pada wadah yang berisi
larutan air garam. Es krim yang terbentuk bertekstur lembut.
VI. Pembahasan
Adonan es krim dalam kaleng yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapat membeku
seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke
campuran es batu, air, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan
temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3o C. Untuk
mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik
beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan
temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es
krim sehingga es krim memadat.Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk
memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan
tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.
VII. Kesimpulan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan.
Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis.
Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut.
Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai
penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran
es batu air dan garam.
Ini