Disusun oleh :
No.Abs : 16
MAN 2 WONOSOB0
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Es Krim ini. Laporan ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi Tugas ujian praktek Mata Pelajaran KIMIA.
Terima kasih atas bantuan dari semua pihak, semoga bantuan yang diberikan itu
mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME serta mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat kelak.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari
sempurna, maka dengan senang hati kami mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Akhir kata penulis harapkan semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
A. JUDUL PECOBAAN..............................................................................................1
B. TUJUAN PERCOBAAN .......................................................................................1
C. PELAKSANAAN PERCOBAAN..........................................................................1
D. LANDASAN TEORI..............................................................................................1
E. ALAT DAN BAHAN..............................................................................................5
F. CARA KERJA.........................................................................................................5
G. DATA HASIL PERCOBAAN................................................................................6
H. KESIMPULAN.......................................................................................................6
I. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
A. JUDUL PERCOBAAN
“PEMBUATAN ES KRIM”
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan Es Krim
C. PELAKSANAAN PERCOBAAN
Hari, tanggal : Senin, 18 Agustus 2014
Waktu : 17.00 WIB – selesai
Tempat : Ds.
D. LANDASAN TEORI
1
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
Apakah yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Air murni membeku pada
suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula kedalam air tersebut
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah
0o C, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan
pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam
alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya
yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang
termodinamik sebagai berikut.
2
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
Contoh, air murni pada suhu 0o C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan
antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau
sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini
memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah
sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu
potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang
memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada
suhu 2o C fasa cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat
sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -
1o C fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air
cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita
turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka
perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu
tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut
lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses
pendinginan berlangsung, larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair,
sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa
padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah
(turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan
lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena
titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab
mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk mencari
penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
∆Tf = Kf . m . i
Keterangan:
∆Tf = penuruna titik beku
∆ m = molalilatis larutan
Kf = tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila
larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.
3
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
4
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
molekul tersebut mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin
A, C dan D. terdapat beberpa peneliti yang menyatakan bahwa susu termasuk dalam
golongan pangan fungsional. Sebagian besar komponen dalam susu telah diketahui
fungsinya secara biologis bagi tubuh. Komponen yang telah diketahui fungsinya adalah
protein terutama bagian whey, termasuk didalamnya alfalaktalbumin, betakloglobulin,
imunoglobulin, laktoferin,dan glikomakropeptida. Alfalaktalbumin berperan serta dalam
metabolisme karbohidrat. Enzim ini memiliki kemampuan berinteraksi dengan
enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut mentransportasikan galaktosa ke pool
glukosa. Beberapa penelitian membuktikan alfalaktalbumin sebagai zat anti tumor.
5
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oC akan tetapi tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekuka es krim adalah -3 oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu
tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam
berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es
6
SMA Negeri 12 Semarang
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”
I. DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Untung Tri.2013. LKS KIMIA Kelas XII Semester Gasal.Klaten:Viva Pakarindo.
7
SMA Negeri 12 Semarang