Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Kimia Larutan Koligatif

Judul : Pemanfaatan Penurunan Titik Beku dalam Pembuatan Es Krim


Tujuan : Untuk dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan es krim dengan
mudah serta membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku
larutan.

Latar Belakang :
Dahulu es krim dianggap sebagai makanan yang mewah dan hanya dihidangkan pada
acara - acara yang spesial. Namun, saat ini es krim telah bisa dinikmati semua golongan.
Dulu orang-orang beranggapan bahwa membuat es krim adalah hal yang sangat merepotkan.
Namun, seiring perkembangan tegnologi saat ini, membuat es krim adalah hal yang sangat
mudah.
Sebagian besar masyarakat di dunia menyukai es krim. Namun tak sedikit pula yang
beranggapan bahwa es krim adalah makanan penyebab flu dan batuk. Hal tersebut sama
sekali tidak benar karena ketika masuk ke mulut, es krim dengan segera akan mencair yang
dipicu oleh suhu tubuh individu yang mengonsumsinya. Dengan demikian, saat es krim
masuk ke kerongkongan, suhunya sudah tidak sedingin air es. Meskipun demikian, es krim
sebaiknya dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma.
Salah satu cara sederhana dalam membuat es krim dengan menerapkan salah satu sifat
koligatif larutan yaitu penurunan titik beku. Es krim adalah sebuah makanan yang dibuat dari
produk susu yang digabungkan dengan tambahan-tambahan lainnya. Dalam hal ini, yang
akan lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media dan cara yang
sederhana. Selain itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuan dan menjadikan
ide kreatif dan bisa menjadi prospek masa depan untuk menambah penghasilan.

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut,
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di
pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel
sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang
sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut
terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih
rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf).
Dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut
Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke
dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang dimaksud penurunan titik
beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu
larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya
yaitu air.
Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi
garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan
titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es
mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang
terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang
seragam/homogen.

Alat & Bahan :


Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam proses pembuatan es krim ini, yaitu :
1) 1 buah Baskom
2) Es batu secukupnya
3) 1 pak bungkus garam batu
4) 1 susu cair rasa coklat (Indomilk)
5) 1 bungkus oreo rasa coklat
6) 1 bungkus Choco cips
7) 2 bungkus Chaca warna warni
8) 1 Kaleng ukuran sedang (sebagai wadah es krim)

Prosedur Kerja :
1. Pertama-tama, campur dan aduk susu dengan oreo yang telah di haluskan sebelumya serta
masukkan choco cips ke dalam kaleng.
2. Letakkan es batu yang telah dihancurkan menjadi bongkahan kecil ke dalam baskom dan
hamburkan garam yang juga telah dihaluskan.
3. Letakkan kaleng yang sedang di tengah baskom yang dikelilingi es batu.
4. Jangan lupa untuk menutup kaleng dengan penutupnya, dan putar-putar kaleng tersebut di
atas baskom yang berisi es baru dan garam.
5. Putar kaleng tersebut hingga adonannya menjadi es krim, sekali-kali lihatlah untuk
memastikan apakah telah menjadi es krim atau belum (jangan sampai tercampur dengan
garam).
6. Ketika es krim telah membeku maka siap untuk dihidangkan, taburkan juga chaca sebagai
hiasan di atas es krim.

Hasil Pengamatan :
Beberapa saat diputar, terlihat gumpalan es kecil terlihat di bagian luar kaleng dan juga di
bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es batu di
campur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam
air garam, akibatnya air garam semakin banyak.
Adonan es krim di dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi garam dapat
membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke campuran es batu, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air
adalah 0o C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil
sama dengan -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam.
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair
membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas.
Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat.
Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es
yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim
yang beku memiliki tekstur lembut.

Kesimpulan :
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik
beku akibat partikel zat terlarut. Pembuatan es krim dengan campuran es batu dan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan
kalor dari adonan es krim ke campuran es batu dan garam.

Saran :
Diharapkan untuk praktikum selangjutnya agar lebih mememperhatikan bahan yang
digunakan agar rasa es krim yang dihasilkan juga memuaskan serta jangan menyerah dan
tetap semangat jika es krim yang kalian buat membutuhkan waktu yang lama.

PERTANYAAN
Pertanyaan:
Apa fungsi garam dalam es batu?
Mengapa menggunakana garam?
Apa hubungannya dengan sifat koligatif larutan ?

Jawaban:
Garam berfungsi untuk menurunkan suhu es batu sehingga cukup dingin untuk membekukan
adonan es krim. Tanpa penambahan garam, suhu es batu tidak akan cukup dingin untuk
membekukan adonan es krim.
Karena garam dapat meleburkan es batu dan dapat melebur di bawah titik lebur normalnya (
00 C). Sangat berhubungan sekali karena sifat koligatif larutan meliputi penurunan titik beku
( Tf ) yaitu Suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik
beku air. Dan disini Adanya zat terlarut menyebabkan entropi (ketidakteraturan) pelarut
semakin tinggi. Dengan demikian, untuk mengubah pelarut dari fasa cair menjadi fasa padat
diperlukan usaha ekstra. Hal ini mengakibatkan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan
pelarutnya

KESIMPULAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan, dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Sifat Koligatif larutan
mencakup penurunan tekanan uap jeuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis.
2. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut penurunan titik
beku (∆Tf) .penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan
tetapan penutrunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:

∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)

3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oC akan tetapi tidak cukup dingin untuk
membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekuka es krim adalah -3 oC
atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur
dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari
adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat sesuai keinginan.

Anda mungkin juga menyukai