Anda di halaman 1dari 30

COVER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah : SMA Negri….
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ : XII / Semester Gasal
Semester
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan
Alokasi Waktu : 3 minggu x 4 JP ( 4 X 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan proaktif,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis.
3.2. Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat
koligatif larutan elektrolitdengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang
konsentrasinya sama.
4.1. Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis
larutan.
4.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


3.1.1. Memahami penggunaan garam untuk mencairkan salju.
3.1.2. Memahami penjelasan tentang sifat koligatif larutan dengan menggunakan
diagram P-T
3.1.3. Memahami pengertian tentang penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis
3.1.4. Menganalisis dan menyimpulkan penyebab sifat koligatif larutan
3.1.5. Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
4.1.1. Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
4.1.2. Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari misalnya
membuat es krim, memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.
4.1.3. Merancang percobaan sifat koligatif larutan, misalnya penurunan titik beku
larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit serta melaporkan hasil
percobaan.
4.1.4. Melakukan percobaan sifat koligatif larutan, misalnya penurunan titik beku
larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit serta melaporkan hasil
percobaan.
3.2.1. Memahami sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.2. Memahami sifat koligatif larutan nonelektrolit
3.2.3. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
3.2.4. Menyimpulkan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.2.1. Mengingat kembali materi tentang derajat pengionan
4.2.2. Melakukan percobaan untuk menentukan derajat pengionan
4.2.3. Menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan
4.2.4. Menentukan derajat pengionan berdasarkan data percobaan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Secara kolaboratif dapat menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif


larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku
dan tekanan osmosis.
2. Secara kolaboratif dapat menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan
terkait penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan.
3. Secara kolaboratif dapat mengolah dan menganalisis data percobaan untuk
membandingkan sifat koligatif larutan elektrolitdengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
4. Secara kolaboratif dapat membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan yang dipelajari dalam bab ini adalah molalitasdan
fraksi mol, sedangkan molaritas sudah dibahas di kelas XI.
a. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut di dalam setiap 1 kg (1.000
gram) pelarut. Molalitas dapat dirumuskan:

dengan:
m= molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa zat pelarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
p = massa zat pelarut (gram)
Mr= massa rumus zat terlarut

b. Fraksi Mol (x)


Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol
campuran. Misal amol zat p dicampurkan dengan bmol zat q, maka:

dengan:
XA = fraksi mol terlarut
XB = fraksi mol pelarut
nA = mol terlarut
nB = mol pelarut

2. Pengertian Sifat Koligatif Larutan


Kalau kita melarutkan suatu zat terlarut dalam suatu pelarut murni, maka
kemungkinan besar akan terjadi hal-hal sebagai berikut.
 Pada larutan akan lebih sukar menguap jika dibandingkan pelarut murninya
karena pada larutan mengalami penurunan tekanan uap akibat adanya
partikel terlarut.
 Jika dididihkan, larutan akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi jika
dibandingak pelarut murninya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi
kenaikan titik didih.
 Jika dibekukan, larutan akan membeku pada suhu yang lebih kecil atau
dibawah suhu membeku pelarut murniya. Akibat adanya partikel terlarut
akan terjadi penurunan titik beku.
 Jika larutan dihubungkan dengan pelarut murninya melewati membran
semipermiabel, maka larutan akan mengalami volume akibat tekanan
osmotik.
Besarnya perubahan keempat sifat tersebut bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut disebut sifat
koligatif larutan.
3. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
a. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
Bila kita mengamati pada peristiwa pe-nguapan, ketika partikelpartikel
zat cair meninggalkan kelompoknya. Bila zat cair disimpan dalam ruang tertutup
yang hampa udara, maka sebagian dari partikelpartikel zat cair akan menguap,
sedangkan zat cair yang telah menjadi uap akan kembali menjadi zat cair
(mengembun). Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi
kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh. Dari hasil pengukuran data-data
eksperimen ternyata diketahui bahwa tekanan uap jenuh larutan lebih rendah
daripada tekanan uap jenuh pelarut murni, mengapa? Perhatikan gambar a.b.
Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut akan menghalangi gerak
molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi bentuk gas (uap) (ada interaksi
molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya).

Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan
uap jenuh pelarut murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat
cair, makin mudah zat cair tersebut menguap, maka makin besar pula tekanan
uap jenuhnya. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan
uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh.
ΔP= P° – P
Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap jenuh dapat
dijelaskan dengan hukum Raultsebagai berikut.
P= x pelarut ·P°
Dari persamaan tersebut dapat kita turunkan suatu rumus untuk menghitung
penurunan tekanan uap jenuh, yaitu:
ΔP = P° – P
= P° – (Xpelarut ·P°)
= P° (1– Xpelarut)
ΔP = P°· Xterlarut
Keterangan:
ΔP = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut air murni
Xterlarut = fraksi mol zat terlarut
Xpelarut = fraksi mol zat pelarut
b. Kenaikan Titik Didih (ΔTb) dan Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair
tersebut sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar,
maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke
permukaan menuju fasa gas. Oleh karena itu, titik didih suatu zat cair bergantung
pada tekanan luar. Yang dimaksud dengan titik didih adalah titik didih normal,
yaitu titik didih pada tekanan 76 cmHg. Titik didih normal air adalah 100 oC.

Pada saat itu tekanan uap air juga 1 atm dan tekanan uap jenuh larutan
masih di bawah 1 atm (titik P). Agar larutan mendidih, maka suhu perlu
diperbesar sehingga titik Pberpindah ke titik E. Pada titik Etekanan uap jenuh
larutan sudah mencapai 1 atm. Jadi pada titik E larutan mendidih dan suhu
didihnya adalah titik E′. selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut
disebut kenaikan titik didih (ΔTb).
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut
Pada gambar terlihat titik beku larutan (titik F′) lebih rendah daripada
titik beku pelarut (titik C). selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku
larutan disebut penurunan titik beku (ΔTf).
ΔTf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang disebabkan oleh
penambahan zat terlarut dapat dirumuskan sebagai berikut.
∆Tb = Kb x m
Keterangan:
∆Tb = kenaikan titik didihlarutan dengan satuan (˚C).
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (˚C / molal).
m = kemolalan (m)
c. Tekanan Osmotik (π)
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang
konsentrasinya lebih kecil(encer) ke larutan yang konsentrasinya lebih besar
(pekat) melalui mem-bran semipermeabel.Aliran zat cair dari larutan yang
konsentrasinya lebih kecil menuju larutan yang konsen-trasinya lebih besar
melalui membran semipermeabel akan terhenti, bila telah terjadi kesetimbangan
konsentrasi antara kedua larutan tersebut.

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semi permeabel (proses osmosis). Menurut Van’t hoff tekanan osmosis
mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = π , maka :
π=MRT
Keterangan:
π = tekanan osmosis (atmosfir)
M = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol
K T = suhu mutlak (K)
4. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Elektrolit adalah zat terlarut yang menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutannya disebut dengan larutan elektrolit.
Contohnya adalah larutan NaCl. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang
lebih besar disbanding sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi
yang sama.
Sifat koligatif larutan elektrolit bergantung pada bilangan faktor Van’t
Haff. Jadi, perhitungan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan tekanan
osmotik dikalikan dengan faktor Van’t Hoff (i).

i = 1 + (n – 1)α
a. Penurunan tekanan uap jenuh
ΔP = xBP° {1 + (n – 1) α}
b. Kenaikan titik didih
ΔTb = Kb.m.i atau ΔTb = Kb.m.{1 + (n – 1) α}
c. Penurunan titik beku
ΔTf = Kf .m.i atau ΔTf = Kf.m.{1 + (n – 1) α}
d. Tekanan osmotik
π = MRT.i atau π = MRT {1 + (n – 1) α}
Hal-hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan larutan elektrolit
antara lain:
 Jumlah ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit, dimana :
 Elektrolit yang menghasilkan dua ion (n = 2), yaitu CH3COOH, HCl, NaOH,
NaCl.
 Elektrolit yang menghasilkan tiga ion (n = 3), yaitu Ca(OH)2, H2SO4,
Na2CO3.
 Elektrolit yang menghasilkan empat ion yaitu FeCl3, AlCl3.
 Makin banyak ion yang dihasilkan dari larutan elektrolit, makin besar
pula harga Tb dan Tf.
 Besarnya harga  menunjukkan kuatnya larutan elektrolit. Makin besar harga
 makin besar pula harga Tb dan Tf.
 Larutan elektrolit kuat mempunyai  = 1.
Tb = Kb × m × n
Tf = Kf × m× n
=M×R×T×n
 Pada elektrolit biner berlaku:
Tb = Kb × m × (1 + )
Tf = Kf ×m × (1 + )
 = M × R ×T × (1 + )
Jika kedalam pelarut zat cair dimasukkan zat terlarut yang sukar
menguap, maka akan menimbulkan sifat koligatif larutan yaitu penurunan
tekanan, penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik.
Untuk menentukan nilai sifat koligatif suatu larutan, hal pertama yang
perlu diperhatikan adalah apakah larutan yang ditanya tergolong larutan
elektrolit atau larutan nonelektrolit.Jika merupakan larutan elektrolit, maka
untuk mencari nilai sifat koligatif larutan harus melibatkan faktor Van Hoff. Akan
tetapi jika larutan tersebut merupakan larutan nonelektrolit, maka untuk
mencari nilai sifat koligatif larutan tidak melibatkan faktor van Hoff.
F. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, eksperimen, tanya jawab,
ceramah, penugasan/ulangan harian.
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning

G. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Media Pembelajaran : LKPD, lembar penilaian, ppt, video
2. Alat : LCD, laptop, white board, spidol serta alat dan bahan
praktikum

H. SUMBER BELAJAR
1. Buku Kimia Kelas XII IPA
2. Ppt
3. LKPD
4. Video pembelajaran
5. Situs yang relevan

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
1 Awal Pendahuluan

Apersepsi

Motivasi

2 Inti Sintaks
Deskripsikan kegiatan
(pendekatan saintifik)

3 Penutup
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu

J. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian (Terlampir)


a. Penilaian Sikap/Keaktifan : pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : pengamatan, tugas diskusi dan tes, laporan
c. Penilaian Keterampilan : pengamatan

2. Bentuk Instrumen (Terlampir)


a. Lembar Observasi Sikap
b. Kuis Pilihan Ganda dan Essay
c. Lembar Observasi Praktikum

3. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran (Terlampir)

Semarang, tanggal bulan


tahun

Guru
LAMPIRAN
Penilaian Sikap/Keaktifan
Tabel 1. Kisi-kisi penilaian afektif
Sikap yang Instrumen
No. Indikator Sub-Indikator Jenjang Domain Afektif
diamati Penilaian
Rasa ingin Lembar observasi
tahu Self assessement
/penilaian diri
Peer
asssessment/penilaian
rekan

Tabel 2. Distribusi penyusunan instrumen penilaian diri dan teman sejawat


No. Indikator Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1. Menunjukkan rasa ingin tahu
2 Menunjukkan sikap disiplin
3 Menunjukkan sikap jujur
4 Menunjukkan sikap terbuka
5 Menunjukkan sikap teliti
Menunjukkan sikap tanggung jawab
JUMLAH

Tabel 3. lembar observasi


Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Materi :

Aspek sikap yang diamati


Kelompo Nama siswa Jumlah Nilai
Rasa Disiplin Jujur Terbuka Teliti Tanggung
k skor
ingin tahu jawab
1. xxx 4 4 4 4 4 4 24 100

1 2. yyy 3 3 4 2 1 2 15 62,5
3. zzz
4. ii 1 2 1 2 1 1 8 33,3
1.

2 2.
3.
Aspek sikap yang diamati
Kelompo Nama siswa Jumlah Nilai
Rasa Disiplin Jujur Terbuka Teliti Tanggung
k skor
ingin tahu jawab
4.

Keterangan
Skor 1 : Siswa menunjukkan satu deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 2 : Siswa menunjukkan dua deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 3 : Siswa menunjukkan tiga deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 4 : Siswa menunjukkan seluruh deskripsi dari aspek yang diamati

Skor yang diperoleh


 Nilai= x 100
Skor maksimum
Skor maksimum : 24

Tabel 4. Rubrik penilaian lembar observasi


No. Aspek sikap Deskripsi Kriteria penilaian
yang diamati
1 Rasa ingin tahu
2 .

3
Skala Sikap Penilaian Diri Sendiri
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :

Tujuan:
Skala sikap penilaian diri ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sikap
yang ditunjukkan oleh siswa selama pembelajaran.
Cara Menjawab:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan dengan cermat dan teliti
2. Isilah skala sikap penilaian diri dengan jujur dan objektif
3. Berilah tanda Checklist (√) pada yang sesuai dengan keterangan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Pastikan hanya satu jawaban yang Anda pilih dan tidak ada pernyataan yang
tertinggal
Tabel 5. Skala sikap penilaian diri (self assessment)
Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1
2
Skala Sikap Penilaian Teman Sejawat
Nama penilai :
Nama yang dinilai :
Kelas :
Hari/Tanggal :

Tujuan:
Skala sikap penilaian teman sejawat ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai sikap yang ditunjukkan oleh siswa selama pembelajaran.
Cara Menjawab:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan dengan cermat dan teliti
2. Isilah skala sikap penilaian teman sejawat dengan jujur dan objektif sesuai dengan
yang Anda ketahui mengenai teman Anda
3. Berilah tanda Checklist (√) pada yang sesuai dengan keterangan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Pastikan hanya satu jawaban yang Anda pilih dan tidak ada pernyataan yang
tertinggal
Terima kasih atas partisipasi Anda.
Tabel 6. Skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
Penilaian
N Pernyataan
SS S TS STS
o
1 4
2 3
3 2
4 4
5 1
6 2
7 3
Total Skor 19
Nilai 67,8

Tabel 8. Format penilaian afektif


No Nama Komponen penilaian Nilai Predikat
siswa
Observas Penilaia Penilaia
i n diri n teman
sejawat
1 xxx 100 67,8 70 79,2 Baik
2
3
4
5
6
7
8
9
dst

Penentuan nilai afektif


Nilai obs+ Nilai PD + Nilai PTS
Nilai afektif =
3

Keterangan
Obs : nilai dari lembar observasi
PD : nilai dari skala sikap penilaian diri
PTS : nilai dari skala sikap penilaian teman sejawat

Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria yang


terdapat dalam Tabel 9.
Tabel 9. Kriteria interpretasi sikap siswa

Rentang skor Kriteria


<60 Kurang
60-69 Cukup
70-79 Baik
80-100 Sangat Baik
Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL LAJU REAKSI
Satuan pendidikan : SMA/MA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Program : XI/MIA
Jumlah soal : 18
Bentuk soal : Pilihan ganda (PG) dan Essay
Kompetensi Inti : KI. 3.
Kompetensi Dasar : KD. 3.7.
Indikator : 3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
3.7.4.
3.7.5.

No Indikator soal No soal Bentuk Kunci Jenis Jenjang Tingkat


soal jawaban pengetahua kesukara
kognitif
n n
1 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju 5 Pilihan A faktual C2 mudah
reaksi Ganda
2 Menentukan orde dari suatu reaksi dan persamaan laju 1 Essay faktual C3 sedang
reaksinya
3 konseptual sedang
4 konseptual mudah
5 konseptual sedang

Analisis Butir Soal pada Materi Laju Reaksi


Kompetensi Inti : KI. 3.
Kompetensi Dasar : KD. 3.7.
Indikator : 3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.

No. Indikator soal Butir soal Jenjang Jenis Kunci No


soal
kognitif pengetahuan
1 Menyebutkan faktor-faktor Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kecuali.... C1 Faktual A 9
yang mempengaruhi laju
A. volume
reaksi
B. konsentrasi
C. luas permukaan
D. katalis
E. suhu

Butir Soal Uraian/Essay pada Materi Laju Reaksi


Jenjang Jenis
No Indikator Butir Soal Kunci
kognitif Pengetahuan
1 Menentukan orde Gas nitrogen oksida dan gas bromida a. Orde reaksi terhadap NO (percobaan 1 dan 4)
dari suatu reaksi dan bereaksi meneurut persamaan: 2X= 4
persamaan laju x= 2
2NO (g) + Br2→2NOBr (g)
reaksinya (skor: 5)

Berdasarkan hasil percobaan penentuan laju b. Orde eaksi terhadap Br2


reaksi diperloh data sebagai berikut: 2y= 2
y= 1
No Konsentrasi awal Laju (skor: 5)
(M) reaksi
(M/s) c. Orde reaksi total= 2+1= 3
NO Br2
(skor: 3)
1 0.1 0.05 6
d. Persamaan laju reaksi: v= k [NO]2 [Br]
2 0.1 0.1 12
(skor: 2)
3 0.1 0.2 24 C3 Konseptual

4 0.2 0.05 24
5 0.3 0.05 54

a. Tentukan orde reaksi terhadap NO


b. Tentukan orde reaksi terhadap Br2
c. Tentukan orde reaksi totalnya
d. Tentukan persamaan laju reaksinya
Lampiran 6. Lembar tes pemahaman laju reaksi
TES PEMAHAMAN LAJU REAKSI

Nama :
Kelas :
A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat (Pilihan Ganda)
1. Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi karena ....
A. kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul pereaksi
B. kenaikan suhu akan memperbesar tekanan molekul pereaksi
C. kenaikkan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat pereaksi
D. kenaikkan suhu akan memperbesar konsentrasi zat yang bereaksi
E. kenaikkan suhu akan memperbesar luas permukaan zat pereaksi

B. Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat
1. Gas nitrogen oksida dan gas bromida bereaksi meneurut persamaan:
2NO (g) + Br2→2NOBr (g)
Berdasarkan hasil percobaan penentuan laju reaksi diperloh data sebagai berikut:
No Konsentrasi awal Laju
(M) reaksi
NO Br2 (M/s)
1 0.1 0.05 6
2 0.1 0.1 12
3 0.1 0.2 24
4 0.2 0.05 24
5 0.3 0.05 54
Penilaian Keterampilan
Lampiran 7. Kisi-kisi intrumen penilaian
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM
KIMIA MATERI POKOK PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU
REAKSI
Mata pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Semester :
KI 4 :
KD 4.7 :
Indikator :

1. Kisi-kisi Penilaian Kinerja


No Aspek yang Indikator Sub Indikator Domain Instrumen
diamati psikomo
Jumlah Nomor
tor
butir butir
1 A. Kegiatan Mengidentifika Mengecek kelengkapan alat dan P2 1 1
persiapan si alat dan bahan sesuai dengan yang ada di
bahan prosedur praktikum dan dalam
keadaan bersih
∑ Butir Instrumen

2. Kinerja Produk
No Instrumen
Aspek yang
Indikator Jumlah Nomor
diamati
butir butir
1

∑ Butir Instrumen

3. Kinerja Presentasi
No Instrumen
Aspek yang
Task Jumlah Nomor
diamati
butir butir
∑ Butir Instrumen
Lampiran 8. Instrumen penilaian
Instrumen Penilaian Kinerja Proses Praktikum Kimia Materi Pokok Pengaruh
Konsentasi Terhadap Laju Reaksi

Petunjuk Penggunaan
1.

Mata Pelajaran : Nama Peserta Didik:

Kelas : 1. …………………….
Materi Pokok : 2. ……………………
3. …………………….
Semester : 1 / 2*) 4. …………………….
Kompetensi Dasar:
Indikator :

Nilai Perolehan **)


No Aspek yang Dinilai Keterangan
4 3 2 1
1 A. Kegiatan Persiapan
Mengecek kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan
yang ada di prosedur praktikum dan dalam keadaan
bersih
Total Nilai Perolehan
Keterangan:
*) : coret yang tidak perlu
**) : beri tanda checklis (√) pada kolom nilai
Rubrik Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Kimia Materi Pokok Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
No Pernyataan Skor Kriteria (Rubrik) Penskoran
1 A. Kegiatan Persiapan Peserta didik menggunakan alat dan bahan sesuai dengan yang ada di prosedur praktikum dan dalam keadaan
4
bersih dan kering
Mengecek kelengkapan
alat dan bahan sesuai Peserta didik menggunakan kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang ada di prosedur praktikum namun
3
dengan yang ada di tidak dalam keadaan bersih dan kering
prosedur praktikum dan
Peserta didik tidak menggunakan alat dan bahan sesuai dengan yang ada di prosedur praktikum dan dalam
dalam keadaan bersih 2
keadaan bersih dan kering
Peserta didik tidak menggunakan alat dan bahan sesuai dengan yang ada di prosedur praktikum dan tidak
1
dalam keadaan bersih dan kering

Anda mungkin juga menyukai