Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Laporan hasil praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Kimia Bab Sifat Koligatif Larutan

Guru Pengampu : Drs. Iyan


Daryan, M.M.Pd.
NIP : 196210191987031005

Disusun oleh :
Kelompok 5 – XII MIPA 4

1. Misfahudin (202110202)
2. Muhammad Ihsan Qolbun S.D (202110225)
3. Rustiani (202110347)
4. Suci Fitriani (202110378)
5. Tita Rosita (202110396)
6. Tubagus Muhammad Khalif (202110397)

SMA NEGERI 1 SINGAPARNA


Jln. Pahlawan KHZ. Mustafa, Singaparna Tasikmalaya 46416
Telp. (0265) 545203 Fax. (0265) 541499
Website: http://www.smanspa.sch.id E-mail: smanspang@yahoo.co.id
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut,tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel
terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhioleh beberapa faktor, yaitu :
1.Penurunan tekanan uap jenuh
2.Kenaikan titik didih
3.Penurunan titik beku
4.Tekanan osmosis
.Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim
dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu
menggunakan media yang sederhana atau dengan cara yang sederhana. Selain
itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuandan menjadikan kita
kreatif dan dapat menjadi prospek masa depan untuk menambah penghasilan.

B. Tujuan Percobaan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Kimia Bab Sifat


Koligatif Larutan
2. Untuk membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku
larutan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat.


Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya
perubahan sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya
adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang
disebut sifat koligatif.
Keempatnya yaitu :
 Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut
murni
 Peningkatan titik didih
 Penurunan titik beku
 Gejala tekanan osmotik
B. Penurunan Titik Beku Larutan
Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga
jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja
gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat
terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan
suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik
beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat
terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan
sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan
titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut

C. Penyebab Penurunan Titik Beku Larutan


Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut
misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini
turun dibawah 0o C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan
akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh
yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah
dibanding pelarut murninya yaitu air.
D. Penerapan Penurunan Titik Beku
Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu
dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut
mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa
derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es
mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat
dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil
ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk
menghasilkan busa yang seragam/homogen.
E. Pengertian Es Krim

Es Krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan


pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak nabati/hewani,
dll. Es krim merupakan busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang
diawetkan dengan pendinginan serta memiliki titik beku -3o C atau
dibawahnya.
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


a) Alat :
1) 1 buah Termometer
2) 1 buah Baskom
3) 1 buah Kaleng Biskuit
4) 7 buah Cup/gelas plastic
5) 2 buah Pengaduk/Sendok

b) Bahan :
1) 1 bungkus Garam dapur kasar
2) 1 bungkus Garam dapur halus
3) 2 buah Es Balok
4) 400 mL Susu UHT rasa Karamel
5) 1 bungkus Gula Pasir
6) Air

B. Cara Kerja
Adapun cara kerja untuk melakukan percobaan yang dilakukan
adalah seperti berikut ini :
1. Menyiapkan 3 gelas/cup plastik dengan perlakuan tiap gelas adalah
sebagai berikut: pada setiap gelas ditambahkan 100ml air lalu gelas 2
ditambah 1 sendok makan gula pasir dan gelas 3 ditambah 1 sendok
garam dapur
2. Mengukur suhu ke 3 larutan yang berada di dalam gelas tersebut
dengan termometer untuk mengetahui suhu awal
3. Memasukkan susu cair/susu UHT sebanyak 400ml ke dalam cup
tertutup/ kaleng kecil kemudian mengukur suhu awalnya
4. Membuat pendingin dengan cara memasukkan es balok dan garam
dapur kasar ke dalam baskom dan mengaduknya sampai bercampur
5. Langkah 1:
Memasukkan ketiga cup larutan 1, 2, 3 ke dalam baskom
pendingin, kemudian mendiamkannya selama 15 menit lalu
mengeluarkan ketiga cup itu dari baskom pendingin. Dan mengukur
suhu masing masing cup untuk mengetahui suhu akhir.

Langkah 2:

Memasukkan kaleng kecil berisi susu cair yang sudah diukur


suhu awalnya ke dalam baskom pendingin, lalu menutupnya dengan
rapat, dan kemudian memutar-mutarkan kaleng tersebut sampai
terbentuk es krim di dalamnya.
BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

No. Suhu Suhu Penurunan Titik Beku


Bahan
Percobaan Awal Akhir (ΔTf)

1 Air Mineral 2,5 °C 0,4 °C 2,1 °C

2 Air Gula 2,4 °C -1,8 °C 4,2 °C

3 Air Garam 2,3 °C 0,3°C 2 °C

4 Susu Cair 2,4 °C -1,8 °C 4,2 °C

A. Data Hasil Percobaan

B. Pembahasan

Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-1 dengan bahan air mineral
thermometer menunjukkan angka 0,4°C. Angka tersebut mendekati 0°C yang
seperti kita tahu merupakan titik beku dari air murni. Namum, mengapa air pada
percobaan ke-1 tidak membeku? Hal ini dikarenakan air yang digunakan
merupakan air mineral. Air mineral akan membeku pada suhu yang lebih rendah
dari suhu 0°C . Hal ini disebabkan adanya ion-ion yang terlarut dalam air,
sehingga menurut sifat koligatif larutan, titik beku air akan menurun
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-2 dengan bahan air gula
thermometer meninjukkan angka -1,8°C. Angka tersebut jika kita lihat sudah
melebihi titik beku air murni, namun mengapa larutan gula tidak dapat
membeku? Seperti yang kita ketahui bahwa sifat koligatif dipengaruhi oleh
jumlah partikel zat dalam larutan, semakin banyak zat terlarutnya (dalam kasus
ini adalah gula) maka titik bekunya akan semakin rendah. Itulah yang
menyebabkan air gula sulit untuk membeku.
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-3 dengan bahan air garam
thermometer meninjukkan angka 0,3°C. Angka tersebut jika kita lihat mendekati
titik beku air murni, namun mengapa larutan garam tidak dapat membeku?
Larutan garam memiliki kesamaan dengan larutan gula dimana banyaknya zat
terlarut (dalam kasus ini adalah garam) membuat titik beku larutan semakin
rendah. Itulah yang menyebabkan air garam juga sulit untuk membeku.
Pada pengukuran suhu akhir percobaan ke-4 dengan bahan susu cair
thermometer meninjukkan angka -1,8°C. Angka tersebut jika kita lihat sudah
melewati titik beku air murni, namun mengapa susu cair dapat berubah menjadi
es krim sedangkan air gula dan air garam tidak dapat membeku? Hal ini
dikarenakan pada saat pembuatan es krim, ditambahkan banyak garam kasar.
Ketika garam ditambahkan ke es, sebagian es mencair karena terjadi penurunan
suhu beku. Es kemudian akan menyerap panas dari larutan garam ini sehingga
larutan menjadi lebih dingin dari 0 derajat celcius. Selanjutnya, larutan garam
menyerap panas dari es krim yang ada dalam tabung melalui dinding tabung
sehingga es krim menjadi dingin dan mengeras.

C. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa es dan garam dapat berperan sebagai pendingin?
Jawab :
Es batu dan garam dapat berperan sebagai pendingin dikarenakan
ketika es ditaburi garam akan timbul reaksi kimia antar garam dan
es. Hal ini membuat permukaan es mencair dan membentuk larutan
garam. Es kemudian akan menyerap panas dari larutan garam ini
sehingga larutan menjadi lebih dingin dari 0 derajat celcius.
2. Apa yang terjadi jika zat terlarut yang ditambahkan semakin
banyak?
Jawab :
Seperti percobaan yang telah kelompok kami lakukan, jika zat
terlarut yang ditambahkan semakin banyak maka larutan akan
semakin sulit untuk membeku. Hal ini dikarenakan bahwa semakin
banyak zat terlarut di dalam larutan maka titik bekunya akan
semakin rendah, seperti contoh air gula dan air garam.
3. 10 gr Urea (CO(NH2)2) di larutkan ke dalam 500 gr pelarut air
hitunglah titik beku larutan urea tersebut ?
Jawab :
Dik : m = 10 gr
Mr = 60
P = 500 gr
Kf = 1,86
Dit : ΔTf ?
ΔTf = m/Mr x 1000/P x Kf
= 10/60 x 1000/500 x 1,86
= 0,55°C
Jadi, titik beku larutan urea tersebut adalah 0,55°C
4. 60 gr asam cuka dilarutkan ke dalam 400 gram pelarut air. Hitung
titik beku?
Jawab :
Dik : m = 60 gr
Mr = 60
P = 400 gr
Kf = 4,0
Dit : ΔTf ?
ΔTf = m/Mr x 1000/P x Kf
= 60/60 x 1000/400 x 4,0
= 10°C
Jadi, titik bekunya adalah 10°C
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan juga pembahasan yang telah dijelaskan oleh
kelompok kami, maka kami dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.
2. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
3. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat
terlarut.
4. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi
proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air
dan garam.
DAFTAR PUSTAKA

Wi, Alfian. 2016. Laporan praktikum kimia – pembuatan es krim


https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum-kimia-
penerapan-sifat-koligatif/. Diakses pada 02 September 2022

Bab III Prosedur Kerja. 2021. Format Penulisan Laporan Praktikum


https://tekniklingkungan.unud.ac.id/protected/storage/lampiran_page/
c5ace01f434507d7680f745be11fec71.pdf. Diakses pada 02 September 2022

Mendera, I Gede. 2020. E-modul kimia Kelas XII: Sifat koligatif larutan
elektrolit dan Non elektrolit. http://repositori.kemdikbud.go.id/20650/ Diakses
pada 02 September 2022
LAMPIRAN
Foto/Gambar Keterangan

Alat dan Bahan

Air Murni, Air Garam,


dan Air Gula
Pengukuran Suhu
Awal

Penambahan Garam
Kasar ke dalam
Baskom
Proses Merubah Susu
Menjadi Es Krim

Pengukuran Suhu
Akhir
Dokumentasi Akhir

Produk Akhir

Anda mungkin juga menyukai