(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 5 x pertemuan (10 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.
2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan,
dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
3. Indikator : - Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol).
- Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan
larutan elektrolit.
- Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut.
- Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.
- Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan.
- Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan.
- Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan.
- Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan.
- Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih larutan.
- Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya.
- Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-1
Siswa mampu menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol)..
Siswa mampu menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan larutan elektrolit.
b. Pertemuan ke-2
Siswa mampu menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.
Siswa mampu menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.
c. Pertemuan ke-3
Siswa mampu mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.
Siswa mampu mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.
d. Pertemuan ke-4
Siswa mampu menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.
Siswa mampu menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.
Siswa mampu menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan.
1) Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 kg (1000 gram) pelarut. Untuk larutan dalam
air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, karena massa jenis air adalah 1 gram/mL.
Molalitas dapat dirumuskan:
atau
atau
3) Normalitas
1 gram ekivalen adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau reduktor yang dapat melepas atau
mengikat 1 mol elektron. Normalitas larutan dinyatakan dengan rumus:
b. Pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (Hukum Raoult) dan larutan elektrolit.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dan tidak
bergantung pada jenis zat terlarut. Yang termasuk sifat koligatif adalah penurunan tekanan uap (P), kenaikan titik
didih (Tb), penurunan titik beku (Tf), dan tekanan osmosis (π).
P = Xp .P°
P = P°. P
d. Titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit.
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.
Titik didih normal adalah titik didih pada tekanan 76 cmHg. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tb = Tb – Tb0
Menurut Hukum Raoult:
Kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molal
(Kb). Rumus:
Tb = m . K b =
menurut Raoult:
Tf = m . Kf =
e. Diagram PT.
Diagram P – T berikut merupakan diagram kenaikan titik didih (Tb) dan penurunan titik beku ( Tf)
atau = MRT
2. Tekanan uap suatu larutan pada suhu 70°C adalah 221,4 mm Hg. Larutan ini terdiri dari 104 gram zat terlarut
dan 450 gram air. Jika tekanan uap air pada suhu tersebut 233,7 mm Hg, tentukan:
a. penurunan tekanan uap larutan;
b. fraksi mol zat terlarut.
3. Hitunglah titik didih larutan yang terbentuk dari 18,5 g zat A (Mr = 74) dalam 500 g air pada suhu 27 oC!
(Kf = 1,86; Kb = 0,52)
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban :
1. Massa 1 mol Ca(OH)2 = 74 gram
-
Setiap 1 mol Ca(OH)2 dapat menghasilkan 2 mol ion OH , maka 74 gram Ca(OH)2 setara dengan 2 mol ion
-
OH . Jadi, 1 mol Ca(OH)2 = 2 mol ekivalen Ca(OH)2
P = Xt P0
3. Tb zat A = m x Kb
= x Kb
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.
2. Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan
elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan.
3. Indikator : Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
4. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan ke-6 dan 7
Siswa mampu menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
5. Materi Pembelajaran :
Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
Yang perlu diperhatikan:
a. Apabila konsentrasi larutan sama
1) larutan elektrolit mempunyai harga P, Tb, Tf, lebih besar daripada nonelektrolit;
2) makin banyak ionnya (n makin besar), maka harga P, Tb, Tf, dan juga makin besar.
syarat:
untuk larutan nonelektrolit n = 1
untuk larutan elektrolit n = jumlah ion
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-6 dan 7:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai melakukan analisa terhadap data percobaan untuk membandingkan sifat
koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
2) Elaborasi
b. C6H12O6 0,2 M
c. Al2(SO4)3 0,1 M
d. C2H5OH 0,3 M
e. K3PO4 0,25 M
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
Karena konsentrasi larutan tidak sama, maka kita harus menghitung: (n x M) nya.
a. CaCO3 = 2 x 0,15 = 0,30
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 5 x pertemuan (10 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
3. Indikator : - Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
- Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO).
- Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan.
- Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.
- Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta.
- Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.
- Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.
- Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll).
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-8
Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
b. Pertemuan ke-9
Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO).
c. Pertemuan ke-10
Siswa mampu menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan.
d. Pertemuan ke-11
Siswa mampu menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.
Siswa mampu menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta.
Siswa mampu menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.
Siswa mampu menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.
e. Pertemuan ke-12
Siswa mampu menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll).
5. Materi Pembelajaran :
a. Persamaan reaksi redoks.
Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan persamaan reaksi yang rumit.
Persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan cara mencoba-coba mengisi koefisien pada setiap rumus
kimia dalam persamaan reaksi. Pada reaksi yang rumit yang di dalamnya melibatkan lebih dari dua pereaksi,
penyetaraan reaksi sukar dikerjakan dengan cara mencoba-coba. Di dalam suatu persamaan reaksi terkandung
hukum-hukum interaksi materi, antara lain:
1) Hukum kekekalan massa
Suatu persamaan reaksi memenuhi hukum kekekalan massa apabila jumlah atom-atom sebelum dan sesudah
reaksi jumlahnya tetap, atau jumlah atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom sesudah reaksi.
Penyetaraan suatu reaksi redoks dapat kita lakukan melalui dua macam metode, yaitu:
1) metode bilangan oksidasi,
2) metode setengah reaksi (metode ion-elektron).
b. Sel Volta.
Sel Volta terdiri dari logam Zn yang dicelupkan dalam ZnSO 4 dan logam Cu yang dicelupkan dalam larutan CuSO4.
Kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam sedangkan kedua logam (logam Zn dan logam Cu)
dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu voltmeter. Adapun proses terjadinya aliran elektron (listrik) adalah
sebagai berikut:
Logam zink akan melepas elektron dan berubah membentuk ion Zn 2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron
mengalir ke logam tembaga melalui kawat. Ion Cu 2+ dalam larutan menerima elektron dan ion tersebut berubah
membentuk endapan logam Cu. Pembagian elektrode pada sel volta adalah sebagai berikut:
Katode : - Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi (berarti logam Cu).
- Dalam sel volta disebut sebagai elektrode positif.
Anode : - Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi (berarti logam Zn).
- Dalam sel volta disebut sebagai elektrode negatif.
c. Aplikasi sel Volta dalam kehidupan.
Salah satu contoh paling umum dalam penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai
(sumber arus searah). Sumber arus searah dibedakan menjadi dua, yaitu sel primer dan sel sekunder. Sel primer
merupakan sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga bila sudah habis tidak dapat diisi ulang.
Misalnya, sel kering (batu baterai, baterai alkalin atau baterai perak oksida yang biasa digunakan dalam arloji atau
kalkulator). Sel sekunder merupakan sel yang reaksinya dapat balik (reversible). Misalnya aki, baterai nicad, dan
baterai litium.
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-8:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
2) Elaborasi
Siswa menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) melalui diskusi kelas
kemudian dilanjutkan dengan berlatih menyetarakan reaksi redoks secara individu.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
1. Suatu sel Volta tersusun dari elektrode Ba dalam larutan Ba 2+ (1M) dan elektrode Ca dalam larutan Ca 2+ (1M),
jika diketahui:
Tentukan:
a. Anode dan katode.
b. Mn + Ni2+ → Mn2+ + Ni
c. Cu + Ag2SO4 → CuSO4 + 2 Ag
Dari ketiga reaksi di atas tentukan manakah reaksi yang berjalan spontan pada kondisi standar!
3. Perhatikan reaksi berikut:
Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+
Dari reaksi di atas hitunglah harga potensial selnya serta tentukan apakah reaksi tersebut dapat berlangsung
spontan jika diketahui:
Jumlah 100
Kunci jawaban:
3. Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis.
3. Indikator : - Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan.
- Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
maupun elektroda inert.
- Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan.
- Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-13
Siswa mampu mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan.
b. Pertemuan ke-14
Siswa mampu menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
maupun elektroda inert.
c. Pertemuan ke-15
Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan.
Siswa mampu menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.
5. Materi Pembelajaran :
a. Reaksi elektrolisis
Berlawanan dengan sel Volta, dalam sel elektrolisis energi listrik dimanfaatkan untuk menjalankan reaksi redoks
yang tidak spontan. Sel elektrolisis merupakan perangkat yang digunakan dalam proses elektrolisis yang terdiri dari
sumber arus searah, elektrode positif dan elektrode negatif. Elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut
anode, sedang elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katode.
1) Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik.
2) Komponen utama sel elektrolisis adalah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah.
Perhatikan gambar susunan sel elektrolisis berikut:
Arus listrik dari sumber arus searah mengalir ke dalam larutan melalui katode atau elektrode negatif. Pada
katode ini terjadi reaksi reduksi dari spesi tertentu yang ada dalam larutan. Spesi tertentu yang lain mengalami
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode
dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi:
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-14:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai bagaimana menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan
atau cairan dengan elektroda aktif maupun elektroda inert.
2) Elaborasi
Siswa berlatih menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda
aktif maupun elektroda inert.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-15:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi serta beberapa cara
untuk mencegah terjadinya korosi.
2) Elaborasi
Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi melalui kerja di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan erancang beberapa cara untuk
mencegah terjadinya korosi melalui diskusi kelas.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Suatu larutan BaSO4 dielektrolisis dengan arus listrik sebesar 0,85 F. Berapakah massa logam Ba yang
melakukan elektrolisis selama 90 menit dengan kuat arus 10 Ampere pada larutan CrC l3!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
nBa =2
eBa = = 68,5
3 mol 1 mol
Secara stoikiometris dari persamaan reaksi dapat dilihat bahwa setiap 3 mol elektron akan menghasilkan 1 mol
logam kromium. Jadi, massa Cr yang terbentuk: x 0,56 x Ar Cr = x 0,56 x 52 gram = 9,71 gram
3.
WCu = = 1,588 g
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar : Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.
3. Indikator : - Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
- Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-16
Siswa mampu menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
b. Pertemuan ke-17 dan 18
Siswa mampu menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
5. Materi Pembelajaran :
a. Hukum Faraday I
“Massa zat yang dihasilkan di elektrode pada peristiwa elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang
dialirkan selama elektrolisis berlangsung”.
Rumus: m = e . F atau m =
b. Hukum Faraday II
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu.”
Rumus: atau =
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-16:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
2) Elaborasi
Siswa menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis melalui diskusi kelas.
35 RPP Kimia SMA Kelas XII
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
sampai pH larutan KCl = 12. Jika Ar Ni = 59, tentukan banyaknya logam Ni yang mengendap!
3. Arus listrik sebesar 0,04 Faraday dialirkan melalui 1 liter larutan ZnSO 4 0,1 M. Hitunglah konsentrasi Zn 2+ dan
SO yang tinggal dalam larutan!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
2+ 2-
1. CuSO4 → Cu + SO4
nCu = 2
eCu = = 32
m = e x F = 32 x 0,5 = 16 gram
2+
2. NiSO4 berarti Ni maka n = 2
- -2
mol OH = 10 (ini merupakan )
-
Harga n untuk OH sebesar 1, maka:
mNi =
-2
= 10 = 0,295 gram
2+
3. Konsentrasi Zn dan SO yang tinggal (sisa) dalam larutan:
2+
- mol Zn mula-mula :
2+
ZnSO4 → Zn + SO
2+ -
2Zn + 4e → 2 Zn
↓ ↓
? 0,04
2+
mol Zn = x 0,04 = 0,02 mol
2+
- Jadi, mol Zn sisa = (0,1 – 0,02) mol
= 0,08 mol
10. Alat/Media/Sumber Belajar
a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.
c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.
d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum
Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.
e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.
f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya
di alam.
2. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang
mengandung unsur tersebut.
3. Indikator : - Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi,
oksigen dan nitrogen).
- Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut.
4. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan ke-19
Siswa mampu mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen,
alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen).
Siswa mampu mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut.
5. Materi Pembelajaran :
a. Unsur-unsur golongan utama dan transisi
Berikut berbagai logam mineral dan bentuk persenyawaannya yang biasa ditemui di alam.
Tipe Senyawa Mineral
Logam bebas Ag, Au, Bi, Cu, Pd, Pt
Karbonat BaCO3 (witerit), CaCO3 (kalsit, batu kapur), MgCO4 (magnesit), CaCO3.MgCO3 (dolomit), PbCO3 (serusit),
ZnCO3 (smitsonit)
Halida CaF2 (fluorit), NaCl (halit), KCl (silvit), Na3AlF6 (kriolit)
Oksida Al2O3.2H2O (bauksit), Al2O3 (korundum), Fe2O3 (hematit), Fe3O4 (magnetit), Cu2O (kuprit), MnO2 (pirolusit),
SnO2 (kasiterit), TiO2 (rutil), ZnO (zinkit)
Fosfat Ca3(PO4)2 (batu fosfat), Ca5(PO4)3OH (hidroksiapatif)
Silikat Be3Al2Si6O18 (beril), ZrSiO4 (sirkonit), NaAlSi3O8 (albit), Mg3(Si4O10)(OH)2 (talk)
Sulfida Ag2S (argentit), CdS (greenokit), Cu2S (kalkosit), FeS2 (pirit), HgS (cinnabar), PbS (galena), ZnS (sfalerite)
Sulfat BaSO4 (barit), CaSO4 (anhidrit), PbSO4 (anglesit), SrSO4 (selestit), MgSO4.7H2O (epsomit)
merupakan komponen yang terbanyak, disusul oleh gas oksigen (O2) dan gas-gas lain.
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Besi (Fe) merupakan unsur
keempat terbanyak di bumi dan unsur logam kedua terbanyak setelah aluminium.
b. Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawa
1) Penggunaan natrium dan senyawa natrium
Na : sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya.
NaCl : Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na 2CO3, untuk pengawetan ikan dan daging,
- Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz).
3) Kegunaan aluminium
- Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.
- Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.
- Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada
pembuatan pesawat terbang.
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan
nitrogen) serta produk-produk yang mengandung zat tersebut.
2) Elaborasi
Siswa membuat daftar (tabel) keberadaan unsur-unsur dan produk yang mengandung unsur-unsur gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen, dan
nitrogen secara individu di rumah dan dipresentasikan. (Pembahasan lebih ditekankan pada unsur-unsur atau
senyawanya yang dihasilkan oleh daerah bersangkutan).
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Sebutkan kegunaan yang paling banyak dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa berikut:
a. magnesium c. intan
b. aluminium d. amoniak
2. Bagaimanakah kelimpahan unsur-unsur di udara?
3. Terdiri dari campuran apakah magnelium yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang?
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
1. Kegunaan dari:
a. Magnesium:
- Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
- Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam lambung
b. Aluminium:
d. Amoniak
- Membuat pupuk (urea: CO (NH2)2, ZA: (NH4)2SO4).
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 8 x pertemuan (16 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya
di alam.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi
(titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.
3. Indikator : - Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik
leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).
- Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan.
- Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.
- Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan.
- Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ketiga melalui percobaan.
- Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat.
- Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-20 dan 21
Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan,
warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).
b. Pertemuan ke-22
Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan.
c. Pertemuan ke-23
Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.
d. Pertemuan ke-24
Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan.
e. Pertemuan ke-25
Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ketiga melalui percobaan.
f. Pertemuan ke-26
Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat.
g. Pertemuan ke-27
Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan.
5. Materi Pembelajaran :
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).
2) Elaborasi
Siswa melalui diskusi kelas dan pengamatan mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur utama
dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan,warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya).
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-22:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan).
2) Elaborasi
Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan) kemudian
dilanjutkan dengan menyimpulkan sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan).
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-23:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.
2) Elaborasi
Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya
pereduksi halida dalam kerja kelompok di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan menyimpulkan daya
pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Kunci jawaban:
1. Halogen merupakan unsur non logam paling reaktif, hal itu didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
- Konfigurasi elektronnya, dengan adanya sebuah elektron tak berpasangan memungkinkan halogen dengan
mudah membentuk ikatan kovalen.
- Afinitas elektron yang tinggi mengakibatkan halogen mudah membentuk ion negatif dan membentuk
senyawa dengan berikatan ion.
2. Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, dengan raksa membentuk
amalgam yang sangat reaktif sebagai reduktor. Logam alkali dapat larut dalam amonia pekat (NH 3),
diperkirakan membentuk senyawa amida. Contoh:
Na(s) + NH3(l) NaNH2(s) + H2(g)
Reaksinya dengan air merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar. Oleh
karena itu, bila logam alkali dimasukkan ke dalam air akan terjadi nyala api di atas permukaan air. Dalam
amonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna biru, dan merupakan sumber elektron yang
tersolvasi (larutan elektron).
3. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada logam alkali karena logam alkali tanah
mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.
10. Alat/Media/Sumber Belajar
a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.
c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.
d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum
Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.
e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.
f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya
di alam.
2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Indikator : - Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur (seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,
aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen) serta
senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
- Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri (misalnya H 2SO4, N2,
- Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz).
c. Kegunaan aluminium
- Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan
rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.
- Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.
- Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada
pembuatan pesawat terbang.
d. Pembuatan besi.
Bahan yang digunakan dalam pengolahan besi: bijih besi, kokas (C), dan batu kapur (CaCO 3). Kokas berfungsi
sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih
besi dan memisahkan pengotor dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
Reaksi:
C(s) + O2 → CO2(g) + kalor
Kegunaan besi
1) Untuk membuat baja (digunakan pada mainan anak, perkakas dapur, konstruksi bangunan)
2) Untuk membuat baja tahan karat atau stainless steel (paduan dari Fe dan Cr 14 – 18%)
3) Sebagai pigmen warna biru pada cat (Fe4[Fe(CN)6]3).
4) Sebagai tinta cetak biru (blue print) pada gambar rancang bangun (Fe 3[Fe(CN)6]2).
Di laboratorium, amoniak dibuat dari reaksi garam amoniak dengan basa kuat.
Reaksi: (NH4)2SO4(s) + Ca(OH)2(s) → CaSO4(s)+ 2NH3(g) + 2H2O( )
l
4. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
5. Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
H2SO4, N2, Fe, Al, NH3, dan O2) serta komposisi unsur dalam pupuk.
2) Elaborasi
Siswa menjelaskan pembuatan unsur dan senyawa di laboratorium dan industri (misalnya H 2SO4, N2, Fe, Al,
NH3, dan O2) kemudian dilanjutkan dengan menganalisis dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk
melalui diskusi kelas.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Kunci jawaban:
1. a. Kegunaan natrium dan senyawa natrium:
Na : sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya.
NaCl : Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na 2CO3, untuk pengawetan ikan dan
daging, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, sebagai garam dapur.
NaOH : digunakan pada industri sabun, detergen, pulp (kertas); untuk pengolahan bauksit, tekstil,
3. Kegunaan aluminium
a. Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.
b. Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Gasal
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya
di alam.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia,
kegunaan, dan bahayanya.
3. Indikator : - Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur radioaktif.
- Mengidentifikasi kegunaan dan bahaya unsur-unsur radioaktif.
4. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan ke-30
Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur radioaktif.
Siswa mampu mengidentifikasi kegunaan dan bahaya unsur-unsur radioaktif.
5. Materi Pembelajaran :
Unsur-unsur radioaktif
Unsur radioaktif adalah unsur yang memiliki inti atom yang kurang stabil dan berusaha untuk menjadi stabil dengan
cara berubah menjadi inti atom lain dengan pemancaran sinar alfa, beta, dan gamma. Sinar-sinar radioaktif memiliki
sifat-sifat:
a. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
b. Dapat mengionkan gas yang disinari.
c. Dapat menghitamkan plat film.
d. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar.
Partikel yang dipancarkan zat radioaktif meliputi:
a. Sinar alfa (α)
- Sinar merupakan inti helium yang bergerak cepat.
- Dilambangkan : atau
- Bersifat : bermuatan positif, daya tembus kecil, daya ionisasi besar, bermassa besar.
- Dilambangkan atau
- Dilambangkan :
- Sifat-sifat : daya tembus sangat besar, namun daya ionisasi paling lemah, tidak bermuatan.
- Ditemukan oleh Paul U. Villard.
Dampak Negatif Penggunaan Radioaktif
a. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.
b. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik
pada keturunannya.
c. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan
penyakit leukimia.
d. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit,
kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-30:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur radioaktif dan kegunaan dan
bahaya unsur-unsur radioaktif.
2) Elaborasi
Siswa menjelaskan sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur radioaktif dan kegunaan dan bahaya unsur-
unsur radioaktif melalui diskusi kelas.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Ketika mempelajari unsur-unsur radioaktif Anda sering mendengarkan istilah-sitilah seperti peluruhan, pita
kestabilan dan waktu paruh. Jelaskan pengertian masing-masing!
2. Bagaimanakah cara nuklida-nuklida radioaktif mencapai kestabilan?
3. Zat radioaktif memancarkan tiga jenis partikel yaitu sinar , sinar , dan sinar . Jelaskan perbedaan sifat antara
ketiganya!
4. Sebutkan kegunaan radioisotop di bidang industri sebagai perunut!
53 RPP Kimia SMA Kelas XII
5. Jelaskan mengenai penggolongan reaksi inti atau transmutasi inti!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
1. Peluruhan yaitu peristiwa nuklida radioaktif memancarkan sinar atau partikel radioaktif hingga berubah menjadi
ion yang stabil. Pita kestabilan yaitu tempat kedudukan isotop-isotop stabil dalam peta isotop-isotop
berdasarkan stabilitasnya. Waktu paro yaitu waktu yang diperlukan nuklida untuk berkurang menjadi separo
atau setengah dari jumlah semula.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Genap
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 5 x pertemuan (10 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan srtuktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi
senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat).
3. Indikator : - Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
- Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
- Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
- Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
- Menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
- Menuliskan reaksi senyawa karbon.
- Reaksi oksidasi.
- Reaksi adisi.
- Reaksi subtitusi.
- Reaksi eliminasi.
- Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-31
Siswa mampu mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Siswa mampu menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
b. Pertemuan ke-32
Siswa mampu menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
c. Pertemuan ke-33
Siswa mampu menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Siswa mampu menuliskan reaksi senyawa karbon.
5. Materi Pembelajaran :
O O
Keton (Alkanon) CnH2nO
C R C R'
O O
Asam karboksilat (asam
CnH2nO2
alkanoat)
C OH R C OH
O O
Ester (alkil alkanoat) CnH2nO2
C OR R C O R'
–X Halida (alkil halida) CnH2n + 1X R–X
dikenali dengan kertas lakmus biru basah, merupakan ciri khas adanya gugus dalam senyawa karbon.
2) Reaksi Pengenalan Eter
Pereaksi PCl5 dapat digunakan untuk mengenali adanya gugus eter. Reaksi eter ditandai dengan terjadinya
Pereaksi Tollens merupakan larutan perak nitrat dalam larutan amonia berlebihan. Gugus yang aktif pada
pereaksi ini adalah Ag(NH3)2OH. Terjadinya cermin perak pada dinding tabung menunjukkan adanya gugus
c. Keisomeran
Keisomeran adalah adanya 2 senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia sama, tetapi rumus struktur atau
konfigurasi yang berbeda. Isomer-isomer tersebut mempunyai sifat yang berbeda akibat dari perbedaan struktur
tersebut. Berikut adalah beberapa jenis isomer:
1) Isomer Fungsi
Jika ada 2 senyawa yang mempunyai rumus kimia yang sama tetapi gugus fungsinya yang berbeda, maka
keduanya dikatakan berisomer fungsi. Contohnya alkanol berisomer fungsi dengan alkoksi alkana, alkanal
berisomer fungsi dengan alkanon, serta asam alkanoat berisomer fungsi dengan alkil alkanoat.
2) Isomer Optik
Keisomeran ini terbentuk jika suatu senyawa mempunyai suatu atom kiral, yakni atom yang terikat dengan 4
atom atau gugus atom yang berbeda. Jika dua gugus diubah posisinya maka akan terbentuk dua molekul yang
berbeda, yang merupakan bayangan satu sama lain.
3) Isomer Rangka
Isomer rangka adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi sama tetapi berbeda rantai
induknya.
4) Isomer Posisi
Isomer posisi adalah isomer yang disebabkan letak gugus fungsinya berbeda tetapi kerangka dan gugus
fungsinya sama.
5) Isomer Geometris
Isomer geometris adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul dan struktur yang sama tetapi
berbeda konfigurasi molekul (susunan ruang atom-atom dalam molekul).
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 5 x pertemuan (10 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-31:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai gugus fungsi senyawa karbon serta struktur dan nama senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsinya.
2) Elaborasi
Siswa berlatih menentukan terjadinya isomer dan memberikan nama senyawa yang terbentuk kemudian
dilanjutkan dengan menganalisa data titik didih dan titik leleh senyawa karbon untuk menjelaskan sifat-sifat fisik
melalui diskusi.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-33:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon serta reaksi senyawa
karbon.
2) Elaborasi
Siswa melakukan percobaan identifikasi untuk mengidentifikasi gugus fungsi.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-34:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai reaksi oksidasi, adisi, subtitusi serta eliminasi.
2) Elaborasi
Siswa mengkaji reaksi senyawa karbon dalam diskusi kelas.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
Kunci jawaban:
1. Isomer dari senyawa tersebut ada 7, yaitu:
1) CH3CH2CH2CH2OH : 1-butanol 5) CH3CH2CH2OCH3 : metil propil eter
2) CH3CH2CH(OH)CH3 : 2-butanol 6) CH3CH(CH3)OCH3 : isopropil metil eter
3) CH3CH(CH3)CH2OH : 3-metil-1-propanol 7) CH3CH2OCH2CH3 : dietil eter
4) (CH3)2C(OH)CH3 : 2-metil-2-propanol
2. a. Asam asetat sebagai cuka makan (kadar 20-25%).
b. Aseton sebagai pelarut pada cat kuku.
c. Etanol: sebagai pelarut dan antiseptik.
d. n-oktil asetat sebagai esens aroma buah-buahan pada makanan olahan.
3. Cara membedakan senyawa asam karboksilat dengan ester adalah menggunakan uji kertas lakmus. Asam
alkanoat bersifat asam sedangkan alkil alkanoat tidak bersifat asam.
10. Alat/Media/Sumber Belajar
a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.
c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Genap
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya.
3. Indikator : - Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
- Menjelaskan reaksi subtitusi atom H pada cincin benzena.
- Menjelaskan pengertian orto, meta, dan para.
- Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya.
- Mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan
sehari-hari seperti fenol, anilin, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anisol (BHA), TNT, aspirin,
dan zat warna (azo) dan lain-lain.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-36
Siswa mampu menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
Siswa mampu menjelaskan reaksi subtitusi atom H pada cincin benzena.
b. Pertemuan ke-37
Siswa mampu menjelaskan pengertian orto, meta, dan para.
Siswa mampu mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya.
c. Pertemuan ke-38
Siswa mampu mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-
hari seperti fenol, anilin, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anisol (BHA), TNT, aspirin, dan zat warna (azo)
dan lain-lain.
(AlCl3).
e) Adisi
Beberapa reaksi adisi terhadap benzena adalah sebagai berikut.
(1) Adisi hidrogen
Oleh karena kestabilannya maka reaksi adisi terhadap benzena merupakan reaksi yang lambat, dan
untuk dapat berlangsung dengan baik digunakan katalisator Ni pada suhu 420 K.
(2) Adisi halogen
Untuk dapat berlangsung, adisi halogen terhadap benzena diperlukan foton cahaya, dan reaksinya
disebut reaksi fotokimia.
f) Dapat mengalami reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi sempurna terhadap benzena akan membentuk CO2 dan H2O, tetapi dengan larutan
Pertemuan ke-37:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai orto, meta, dan para serta sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya.
2) Elaborasi
Siswa mendiskusikan pengertian orto, meta dan para kemudian dilanjutkan dengan mendeskripsikan sifat fisik
dan sifat kimia benzena dan turunannya melalui diskusi.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
Pertemuan ke-38:
a. Kegiatan awal
Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan
memotivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan
sehari-hari seperti fenol, anilin, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anisol (BHA), TNT, aspirin, dan zat
warna (azo) dan lain-lain.
2) Elaborasi
Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan sehari-hari.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
a. c.
b.
2. Senyawa benzena memiliki struktur cincin dengan ikatan rangkap yang berselang-seling. Dengan struktur yang
khas tersebut, benzena menunjukkan sifat yang khas pula. Bagaimanakah sifat fisis dan kimia senyawa ini?
3. Berilah nama senyawa-senyawa turunan benzena di bawah ini:
O
CH 3
C OH
a. b.
CH 3
NO 2 NO 2
I
NH 2
NO 2
c. d. e. I
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
1. a. butilbenzena
b. 1,3,5-trinitrobenzena
c. fluorobenzena
2. Sifat fisis maupun sifat kimia dari benzena:
a. Sifat Fisika
Benzena merupakan zat cair yang tidak berwarna, mempunyai titik didih 80 oC dan titik leleh 5,5 oC.
Benzena mudah menguap dan terbakar, uapnya membahayakan tubuh karena menghambat pembentukan
sel darah. Benzena mudah mengalami substitusi daripada adisi dan bersifat racun, sehingga
mengakibatkan kerusakan pada fungsi hati.
b. Sifat Kimia
Benzena tidak begitu reaktif, tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga.
3. a. asam benzoat d. 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
b. toluena e. m-diiodo benzena
c. anilin
10. Alat/Media/Sumber Belajar
a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.
c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.
d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum
Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.
e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Genap
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan makromolekul
(polimer).
3. Indikator : - Mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik).
- Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer.
- Menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya.
- Mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan.
4. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan ke-39
Siswa mampu mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik).
Siswa mampu menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer.
Siswa mampu menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya.
Siswa mampu mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan.
5. Materi Pembelajaran :
a. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi polimer
(makromolekul).
Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1) Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang berikatan rangkap di mana antarmonomernya berikatan langsung
berdasarkan reaksi adisi.
2) Polimerisasi Kondensasi
b. Klasifikasi Polimer
Polimer dapat diklasifikasikan berdasarkan asal, jenis monomer pembentuk, dan sifatnya terhadap panas.
1) Berdasarkan Asal Polimer
Berdasarkan asalnya polimer dapat dibedakan menjadi polimer alam dan polimer sintetis. Polimer alam adalah
polimer yang terdapat di alam, sedangkan polimer sintetis dibuat oleh manusia dalam industri.
a) Polimer Alam
Polimer alam terdapat pada makhluk hidup dan dapat terbentuk secara alami.
b) Polimer Sintetis
Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat atau disintetis oleh manusia dalam industri dengan mereaksikan
bahan-bahan kimia.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Menurut Anda mengapa para ahli kimia menciptakan berbagai macam polimer sintetis? Jelaskan dengan
contoh!
2. Apa sajakah kelebihan dari polimer sintetis bila dibandingkan dengan polimer alam?
3. Apa yang dimaksud dengan polimer termoplastik dan termosetting? Berikan contohnya!
4. Sebutkan dua contoh polimer yang termasuk golongan serat sintetis dan berikan penjelasan mengenai sifat
masing-masing!
5. Sebutkan contoh polimer yang terbentuk melalui reaksi kondensasi! Sebutkan pula monomer dan reaksi
pembentukan polimernya!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
Kunci jawaban:
1. Para ahli kimia menciptakan berbagai macam polimer sintetis katera sifat-sifat polimer alam yang tidak selalu
menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal ini dapat
terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak, bensin, atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera
cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrolik (suka air), sukar dilebur, dan sukar dicetak,
sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer sintetis dapat dirancang sifat-sifatnya. Misalnya tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan, dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Sehingga diperoleh polimer yang penggunaannya
sesuai yang diharapkan. Misalnya dapat dibentuk serat untuk benang kain, lembaran, cetakan, dan sebagainya.
3. a. Polimer termoplastik adalah polimer yang bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak kembali menjadi
bentuk lain. Contoh : PVC, nilon 6,6, polistirena, polietena.
H
n
OH OH
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Genap
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, reaksi, penggolongan, sifat, dan kegunaan
makromolekul (karbohidrat dan protein).
3. Indikator : - Menggolongkan monosakarida menjadi aldosa dan ketosa.
- Menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida dan polisakarida dengan bantuan enzim.
- Mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen.
- Menuliskan rumus struktur asam amino esensial.
- Menentukan gugus peptida pada protein.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-40 dan 41
Siswa mampu menggolongkan monosakarida menjadi aldosa dan ketosa.
Siswa mampu menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida dan polisakarida dengan bantuan enzim.
Siswa mampu mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen.
b. Pertemuan ke-42
Siswa mampu menuliskan rumus struktur asam amino esensial.
Siswa mampu menentukan gugus peptida pada protein.
5. Materi Pembelajaran :
a. Karbohidrat
karbohidrat adalah glukosa (C6H12O6), sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan selulosa (C6H10O5)n.
2) Ion Zwitter
Ion Zwitter adalah ion dipolar yang dibentuk oleh asam amino melalui reaksi asam basa intramolekul. Reaksi ini
terjadi karena dalam asam amino mengandung gugus karboksil (COOH) yang bersifat asam (melepas H +) dan
gugus NH2 yang bersifat basa (menyerap H+). Karena mempunyai gugus asam dan basa, maka asam amino
bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan baik dengan basa atau asam).Jika direaksikan dengan basa, asam
amino menjadi anion.
3) Ikatan Peptida
Pembentukan protein yang berasal dari asam-asam amino terjadi melalui polimerisasi kondensasi dengan
melepas molekul air. Ikatan yang mengionkan 2 molekul asam amino disebut ikatan peptida dan senyawa
yang dibentuk adalah dipeptida (– CO – NH –). Karena dipeptida mengandung gugus – COOH dan – NH 2
maka ia dapat pula mengikat asam amino yang lain (tripeptida), selanjutnya membentuk polipeptida atau
protein.
6. Metode Pembelajaran/Pendekatan
Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.
7. Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):
Pertemuan ke-40 dan 41:
a. Kegiatan awal
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Guru menampilkan teori mengenai rumus struktur asam amino esensial dan gugus peptida pada protein.
2) Elaborasi
Siswa menentukan rumus struktur asam amino esensial dan gugus peptida pada protein melalui diskusi kelas.
3) Konfirmasi
Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.
c. Kegiatan Akhir
Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Apa yang Anda ketahui tentang ion zwitter dan bagaimanakah rumus strukturnya?
2. Ada dua jenis asam amino, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Jelaskan pengertian
keduanya dan apa akibatnya bila tubuh Anda kekurangan asam amino tersebut!
3. Apakah yang dimaksud dengan ikatan peptida? Tunjukkan letak ikatan peptida dengan menggunakan rumus
struktur!
4. Protein konjugasi adalah protein yang berikatan dengan molekul lain yang bukan protein. Sebutkan macam-
macam protein konjugasi berdasarkan jenis molekul yang diikatnya!
5. Sebutkan dan jelaskan empat jenis uji yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa
protein!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Kunci jawaban:
1. Ion zwitter adalah ion dipolar yang dibentuk oleh asam amino melalui reaksi asam basa intramolekul. Reaksi ini
terjadi karena dalam asam amino mengandung gugus karboksil (COOH) yang bersifat asam (melepas H +) dan
H O H O
+ -
N 2H C C OH N2H C C O
R R
Asam amino ion Zwitter
2. - Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh. Asam amino esensial
terdapat dalam makanan. Kekurangan satu asam amino saja akan mengganggu sintesis protein.
- Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Kekurangan asam amino
jenis ini dapat menyebabkan retardasi (keterbelakangan) fisik maupun mental.
3. Ikatan peptida adalah ikatan yang mengikatkan 2 molekul asam amino.
H H O H H O
H N C C N C C O H + H 2O
R1 R2
Ikatan peptida
mengandung protein.
b. Uji millon
Uji millon digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin pada protein. Jika protein yang mengandung
tirosin dipanaskan dengan Hg(NO3)2 maka akan terbentuk warna merah.
c. Uji xantoproteat
Uji xantoproteat digunakan untuk menguji protein yang mengandung gugus fenol (cincin benzena). Protein
yang diuji dipanaskan dengan asam nitrat (HNO 3) pekat, jika mengandung gugus fenol maka akan
_____________________ _____________________
NIP. NIP.
Nama Sekolah :
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : Genap
Program Keahlian : -
Mata Pelajaran : Kimia
Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
1. Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak..
3. Indikator : - Menuliskan rumus struktur nama lemak dan minyak.
- Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya.
- Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak serta minyak.
- Mendeskripsikan fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan.
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Pertemuan ke-43
Siswa mampu menuliskan rumus struktur nama lemak dan minyak.
Siswa mampu menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya.
b. Pertemuan ke-44
Siswa mampu mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak serta minyak.
Siswa mampu mendeskripsikan fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan.
5. Materi Pembelajaran :
9. Penilaian :
a. Teknik : Tugas individu, kuis dan ulangan.
b. Bentuk Instrumen : Tes tertulis.
c. Contoh Instrumen :
Tes tertulis :
1. Lemak dan minyak sangat dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Jelaskan perbedaan fisik antara keduanya secara
umum!
2. Sebutkan komposisi dari beberapa minyak dan lemak berikut:
a. Minyak jagung c. Lemak mentega
b. Minyak kelapa d. Lemak manusia
3. Kondisi apakah yang mengakibatkan lemak dan minyak mengalami hidrolisis? Tuliskan contoh reaksi hidrolisis
lemak!
4. Lemak dan minyak dapat dibagi menjadi empat jenis. Sebutkan!
5. Senyawa apakah yang dihasilkan dari reaksi antara gliseril tristearat dengan natrium hidroksida? Tuliskan
reaksinya!
Norma penilaian
Aspek Penilaian Nilai Maksimal
Teoretis 75
Praktik 25
Jumlah 100
lemak nabati yang dihidrogenasi dengan titik cair 35-40oC. Oleo stearin dan oleo oil diperoleh dari lemak sapi.
b. Mentega
Mentega merupakan emulsi air dalam lemak dengan kira-kira 18% air terdispersi dalam 80% lemak dengan
sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi (efulsifier). Mentega dapat dibuat dari lemak susu
yang manis atau yang asam. Lemak dari susu dipisahkan dengan cara pengocokan. Mentega dari lemak yang
asam mempunyai cita rasa yang kuat.
c. Mentega putih (shortening)
Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih
sehingga disebut mentega putih. Shortening diperoleh dari hasil pencampuran dua atau lebih minyak nabati,
seperti minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, atau minyak kacang tanah, atau dengan cara hidrogenasi.
Mentega putih ini banyak digunakan dalam bahan pangan, terutama pada pembuatan kue yang dipanggang.
Fungsinya adalah untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan memperbesar volume kue.
d. Lemak gajih
Gajih atau lard adalah lemak yang diperoleh dari jaringan lemak ternak, sapi, kambing, atau babi. Pada
umumnya lemak banyak terdapat pada rongga perut dan akan menghasilkan lemak gajih yang bermutu tinggi.
Lemak gajih mudah sekali menjadi tengik sehingga dalam pembuatannya perlu ditambahkan antioksidan.
75 RPP Kimia SMA Kelas XII
5. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara gliseril tristearat dengan natrium hidroksida adalah natrium stearat.
Reaksinya sebagai berikut:
O
H 2C O C C 17 H 35
H 2C OH
O
HC O C C 17 H 35 + 3NaO H HC OH + 3NaC 17 H 35 CO O H
O H 2C OH
H 2C O C C 17 H 35
Gliseril tristearat (lemak) gliserol Na-stearat (sabun)
10. Alat/Media/Sumber Belajar
a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.
c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.
d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum
Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.
e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.
f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.
_____________________ _____________________
NIP. NIP.