B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, serta menganalisis data
percobaan untuk menentukan derajat pengionan.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Butir-butir
Materi
1. Fakta Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis larutan merupakan sifat koligatif larutan.
1.1. Penurunan tekanan uap
2. Konsep Tabel Data Hubungan antara Jumlah Partikel Zat Terlarut Elektrolit
dan Nonelektrolit dengan Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik
Beku Larutan
∆
∆
∆
∆
Butir-butir
Materi
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab, media belajar internatif
(animasi)
H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1 Mengidentifikasi larutan eletrolit dan non elektrolit
3.2.2 Megelompokkan alrutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.3 Membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
3.2.4 Megelompokkan larutan elektrolit menjadi elektrolit biner, terner dan kuarterner.
4.2.1 Mengumpulkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan
b. Identifikasi masalah
Dari gambar pelarutan garam dan gula diatas, perbedaan
apa yang dapat kalian kemukan? (berfikir kritis dan
kreatif)
c. Pengumpulan data :
Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada
pelarutan garam dan gula (komunikasi).
Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik
mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan
pengelompokan larutan elektrolit, mencari contoh
lartutan elektroit kuat, elektrolit lemah dan derajat
ionisasi suatu larutan elektrolit
d. Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
Peserta didik menuliskan reaksi ionisasi asam, basa
dan garam untuk menentukan apalah larutan elektrolit
tersebut tergolong elektrolit biner, tersier atau
kuarterner
e. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang
jenis-jenis larutan elektrolit, mengelompokkan larutan
elektrolit (biner/terner/kuarterner)
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’
yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yaitu penurunan titik beku larutan
elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.5 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.6 Menjelaskan derajat ionisasi larutan elektrolit
3.2.7 Merumuskan factor Van’t Hoff
3.2.8 Menentukan hubungan jumlah ion, derajat ionisasi dengan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.9 Merumuskan penurunan tekanan uap larutan elektrolit
3.2.10 Menghitung besarnya penurunan tekanan uap larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu
4.2.2 Mengolah data hasil percobaan sifat koligatif larutan
b. Identifikasi masalah
Dari data di atas, jelaskan mengapa larutan garam
menghasilkan uap yang lebih sedikit (HOTS)
c. Pengumpulan data :
Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan bahwa larutan garam bila dipanaskan
lebih sukar menguap bila dibandingkan dengan air
murni. (komunikasi)
Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik
menggali informasi (literasi) dan mendiskusikan apa
penyebab mengapa larutan garam lebih sukar menguap
bila dibandingkan dengan air murni. (kreatif)
Peserta didik membandingkan penurunan tekanan uap
larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan(kolaborasi)
d. Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
Peserta didik berlatih menghitung tekanan uap larutan
elektrolit dengan konsentrasi tertentu.
e. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan antara jumlah partikel, derajat ionisasi dengan
penurunan tekanan uap larutan. (HOTS)
Pertemuan Ketiga
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
dalam kehidupan sehari-hari
4.2.3 Membandingkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan
elektrolit
b. Identifikasi masalah
c. Dari gambar dan data di atas
1) Mengapa garam dapat digunakan untuk mencairkan
salju?
2) Dari data di atas manakah lebih efektif untuk membuat
cairan pendingin menggunakan garam atau urea?
Berikan alasannya. (HOTS)
3) jelaskan mengapa larutan garam memiliki titik beku
lebih rendah daripada larutan urea pada konsentrasi
yang sama ? (HOTS)
d. Pengumpulan data :
Dengan membaca literatur, peserta didik mendiskusikan
dan mencari informasi (literasi) hubungan jumlah
partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku larutan.
Peserta didik mencari dan mengumpulkan data hasil
percobaan penentuan penurunan titik beku larutan
garam dan urea.
Peserta didik mencari informasi penerapan konsep
penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari
e. Pengolahan data
Peserta didik melakukan diskusi secara aktif untuk
mengolah informasi dan menemukan hubungan jumlah
zat terlarut dengan penurunan titik beku karutan
(berfikir kritis).
Peserta didik melakukan diskusi tentang data hasil
percobaan penentuan titik beku untuk menemukan
perbedaan penurunan titik beku larutan garam dan urea
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
Peserta didik mendiskusikan pemanfaatan konsep
penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari.
e. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis (berfikir kritis).
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan jumlah partikel, derajat ionisasi dengan
penurunan titik beku larutan, membedakan penurunan titik
beku larutan eletrolit dan non elektrolit, serta penerapan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
konsep penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan Keempat
d. Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja
Peserta didik berlatih menghitung tekanan osmosis
suatu larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu.
Peserta didik merumuskan perbedaan tekanan osmosis
larutan non elektrolit dengan larutan elektrolit.
(berfikir kritis)
g. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis (HOTS)
h. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan jumlah partikel, derajat ionisasi dengan tekanan
osmosis larutan elektrolit.
(krreatif)
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’
yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya.
d. Berdoa dan memberi salam (religius)
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*
) coret yang tidak perlu
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
LAMPIRAN : Penilaian
1. Penilaian Sikap
2 Soal HOTS 3.1.3 Diberikan stimulus berupa artikel pembersihan salju di jalan raya dan data Tertulis Uraian Terlampir Terlampir
tentang beberapa zat kimia meliputi masa molekul relatif dan harga/kg,
peserta didik dapat membandingkan zat kimia yang paling efektif digunakan
pada proses snow removal
2. Diantara lima macam larutan berikut ini, yang mempunyai titik beku paling tinggi adalah larutan...
A. Na2CO3 0,3 M
B. Glukosa 0,8 M
C. CuSO4 0,2 M
D. CH3COOH 0,5 M
E. Mg(NO3)2 0,2 M
3. Agar air sebanyak 1 ton tidak membeku pada suhu -5 0C (diketahui Kf air=1,860C/m dan Mr
NaCl=58,5), maka kedalamnya harus dilarutkan garam dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari...
A. 13,4 kg
B. 26,9 kg
C. 58,5 kg
D. 78,6 kg
E. 152,2 kg
4. Berikut adalah data titik beku, Tf berbagi larutan elektrolit dan nonelektrolit,
Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)
Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa...
a. titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit.
b. pada konsentrasi sama,titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit.
c. Semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan.
d. titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut.
e. larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang sama
5. Di daerah-daerah beriklim dingin air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan terus
menerus maka mesin kendaraan akan cepat rusak, untuk mengatasinya ditambahkan zat kimia tertentu
agar titik beku air menurun sehingga meskipun cuaca dingin air radiator tidak mudah membeku, zat
kimia yang ditambahkan dan alasannya secara berurut-turut adalah….
Pilihan Zat kimia yang ditambahkan Alasan
A Garam dapur Harganya murah
B Etilen glikol Tidak korosi
C Glukosa Titik bekunya rendah
D Magnesium klorida Elektrolit kuat
E Gula Non elektrolit
A. Soal Uraian
1. Bagaimana hubungan antara jumlah partikel zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan
2. Diketahui :
(1) NaCl 0,1 m
(2) CH3COOH 0,1 m
(3) Glukosa 0,1 m
(4) BaCl2 0,1 m
Susunlah urutan larutan tersebut berdasarkan urutan kenaikan titik didihnya
3. Larutan 6 gram suatu elektrolit biner dalam 100 gram air membeku pada -2 oC. Massa molekul relatif
zat itu adalah 60, tentukan derajat ionisasi elektrolit tersebut.
4. Sebanyak 11,7 gram NaCl dan 34,2 gram suatu zat non elektrolit dilarutkan dalam 500 gram air.
Larutan tersebut membeku pada -1,86 oC. Tentukanlah massa molekul relatif (Mr) zat non elektrolit
tersebut (Mr NaCl =58,5).
B. Soal HOTS
SOAL HOTS
Stimulus
NEGARA SALJU
Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin. Turunnya salju dapat
menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju yang menutup jalan akan menyebabkan jalan
menjadi sangat licin sehingga kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju yang menutupi jalanan supaya
perjalanan tidak terganggu oleh adanya salju. Snow removal adalah salah satu penerapan dari sifat koligatif
larutan khususnya pada bagian penurunan titik beku. Cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan bahan
kimia yang dapat melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah menggunakan garam dapur atau natrium
klorida (NaCl).
Gambar 1. Membersihkan
salju
Namun penggunaan garam dapur untuk mencairkan es/salju mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya
larutan garam dapur akan membeku pada suhu sekitar -18 oC, disamping itu garam dapur juga memiliki sifat
korosif yang dapat menyebabkan karat pada logam terutama besi.
Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian menggunakan garam lain yang lebih mahal yaitu
kalsium klorida dan magnesium klorida. Kedua senyawa ini, karena memiliki jumlah ion yang lebih banyak
daripada NaCl, tidak hanya menurunkan temperatur lebih besar daripada NaCl, tapi juga proses pelarutannya
bersifat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan dapat membantu melelehkan salju dengan lebih cepat dan
efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang dicampur dengan kalium klorida (garam batu),
dan magnesium klorida. Campuran ini terbukti efektif menurunkan suhu sampai -34 oC. Sehingga campuran
garam tersebut dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih dari -34 oC.
Gambar 2. Garam Dapur
Perbandingan harga beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk snow removal adalah
Tabel 1. Daftar Harga per Januari 2017
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah
menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu
lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.
PEDOMAN PENSKORAN
3 Berdasarkan jumlah partikel, harga dan titik beku yang dihasilkan lebih rendah dari 3
-25oC ,
MgCl2, jumlah partikelnya = 1/95 x 3 = 1/31,67
CaCl2, jumlah partikelnya = 1/111 x 3 = 1/37,00
KCl, jumlah partikelnya = 1/74,5 x 2 = 1/37,25
4 Maka berdarkan perbandingan dari jumlah partikel, harga dan titik bekunya, maka 4
yang paling efektif untuk digunakan pada snow removal adalah garam MgCl 2
dengan jumlah partikel lebih banyak dan harga lebih murah
Total Skor 10
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Menuntut berfikir kritis dan kreatif
2. Mengolah informasi dalam stimulus
3. Menggunakan konsep sifat koligatif untuk menyelesaikan masalah di luar kelas dan bersifat faktual.
KEGIATAN 1 Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit
Dari data tabel hasil penentuan penurunan titik beku, rumuskan hubungan jumlah partikel zat terlarut
dengan titik beku larutan
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Dari tabel di atas rumuskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………