Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan

“Pembuatan Es Krim”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kimia
Oleh Ibu Nurlita Zul

Disusun oleh:
Rani Yasmin Azzahra
XII MIPA 6

SMA Negeri 1 Karawang


Jalan Jendral Ahmad Yani No.22 Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

2021
I. Pendahuluan
Sifat Koligatif Larutan

II. Tujuan
Untuk mengetahui penerapan dari Penurunan Titik Beku Larutan dengan percobaan
pembuatan es krim.

III. Latar Belakang Masalah dan Teori


Es krim adalah suatu makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim
(atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis buatan ataupun alami.
Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk
mencegah pembentukan kristal es besar. Meskipun istilah es krim sering digunakan
untuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan, tetapi sebenarnya
digunakan unuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan yang terdiri dari
lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan
istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut. Es krim
ini bisa dibuat dengan memanfaatkan sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik
beku larutan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
• Penurunan Tekanan Uap

Molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya


tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah
menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair
tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel -
partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat
cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut
oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat
tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak
berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya
semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:

ΔP = P0 – P

P0 > P

o P0 = tekanan uap zat cair murni


o P = tekanan uap larutan

• Kenaikan Titik Didih


Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair
mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di
seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1
atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih
tinggi dari titik didih pelarut murninya]. Hal ini disebabkan adanya
partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi
peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu,
penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih
besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di
sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaannya dapat ditulis:
ΔTb = kb x m
ΔTb = kb x g/Mr x 1000/P
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut

o ΔTb = kenaikan titik didih (oC)


o kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
o m = molalitas larutan (mol/kg)
o Mr = massa molekul relatif
o P = jumlah massa zat (kg)
• Penurunan Titik Beku
Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan,
sehingga jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan
akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat.
Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan
molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan
jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku
larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut
penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik
beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = kf x m
ΔTf = kf x g/Mr x 1000/P
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan

o ΔTf = kenaikan titik beku (oC)


o kf = tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
o m = molalitas larutan (mol/kg)
o Mr = massa molekul relatif
o P = jumlah massa zat (kg)

Air murni beku pada suhu 0 oC, dengan adanya zat terlarut
misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini
turun dibawah 0 oC. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan
akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh
yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah
dibanding pelarut murninya yaitu air.

• Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk
mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel
ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput
yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui
oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan
dirumuskan:
Π=MxRxT

o Π = kenaikan osmotic

o M = molaritas larutan
o R = tetapan gas (0,082)
o T = suhu mutlak

IV. Alat dan Bahan, Cara Kerja


Alat dan Bahan:
• Wadah untuk es batu (plastik agak besar)
• Wadah untuk es krim (plastik kecil)
• Susu cair
• Es batu
• Garam
Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan susu cair ke dalam wadah untuk es krim (plastik), ikat kencang
3. Masukkan es batu ke dalam plastik agak besar
4. Masukkan plastik berisi susu ke dalam plastik penuh es batu
5. Masukkan garam ke dalam plastik penuh es batu
6. Guncang plastik berisi es batu dan susu tersebut hingga susu di dalam plastik
membeku menjadi es krim

V. Hasil dan Pembahasan


Adonan es krim dalam plastik yang terendam es batu dan air yang telah diberi
garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan temperatur
diperlukan untuk membekukan es krim kurang lebih <0o C. Untuk mencapat suhu
tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan
titik beku larutan. Garam yang larut dengan es yang mencair membentuk air garam
dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan
tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat.
Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus.

VI. Kesimpulan
• Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan.
• Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
• Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut.
• Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi
proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan
garam.

VII. Daftar Pustaka


https://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim
https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan

Lampiran: Video Praktikum

https://drive.google.com/file/d/1edAmcbO9q3ORbtICe7W_YIjJw71Lr8yh/view?usp=drivesd
k

Anda mungkin juga menyukai