PRAKTIKUM TENTANG
“PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PEMANFAATAN PENURUNAN TITIK BEKU”
Disusun oleh :
TAYA ADELIA PRATIWI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan praktikum ini yang
berjudul “Pembuatan Es krim dengan Pemanfaatan Penurunan Titik Beku”. Laporan ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.
Laporan praktikum ini berisikan mengenai pemgaplikasikan sifat koligatif larutan
penurunan titik beku pada pembuatan eskrim, cara-cara pembuatan es krim, dan referensi
mengenai proses
Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
i
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
A. JUDUL PERCOBAAN..............................................................................................1
B. TUJUAN PERCOBAAN...........................................................................................1
C. LANDASAN TEORI..................................................................................................1
D.METODE PRAKTIKUM...........................................................................................5
1. WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN.......................................................5
2. ALAT DAN BAHAN.....................................................................................5
3. CARA KERJA................................................................................................5
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.......................................................6
F. KESIMPULAN............................................................................................................8
G. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
Lampiran – lampiran………………………………………………………………………….10
ii
A. JUDUL
“PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PEMANFAATAN PENURUNAN TITIK BEKU”
B. TUJUAN
Mengetahui cara pembuatan es krim dengan pengaplikasikan sifat koligatif larutan
penurunan titik beku.
C. LANDASAN TEORI
Es Krim
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang terbuat dari produk
susu dan dikombinasikan dengan pemberian rasa dan pemanis. Es krim tidak
lain berupa bisa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan
pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat
dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan
globula lemak susu, udara ( yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm),
kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu.
Berbagai standar produk makanan di dunia Membolehkan penggelembungan
campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya
(disebut dengan maksimum 100 persen overrun). Es krim dengan kandungan
udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga
tidak enak dimakan. Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat
es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier
dan stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya
lemak susu dan dapat memberi rasa lengket. Proses pembuatan es krim secara
manual memerlukan garam untuk mempercepat adonan es krim memadat.
Garam dan es batu biasanya di letakkan diluar tabung adonan es krim,
kemudia tabung diputar-putar sampai es krim jadi. Fungsi penambahan garam
adalah untuk menurunkan titik beku larutan. Oleh karena itu, untuk
mengetahui cara pembuatan es krim dengan penerapan titik beku pada sifat
koligatif larutan.
Maka dilakukanlah praktikum ini.
Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakancampuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan fisis dari
komponen- komponen penyusun larutan tersebut. salah satu sifat yang diakibatkan
oleh adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan.
sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah
partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat
terlarut.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi 4 sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif (dari bahasa lain colligare, yang berarti "mengumpul bersama") sebab
sifat-sifat itu tergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, bukannya
pada sifat partikel yang terlibat. Ke empat sifat itu ialah :
1. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih.
3. Penurunan titik beku.
4. Gejala tekanan osmotik.
2
Dimana :
ΔTf : penurunan titik beku
Kf : tetapan penurunan titik beku molal n :
jumlah mol zat pelarut
p : massa zat pelarut
titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan
penurunan titik bekunya atau Tf=Tf°-ΔTf
3
memiliki potensial kimia yang rendah sehingga pada suhu ini air cenderung
berada pada fase padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita
turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan
perlahan-lahan bagian larutan akan berubah menjadi fase padat hingga pada
suhu tertentu akan berubah menjadi fase padat secara keseluruhan. Pada
umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fase jahat dibandingkan dengan
fase padat. Akibatnya pada proses pendinginan berlangsung, larutan akan
mempertahankan fasenya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan
lebih suka berada pada fase cair dibanding dengan fase padat. Hal ini
menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fase cair akan lebih rendah
sedangkan potensial kimia pelarut dalam fase para tidak terpengaruh. Maka
akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan anne-
marie jadi fase padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan
dengan pelarut murninya.
Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan
nya.
4
D. METODE PRAKTIKUM
5
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Penurunanan titik beku ini sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila konsentrasi
zat terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku semakin besar, dan sebaliknya.
Hal ini disebabkan karena adanya partikel zat terlarut diantara molekul-molekul pelarut
mengurangi kemampuannya untuk berubah dari fase cair ke fase padat.
1. Perbedaan :
a. Larutan elektrolit memiliki harga ΔTf yang lebih besar daripada larutan non
elektrolit
b. Larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan
non elektrolit
c. Untuk larutan elektrolit penentuan harga ΔTf harus dikalikan dengan factor
ionisasinya,sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak.\
6
2. Factor :
a. Konsentrasi larutan
b. Jenis zat terlarut
Fungsi garam adalah untuk menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang
mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya menjadi -6°C. Selama
proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim
sehingga es krim memadat.
Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan
tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.
7
8
F. KESIMPULAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah
partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat
terlarut. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-
partikel zar terlarut disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan
sebanding dengan hasil kali molaritas larutan dengan tetapan penurunan titik beku
pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan: ∆Tf =Kfmatau ∆Tf = Kf(n x 1000/p)
8
G. DAFTAR PUSTAKA
https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum- kimia-
penerapan-sifat- koligatif/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9954791399
https://academia.co.id/laporan-praktikum-pembuatan-es-krim/
http://myworldlibrary.blogspot.com/2017/07/laporan-praktikum-kimia-
tentang.html
9
Lampiran – Lampiran
Hasil akhir.
10