Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN ES KRIM

Disusun untuk Memenuhi Tugas KIMIA

Disusun oleh :
Nama:
1. M. Yoga Altrio
2. Miftahul Rizki
3. Rahmaina
4. Rezki Pratama
5. Rubianti
6. Selfina
Kelas : XII IPA 1
Guru : Bu Yus Susilawati S.Pd M.Si

SMA NEGERI 1 TEMPULING


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Es Krim ini. Laporan ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran KIMIA.
Terima kasih atas bantuan dari semua pihak, semoga bantuan yang diberikan itu
mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa serta mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat kelak.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari
sempurna, maka dengan senang hati kami mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Akhir kata kami harapkan semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tempuling, 11 Oktober 2022

Kelompok 1

ii
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
A. JUDUL PECOBAAN 1
B. TUJUAN PERCOBAAN 1
C. PELAKSANAAN PERCOBAAN 1
D. LANDASAN TEORI 1
E. ALAT DAN BAHAN 4
F. CARA KERJA 5
G. DATA HASIL PERCOBAAN 5
H. KESIMPULAN 6
I. DAFTAR PUSTAKA 7

SMA Negeri 1 Tempuling


Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

A. JUDUL PERCOBAAN

“PEMBUATAN ES KRIM”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan Es Krim

C. PELAKSANAAN PERCOBAAN
Hari, tanggal : Selasa, 11 Oktober 2022
Waktu : 07.15 WIB – selesai
Tempat : SMA Negeri 1 Tempuling

D. LANDASAN TEORI

1. Sifat Koligatif Larutan


Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang diakibatkan oleh
adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif (dari bahasa lain colligare, yang berarti “megumpul bersama”) sebab sifat-sifat itu
tergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, bukannya pada sifat partikel yang
terlibat. Keempat sifat itu ialah:
1.      Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2.      Peningkatan titik didih.
3.      Penurunan titik beku.
4.      Tekanan osmotik.

1
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

2.       Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik
antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan
mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk
dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik
beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku
akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆T f). Penurunan
titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan
titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:
            ∆Tf =  Kf m atau ∆Tf =  Kf  (n x 1000/p)
            Dimana:
∆Tf  =  penurunan titik beku
Kf   = tetapan penurunan titik beku molal
n    =  jumlah mol zat pelarut
p    = massa zat pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik
bekunya atau Tf = Tf o- ∆Tf.

3. Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan


   

Apakah yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Air murni membeku pada
suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula kedalam air tersebut
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah
0o C, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan
pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam
alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya
yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang
termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0o C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan
antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau

2
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini
memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah
sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu
potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang
memiliki potensial kimia yang lebih rendah  secara energi lebih disukai, misalnya pada
suhu 2o C fasa cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat
sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -
1o C fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air
cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita
turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka
perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu
tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut
lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses
pendinginan berlangsung, larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair,
sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa
padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah
(turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan
lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena
titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab
mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk mencari
penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
∆Tf = Kf . m . i
Keterangan:
∆Tf   = penuruna titik beku
∆ m = molalilatis larutan
Kf    = tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila
larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.

4.      Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Bagaimana es krim dibuat?

3
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

Adonan es krim ditempatkan dalan bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari
0o C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es
beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan
kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C. akan tetapi itu tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es
krim adalah -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan
garam dalam proses pembekuan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat
digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan.
Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat
seperti yang diinginkan.

E. ALAT DAN BAHAN


1. Wadah Plastik
2. Sendok Adonan
3. Sendok makan
4. Gula Halus
5. Biskuit Regal
6. Meises
7. Palu
8. Tepung Maizena
9. Chocodrink Bubuk
10. Susu cair
11. Kaleng
12. Es Batu dan Garam Dapur kasar

4
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

F. CARA KERJA
1. Menyiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan
2. Hancurkan es batu menggunakan palu dengan ukuran yang halus dan sedang
3. Masukkan es batu yang telah hancur ke wadah plastik
4. Campur gula halus 5 sdm, tepung maizena 3 sdm, bubuk Chocodrink 3
bungkus ke dalam kaleng dan aduk hingga larut
5. Letakkan kaleng yang berisi campuran tadi ke wadah plastik yang sudah diisi
es batu
6. Taburkan garam di sisi-sisi es batu hingga merata
7. Putarlah kaleng dengan kecepatan yang konstan selama 40 menit
8. Setelah itu, diamkan kaleng selama 10 menit agar membeku dengan rata
9. Es krim pun jadi, hidangkan sesuai selera menggunakan topping yang tersedia
dan siap untuk disajikan

G. DATA HASIL PERCOBAAN


1. Adonan es krim setelah diputar selama 30 menit mulai terbentuk menjadi es
krim tetapi belum semua bahan membeku jadi kami menambahkan 1 sendok
lagi yang semulanya 2 sendok agar proses pembekuan terjadi lebih cepat lagi.
Kemudian kami memutar kaleng lagi selama10 menit dan mendiamkan kaleng
selama 10 menit lagi

5
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

2. Dengan ditambahnya tepung maizena dan menambah jumlah waktu pemutaran,


es krim dapat sepenuhnya membeku dengan menyisakan hanya sedikit cairan
yang belum membeku
3. Dengan proses pemutaran es pada es batu dan garam dapur pembekuan es krim
terjadi lebih cepat.

H. KESIMPULAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan, dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.
Sifat Koligatif larutan mencakup penurunan tekanan uap jeuh, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
2. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut
penurunan titik beku (∆Tf) .penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan dengan tetapan penutrunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan:

∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)

3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oC akan tetapi tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekuka es krim adalah -3 oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu
tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam
berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es
mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya.
Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari
adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat sesuai keinginan.

I. DAFTAR PUSTAKA

6
SMA Negeri 1 Tempuling
Tugas Mata Pelajaran KIMIA “Sifat Koligatif Larutan”

Parning,dkk.2007. KIMIA 3 SMA/MA Kelas XII.Tanpa Tempat.KDT (Katalog Dalam


Terbitan).

Anonim.2013.Penerapan sifat koligatif pada pembuatan es krim. Diunduh di


http://izzahfahma.blogspot.com/2013/10/penerapan-sifat-koligatif-pada.html [18 Agustus
2014]

Anonim.2014.Pembuatan Es Krim. Diunduh di


http://indrajid21.blogspot.com/2014/02/laporan-pembuatan-eskrim.html [ 18 Agustus
2014]

Haryanto, Untung Tri.2013. LKS KIMIA Kelas XII Semester Gasal.Klaten:Viva Pakarindo.

Anonim.Tanpa Tahun.Es Krim. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim [18


Agustus 2014]

7
SMA Negeri 1 Tempuling

Anda mungkin juga menyukai