Laporan hasil praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Kimia Bab Sifat Koligatif Larutan
Disusun oleh :
Kelompok 5 – XII MIPA 4
1. Misfahudin (202110202)
2. Muhammad Ihsan Qolbun S.D (202110225)
3. Rustiani (202110347)
4. Suci Fitriani (202110378)
5. Tita Rosita (202110396)
6. Tubagus Muhammad Khalif (202110397)
A. Latar Belakang
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut,tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel
terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhioleh beberapa faktor, yaitu :
1.Penurunan tekanan uap jenuh
2.Kenaikan titik didih
3.Penurunan titik beku
4.Tekanan osmosis
.Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim
dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu
menggunakan media yang sederhana atau dengan cara yang sederhana. Selain
itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuandan menjadikan kita
kreatif dan dapat menjadi prospek masa depan untuk menambah penghasilan.
B. Tujuan Percobaan
LANDASAN TEORI
PROSEDUR PERCOBAAN
b) Bahan :
1) 1 bungkus Garam dapur kasar
2) 1 bungkus Garam dapur halus
3) 2 buah Es Balok
4) 400 mL Susu UHT rasa Karamel
5) 1 bungkus Gula Pasir
6) Air
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja untuk melakukan percobaan yang dilakukan
adalah seperti berikut ini :
1. Menyiapkan 3 gelas/cup plastik dengan perlakuan tiap gelas adalah
sebagai berikut: pada setiap gelas ditambahkan 100ml air lalu gelas 2
ditambah 1 sendok makan gula pasir dan gelas 3 ditambah 1 sendok
garam dapur
2. Mengukur suhu ke 3 larutan yang berada di dalam gelas tersebut
dengan termometer untuk mengetahui suhu awal
3. Memasukkan susu cair/susu UHT sebanyak 400ml ke dalam cup
tertutup/ kaleng kecil kemudian mengukur suhu awalnya
4. Membuat pendingin dengan cara memasukkan es balok dan garam
dapur kasar ke dalam baskom dan mengaduknya sampai bercampur
5. Langkah 1:
Memasukkan ketiga cup larutan 1, 2, 3 ke dalam baskom
pendingin, kemudian mendiamkannya selama 15 menit lalu
mengeluarkan ketiga cup itu dari baskom pendingin. Dan mengukur
suhu masing masing cup untuk mengetahui suhu akhir.
Langkah 2:
B. Pembahasan
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-1 dengan bahan air mineral
thermometer menunjukkan angka 0,4°C. Angka tersebut mendekati 0°C yang
seperti kita tahu merupakan titik beku dari air murni. Namum, mengapa air pada
percobaan ke-1 tidak membeku? Hal ini dikarenakan air yang digunakan
merupakan air mineral. Air mineral akan membeku pada suhu yang lebih rendah
dari suhu 0°C . Hal ini disebabkan adanya ion-ion yang terlarut dalam air,
sehingga menurut sifat koligatif larutan, titik beku air akan menurun
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-2 dengan bahan air gula
thermometer meninjukkan angka -1,8°C. Angka tersebut jika kita lihat sudah
melebihi titik beku air murni, namun mengapa larutan gula tidak dapat
membeku? Seperti yang kita ketahui bahwa sifat koligatif dipengaruhi oleh
jumlah partikel zat dalam larutan, semakin banyak zat terlarutnya (dalam kasus
ini adalah gula) maka titik bekunya akan semakin rendah. Itulah yang
menyebabkan air gula sulit untuk membeku.
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-3 dengan bahan air garam
thermometer meninjukkan angka 0,3°C. Angka tersebut jika kita lihat mendekati
titik beku air murni, namun mengapa larutan garam tidak dapat membeku?
Larutan garam memiliki kesamaan dengan larutan gula dimana banyaknya zat
terlarut (dalam kasus ini adalah garam) membuat titik beku larutan semakin
rendah. Itulah yang menyebabkan air garam juga sulit untuk membeku.
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-4 dengan bahan susu cair
thermometer meninjukkan angka -1,8°C. Angka tersebut jika kita lihat sudah
melewati titik beku air murni, namun mengapa susu cair dapat berubah menjadi
es krim sedangkan air gula dan air garam tidak dapat membeku? Hal ini
dikarenakan pada saat pembuatan es krim, ditambahkan banyak garam kasar.
Ketika garam ditambahkan ke es, sebagian es mencair karena terjadi penurunan
suhu beku. Es kemudian akan menyerap panas dari larutan garam ini sehingga
larutan menjadi lebih dingin dari 0 derajat celcius. Selanjutnya, larutan garam
menyerap panas dari es krim yang ada dalam tabung melalui dinding tabung
sehingga es krim menjadi dingin dan mengeras.
C. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa es dan garam dapat berperan sebagai pendingin?
Jawab :
Es batu dan garam dapat berperan sebagai pendingin dikarenakan
ketika es ditaburi garam akan timbul reaksi kimia antar garam dan
es. Hal ini membuat permukaan es mencair dan membentuk larutan
garam. Es kemudian akan menyerap panas dari larutan garam ini
sehingga larutan menjadi lebih dingin dari 0 derajat celcius.
2. Apa yang terjadi jika zat terlarut yang ditambahkan semakin
banyak?
Jawab :
Seperti percobaan yang telah kelompok kami lakukan, jika zat
terlarut yang ditambahkan semakin banyak maka larutan akan
semakin sulit untuk membeku. Hal ini dikarenakan bahwa semakin
banyak zat terlarut di dalam larutan maka titik bekunya akan
semakin rendah, seperti contoh air gula dan air garam.
3. 10 gr Urea (CO(NH2)2) di larutkan ke dalam 500 gr pelarut air
hitunglah titik beku larutan urea tersebut ?
Jawab :
Dik : m = 10 gr
Mr = 60
P = 500 gr
Kf = 1,86
Dit : ΔTf ?
ΔTf = m/Mr x 1000/P x Kf
= 10/60 x 1000/500 x 1,86
= 0,55°C
Jadi, titik beku larutan urea tersebut adalah 0,55°C
4. 60 gr asam cuka dilarutkan ke dalam 400 gram pelarut air. Hitung
titik beku?
Jawab :
Dik : m = 60 gr
Mr = 60
P = 400 gr
Kf = 4,0
Dit : ΔTf ?
ΔTf = m/Mr x 1000/P x Kf
= 60/60 x 1000/400 x 4,0
= 10°C
Jadi, titik bekunya adalah 10°C
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan juga pembahasan yang telah dijelaskan oleh
kelompok kami, maka kami dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.
2. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
3. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat
terlarut.
4. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi
proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air
dan garam.
DAFTAR PUSTAKA
Mendera, I Gede. 2020. E-modul kimia Kelas XII: Sifat koligatif larutan
elektrolit dan Non elektrolit. http://repositori.kemdikbud.go.id/20650/ Diakses
pada 02 September 2022
LAMPIRAN
Foto/Gambar Keterangan
Penambahan Garam
Kasar ke dalam
Baskom
Proses Merubah Susu
Menjadi Es Krim
Pengukuran Suhu
Akhir
Dokumentasi Akhir
Produk Akhir