Anda di halaman 1dari 45

Pertemuan 1

21 juli 2020
XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII
MIPA 3
Sifat Koligatif Larutan
Konsentrasi larutan
(molaritas,molalitas,fraksi mol dan kadar zat %
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Di Susun Oleh
Hj. Ai Nurhasanah, ST
SMA Pasundan 1 Bandung
20072020
Fenomena Sifat Koligatif
Larutan
⚫ KOMPETENSI DASAR
⚫ 3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
(penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,penurunan
titik beku dan tekanan osmotik)

⚫ 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang


kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari
Target KOMPETENSI
KD PENGETAHUAN
⚫ 1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
berdasarkan penurunan tekanan uap
⚫ 2. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
berdasarkan kenaikan titik didih
⚫ 3. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
berdasarkan penurunan titik beku
⚫ 4. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
berdasarkan tekanan osmotik
TARGET KOMPETENSI KD
KETERAMPILAN
⚫ Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan
prinsip sifat koligatif
⚫ larutan dalam kehidupan sehari-hari
⚫ 3.1.1 Mengidentifikasi fenomena sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari hari
⚫ 3.1.2 Mengkategorikan fenomena sifat koligatif larutan
(penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
⚫ titik beku dan tekanan osmotik) dalam kehidupan sehari-hari
⚫ 3.1.3 Menjelaskan fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
partikel zat
⚫ 3.1.4 Menjelaskan fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
diagram fasa
⚫ 3.1.5 Menjelaskan sifat koligatif larutan berdasarkan pengamatan
fenomena
⚫ 3.1.6 Menentukan sifat koligatif larutan berdasarkan data percobaan
⚫ 3.1.7 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
penurunan tekanan uap
⚫ 3.1.8 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
kenaikan titik didih
⚫ 3.1.9 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
penurunan titik beku
⚫ 3.1.10 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan berdasarkan
tekanan osmotik
⚫ pengayaan
3.1.11 Menyimpulkan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegunaannya
⚫ 4.1.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan
prinsip sifat koligatif larutan dalam
FENOMENA FENOMENA SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
proses memasak merupakan salah satu
fenomena sifat koligatif larutan
berdasarkan kenaikan titik didih.
1. Proses Memasak

⚫ Coba Saudara membandingkan proses mendidih saat


memasak air dan memasak air dengan penambahan
garam/bumbu di dalamnya. Titik didih larutan manakah
yang lebih tinggi?
⚫ Gambar 1. Contoh penerapan sifat koligatif larutan
berdasarkan kenaikan titik didih dalam fenomena
memasak
⚫ Sumber:
https://blog.ruangguru.com/melihat-proses-kenaikan-titik-
didih
Contoh penerapan sifat koligatif larutan
berdasarkan
kenaikan titik didih pada pembuatan sirup
⚫ Sirup adalah cairan berkadar gula tinggi. Sebagai rasa dan flavor, gula sirup
dilarutkan dengan sari buah, atau larutan gula ditambah dengan sari buah.
Sirup jeruk dapat disimpan lama tanpa penambahan bahan pengawet dan
tanpa proses sterilisasi dalam pengemasannya karena tingginya kadar gula
(67,5%) dan rendahnya pH (di bawah 4,0). Dengan proses pengemasan dan
pembuatan yang modern sehingga sirup markisa bisa bertahan lama. Sari
buah dipanaskan bersama tambahan gula hingga mendidih dengan titik didih
105oC, setelah mendidih ditambahkan zat pengental, asam sitrat dan sedikit
pewarna. Cara pembuatan sirup menggunakan prinsip sifat koligatif
berdasarkan kenaikan titik didih. Untuk meningkatkan kadar gula terlarut,
biasanya sirup dipanaskan. Larutan sirup menjadi super-jenuh. Sirup juga
sering digunakan pada dunia obat-obatan, kuliner serta minuman.
Contoh penerapan sifat koligatif larutan
penurunan titik beku pada cairan
pendingin untuk pembuatan es puter/es lilin
2. Penambahan Etilen Glikol pada
Radiator

Pada daerah beriklim dingin, biasanya air


radiator mudah membeku
sehingga radiator kendaraan cepat rusak. Oleh
karena itu, air radiator
tersebut perlu ditambahkan etilen glikol agar
titik beku air radiator
menurun sehingga tidak mudah membeku.
Antibeku dalam
tubuh hewan

⚫ Prinsip sifat koligatif larutan


penurunan titik beku terdapat
pula pada hewan-hewan yang
tinggal di daerah beriklim
dingin, karena di dalam
tubuhnya mengandung zat
antibeku yang mampu
menurunkan titik beku air
0,8oC sehingga ikan laut dapat
bertahan di musim dingin. Zat
antibeku dalam tubuh hewan
daerah beriklim dingin dapat
mencegah pembentukan kristal
es dalam jaringan dan selnya.
⚫ 4. Antibeku untuk mencairkan salju
⚫ Daerah beriklim dingin memanfaatkan sifat koligatif
penurunan titik beku larutan untuk mencairkan salju.
Jalanan bersalju ditaburi garam NaCl dan CaCl2, agar
mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan
maka akan semakin banyak salju yang mencair karena
terjadi penurunan titik beku air.
Penerapan Sifat Koligatif Larutan
dalam Tekanan Osmotik
⚫ Pengawetan makanan
⚫ Garam dapur di gunakan untuk mengawetkan makanan.
Garam dapat
⚫ membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang
berada di
⚫ permukaan makanan.
⚫ 3. Membasmi lintah dan keong
⚫ 4. Desalinasi Air Laut melalui Osmosis Balik
⚫ Gambar 6. Desalinasi Air Laut melalui Osmosis Balik
Demikian juga dengan memasak
menggunakan panci presto. Prinsip dasar
yang digunakan pada Panci Presto adalah
penurunan tekanan uap.

⚫ D. Penerapan Sifat Koligatif


Larutan Penurunan Tekanan Uap
⚫ Pada kehidupan nyata, penerapan sifat
koligatif larutan dapat ditunjukkan dari
terjadinya penurunan tekanan uap
jenuh. Tekanan uap dipengaruhi oleh
suhu. Semakin besar suhu, maka energi
kinetik zat semakin besar s
ehinggainteraksi antarpartikelnya
melemah yang akibatnya menjadi lebih
mudah putus, dengan begitu akan lebih
cepat menjadi uap (gas). Apabila ke
dalam pelarut murni ditambahkan
sejumlah zat terlarut, apa yang akan
terjadi
⚫ Sifat koligatif diakibatkan
adanya sejumlah partikel
zat terlarut dalam larutan.
Jika ditambahkan suatu zat
terlarut dalam pelarut
menjadi larutan maka dapat
terjadi perubahan sifat fisik
terhadap larutan tersebut.
⚫ Larutan adalah suatu komponen campuran yang terdiri
dari zat terlarut dan pelarut. Jumlah zat terlarut dalam
suatu larutan akan menentukan konsentrasi larutan. Dalam
stoikiometri larutan, konsentrasi zat terlarut dapat
dinyatakan dalam besaran berikut:
⚫ 1. Molaritas (M)
⚫ 2. Molalitas (m)
⚫ 3. Fraksi mol (X)
⚫ 4. Normalitas (N)
⚫ 5. Kadar zat (%)
A. MOLARITAS (M)

⚫ Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 liter


larutan. Satuan dari molaritas dinyatakan dalam mol dm-3 atau
mol L-1, mol/ L dengan lambang M. Jika kita ingin membuat
⚫ rumusnya, molaritas dapat diformulasikan sebagai berikut:
⚫ M=n /V
⚫ dengan
M = molaritas (mol/L)
n = mol zat terlarut
V = volume larutan dalam L
MOLARITAS (M)
⚫ Jika massa dan Mr zat terlarut diketahui dan volume
dalam satuan mL, maka molaritas
dapat diformulasikan sebagai berikut:
M= ( g/Mr ) × ( 1000/V(mL )
dengan M = molaritas (mol/L)
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
V = volume larutan dalam mL
CONTOH SOAL

1. 0,1 mol zat nonelektrolit A dilarutkan dalam air hingga volume


100 mL. Berapakah molaritas larutan tersebut?
Pembahasan:
Pada soal, telah
diketahui bahwa jumlah zat terlarut adalah 0,1 mol, dan volume larutan
adalah 100 mL
yang setara dengan 0,1 L. Menggunakan rumus molaritas = (n/V),
maka:
M=n/V mol/ L
M= = 0,1 mol / 0, 1 L
=1M
Jadi, molaritas larutan pada soal adalah 1 M.
⚫ 2. Berapakah molaritas larutan jika 3,42 gram sukrosa (Mr =
342) dilarutkan dalam air hingga volume 500 mL?
⚫ Pembahasan:
⚫ Untuk menghitung molaritas larutan dari zat terlarut yang
diketahui massa dan Mr-nya,
⚫ kita dapat menggunakan rumus molaritas yang kedua dengan
cara berikut:
⚫ M = g / Mr x 1000 / V mL
= {3, 42 gram /342 gram/mol } × { 1000/ 500 ml }
= 0 01 x 2 = 0,02 M
molaritas larutan sukrosa tersebut adalah 0,02 M.
B. MOLALITAS (m)
molalitas menyatakan jumlah mol suatu zat
terlarut dalamsetiap 1.000 g (1 kg) pelarut.
⚫ Satuan dari molalitas dinyatakan dalam mol kg-1.

Formula untuk molalitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

m = n × 1000/ P (gram)
dengan
m = molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa pelarut dalam gram

Jika n adalah = g / Mr
P
, maka rumus molalitas tersebut dapat dituliskan kembali menjadi

m = g/Mr x 1000/P
Dengan
m = molalitas (mol/kg)
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut dalam gram
Contoh soal
⚫ Berapakah molalitas larutan jika 12 gram magnesium sulfat (Mr
= 120) dilarutkan dalam 500 g air?
Pembahasan:
⚫ Untuk menghitung molalitas larutan dari zat terlarut yang
diketahui massa dan Mr-nya, kita dapat menggunakan rumus
molalitas yang kedua (di atas) dengan cara berikut:
m = g/Mr x 1000/P
= 12g / 120 g x 1000 / 500 gram
=0, 1 / 2
m =0,2 molal
C. FRAKSI MOL (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan jumlah mol suatu komponen terhadap
jumlah mol keseluruhan komponen dalam larutan
Bila suatu zat A sejumlah nA mol bercampur dengan zat B sejumlah nB mol,

maka fraksi mol masing-masing dapat dinyatakan sebagai berikut:


Fraksi mol zat A
XA =nA /nA + nB

Ffraksi mol zat B


XB = nB / [nA+nB]

Dengan demikian,
hubungan antara fraksi mol zat A (XA) dan fraksi mol zat B (XB) adalah:
⚫ XA + XB = 1
LARUTAN
⚫ Air pelarut universal dan bersifat polar

⚫ Dalam volume yang sama,larutan lebih pekat mengandung jumlah


zat terlarut lebih banyak dibanding larutan lebih encer.

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih

Pelarut adalah zat dalam larutan yang jumlahnya lebih banyak(Jika


nama pelarut tidak disebutkan maka diasumsikan pelarutnya adalah
air)

Zat terlarut non volatile adalah zat yang merupakan komponen


larutan berjumlah lebih sedikit dan bersifat sulit menguap
TEKANAN UAP DAN TITIK DIDIH

Secara mikroskopis interaksi antar molekul dalam larutan zat non elektrolit non
volatile lebihkompleks dibanding interaksi antar molekul dalam pelarut murni(air-
air; air-gula)

Pelarut murni (air) lebih mudah menguap dibanding larutan zat non elektrolit
non volatile

Tekanan uap jenuh pelarut murni (P) > tekanan uap jenuh larutan zat non
elektrolit non volatile (Po).
Komponen larutan zat non elektrolit sukar menguap (non volatil), yang menguap
adalah pelarutnya.

Air lebih sulit menguap dibanding alkohol


Alkohol lebih sulit menguap dibanding bensin
Molekul air lebih polar dari alkohol
Molekul alkohol lebih polar dari komponen molekul bensin seperti heksana,heptana
atau isooktana
⚫ Uap jenuh adalah uap (gas) yang berada pada permukaan zat
cair dalam sistem tertutup, dimana gas dan zat cair berada
dalam kesetimbangan dinamis.

⚫ Tekanan uap jenuh adalah tekanan uap (gas) pada permukaan


zat cair yang disebabkan oleh uap jenuh

Tekanan uap jenuh pelarut dinyatakan dengan Po

Tekanan uap jenuh larutan dinyatakan dengan P



Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih
tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah
Penurunan tekanan uap(ΔP)adalah turunnya tekanan uap jenuh
suatu larutan(P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya
(Po) karena adanya zat terlarut non volatile
Secara mikroskopis :
Menguap adalah merenggangnya jarak antar molekul zat
cair.

Tekanan uap jenuh adalah tekanan pada permukaan cairan
yang dihasilkan oleh uap jenuh

⚫ Molekul polar adalah molekul yang memiliki ikatan kovalen polar
⚫ Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen,dimana atom atomnya
memiliki muatan positif dan negatif parsial (sebagian)
⚫ ·Kepolaran molekul menentukan interaksi antar molekul-molekul dalam zat
cair melalui gaya elektrostatik (gaya tarik menarik karena adanya muatan
listrik),yang disebut dengan gaya antar-molekul.
⚫ ·
⚫ Tekanan uap(P) larutan zat non elektrolit non volatile selalu
relatif<dibanding tekanan uap pelarut murninya (Po)

Menurut Hukum Raoult: P=Xpel. Po ……. (9)

Karena: ΔP = Po –P dan Xter +Xper =1, diperoleh


⚫ rumusan : ΔP = Xter. Po……(10)
Dalam kehidupan sehari-hari, zat seperti air, terdapat dalam keadaan fase yang
berbeda yaitu es (padat),air (cair)dan uap air(gas).Dalam fasa gas,pada suhu
tinggi dan tekanan yang relatif rendah,molekul-molekulnya berdiri sendiri
(molekul sangat renggang),tidak ada gaya tarik antar molekul.Akan tetapi,pada
suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi,terdapat suatu gaya
tarik-menarik antar molekul.Gaya tarik menarik antar molekul itulah yang
memungkinkan suatu gas dapat mengembun (molekul merapat)(Brady,2012).

Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarik
menarik antar molekul.Olehkarena itu,untuk mencairkan suatu zat padat atau
untuk menguapkan suatu zat cair (merenggangnya molekul-molekul)
diperlukan energi untuk mengatasi gayatarik-menarik antar molekul.Makin
kuat gaya tarik antar molekul suatu zat, makin banyak energi yangdiperlukan
untuk mengatasi gaya tarik antar molekul, maka semakin sulit zat
tersebutmenguap dan mendidih sehingga makin rendah tekanan uap dan
semakin tinggi titik didihnya
INFORMASI :

·Menguap dipandang sebagai merenggangnya


molekul pada permukaan cairan

·Mendidih dipandang sebagai merenggangnya


semua molekul penyusun cairan

·Uap jenuh adalah uap saat laju penguapan sama


dengan laju pengembunan kembali

·Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang


dihasilkan oleh uap jenuh

·Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan


untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu zat
cair sama dengan tekanan atmosfer
760mmHg(1atm)
Gaya tarik antar molekul pelarut (H2O) dalam pelarut murni dan dalam
larutan.
⚫ Perubahan tekanan uap dan perubahan titik didih
larutan dibanding pelarutnya
Analisis:
1. Sebutkan gaya tarik antar molekul dalam larutan gula
dan bandingkan dengan pelarut murni
2.Bandingkan,mana yang lebih banyak (dan tentu akan lebih
kuat) gaya tarik antar molekul dalam larutan dibanding
pelarut murni
3.Jelaskan pendapat anda,mana yang lebih mudah menguap,
larutan gula atau pelarut murni (air)
4.Jelaskan pendapat anda,mana yang lebih tinggi tekanan
uapjenuhnya, larutan gula atau pelarut murni (air)
Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih
tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah

⚫ Perubahan tekanan uap(ΔP) adalah turunnya tekanan uap


jenuh larutan(P)relatif terhadap tekanan uap pelarut
murninya (Po) karena adanya zat terlarut non volatile

⚫ ·Menurut Hukum Raoult: P=Xpel. Po ……. (1)



⚫ ·Karena:ΔP= Po–P dan Xter+ Xper =1,diperoleh rumusan:
ΔP=Xter.Po ……(2)
⚫ PENURUNAN TEKANAN UAP DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN NON ELEKTROLIT

⚫ ·Pelarut murni (air) lebih mudah mendidih dibanding larutan

⚫ ·Titik didih normal pelarut murni (Tbpelarut) < titik normal larutan (Tblarutan).

⚫ ·Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfir(
760mmHg=76cmHg– 1 atm)

⚫ ·Perubahan titik didih (ΔTb) adalah selisih titik didih yang lebih tinggi dengan titik didih yang lebih rendah
⚫ ·

⚫ Kenaikan titik didih (ΔTb) adalah naiknya titik didih larutan (Tblarutan) dibanding titik didih pelarut murni (Tbpelarut) karena
terdapatnya sejumlah zat terlarut.

⚫ ·Kenaikan titik didih larutan(ΔTb)adalah selisih antara titik didih larutan(Tb larutan) dengan titik didih pelarut murni (Tblarutan)

⚫ ·MenurutHukumRaoult:
kenaikan titik suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas didih air (Kb) dan molalitas larutan (m)

Dirumuskan : ∆Tb=Kb.m
⚫ ·Air lebih sulit mendidih dibanding alcohol

⚫ Molekul air lebih polar dari alcohol

⚫ ·Titik didih normal air (pelarut) 100 oC

⚫ ·Air yang dimasak dalam panci tertutup lebih cepat mendidih dibanding dalamwadah terbuka
⚫ ·Jika dimasak bersamaan dengan nyala api kompor yang sama,air yang mengandung gula merah lebih lambat mendidih dibanding air
murni
⚫ INFORMASI
molekul H2O

Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarik menarik antar
molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk mendidihkan suatu zat
cair (merenggangny amolekul-molekul) diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-
menarik antar molekul. Makin kuat gaya tarik antar molekul suatu zat, makin banyak energi
yangdiperlukan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul, maka semakin sulit zat tersebut
mendidih sehingga titik didihnya semakin tinggi.

Mendidih dipandang sebagai merenggangnya semua molekul penyusun cairan serta


meningkatnya energi kinetik semua partikel

Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu
zat cair sama dengan tekanan atmosfer 760 mmHg(1atm) di permukaannya

Kenaikan titik didih larutan (ΔTb) adalah selisih antara titik didih larutan (Tblarutan) dengan titik
didih pelarut murni (Tblarutan)
Menurut Hukum Raoult: kenaikan titik suatu larutan non
elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas didih
air (Kb) dan molalitas larutan (m),yangdirumuskan dengan
persamaan
(ΔTb)=Kb. m
Menguap
Tekanan udara luar (atmosfer)<1atm
uap jenuh
Tekanan udara luar
(atmosfer) 1 atm (760mm Hg)

⚫ Secara mikroskopis :
Mendidih adalah
bertambahnya energi
kinetik molekul cairan

Mendidih selalu diikuti


oleh penguapan

Suatu zat yang sulit


mendidih, mempunyai
titik didih tinggi
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN NON ELEKTROLIT

Air (pelarut) lebih murni dibandingl arutan yang mengandungz at terlarut



Secara mikroskopis,membeku merupakan perubahan susunan partikel molekul dari tidak teratur
menjadi teratur, sehinggabersifat eksoterm

Titik beku pelarut murni (Tf pelarut) > titik beku larutan (Tf larutan).
Air lebih mudah membeku daripada larutan gula

Titik beku air (pelarut)0 oC

Secara makroskopik,membeku adalah perubahan wujud zat dari cair(tidak teratur) ke padat
(lebih teratur).
Secara mikroskopik,membeku adalah perubahan susunan molekul dari tidak teratur menjadi
teratur.

Penurunan titik beku(ΔTf )larutan adalah turunnya titik beku larutan(Tb larutan) dibanding titik
beku pelarut murni (Tf pelarut)karena terdapatnya sejumlah zat terlarut.

Anda mungkin juga menyukai