Identitas Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Alokasi Waktu
Kompetensi Inti :
1.
2.
: SMAN 7 Bandung
: Kimia
: X/2
: Larutan
: Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
: 1 x 3 JP
3.
4.
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
1.1.
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
2.1.
tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
2.2.
2.3.
3.8
4.8
membuat keputusan.
Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit
Indikator :
1.1.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.2.1.
2.3.1.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
4.8.1.
4.8.2.
4.8.3.
I.
Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap religius ketika menjawab salam, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2.1.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan rasa ingin tahu melalui diskusi.
2.1.1.2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap kritis melaui bertanya dan memberikan pendapat mengenai reaksi
eksoterm dan endoterm ketika berdiskusi.
2.1.1.3. Peserta didik mampu menunjukkan sikap jujur terhadap data hasil percobaan ketika membuat kesimpulan.
2.2.1.1. Peserta didik mampu bekerja sama, santun dan toleran dalam merancang dan melakukan pecobaan.
2.3.1.1. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku responsif dan proaktif dalam berdiskusi dan mengomunikasikan data
hasil percobaan.
3.8.1.1. Peserta didk mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.
3.8.1.2. Peserta didik mampu membedakan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
3.8.1.3. Peserta didik mampu menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan larutan
nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4.8.1.1. Peserta didik mampu merancang percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
4.8.1.2. Peserta didik mampu menyimpulkan data hasil percobaan mengenai sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit dari
berbagai jenis larutan.
4.8.1.3. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil percobaan beserta kesimpulannya mengenai sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
II.
Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat
Peserta didik telah mempelajari materi kimia yang telah diajarkan di kelas X semester ganjil, yaitu:
1.
2.
B. Materi Inti
Indikator
3.8.1.
Mengidentifikas
i
Materi
Pernahkah anda mengonsumsi minuman berikut?
sifat-sifat
larutan elektrolit
dan
nonelektrolit
melalui
Berdasarkan label yang tertera di bungkusannya, minuman tersebut merupakan larutan isotonik yang
percobaan.
mengandung elektrolit atau disebut juga dengan larutan elektrolit, sehingga dapat mengganti cairan ion
dalam tubuh.
Ketika seseorang melakukan aktivitas yang berat, sehingga mengeluarkan keringat, ia akan kehilangan
cairan tubuh, seperti ion Na+, Mg2+ yang dibutuhkan dalam metabolisme tubuh. Jika terus dibiarkan
kehilangan cairan tubuh, seseorang tersebut akan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, untuk
mencegah terjadinya dehidrasi ia perlu mengonsumsi larutan elektrolit. Larutan ini mengandung ion-ion
yang dibutuhkan dalam cairan tubuh, sehingga cairan tubuh akan terpenuhi dan tidak mengalami
dehidrasi.
Bagaimana cara mengetahui apakah larutan tersebut termasuk larutan elektrolit atau nonelektrolit?
Sebelum membedakan sifat larutan, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu makna larutan.
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Zat pelarut
merupakan zat yang jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkah jumlah zat terlarut. Contohnya adalah
ketika membuat larutan garam, larutan garam merupakan campuran homogen yang terdiri dari air dan
garam. Air merupakan zat pelarut karena komposisinya lebih banyak dibandingkan garam (zat terlarut).
Larutan tidak hanya berwujud cairan, terdapat pula larutan yang berwujud padatan dan gas. Contoh
larutan berwujud padat adalah kuningan, yang terdiri dari berbagai jenis logam, adapun contoh dari
larutan yang berwujud gas adalah udara, yang terdiri dari berbagai jenis gas (CO 2, O2, N2, He, Ne, Ar,
dll).
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan
nonelektrolit merupakan larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Untuk membedakan sifat suatu larutan berdasarkan daya hantar listriknya, maka dilakukan percobaan.
Dengan mengamati hasil percobaan berupa redup terangnya lampu dan banyaknya gelembung yang
dihasilkan, maka anda dapat menentukan bahwa larutan elektrolit memiliki sifat dapat menghantarkan
arus listrik sehingga lampu menyala terang. Sedangkan larutan nonelektrolit memiliki sifat tidak dapat
menghantarkan arus listrik sehingga lampu tidak menyala. Selain ditandai dengan menyalanya lampu,
pada larutan elektrolit juga terdapat perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu
perubahan tersebut berupa timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau
bahkan terbentuk endapan.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan
3.8.2.
Membedakan
larutan
ke
dalam
larutan
elektrolit
2.
gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah atau
dan
nonelektrolit
3.
berdasarkan
daya
listriknya.
hantar
yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit kuat.
Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembunglarutan elektrolit lemah.
Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung gas,
maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan nonelektrolit.
Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi (D ).
Derajat dissosiasi adalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan
perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula. Derajat dissosiasi dapat dinyatakan
dengan rumus:
3.8.3.
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Hal ini disebabkan elektrolit terurai
Menganalisis
menjadi ion-ion dalam pelarut air. Akan tetapi mengapa lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus
penyebab
listrik, sedangkan lelehan (tanpa air; wujudnya cair) senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan
larutan elektrolit
arus listrik?
dapat
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-
menghantarkan
partikel bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius (1884) mengemukakan
teorinya tentang dissosiasi atau ionisasi elektrolit. Teori ini menyebutkan bahwa zat elektrolit apabila
larutan
dilarutkan dalam air, akan berdissosiasi menjadi atom-atom atau gugus atom yang bermuatan. Atom-
nonelektrolit
atom atau gugus atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang menghantarkan arus dalam
tidak
dapat
elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif (kation) dan bermuatan negatif (anion) serta
menghantarkan
bergerak menuju elektrode yang muatannya berlawanan. Reaksi ionisasi atau dissosiasi elektrolit
arus listrik.
tersebut merupakan reaksi bolak-balik (reversible). Ionisasi elektrolit dapat dinyatakan dengan
persamaan reaksi:
Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa
senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik
memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.
A.
Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secaraionik. Ikatan ionik adalah ikatan
yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau
lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan atom yang
menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna
menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan,
senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.
B.
Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan kovalen terjadi
akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul
karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu,
senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom.
Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif. Larutan senyawa
kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa
kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.
Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna dalam pelarut air sehingga memiliki
kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat
Strategi Pembelajaran
Metode
: Demonstrasi
Pendekatan
: Saintifik
Model
: Inkuiri Terbimbing
.
IV.
Bahan ajar
Buku Pegangan Peserta Didik
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Nilai yang
Waktu
ditanamkan
Kegiatan Awal (Membuka Pembelajaran)
Etika Pembukaan
a. Peserta didik menjawab salam. (1.1.1.1.)
b. Salah satu peserta didik diminta untuk
memimpin
berdoa
sebelum
Religius
10
memulai
Apersepsi
c.
sesuatu. (1.1.1.1.)
Peserta didik menjawab kehadiran ketika
a.
diabsen.
Sebagai apersepsi, peserta didik menjawab
Rasa Ingin
Tahu
Motivasi
b.
c.
a.
Rasa Ingin
Tahu
Kritis
10
b.
c.
cairan tubuh?
Peserta didik diberikan penjelasan mengenai
larutan dan sifat larutan berdasarkan daya
d.
hantar listriknya.(2.1.1.1.)
Peserta didik dikelompokkan masing-masing
kelompok 4 orang.
Kritis
Total
30
Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
a.
b.
a.
LKS.
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang
Rasa Ingin
Tahu
Kritis
10
Rasa Ingin
25
a.
b.
c.
4.4.1.1., 4.4.1.2.)
Peserta didik mencatat data hasil percobaan.
Tahu
Bekerja Sama
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
d.
a.
a.
b.
Jujur dan
Bertanggung
jawab
Bertanggung
jawab dan
yang benar.(4.4.1.4)
Peserta didik diberikan kesimpulan terkait
Komunikatif
30
25
a.
95
10
Religius
c.
d.
entalpi.
Peserta didik membaca doa sebelum
e.
Religius
Total
Total Alokasi Waktu (Kegiatan Awal + Inti + Akhir)
.
VI.
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Bandung,
Lampiran 1 (LKS)
Lampiran 2 (Soal Tugas Rumah dan Jawaban)
Lampiran 3 (Lembar Penilaian Pengetahuan)
Lampiran 4 (Lembar Penilaian Sikap Sosial)
Lampiran 5 (Lembar Penilaian Keterampilan)
Mei 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
10
135
NIP :
NIP :