Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA NEGERI 1 PANDAAN


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Alokasi Waktu : 8 JP (4 x pertemuan)

B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi
Indikator pencapaian
Dasar
3.2 Membedakan 3.2.1 Mengidentifikasi larutan eletrolit dan non elektrolit
sifat koligatif 3.2.2 Megelompokkan alrutan elektrolit dan non elektrolit
larutan 3.2.3 Membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
elektrolit dan 3.2.4 Megelompokkan larutan elektrolit menjadi elektrolit biner, terner dan
larutan kuarterner.
nonelektrolit 3.2.5 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.6 Menjelaskan derajat ionisasi larutan elektrolit
3.2.7 Merumuskan factor Van’t Hoff
3.2.8 Menentukan hubungan jumlah ion, derajat ionisasi dengan sifat koligatif
larutan elektrolit
3.2.9 Merumuskan penurunan tekanan uap larutan elektrolit
3.2.10 Menghitung besarnya penurunan tekanan uap larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
elektrolit dengan konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit
dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan dalam kehidupan sehari-hari
3.2.15 Merumuskan tekanan osmosis larutan elektrolit
3.2.16 Menentukan besarnya tekanan osmosis larutan elektrolit dengan konsentrasi
tertentu
3.2.17 Membandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektroit.
Kompetensi
Dasar
Indikator pencapaian
4.2 Menganalisis 4.2.1 Mengumpulkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan
data percobaan 4.2.2 Mengolah data hasil percobaan sifat koligatif larutan
untuk 4.2.3 Membandingkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan non elektrolit
menentukan dan larutan elektrolit
derajat 4.2.4 Menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan derajat ionisasi larutan
pengionan elektrolit

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, serta menganalisis data
percobaan untuk menentukan derajat pengionan.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Butir-butir
Materi

1. Fakta Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis larutan merupakan sifat koligatif larutan.
1.1. Penurunan tekanan uap

1.2. Kenaikan titik didih

1.3. Penurunan titik beku

1.4. Tekanan osmotik


Butir-butir
Materi

2. Konsep Tabel Data Hubungan antara Jumlah Partikel Zat Terlarut Elektrolit
dan Nonelektrolit dengan Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik
Beku Larutan
 

 Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit


Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan.
Oleh karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan
elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif nonelektrolit. Hal ini
dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih
banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jik
dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan
partikel-partikel dalam larutan. Hal ini menyebabkan jumlah partikel
pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit. Jadi disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan
nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit
karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion.

3. Prinsip Larutan elektrolit memiliki pertambahan jumlah partikel setelah


mengalami ionisasi sebesar = i = [1+(n-1) α], yang s=disebut factor
Vant Hoff.
Dimana :
n = jumlah ion (biner, terner, atau kuarterner)
α = derajat ionisasi, elektrolit kuat, α = 1, elektrolit
lemah, 0 < α < 1
harga i = n, bila elektrolit kuat (α = 1)

Sehingga rumusan sifat koligatif larutan elektrolit menjadi :




Butir-butir
Materi

Untuk diperhatikan, bahwa harga i dapat digantikan dengan harga n,


bila zat terlarut berupa elektrolit kuat. Contoh zat terlarutnya adalah
NaCl yang terionisasi sempurna menurut reaksi : NaCl(aq)  Na+
(aq) + Cl-(aq)
Jumlah ion yang dihasilkan (n) = 2, dan derajat ionisasi () = 1, maka
harga
i = [1+ (n – 1)  ] = [1 + (2 – 1) 1)] = 2.

4. Prosedur 4.1. Langkah-langkah menentukan penurunan tekanan uap suatu larutan


ketika adanya pengaruh zat terlarut larutan elektrolit.
4.2. Langakh-langkah menentukan penurunan titik beku suatu larutan ketika
adanya pengaruh zat terlarut larutan elektrolit.
4.3. Langakh-langkah menentukan kenaikann titik didih suatu larutan ketika
adanya pengaruh zat terlarut larutan elektrolit.
4.4. Langakh-langkah menentukan tekanan osmosis suatu larutan ketika
adanya pengaruh zat terlarut larutan elektrolit.

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab, media belajar internatif
(animasi)

H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1 Mengidentifikasi larutan eletrolit dan non elektrolit
3.2.2 Megelompokkan alrutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.3 Membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
3.2.4 Megelompokkan larutan elektrolit menjadi elektrolit biner, terner dan kuarterner.
4.2.1 Mengumpulkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) sebelum 10’
pembelajaran dimulai;
b. Melalui tanya jawab menginat kembali tentang
konsentrasi larutan
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
sifat koligatif larutan elektrolit
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat koligatif
larutan elektrolit
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi sifat koligatif
larutan elektrolit

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa tayangan animasi
pelarutan garam dan gula

b. Identifikasi masalah
Dari gambar pelarutan garam dan gula diatas, perbedaan
apa yang dapat kalian kemukan? (berfikir kritis dan
kreatif)
c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada
pelarutan garam dan gula (komunikasi).
 Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik
mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan
pengelompokan larutan elektrolit, mencari contoh
lartutan elektroit kuat, elektrolit lemah dan derajat
ionisasi suatu larutan elektrolit
d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
 Peserta didik menuliskan reaksi ionisasi asam, basa
dan garam untuk menentukan apalah larutan elektrolit
tersebut tergolong elektrolit biner, tersier atau
kuarterner

e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang
jenis-jenis larutan elektrolit, mengelompokkan larutan
elektrolit (biner/terner/kuarterner)
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’
yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yaitu penurunan titik beku larutan
elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.5 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.6 Menjelaskan derajat ionisasi larutan elektrolit
3.2.7 Merumuskan factor Van’t Hoff
3.2.8 Menentukan hubungan jumlah ion, derajat ionisasi dengan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.9 Merumuskan penurunan tekanan uap larutan elektrolit
3.2.10 Menghitung besarnya penurunan tekanan uap larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu
4.2.2 Mengolah data hasil percobaan sifat koligatif larutan

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) sebelum 10’
pembelajaran dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang sifat koligatif larutan
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
sifat koligatif larutan elektrolit
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi yaitu sifat
koligatif larutan elektrolit dan perumusan factor Vant Hoff
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi penurunan
tekanan uap larutan

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru menayangkan gambar pemanasan air murni dan
larutan garam.
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu

b. Identifikasi masalah
Dari data di atas, jelaskan mengapa larutan garam
menghasilkan uap yang lebih sedikit (HOTS)

c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan bahwa larutan garam bila dipanaskan
lebih sukar menguap bila dibandingkan dengan air
murni. (komunikasi)
 Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik
menggali informasi (literasi) dan mendiskusikan apa
penyebab mengapa larutan garam lebih sukar menguap
bila dibandingkan dengan air murni. (kreatif)
 Peserta didik membandingkan penurunan tekanan uap
larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan(kolaborasi)

d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
 Peserta didik berlatih menghitung tekanan uap larutan
elektrolit dengan konsentrasi tertentu.
e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan antara jumlah partikel, derajat ionisasi dengan
penurunan tekanan uap larutan. (HOTS)

3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’


yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya, yaitu penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan elektrolit.
d. Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ketiga
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
dalam kehidupan sehari-hari
4.2.3 Membandingkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan
elektrolit

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) sebelum 10’
pembelajaran dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan elektrolit
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
elektrolit dikaitkan dengan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari;
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar
mencairkan salju dengan menaburkan garam dan
pembuatan es puter dengan menambahkan garam pada batu
es pendinginnya.

Gambar 1. Membersihkan salju di jalan raya


No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Gambar 2. Pembuatan es puter

Tabel 1. Data Hasil Penentuan titik beku larutan


No Larutan Konsentrasi Titik beku
1 Urea 0,1 m -0,52
2 Garam dapur 0,1 m -1,04
3 Urea 0,2 m -1,04
4 Garam dapur 0,2 m -2,08

b. Identifikasi masalah
c. Dari gambar dan data di atas
1) Mengapa garam dapat digunakan untuk mencairkan
salju?
2) Dari data di atas manakah lebih efektif untuk membuat
cairan pendingin menggunakan garam atau urea?
Berikan alasannya. (HOTS)
3) jelaskan mengapa larutan garam memiliki titik beku
lebih rendah daripada larutan urea pada konsentrasi
yang sama ? (HOTS)

d. Pengumpulan data :
 Dengan membaca literatur, peserta didik mendiskusikan
dan mencari informasi (literasi) hubungan jumlah
partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku larutan.
 Peserta didik mencari dan mengumpulkan data hasil
percobaan penentuan penurunan titik beku larutan
garam dan urea.
 Peserta didik mencari informasi penerapan konsep
penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari

e. Pengolahan data
 Peserta didik melakukan diskusi secara aktif untuk
mengolah informasi dan menemukan hubungan jumlah
zat terlarut dengan penurunan titik beku karutan
(berfikir kritis).
 Peserta didik melakukan diskusi tentang data hasil
percobaan penentuan titik beku untuk menemukan
perbedaan penurunan titik beku larutan garam dan urea
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja (kreatif)
 Peserta didik mendiskusikan pemanfaatan konsep
penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari.

e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis (berfikir kritis).

f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan jumlah partikel, derajat ionisasi dengan
penurunan titik beku larutan, membedakan penurunan titik
beku larutan eletrolit dan non elektrolit, serta penerapan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
konsep penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari.

3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’


yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya, yaitu kenaikan titik didih larutan
elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam (religius)

Pertemuan Keempat

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.2.15 Merumuskan tekanan osmosis larutan elektrolit
3.2.16 Menentukan besarnya tekanan osmosis larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu
3.2.17 Membandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektroit.
4.2.4 Menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan derajat ionisasi larutan elektrolit

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) sebelum 10’
pembelajaran dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang tekanan osmosis
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
tekanan osmosis dikaitkan dengan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi tekanan
osmosis larutan
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi tekanan
osmosis

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa proses osmosis
b. Identifikasi masalah
 Dari gambar di atas hal apa yang dapat kalian
kemukakan? (HOTS).
c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan mengapa permukaan larutan pada
kedua permukaan tabung tidak sama.
 Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik
mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan
pengertian osmosis, tekanan osmosis, hubungan
konsentrasi dengan tekanan osmosis larutan elektrolit
(kolaborasi)

d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar
kerja
 Peserta didik berlatih menghitung tekanan osmosis
suatu larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu.
 Peserta didik merumuskan perbedaan tekanan osmosis
larutan non elektrolit dengan larutan elektrolit.
(berfikir kritis)

g. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di
papan tulis (HOTS)
h. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hubungan jumlah partikel, derajat ionisasi dengan tekanan
osmosis larutan elektrolit.
(krreatif)
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran 10’
yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian
indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya.
d. Berdoa dan memberi salam (religius)

J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*
) coret yang tidak perlu

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Mengetahui Pandaan, Juli 2017


Kepala SMAN I Pandaan Guru Mata Pelajaran

Drs.ACHMAD ZAENAL PRIBADI, M.Pd ENDANG TABRI ANIK


NIP .19631219 198803 1 005 NIP. 19640711 198703 2 010

LAMPIRAN : Penilaian

1. Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 17 Palembang


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO NAMA TINDAK LANJUT
U PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO NAMA TINDAK LANJUT
U PERILAKU SIKAP NEG
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
No Teknik Bentuk Instrumen
No Aspek Indikator Soal No Soal
IPK Penilaian penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 3.2.11 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik didih paling tinggi Tertulis PG Terlampir 1
dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang sama
3.2.11 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik beku paling tinggi dari Tertulis PG Terlampir 2
beberapa larutan dengan konsentrasi yang bervariasi
3.2.12 Diberikan data dan parameter lain tentang penurunan titik beku, peserta didik Tertulis PG Terlampir 3
dapat menentukan jumlah garam yang diperlukan agar sejumlah tertentu air
tidak membeku pada suhu -5oC.
3.2.13 Diberikan tabel data hasil percobaan penentuan titik beku berbagai larutan Tertulis PG Terlampir 4
dengan konsentrasi yang bervariasi, peserta didik dapat memilih kesimpulan
yang tepat berkaitan dengan data tersebut
3.2.14 Diberikan tabel nama senyawa dan alasan penggunaannya dalam cairan Tertulis PG Terlampir 5
antibeku pada radiator kendaraan, siswa dapat memilih pasangan dengan
benar.
3.2.11 Peserta didik dapat menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan Tertulis Uraian Terlampir 1
penurunan titik beku larutan
3.2.11 Diberikan beberapa larutan dengan konsentrasi yang berbeda, siswa dapat Tertulis Uraian Terlampir 2
menentukan urutan kenaikan titik larutan
3.2.12 Diketahui titik beku suatu larutan dalam sejumlah tertentu pelarut, peserta Tertulis Uraian Terlampir 3
didik dapat menentukan besarnya derajat ionisasi senyawa elektrolit biner
tersebut jika diketahui Mrnya.
3.2.13 Diketahui titik beku suatu larutan yang di dalamnya terlarut zat elektrolit dan Tertulis Uraian Terlampir 4
non elektrolit dalam sejumlah tertentu pelarut, jika diketahui masa dan Mr zat
elektrolit, serta massa zat non elektrolit, siswa dapat menentukan Mr zat non
elektrolit tersebut.

2 Soal HOTS 3.1.3 Diberikan stimulus berupa artikel pembersihan salju di jalan raya dan data Tertulis Uraian Terlampir Terlampir
tentang beberapa zat kimia meliputi masa molekul relatif dan harga/kg,
peserta didik dapat membandingkan zat kimia yang paling efektif digunakan
pada proses snow removal

Lampiran : Kisi-kisi soal


LAMPIRAN : Instrumen Penilaian (Pertemuan Ketiga)
A. Soal Pilihan Ganda
1. Manakah dari larutan berikut ini yang memiliki titik didih paling besar jika konsentrasinya sama....
A. CO(NH2)2 (aq)
B. NaCl (aq)
C. KNO3 (aq)
D. C6H12O6 (aq)
E. BaCl2 (aq)

2. Diantara lima macam larutan berikut ini, yang mempunyai titik beku paling tinggi adalah larutan...
A. Na2CO3 0,3 M
B. Glukosa 0,8 M
C. CuSO4 0,2 M
D. CH3COOH 0,5 M
E. Mg(NO3)2 0,2 M

3. Agar air sebanyak 1 ton tidak membeku pada suhu -5 0C (diketahui Kf air=1,860C/m dan Mr
NaCl=58,5), maka kedalamnya harus dilarutkan garam dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari...
A. 13,4 kg
B. 26,9 kg
C. 58,5 kg
D. 78,6 kg
E. 152,2 kg
4. Berikut adalah data titik beku, Tf berbagi larutan elektrolit dan nonelektrolit,
Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)
Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa...
a. titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit.
b. pada konsentrasi sama,titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit.
c. Semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan.
d. titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut.
e. larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang sama

5. Di daerah-daerah  beriklim dingin air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan terus
menerus maka mesin kendaraan akan cepat rusak, untuk mengatasinya ditambahkan zat kimia tertentu
agar titik beku air menurun sehingga meskipun cuaca dingin air radiator tidak mudah membeku, zat
kimia yang ditambahkan dan alasannya secara berurut-turut adalah….
Pilihan Zat kimia yang ditambahkan Alasan
A Garam dapur Harganya murah
B Etilen glikol Tidak korosi
C Glukosa Titik bekunya rendah
D Magnesium klorida Elektrolit kuat
E Gula Non elektrolit

A. Soal Uraian
1. Bagaimana hubungan antara jumlah partikel zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan
2. Diketahui :
(1) NaCl 0,1 m
(2) CH3COOH 0,1 m
(3) Glukosa 0,1 m
(4) BaCl2 0,1 m
Susunlah urutan larutan tersebut berdasarkan urutan kenaikan titik didihnya
3. Larutan 6 gram suatu elektrolit biner dalam 100 gram air membeku pada -2 oC. Massa molekul relatif
zat itu adalah 60, tentukan derajat ionisasi elektrolit tersebut.
4. Sebanyak 11,7 gram NaCl dan 34,2 gram suatu zat non elektrolit dilarutkan dalam 500 gram air.
Larutan tersebut membeku pada -1,86 oC. Tentukanlah massa molekul relatif (Mr) zat non elektrolit
tersebut (Mr NaCl =58,5).

B. Soal HOTS
SOAL HOTS
Stimulus
NEGARA SALJU

Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin. Turunnya salju dapat
menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju yang menutup jalan akan menyebabkan jalan
menjadi sangat licin sehingga kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju yang menutupi jalanan supaya
perjalanan tidak terganggu oleh adanya salju.  Snow removal adalah salah satu penerapan dari sifat koligatif
larutan khususnya pada bagian penurunan titik beku. Cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan bahan
kimia yang dapat melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah menggunakan garam dapur  atau natrium
klorida (NaCl). 

Gambar 1. Membersihkan
salju
Namun penggunaan garam dapur untuk mencairkan es/salju mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya
larutan garam dapur akan membeku pada suhu sekitar -18 oC, disamping itu garam dapur juga memiliki sifat
korosif  yang dapat menyebabkan karat pada logam terutama besi.

Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian menggunakan garam lain yang lebih mahal yaitu
kalsium klorida dan magnesium klorida. Kedua senyawa ini, karena memiliki jumlah ion yang lebih banyak
daripada NaCl, tidak hanya menurunkan temperatur lebih besar daripada NaCl, tapi juga proses pelarutannya
bersifat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan dapat membantu melelehkan salju dengan lebih cepat dan
efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang dicampur dengan kalium klorida (garam batu),
dan magnesium klorida. Campuran ini terbukti efektif menurunkan suhu sampai -34 oC. Sehingga campuran
garam tersebut dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih dari  -34 oC.
Gambar 2. Garam Dapur

Perbandingan harga beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk snow removal adalah
Tabel 1. Daftar Harga per Januari 2017

No Senyawa Mr Harga/kg (Rp)


1 NaCl 58,5 58.500
2 MgCl2 95,0 68.000
3 CaCl2 111 110.500
4 KCl 74.5 110.500
5 Urea 60,0 45.500
Sumber : Phy Edumedia

Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah
menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu
lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.

(Diposting : Sekar, Blog Ilmu Kimia itu Menyenangkan)


Soal :
Berdarkan wacana di atas, bila akan dilakukan proses pencairan salju di jalan raya yang suhunya -20 oC
dengan menggunakan zat kimia tertentu, maka bandingkan zat kimia/gabungan zat kimia yang mana paling
efektif digunakan pada proses snow removal tersebut? Berikan alasan!

PEDOMAN PENSKORAN

No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor


1 Berdasarkan harga, maka urea yang paling murah, tetapi jumlah partikelnya paling 1
sedikit.
Jumlah partikelnya = 1/60
2 Berdasarkan jumlah partikel dan harga, maka NaCl yang memenuhi, tetapi NaCl 2
hanya mampu menurunkan suhu -18 oC
Jumlah partikelnya = 1/58.5 x 2 = 1/29.25

3 Berdasarkan jumlah partikel, harga dan titik beku yang dihasilkan lebih rendah dari 3
-25oC ,
MgCl2, jumlah partikelnya = 1/95 x 3 = 1/31,67
CaCl2, jumlah partikelnya = 1/111 x 3 = 1/37,00
KCl, jumlah partikelnya = 1/74,5 x 2 = 1/37,25

4 Maka berdarkan perbandingan dari jumlah partikel, harga dan titik bekunya, maka 4
yang paling efektif untuk digunakan pada snow removal adalah garam MgCl 2
dengan jumlah partikel lebih banyak dan harga lebih murah

Total Skor 10

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Menuntut berfikir kritis dan kreatif
2. Mengolah informasi dalam stimulus
3. Menggunakan konsep sifat koligatif untuk menyelesaikan masalah di luar kelas dan bersifat faktual.

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)

Nama Siswa :..................................


Kelas/No :..................................
Kompetensi Dasar :
Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku dan kenaikan titik
didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan dalam
kehidupan sehari-hari

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Materi Pembelajaran : Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit
Kelas / semester : XII / Ganjil
Waktu : 8 X 45 menit

KEGIATAN 1 Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit

Tujuan : membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit

Data Hasil Diskusi dan Literatur


1. Hubungan jumlah partikel dengan penurunan titik beku larutan
elektrolit

Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)


Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588

Dari data tabel hasil penentuan penurunan titik beku, rumuskan hubungan jumlah partikel zat terlarut
dengan titik beku larutan
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

2. Tuliskan rumusan penentuan penurunan titik beku larutan


elektrolit
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

3. Dari tabel di atas rumuskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai