Email : sman2tglk@gmail.com
LEMBAR PENILAIAN
Tanggal :
Nilai :
Anggota :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “PEMBUATAN ES KRIM DAN
TELUR ASIN” yang dibina oleh dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa ucapan terimakasih
kepada seluruh anggota kelompok atas kekompakan dan kerja samanya dalam melaksanakan
praktikum pembuatan es krim dan telur asin ini. Sehingga laporan ini bisa diselesaikan
dengan baik dalam jangka waktu yang secepat-cepatnya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan seluruh anggota kelompok. Kami sangat menyadari
apa yang kami susun ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bisa membangun kelompok kami dalam berupaya memperbaiki
tugas-tugas kami selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar ini dan semoga laporan
ini dapat menambah wawasan dan manfaat kepada kita semua yang membaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
“Pembuatan Es Krim dan Telur Asin”
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui titik beku dan penurunan titik beku larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan es krim.
Untuk mengetahui kerja garam dalam pembuatan telur asin.
1.3 Pelaksanaan
Hari, tanggal : Jumat, 25 Agustus 2023
Waktu : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Taman SMA Negeri 2 Trenggalek
1
Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan
tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf (n x 1000/p)
Dimana:
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Ketetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan
titik bekunya atau Tf = Tf° - ΔTf.
Apakah yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Air murni membeku
pada suhu 0°C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula ke dalam
air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C, melainkan akan
turun dibawah 0°C, inilah yang dimaksud sebagai "Penurunan Titik Beku". Jadi,
larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air.
Mengapa hal itu terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak
membeku? Contoh, air murni pada suhu 0°C, pada suhu ini air berada pada
kesetimbangan antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud
dari cair ke padat atau sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan
fasa padat. Pada kondisi ini memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata
lain tingkat energi kedua fasa adalah sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu
potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa
yang memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya
pada suhu 2ºC fasa cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa
padat sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya
pada suhu -1°C fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada
suhu ini air cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita
turunkan sedikit demi sedikit. Maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka
perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu
tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat
terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya
pada proses pendinginan berlangsung, larutan akan mempertahankan fasanya dalam
keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair
dibandingkan dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam
fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat
tidak terpengaruh.
2
Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa
padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku
larutannya. Rumus untuk mencari penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
ΔTf = Kf . m . i
Keterangan:
ΔTf = Penurunan titik beku
m = Molalilatis larutan
Kf = Tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila larutan
yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.
3
Untuk mengurangi kerusakan telur itik selama penyimpanan dan sekaligus
meningkatkan nilai ekonominya dilakukan upaya pengasinan. Pengasinan telur
umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu perendaman dalam larutan garam dan
pemeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat, atau abu gosok atau
bubuk bata merah.
Telur yang direndam didalam larutan garam akan mengalami osmosis karena
telur tersebut ditempatkan ditempat/lingkungan yang konsentrasinya lebih encer
daripada di dalam telur (isi telur). Telur sebagai sel tunggal yang terbungkus
cangkang yang memiliki pori-pori dan merupakan membran yang bersifat selektif
permeabel, kuning telur sebagai inti. Hal itu menyebabkan air garam masuk ke dalam
telur melewati membran/cangkang telur karena konsentrasi di dalam lebih tinggi
daripada di luar, sehingga telur menjadi asin. Hal ini juga sesuai dengan pengertian
osmosis yaitu proses perpindahan molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi
rendah (hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik).
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
- Bata merah halus
- Garam halus
D. Langkah Kerja
11. Menyiapkan alat dan bahan.
12. Mengamplas telur bebek sampai kira-kira cangkangnya tipis.
13. Menakar perbandingan 1 banding 1 antara garam dan bata, lalu
memasukkannya kedalam baskom.
14. Mencampur antara garam dan bata dengan air sampai mendapat
konsentrasi yang diinginkan.
15. Membalut telor bebek dengan campuran yang sudah di buat.
16. Membungkus telor bebek yang sudah di balut campuran tadi dengan koran
bekas.
17. Mendiamkan telur bebek yang sudah di bungkus ke dalam wadah yang
tertutup selama satu minggu.
18. Setelah satu minggu buka telor bebek dari wadah, lalu cuci bersih dan
merebus telur bebek selama 30 menit.
19. Setelah 30 menit, diamkan telur bebek sampai dingin.
20. Telur asin sudah siap di hidangkan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Ice cream
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat koligatif larutan, dan dalam
pembuatan es krim kita juga dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
Waktu dan tenaga yang dibutukan juga tidak terlalu banyak dan juga dapat menambah
keterampilan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu kimia di kehidupan sehari-hari.
b) Telur asin
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, osmosis yang dilakukan pada telur
bebek yaitu dengan melakukan pengasinan pada telur menyebabkan perubahan
keadaan pada telur, seperti berat telur bebek lebih berat daripada berat telur bebek
yang belum mengalami pengasinan, rasanya lebih asin, kuning dan putih telur
mengeras dan juga kuning telur berwarna jingga kecoklatan. Itu semua menandakan
bahwa osmosis pada telur bebek menghasilkan telur asin yang bermutu baik. Tingkat
asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan juga perbandingan
abu gosok dan tanah pada waktu pembuatan pasta.
3.2 Saran
a) Ice cream
Jangan menggunakan wadah yang telalu lebar seperti baskom sebaiknya gunakan
wadah yang tinggi seperti timba agar kaleng bisa tertutup es dengan sempurna hal
ini dapat mempercepat pembekuan cairan.
Jangan terlalu sering membuka tutup, tutup kaleng jika terlalu sering akan
mengakibatkan ice cream di dalam kaeleng terasa asin karena terciprat air es yang
bercampur dengan garam.
b) Telur asin
kurangi penggunaan garam terlalu banyak pastikan bata merah lebih banyak
daripada garam, karna jika penggunaan garam terlalu banyak akan
mengakibatkan rasa telur terlalu asin.
7
3.3 Dokumentasi
8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/423759774/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Es-Krim
https://www.academia.edu/11282379/
LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_TELOR_ASIN_by_MAULANA_ARDIAN
https://id.scribd.com/document/532388675/Laporan-Pembuatan-Telur-Asin-Dengan-
Batu-Bata
10