Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan


dalam Pembuatan Es Krim

Disusun oleh:
Kelompok 2 XII MIPA 1
1. Andes Adi Pamungkas
2. Ayyasy Muhammad Iqbal
3. Deah Octafiani
4. Siti Ghania Milanisti Handoyo
5. Tiara Melny Edelweis
6. Yoga Dik Prasetiyo

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 84 JAKARTA


Jl. Utan Jati No.42, RT.10/RW.14, Kalideres, Kec. Kalideres ,
Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11850
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan
yang luar biasa, yaitu kesempatan untuk menyelesaikan laporan praktikum yang
membahas tentang penerapan sifat koligatif, yaitu penurunan titik beku larutan
dalam pembuatan es krim.
Sekaligus kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada Bapak guru pembimbing pelajaran Kimia, yaitu Bapak Abdul Rifki yang
telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan laporan
percobaan ini dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh semoga percobaan yang kami
kerjakan ini mampu berguna serta bermanfaat bagi kita dalam mendalami materi
tentang sifat koligatif larutan. Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan ini
dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami
perbaiki di waktu yang akan datang, sebab kami menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tampa disertai saran yang konstruktif. Di akhir kami
berharap laporan percobaan sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
laporan kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………...... I

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… II

DAFTAR ISI ……………………………………………………………........... III

A. JUDUL PERCOBAAN……………………………………………... 1
B. WAKTU DAN TEMPAT…………………………………………... 1
C. TUJUAN PERCOBAAN…………………………….……………... 1
D. KAJIAN TEORI………………………………..…………………... 1
E. ALAT DAN BAHAN…………………………………………...…... 2
F. LANGKAH KERJA………………………………………………... 3
G. DATA HASIL PERCOBAAN……………………………………… 3
H. PEMBAHASAN……………………………………………...……... 3

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………........... III

LAMPIRAN ……………………………………………………………........... III


A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan kami yaitu “Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan dalam
Pembuatan Es Krim”

B. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal: Selasa, 5 September 2023
Waktu: pukul 13.40 s.d. 15.00 WIB
Tempat: kelas XII MIPA 1 SMAN 84 JAKARTA

C. Tujuan Percobaan
Membuktikan aplikasi atau penerapan dari salah satu sifat koligatif larutan yaitu
penurunan titik beku larutan.

D. Kajian Teori
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya tergantung pada konsentrasi zat terlarut. Hukum sifat koligatif
didasarkan pada hukum Roult. Kata "koligatif" berasal dari bahasa Latin, yaitu
"colligare" yang berarti berkumpul bersama. Oleh karena itu, sifat ini terkait dengan
pengaruh kebersamaan (kolektif) dari semua partikel dan tidak terkait dengan sifat
atau keadaan partikel itu sendiri. Secara keseluruhan, semakin banyak zat terlarut,
semakin besar sifat koligatifnya. Sifat koligatif hanya memperhatikan kuantitas bukan
kualitas. Sifat-sifat larutan seperti warna, kekentalan (viskositas), dan konduktivitas
listrik adalah sifat-sifat yang tergantung pada jenis zat terlarut.

Sebuah larutan harus memenuhi dua asumsi untuk memiliki sifat koligatif. Pertama,
zat terlarut tidak mudah menguap sehingga tidak berkontribusi terhadap tekanan
uapnya. Kedua, zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat. Sifat koligatif larutan
memiliki berbagai jenis, termasuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.

Penurunan Titik Beku Larutan


Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat
penambahan zat terlarut yang tidak mudah menguap. Contohnya termasuk
penambahan garam dalam air, alkohol dalam air, atau pencampuran dua padatan
seperti pengotor menjadi obat bubuk halus. Dalam kasus terakhir, senyawa yang
ditambahkan adalah zat terlarut, dan padatan asli dianggap sebagai pelarut. Larutan
yang dihasilkan atau campuran padatan-padatan tersebut memiliki titik beku lebih
rendah daripada pelarut atau padatan murninya. Fenomena inilah yang
menyebabkan air laut, (campuran garam [dan lainnya] dalam air) tetap cair pada suhu
di bawah 0 °C (32 °F), titik beku air murni.

1
Titik beku adalah suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama. Ketika zat terlarut yang tidak
mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut cair yang mudah menguap, tekanan
uap larutan akan lebih rendah daripada zat pelarut murni. Akibatnya, padatan akan
mencapai kesetimbangan dengan larutan pada suhu yang lebih rendah daripada
dengan pelarut murni.

Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang
dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari
pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang
lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.
Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan
dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut

Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan pada Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang
telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es
krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni.
Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat
siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa
yang seragam/homogen.

E. Alat dan Bahan


1. 1 buah kaleng biscuit
2. 1 bungkus bubuk es krim instan
3. 1 bungkus garam kasar
4. Es batu
5. 500 mL air
6. Baskom ukuran besar
7. Wadah untuk es krim

2
F. Langkah Kerja
1) Menyiapkan semua alat dan bahan.
2) Bubuk es krim dituang ke dalam kaleng biscuit yang telah dibersihkan, lalu
dilarutkan dengan 500 mL air.
3) Kaleng berisi larutan bubuk es krim ditutup, lalu diletakkan di tengah-tengah
baskom.
4) Kemudian baskom diisi penuh dengan es batu sehingga kaleng setengah
terendam.
5) Garam kasar ditaburkan ke seluruh permukaan es dengan merata.
6) Lalu, kaleng diputar, dengan memperhatikan stop watch yang telah dipasang.
7) Kaleng terus diputar sehingga adonan memadat menjadi es krim.

G. Data Hasil Percobaan

Kondisi awal Setelah es diberi Kondisi/hasil


garam akhir
Adonan es Cair Selama kaleng Setelah kaleng
krim diputar, perlahan diputar selama 28
adonan mulai menit, adonan
memadat. telah memadat
menjadi es krim.
Es Batu Bersuhu 0°C Titik beku air Mencair
menurun dibawah
0°C.

H. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, kami membuktikan salah sifat koligatif larutan, yaitu
penurunan titik beku. Sifat koligatif ini, biasa diterapkan dalam pembuatan eskrim,
maka dari itu kami melakukan percobaan berupa pembuatan es krim dengan
menggunakan es batu yang ditaburi dengan garam.

Seperti yang diketahui bahwa semua cairan dapat membeku pada suhu nol derajat
celcius. Namun hal tersebut tidak berlaku pada es krim. Penambahan gula dan lemak
pada adonan es krim dapat mengganggu pembentukan kristal es. Oleh karena itu, es
krim harus dibekukan pada suhu kurang dari nol derajat celcius. Selain menggunakan
freezer, ada satu cara singkat untuk membuat es krim, yaitu dengan menambahkan
garam pada es batu. Lantas, apa peran garam dalam pembuatan es krim? Tujuan
menambahkan garam ke es batu ialah untuk menurunkan titik bekunya. Jadi, es krim
bisa cepat membeku dan membentuk kristal es. Jika tidak diberi garam, es krim tidak
akan membeku. Bongkahan es batu justru mencair karena menyerap panas di
sekelilingnya. Secara singkat, garam memiliki sifat hidrofilik yang mampu mengikat
molekul air, sehingga dapat membuat es krim membeku.
Bukan garam yang menyebabkan penurunan suhu tapi memang suhu awal es batu
sudah rendah. Titik beku air pada kondisi normal berada pada suhu 0°C, suhu es batu
3
lebih rendah dari 0°C, karena pada suhu 0°C terjadi kesetimbangan fasa antara air
dalam bentuk cair dengan air dalam bentuk padat. Artinya pada suhu 0°C air berada
dalam bentuk campuran air dan es batu. Jika hanya ada es batu maka suhunya akan
lebih rendah dari 0°C.

Penambahan garam pada es batu hanya menurunkan suhu titik beku air, sehingga air
yang bentuk awalnya padat (es batu) berubah menjadi cair tanpa perlu menambahkan
kalor/panas. Efeknya memang menyebabkan suhu disekitarnya menjadi lebih dingin
karena zat cair lebih mudah menghantarkan kalor/panas melalui proses konveksi atau
aliran zat. Sehingga es batu yang telah dicairkan dengan penambahan garam dapat
digunakan untuk membekukan air dalam jumlah terbatas, karena suhunya lebih
rendah dari titik beku air.

Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan suhu.
Proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat panas dari campuran es krim
sehingga es krim menjadi padat. Pengocokan pada saat proses pembekuan bertujuan
untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim lebih halus.
Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim beku yang memiliki tekstur lembut.

DAFTAR PUSTAKA
4
https://www.academia.edu/10867567/
LAPORAN_HASIL_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_ES_KRIM_Disusun_untuk_Memenuhi
_Tugas_KIMIA
https://mediaindonesia.com/humaniora/585632/mengenal-sifat-koligatif-larutan-contoh-serta-
manfaat-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum-kimia-penerapan-sifat-
koligatif/
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Penurunan_titik_beku
https://coretansimahasiswa.wordpress.com/2016/11/03/penerapan-sifat-koligatif-larutan-
pada-pembuatan-es-krim/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/18/132238969/sifat-koligatif-penurunan-titik-
beku?page=all
https://id.quora.com/Mengapa-penambahan-garam-ke-es-batu-dapat-menurunkan-suhu
https://www.kompas.com/food/read/2021/03/16/212900575/apa-fungsi-garam-pada-proses-
pembuatan-es-krim#:~:text=Tujuan%20menambahkan%20garam%20ke%20es,karena
%20menyerap%20panas%20di%20sekelilingnya.
https://www.nibble.id/fungsi-garam-dalam-pembuatan-es-krim/

IV
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai