Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Alokasi Waktu
Kompetensi Inti :
1.
2.

: SMAN 7 Bandung
: Kimia
: X/2
: Larutan
: Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
: 1 x 3 JP

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

3.

bangsa dalam pergaulan dunia.


Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

4.

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :
1.1.

Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan

2.1.

tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan

2.2.

melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.


Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam

2.3.

memanfaatkan sumber daya alam.


Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan

3.8
4.8

membuat keputusan.
Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit

Indikator :
1.1.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.2.1.
2.3.1.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.

Menunjukkan sikap religius.


Menunjukkan rasa ingin tahu.
Menunjukkan sikap kritis.
Menunjukkan sikap jujur.
Bekerja sama, santun dan toleran dalam merancang dan melakukan percobaan.
Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif dalam berdiskusi dan mengomunikasikan data hasil percobaan.
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.
Membedakan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan larutan nonelektrolit tidak dapat

4.8.1.
4.8.2.
4.8.3.

menghantarkan arus listrik.


Merancang percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Menyimpulkan data hasil percobaan mengenai sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit dari berbagai jenis larutan.
Mengomunikasikan hasil percobaan beserta kesimpulannya mengenai sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit.

I.

Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap religius ketika menjawab salam, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2.1.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan rasa ingin tahu melalui diskusi.
2.1.1.2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap kritis melaui bertanya dan memberikan pendapat mengenai reaksi
eksoterm dan endoterm ketika berdiskusi.
2.1.1.3. Peserta didik mampu menunjukkan sikap jujur terhadap data hasil percobaan ketika membuat kesimpulan.
2.2.1.1. Peserta didik mampu bekerja sama, santun dan toleran dalam merancang dan melakukan pecobaan.
2.3.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku responsif dan proaktif dalam berdiskusi dan mengomunikasikan data
hasil percobaan.
3.8.1.1. Peserta didk mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.
3.8.1.2. Peserta didik mampu membedakan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
3.8.1.3. Peserta didik mampu menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan larutan
nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4.8.1.1. Peserta didik mampu merancang percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
4.8.1.2. Peserta didik mampu menyimpulkan data hasil percobaan mengenai sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit dari
berbagai jenis larutan.
4.8.1.3. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil percobaan beserta kesimpulannya mengenai sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
II.

Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat
Peserta didik telah mempelajari materi kimia yang telah diajarkan di kelas X semester ganjil, yaitu:
1.
2.

Ikatan kimia (ikatan ion dan ikatan kovalen);


Gaya antar molekul.

B. Materi Inti
Indikator
3.8.1.
Mengidentifikas
i

Materi
Pernahkah anda mengonsumsi minuman berikut?

sifat-sifat

larutan elektrolit
dan
nonelektrolit
melalui

Berdasarkan label yang tertera di bungkusannya, minuman tersebut merupakan larutan isotonik yang

percobaan.

mengandung elektrolit atau disebut juga dengan larutan elektrolit, sehingga dapat mengganti cairan ion
dalam tubuh.
Ketika seseorang melakukan aktivitas yang berat, sehingga mengeluarkan keringat, ia akan kehilangan
cairan tubuh, seperti ion Na+, Mg2+ yang dibutuhkan dalam metabolisme tubuh. Jika terus dibiarkan
kehilangan cairan tubuh, seseorang tersebut akan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, untuk
mencegah terjadinya dehidrasi ia perlu mengonsumsi larutan elektrolit. Larutan ini mengandung ion-ion
yang dibutuhkan dalam cairan tubuh, sehingga cairan tubuh akan terpenuhi dan tidak mengalami
dehidrasi.
Bagaimana cara mengetahui apakah larutan tersebut termasuk larutan elektrolit atau nonelektrolit?
Sebelum membedakan sifat larutan, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu makna larutan.
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Zat pelarut
merupakan zat yang jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkah jumlah zat terlarut. Contohnya adalah
ketika membuat larutan garam, larutan garam merupakan campuran homogen yang terdiri dari air dan

garam. Air merupakan zat pelarut karena komposisinya lebih banyak dibandingkan garam (zat terlarut).
Larutan tidak hanya berwujud cairan, terdapat pula larutan yang berwujud padatan dan gas. Contoh
larutan berwujud padat adalah kuningan, yang terdiri dari berbagai jenis logam, adapun contoh dari
larutan yang berwujud gas adalah udara, yang terdiri dari berbagai jenis gas (CO 2, O2, N2, He, Ne, Ar,
dll).
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan
nonelektrolit merupakan larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Untuk membedakan sifat suatu larutan berdasarkan daya hantar listriknya, maka dilakukan percobaan.

Dengan mengamati hasil percobaan berupa redup terangnya lampu dan banyaknya gelembung yang
dihasilkan, maka anda dapat menentukan bahwa larutan elektrolit memiliki sifat dapat menghantarkan
arus listrik sehingga lampu menyala terang. Sedangkan larutan nonelektrolit memiliki sifat tidak dapat
menghantarkan arus listrik sehingga lampu tidak menyala. Selain ditandai dengan menyalanya lampu,
pada larutan elektrolit juga terdapat perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu
perubahan tersebut berupa timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau
bahkan terbentuk endapan.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan

3.8.2.
Membedakan
larutan

ke

dalam

larutan

elektrolit

2.

gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah atau

dan

nonelektrolit

3.

berdasarkan
daya
listriknya.

hantar

yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit kuat.
Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembunglarutan elektrolit lemah.
Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung gas,
maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan nonelektrolit.

Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi (D ).
Derajat dissosiasi adalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan
perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula. Derajat dissosiasi dapat dinyatakan
dengan rumus:

mol zat terionisasi


mol zat mulamula

Nilai dapat berubah-ubah, antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut.


=1, larutan terdisosiasi sempurna = elektrolit kuat
0<<1, larutan terdisosiasi sebagian = elektrolit lemah
=0, larutan tidak terdisosiasi = nonelektrolit

3.8.3.

Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Hal ini disebabkan elektrolit terurai

Menganalisis

menjadi ion-ion dalam pelarut air. Akan tetapi mengapa lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus

penyebab

listrik, sedangkan lelehan (tanpa air; wujudnya cair) senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan

larutan elektrolit

arus listrik?

dapat

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-

menghantarkan

partikel bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius (1884) mengemukakan

arus listrik dan

teorinya tentang dissosiasi atau ionisasi elektrolit. Teori ini menyebutkan bahwa zat elektrolit apabila

larutan

dilarutkan dalam air, akan berdissosiasi menjadi atom-atom atau gugus atom yang bermuatan. Atom-

nonelektrolit

atom atau gugus atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang menghantarkan arus dalam

tidak

dapat

elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif (kation) dan bermuatan negatif (anion) serta

menghantarkan

bergerak menuju elektrode yang muatannya berlawanan. Reaksi ionisasi atau dissosiasi elektrolit

arus listrik.

tersebut merupakan reaksi bolak-balik (reversible). Ionisasi elektrolit dapat dinyatakan dengan
persamaan reaksi:

Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa
senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik
memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.
A.

Senyawa ionik

Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secaraionik. Ikatan ionik adalah ikatan
yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau
lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan atom yang
menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna
menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan,
senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.

B.

Senyawa kovalen

Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan kovalen terjadi
akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul
karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu,
senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom.
Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif. Larutan senyawa
kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa
kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.

Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna dalam pelarut air sehingga memiliki
kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat

tersebut yang terdissosiasi membentuk ion.


C. Materi Pengayaan (Indikator 1.1.1.1.)
Setelah mempelajari materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ini, peserta didik memahami aplikasi atau penerapan
larutan elektrolit dan nonelektrolit yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga timbul sikap rasa ingin tahu
yang cukup besar. Selain itu, peserta didik menyadari bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu pasti ada tujuan dan manfaatnya.
III.

Strategi Pembelajaran
Metode

: Demonstrasi

Pendekatan

: Saintifik

Model

: Inkuiri Terbimbing

.
IV.

Media dan Sumber Belajar


Media:
Alat

: Alat dan bahan praktikum.

Bahan ajar
Buku Pegangan Peserta Didik

: Buku pegangan kimia, LKS.

Buku Pegangan Pendidik

: Buku Kimia Umum dan Buku Kimia SMA lainnya.

Sumber Buku Pegangan Peserta didik:


Harnanto, Ari dan Ruminten. (2009). Kimia 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Buku Pegangan Pendidik:
Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y dan Agus S. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2: Untuk Kelas XI Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Permana, Irvan. (2009). Memahami Kimia 2: SMA/MA Untuk kelas XI, Semester 1 dan 2 Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
V.

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan

Langkah Kegiatan Pembelajaran

Nilai yang

Waktu

ditanamkan
Kegiatan Awal (Membuka Pembelajaran)
Etika Pembukaan
a. Peserta didik menjawab salam. (1.1.1.1.)
b. Salah satu peserta didik diminta untuk
memimpin

berdoa

sebelum

Religius

10

memulai

pembelajaran, dan peserta didik diajarkan


betapa pentingnya berdoa sebelum memulai

Apersepsi

c.

sesuatu. (1.1.1.1.)
Peserta didik menjawab kehadiran ketika

a.

diabsen.
Sebagai apersepsi, peserta didik menjawab

Rasa Ingin

beberapa pertanyaan mengenai senyawa

Tahu

Motivasi

b.

ionik dan senyawa kovalen (2.1.1.1.)


Peserta didik diminta memberikan contoh

c.

senyawa ionik dan kovalen (2.1.1.1.)


Peserta didik mendapatkan informasi cakupan

a.

materi yang akan dipelajari.


Peserta didik diberikan informasi mengenai

Rasa Ingin

minuman isotonik yang merupakan larutan

Tahu

Kritis
10

elektrolit untuk asupan atau pengganti cairan


tubuh. (2.1.1.1.)

b.

Peserta didik diberikan pertanyaan mengenai


gambar tersebut. (2.1.1.2.)
Pertanyaan:
Mengapa larutan tersebut dapat mengganti

c.

cairan tubuh?
Peserta didik diberikan penjelasan mengenai
larutan dan sifat larutan berdasarkan daya

d.

hantar listriknya.(2.1.1.1.)
Peserta didik dikelompokkan masing-masing
kelompok 4 orang.
Kritis
Total

30

Kegiatan Inti

Mengamati

Menanya

a.
b.

Peserta didik diberikan LKS. (2.1.1.1.)


Peserta didik mengamati contoh kasus dari

a.

LKS.
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang

Rasa Ingin

Tahu
Kritis

10

Rasa Ingin

25

berkaitan dengan reaksi eksoterm dan


endoterm dalam kehidupan sehari-hari.
(2.1.1.2.)
Pertanyaan yang diharapkan adalah: apakah
reaksi yang terjadi ketika NH4NO3 dan air
dicampurkan? Apakah reaksi yang dihasilkan
Mengumpulkan Data

a.

terdapat perubahan kalor?


Peserta didik membuat hipotesis dari

b.

percobaan tesebut. (2.1.1.1.)


Peserta didik membuktikan hipotesis yang
peserta didik buat dengan cara melakukan
percobaan.(2.2.1.1., 3.4.1.4., 3.4.1.5,

c.

4.4.1.1., 4.4.1.2.)
Peserta didik mencatat data hasil percobaan.

Tahu
Bekerja Sama

Mengasosiasi

Mengkomunikasikan

d.

Peserta didik menjawab pertanyaan yang

a.

terdapat dalam LKS.


Peserta didik membuat laporan hasil

a.

b.

Jujur dan

percobaan dengan menggunakan tata bahasa

Bertanggung

yang benar. (2.1.1.3, 4.4.1.3.)


Peserta didik mempresentasikan hasil

jawab
Bertanggung

percobaan dengan menggunakan tata bahasa

jawab dan

yang benar.(4.4.1.4)
Peserta didik diberikan kesimpulan terkait

Komunikatif

30

25

materi reaksi eksoterm dan endoterm yang


telah dipelajari.
Total
Kegiatan Akhir
Kegiatan Penutup

a.

Peserta didik diberikan informasi mengenai


pentingnya mempelajari reaksi eksoterm dan

95
10

Religius

endoterm untuk selalu bersyukur kepada


b.

Allah SWT. (1.1.1.1.)


Peserta didik diberikan tugas rumah untuk

c.

berlatih. (tugas rumah terlampir).


Peserta didik diinformasikan mengenai materi
yang akan datang yaitu tentang perubahan

d.

entalpi.
Peserta didik membaca doa sebelum

e.

pembelajaran berakhir. (1.1.1.1.)


Peserta didik menjawab salam.(1.1.1.1.)

Religius

Total
Total Alokasi Waktu (Kegiatan Awal + Inti + Akhir)
.
VI.
-

Penilaian Hasil Pembelajaran


Penilaian Pengetahuan
o Jenis penilaian
o Bentuk penilaian
Penilaian Sikap Sosial
o Jenis penilaian
o Bentuk penilaian
Penilaian Keterampilan
o Jenis penilaian
o Bentuk penilaian

: Lembar Penilaian Pengetahuan.


: Soal dan Jawaban.
: Lembar Penilaian Sikap Sosial
: Chek list.
: Lembar Penilaian Keterampilan
: Check list.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Bandung,

Lampiran 1 (LKS)
Lampiran 2 (Soal Tugas Rumah dan Jawaban)
Lampiran 3 (Lembar Penilaian Pengetahuan)
Lampiran 4 (Lembar Penilaian Sikap Sosial)
Lampiran 5 (Lembar Penilaian Keterampilan)
Mei 2014

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran Kimia,


Ilma Inaroh Azizah

10
135

NIP :

NIP :

Anda mungkin juga menyukai