Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : XII MIPA/GANJIL
PENYUSUN : EVI VIRONITA, S.Pd.

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 RANCAEKEK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA Negeri 1 Rancaekek
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XII/Ganjil
4. Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
5. Alokasi Waktu : 8 JP (4 x pertemuan)

B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, serta menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD3 KD4
3.2 Membedakan sifat koligatif 4.2 Menganalisis data
larutan elektrolit dan larutan percobaan untuk
nonelektrolit menentukan derajat
pengionan
IPK KD3 IPK KD 4
3.2.1 Mengidentifikasi larutan 4.2.1 Mengumpulkan data
eletrolit dan non elektrolit hasil percobaan sifat
3.2.2 Megelompokkan alrutan koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit 4.2.2 Mengolah data hasil
3.2.3 Membedakan larutan elektrolit percobaan sifat koligatif
kuat dan elektrolit lemah larutan
3.2.4 Megelompokkan larutan 4.2.3 Membandingkan data
elektrolit menjadi elektrolit hasil percobaan sifat
biner, terner dan kuarterner. koligatif larutan non
3.2.5 Menjelaskan sifat koligatif elektrolit dan larutan
larutan elektrolit elektrolit
KD3 KD4
3.2.6 Menjelaskan derajat ionisasi 4.2.4 Menganalisis data hasil
larutan elektrolit percobaan untuk
3.2.7 Merumuskan factor Van’t Hoff menentukan derajat
3.2.8 Menentukan hubungan jumlah ionisasi larutan
ion, derajat ionisasi dengan sifat elektrolit
koligatif larutan elektrolit
3.2.9 Merumuskan penurunan
tekanan uap larutan elektrolit
3.2.10 Menghitung besarnya
penurunan tekanan uap larutan
elektrolit dengan konsentrasi
tertentu
3.2.11 Menentukan hubungan jumlah
partikel zat terlarut dengan
penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan
elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya
penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan
elektrolit dengan konsentrasi
tertentu
3.2.13 Membandingkan penurunan
titik beku dan kenaikan titik
didih larutan elektrolit dan non
elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan
konsep penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan
dalam kehidupan sehari-hari
3.2.15 Merumuskan tekanan osmosis
larutan elektrolit
3.2.16 Menentukan besarnya tekanan
osmosis larutan elektrolit
dengan konsentrasi tertentu
3.2.17 Membandingkan sifat koligatif
larutan non elektrolit dan
elektroit.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik menggali


informasi dari berbagai sumber belajar, diharapkan peserta didik dapat
membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dan
menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan dengan
rasa ingin tahu, teliti, disiplin dan bertanggung jawab.
E. MATERI PEMBELAJARAN
 Fakta
 Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis larutan merupakan sifat koligatif larutan.

 Konsep
 Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan.
Oleh karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan
elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif nonelektrolit. Hal ini
dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih
banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jik
dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-
partikel dalam larutan. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada
satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit. Jadi disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan
nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit
karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion.

 Prinsip
 Larutan elektrolit memiliki pertambahan jumlah partikel setelah
mengalami ionisasi sebesar = i = [1+(n-1) α], yang s=disebut factor
Vant Hoff.
Dimana :
n = jumlah ion (biner, terner, atau kuarterner)
α = derajat ionisasi, elektrolit kuat, α = 1, elektrolit
lemah, 0 < α < 1
harga i = n, bila elektrolit kuat (α = 1)

Sehingga rumusan sifat koligatif larutan elektrolit menjadi :

Untuk diperhatikan, bahwa harga i dapat digantikan dengan harga n,


bila zat terlarut berupa elektrolit kuat. Contoh zat terlarutnya adalah
NaCl yang terionisasi sempurna menurut reaksi : NaCl(aq)  Na+
(aq) + Cl-(aq)
Jumlah ion yang dihasilkan (n) = 2, dan derajat ionisasi () = 1, maka
harga
i = [1+ (n – 1)  ] = [1 + (2 – 1) 1)] = 2.

 Prosedur
 Langkah-langkah melakukan percobaan sederhana tentang sifat
koligatif larutan.

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab, media
belajar internatif (animasi)

H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XII, Program peminatan kelompok
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1 Mengidentifikasi larutan eletrolit dan non elektrolit
3.2.2 Megelompokkan alrutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.3 Membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
3.2.4 Megelompokkan larutan elektrolit menjadi elektrolit biner, terner PPK
dan kuarterner.
4.2.1 Mengumpulkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) 10’
sebelum pembelajaran dimulai;
b. Melalui tanya jawab menginat
kembali tentang konsentrasi larutan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
c. Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan sifat
koligatif larutan elektrolit
d. Menyampaikan garis besar cakupan
materi sifat koligatif larutan
elektrolit
e. Menyampaikan metode
pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas
materi sifat koligatif larutan
elektrolit

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa
tayangan animasi pelarutan garam
dan gula

4C

b. Identifikasi masalah
Dari gambar pelarutan garam dan
gula diatas, perbedaan apa yang
dapat kalian kemukan? (berfikir
kritis dan kreatif)
c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk
kelompok untuk mendiskusikan
hal-hal yang dapat diamati pada
pelarutan garam dan gula
(komunikasi).
 Dengan membaca
literatur/bahan ajar, peserta
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
didik mencari informasi (literasi)
dan mendiskusikan
pengelompokan larutan
elektrolit, mencari contoh
lartutan elektroit kuat, elektrolit
lemah dan derajat ionisasi suatu Literasi
larutan elektrolit
d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil
diskusi ke dalam lembar kerja
(kreatif)
 Peserta didik menuliskan reaksi
ionisasi asam, basa dan garam
untuk menentukan apalah
larutan elektrolit tersebut
tergolong elektrolit biner, tersier
atau kuarterner
e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan
kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain
memberikan tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang jenis-jenis
larutan elektrolit, mengelompokkan
larutan elektrolit
(biner/terner/kuarterner)

3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk 10’


mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta
didik, dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu penurunan titik
beku larutan elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.5 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
3.2.6 Menjelaskan derajat ionisasi larutan elektrolit
3.2.7 Merumuskan factor Van’t Hoff
3.2.8 Menentukan hubungan jumlah ion, derajat ionisasi dengan sifat
koligatif larutan elektrolit
3.2.9 Merumuskan penurunan tekanan uap larutan elektrolit
3.2.10 Menghitung besarnya penurunan tekanan uap larutan elektrolit
dengan konsentrasi tertentu
4.2.2 Mengolah data hasil percobaan sifat koligatif larutan

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) 10’
sebelum pembelajaran dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang sifat
koligatif larutan
c. Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan sifat
koligatif larutan elektrolit
d. Menyampaikan garis besar cakupan
materi yaitu sifat koligatif larutan
elektrolit dan perumusan factor Vant
Hoff
e. Menyampaikan metode pembelajaran
dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi
penurunan tekanan uap larutan

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru menayangkan gambar
pemanasan air murni dan larutan
garam.

b. Identifikasi masalah
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Dari data di atas, jelaskan mengapa
larutan garam menghasilkan uap yang
lebih sedikit (HOTS)

c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk
kelompok untuk mendiskusikan
bahwa larutan garam bila
dipanaskan lebih sukar menguap
bila dibandingkan dengan air
murni. (komunikasi)
 Dengan membaca literatur/bahan
ajar, peserta didik menggali
informasi (literasi) dan
mendiskusikan apa penyebab
mengapa larutan garam lebih
sukar menguap bila dibandingkan
dengan air murni. (kreatif)
 Peserta didik membandingkan
penurunan tekanan uap larutan
elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data hasil
percobaan(kolaborasi)

d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil
diskusi ke dalam lembar kerja
(kreatif)
 Peserta didik berlatih menghitung
tekanan uap larutan elektrolit
dengan konsentrasi tertentu.
e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan
kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain
memberikan tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan hubungan antara
jumlah partikel, derajat ionisasi
dengan penurunan tekanan uap
larutan. (HOTS)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk 10’
mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta
didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya,
yaitu penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan elektrolit.
d. Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ketiga
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu
3.2.13 Membandingkan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan dalam kehidupan sehari-hari
4.2.3 Membandingkan data hasil percobaan sifat koligatif larutan non
elektrolit dan larutan elektrolit

N Tahap Kegiatan Estima


o si
Waktu
1 Pendahulu a. Memberi salam dan berdoa 10’
an (Religius/PPK) sebelum pembelajaran
dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih
larutan elektrolit
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan
elektrolit dikaitkan dengan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
d. Menyampaikan garis besar cakupan
materi penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan elektrolit
e. Menyampaikan metode pembelajaran
dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
penurunan titik beku dan kenaikan titik
didih larutan elektrolit

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa
tayangan gambar mencairkan salju
dengan menaburkan garam dan
pembuatan es puter dengan
menambahkan garam pada batu es
pendinginnya.

Gambar 1. Membersihkan salju di jalan


raya

Gambar 2. Pembuatan es puter

Tabel 1. Data Hasil Penentuan titik beku


larutan
No Larutan Konsentrasi Titik
beku
1 Urea 0,1 m -0,52
2 Garam 0,1 m -1,04
dapur
3 Urea 0,2 m -1,04
4 Garam 0,2 m -2,08
dapur

b. Identifikasi masalah
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
Dari gambar dan data di atas
1) Mengapa garam dapat digunakan
untuk mencairkan salju?
2) Dari data di atas manakah lebih
efektif (membandingkan) untuk
membuat cairan pendingin
menggunakan garam atau urea?
Berikan alasannya. (HOTS)
3) jelaskan mengapa larutan garam
memiliki titik beku lebih rendah
daripada larutan urea pada
konsentrasi yang sama ? (HOTS)

c. Pengumpulan data :
 Dengan membaca literatur, peserta
didik mendiskusikan dan mencari
informasi (literasi) hubungan jumlah
partikel zat terlarut dengan
penurunan titik beku larutan.
 Peserta didik mencari dan
mengumpulkan data hasil
percobaan penentuan penurunan
titik beku larutan garam dan urea.
 Peserta didik mencari informasi
penerapan konsep penurunan titik
beku dalam kehidupan sehari-hari
HOTS
d. Pengolahan data
 Peserta didik melakukan diskusi
secara aktif untuk mengolah
informasi dan menemukan
hubungan jumlah zat terlarut
dengan penurunan titik beku
karutan (berfikir kritis).
 Peserta didik melakukan diskusi
(komunikasi dan kolaborasi), PPK
tentang data hasil percobaan
penentuan titik beku untuk
menemukan perbedaan penurunan
titik beku larutan garam dan urea
 Peserta didik menuliskan hasil
diskusi ke dalam lembar kerja
(kreatif)
 Peserta didik mendiskusikan
pemanfaatan konsep penurunan
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
titik beku dalam kehidupan sehari-
hari.

e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan
kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain
memberikan tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis (berfikir
kritis).

f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan (berfikir kritis dan
kreatif) hubungan jumlah partikel,
derajat ionisasi dengan penurunan titik
beku larutan, membedakan penurunan
titik beku larutan eletrolit dan non
elektrolit, serta penerapan konsep
penurunan titik beku dalam kehidupan
sehari-hari.

3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk 10’


mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik,
dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya, yaitu kenaikan
titik didih larutan elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam (religius)

Pertemuan Keempat

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.2.15 Merumuskan tekanan osmosis larutan elektrolit
3.2.16 Menentukan besarnya tekanan osmosis larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.17 Membandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektroit.
4.2.4 Menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan derajat
ionisasi larutan elektrolit

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa (Religius) 10’
sebelum pembelajaran dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang tekanan
osmosis
c. Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan tekanan
osmosis dikaitkan dengan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari;
d. Menyampaikan garis besar cakupan
materi tekanan osmosis larutan
e. Menyampaikan metode pembelajaran
dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi
tekanan osmosis

2 Inti a. Memberi stimulus 70’


Guru memberikan stimulus berupa
proses osmosis

b. Identifikasi masalah
 Dari gambar di atas hal apa yang
dapat kalian kemukakan? (HOTS).
c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk
kelompok untuk mendiskusikan
mengapa permukaan larutan pada
kedua permukaan tabung tidak
sama.
 Dengan membaca literatur/bahan
ajar, peserta didik mencari
informasi (literasi) dan
mendiskusikan pengertian
osmosis, tekanan osmosis,
hubungan konsentrasi dengan
tekanan osmosis larutan elektrolit
(kolaborasi)

d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil
diskusi ke dalam lembar kerja
 Peserta didik berlatih menghitung
tekanan osmosis suatu larutan
elektrolit dengan konsentrasi
tertentu.
 Peserta didik merumuskan
perbedaan tekanan osmosis
larutan non elektrolit dengan
larutan elektrolit. (berfikir kritis)

g. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan
kelas/ditempelkan di papan tulis
 Perwakilan kelompok lain
memberikan tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis (HOTS)
h. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan hubungan jumlah
partikel, derajat ionisasi dengan
tekanan osmosis larutan elektrolit.
(krreatif)
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk 10’
mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta
didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya.
d. Berdoa dan memberi salam (religius)

J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*) coret yang tidak perlu

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Mengetahui : Rancaekek, 14 Juli 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Onang Sopari, S.Pd., M.M.Pd. Evi Vironita, S.Pd..


NIP. 19660310 198903 1010 NIP.19700602 199301 2005

LAMPIRAN : Penilaian

1. Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Rancaekek


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
13
14
15
16

Rancaekek, ............…………. 2019


Mengetahui
Kepala SMAN 1 Rancaekek, Guru Mata Pelajaran,

Onang Sopari, S.Pd., M.M.Pd Evi Vironita, S.Pd.


NIP. 19660310 198903 1010 NIP. 19700602 199301 2005
Lampiran : Kisi-kisi soal

No Teknik Bentuk Instrumen


No Aspek Indikator Soal No Soal
IPK Penilaian penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 3.2.11 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik didih paling tinggi Tertulis PG Terlampir 1
dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang sama
3.2.11 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik beku paling tinggi Tertulis PG Terlampir 2
dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang bervariasi
3.2.12 Diberikan data dan parameter lain tentang penurunan titik beku, peserta Tertulis PG Terlampir 3
didik dapat menentukan jumlah garam yang diperlukan agar sejumlah
tertentu air tidak membeku pada suhu -5oC.
3.2.13 Diberikan tabel data hasil percobaan penentuan titik beku berbagai Tertulis PG Terlampir 4
larutan dengan konsentrasi yang bervariasi, peserta didik dapat memilih
kesimpulan yang tepat berkaitan dengan data tersebut
3.2.14 Diberikan tabel nama senyawa dan alasan penggunaannya dalam cairan Tertulis PG Terlampir 5
antibeku pada radiator kendaraan, siswa dapat memilih pasangan dengan
benar.
3.2.11 Peserta didik dapat menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut Tertulis Uraian Terlampir 1
dengan penurunan titik beku larutan
3.2.11 Diberikan beberapa larutan dengan konsentrasi yang berbeda, siswa dapat Tertulis Uraian Terlampir 2
menentukan urutan kenaikan titik larutan
3.2.12 Diketahui titik beku suatu larutan dalam sejumlah tertentu pelarut, Tertulis Uraian Terlampir 3
peserta didik dapat menentukan besarnya derajat ionisasi senyawa
elektrolit biner tersebut jika diketahui Mrnya.
3.2.13 Diketahui titik beku suatu larutan yang di dalamnya terlarut zat elektrolit Tertulis Uraian Terlampir 4
dan non elektrolit dalam sejumlah tertentu pelarut, jika diketahui masa
dan Mr zat elektrolit, serta massa zat non elektrolit, siswa dapat
menentukan Mr zat non elektrolit tersebut.

2 Soal HOTS 3.1.13 Diberikan stimulus berupa artikel pembersihan salju di jalan raya dan data Tertulis Uraian Terlampir Terlampir
tentang beberapa zat kimia meliputi masa molekul relatif dan harga/kg,
peserta didik dapat membandingkan zat kimia yang paling efektif
digunakan pada proses snow removal
LAMPIRAN : Instrumen Penilaian (Pertemuan Ketiga)
A. Soal Pilihan Ganda
1. Manakah dari larutan berikut ini yang memiliki titik didih paling besar jika
konsentrasinya sama....
A. CO(NH2)2 (aq)
B. NaCl (aq)
C. KNO3 (aq)
D. C6H12O6 (aq)
E. BaCl2 (aq)

2. Diantara lima macam larutan berikut ini, yang mempunyai titik beku paling
tinggi adalah larutan...
A. Na2CO3 0,3 M
B. Glukosa 0,8 M
C. CuSO4 0,2 M
D. CH3COOH 0,5 M
E. Mg(NO3)2 0,2 M

3. Agar air sebanyak 1 ton tidak membeku pada suhu -50C (diketahui Kf
air=1,860C/m dan Mr NaCl=58,5), maka kedalamnya harus dilarutkan garam
dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari...
A. 13,4 kg
B. 26,9 kg
C. 58,5 kg
D. 78,6 kg
E. 152,2 kg
4. Berikut adalah data titik beku, Tf berbagi larutan elektrolit dan nonelektrolit,

Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)


Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa...
a. titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit.
b. pada konsentrasi sama,titik beku larutan elektrolit lebih rendah
daripada larutan nonelektrolit.
c. Semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan.
d. titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut.
e. larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang
sama
5. Di daerah-daerah beriklim dingin air radiator mudah membeku. Jika
keadaan ini dibiarkan terus menerus maka mesin kendaraan akan cepat
rusak, untuk mengatasinya ditambahkan zat kimia tertentu agar titik beku
air menurun sehingga meskipun cuaca dingin air radiator tidak mudah
membeku, zat kimia yang ditambahkan dan alasannya secara berurut-turut
adalah….
Pilihan Zat kimia yang ditambahkan Alasan
A Garam dapur Harganya murah
B Etilen glikol Tidak korosi
C Glukosa Titik bekunya rendah
D Magnesium klorida Elektrolit kuat
E Gula Non elektrolit
A. Soal Uraian
1. Bagaimana hubungan antara jumlah partikel zat terlarut terhadap
penurunan titik beku larutan
2. Diketahui :
(1) NaCl 0,1 m
(2) CH3COOH 0,1 m
(3) Glukosa 0,1 m
(4) BaCl2 0,1 m
Susunlah urutan larutan tersebut berdasarkan urutan kenaikan titik
didihnya
3. Larutan 6 gram suatu elektrolit biner dalam 100 gram air membeku pada -2
oC. Massa molekul relatif zat itu adalah 60, tentukan derajat ionisasi elektrolit
tersebut.
4. Sebanyak 11,7 gram NaCl dan 34,2 gram suatu zat non elektrolit dilarutkan
dalam 500 gram air. Larutan tersebut membeku pada -1,86 oC. Tentukanlah
SOAL
HOTS massa molekul relatif (Mr) zat non elektrolit tersebut (Mr NaCl =58,5).

B. Soal HOTS

Stimulus
NEGARA SALJU

Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin.
Turunnya salju dapat menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju
yang menutup jalan akan menyebabkan jalan menjadi sangat licin sehingga
kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju yang
menutupi jalanan supaya perjalanan tidak terganggu oleh adanya salju. Snow
removal adalah salah satu penerapan dari sifat koligatif larutan khususnya pada
bagian penurunan titik beku. Cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan
bahan kimia yang dapat melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah
menggunakan garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
Gambar 1. Membersihkan salju
Namun penggunaan garam dapur untuk mencairkan es/salju mempunyai beberapa
kekurangan, diantaranya larutan garam dapur akan membeku pada suhu sekitar -
18 oC, disamping itu garam dapur juga memiliki sifat korosif yang dapat
menyebabkan karat pada logam terutama besi.

Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian menggunakan garam lain yang
lebih mahal yaitu kalsium klorida dan magnesium klorida. Kedua senyawa ini, karena
memiliki jumlah ion yang lebih banyak daripada NaCl, tidak hanya menurunkan
temperatur lebih besar daripada NaCl, tapi juga proses pelarutannya bersifat
eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan dapat membantu melelehkan salju dengan
lebih cepat dan efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang
dicampur dengan kalium klorida (garam batu), dan magnesium klorida. Campuran ini
terbukti efektif menurunkan suhu sampai -34 oC. Sehingga campuran garam tersebut
dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih dari -34 oC.

Gambar 2. Garam Dapur


Perbandingan harga beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk snow removal
adalah
Tabel 1. Daftar Harga per Januari 2017

No Senyawa Mr Harga/kg (Rp)


1 NaCl 58,5 58.500
2 MgCl2 95,0 68.000
3 CaCl2 111 110.500
4 KCl 74.5 110.500
5 Urea 60,0 45.500
Sumber : Phy Edumedia

Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air
hujan akan berubah menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam
titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan
akan segera mencair.

(Diposting : Sekar, Blog Ilmu Kimia itu Menyenangkan)


Soal :
1. Berdasarkan wacana di atas, bila akan dilakukan proses pencairan salju di jalan
raya yang suhunya -20oC dengan menggunakan zat kimia tertentu, maka
bandingkan zat kimia/gabungan zat kimia yang mana paling efektif digunakan
pada proses snow removal tersebut? Berikan alasan!
2. Bila jalan yang akan dicairkan saljunya panjang 6 km, lebar 4 m dengan ketebalan
salju 20 cm, berapakah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bahan
kimia yang diperlukan.

PEDOMAN PENSKORAN

No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor


1 Berdasarkan harga, maka urea yang paling murah, tetapi jumlah 1
partikelnya paling sedikit.
Jumlah partikelnya = 1/60

2 Berdasarkan jumlah partikel dan harga, maka NaCl yang 2


memenuhi, tetapi NaCl hanya mampu menurunkan suhu -18 oC
Jumlah partikelnya = 1/58.5 x 2 = 1/29.25

3 Berdasarkan jumlah partikel, harga dan titik beku yang 3


dihasilkan lebih rendah dari -25oC ,
MgCl2, jumlah partikelnya = 1/95 x 3 = 1/31,67
CaCl2, jumlah partikelnya = 1/111 x 3 = 1/37,00
KCl, jumlah partikelnya = 1/74,5 x 2 = 1/37,25

4 Maka berdarkan perbandingan dari jumlah partikel, harga dan 4


titik bekunya, maka yang paling efektif untuk digunakan pada
snow removal adalah garam MgCl2 dengan jumlah partikel lebih
banyak dan harga lebih murah

Total Skor 10

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Menuntut berfikir kritis dan kreatif
2. Mengolah informasi dalam stimulus
3. Menggunakan konsep sifat koligatif untuk menyelesaikan masalah di luar
kelas dan bersifat faktual.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(LKS)

Nama Siswa :..................................


Kelas/No :..................................

Kompetensi Dasar :
Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
elektrolit dengan konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan dalam kehidupan sehari-hari

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Materi Pembelajaran : Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Larutan Elektrolit
Kelas / semester : XII / Ganjil
Waktu : 8 X 45 menit

KEGIATAN 1 Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik


Didih Larutan Elektrolit

Tujuan : membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit

Data Hasil Diskusi dan Literatur


3. Hubungan jumlah partikel dengan penurunan titik beku larutan elektrolit
Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)
Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588

Dari data tabel hasil penentuan penurunan titik beku, rumuskan hubungan
jumlah partikel zat terlarut dengan titik beku larutan
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………

4. Tuliskan rumusan penentuan penurunan titik beku larutan elektrolit


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………

3. Dari tabel di atas rumuskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektroit

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..........................................................

Anda mungkin juga menyukai