Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PENURUNAN TITIK BEKU

Nama : Fitra Faradina Agil


No. Absen : 11
Kelas : XII MIPA 2

1. Nomor Percobaan 01
2. Judul Percobaan Penurunan Titik Beku
3. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku
Larutan dengan mengaplikasikannya dalam pembuatan Es
Krim
4. Teori Percobaan Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam
larutan. Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat
larutan encer yang disebut sifat koligatif. Keempatnya
yaitu :
 Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap
tekanan uap pelarut murni.
 Peningkatan titik didih.
 Penurunan titik beku.
 Gejala tekanan osmotik.

Penurunan Titik Beku Larutan


Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut
disebut Penurunan Titik Beku (ΔTf). Penurunan Titik Beku
Larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan
dengan tetapan penurunan Titik Beku Pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
 ΔTf : Penurunan Titik Beku
 Kf : Tetapan Penurunan Titik Beku Molalnya =
Jumlah Mol Zat Pelarut
 p : Massa Zat Pelarut

Larutan akan memiliki titik beku lebih rendah dari pelarut


murninya. Contohnya yaitu penerapan penurunan Tititk
Beku Larutan Dalam pembuatan es krim. Adonan es krim
ditempatkan pada wadah/baskom yang berisi es batu dan
telah diberi garam sambil diputar. Proses tersebut
mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku
beberapa derajat di bawah titik beku air murni. Ketika es
dicampur garam, es mencair dan terlarut membentuk air
garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas
dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan
lezat siap dihidangkan. Proses pengguncangan bertujuan
untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es
krim semakin lembut serta untuk menghasilkan busa yang
seragam/homogen.
5. Alat dan Bahan Percobaan Alat :
 Gelas Ukur
 Plastik Es
 Ulekan
 Baskom

Bahan :
 Susu
 Garam
 Es Batu
6. Data Pengamatan 1. Adonan es krim setelah dikeluarkan dari baskom
terbentuk menjadi es krim yang sudah siap dimakan.
Dengan tekstur lembut, tidak padat tetapi tidak juga
cair.
2. Dengan proses pemutaran es pada es batu dan garam,
pembekuan es krim terjadi lebih cepat.
7. Analisa Data Es memilikki suhu rata-rata di bawah 00 C. Dalam
pembuatan es krim ini terdapat penambahan garam,
sehingga es mengalami peleburan tanpa adanya
penambahan panas dan air yang terbentuk dari proses
peleburan tersebut juga akan memiliki suhu dibawah 00 C.
Inilah sebabnya mengapa penambahan garam dapat
menurunkan titik lebur air, karena es dapat melebur di
bawah titik lebur normalnya, yaitu 00 C. Jadi partikel garam
merupakan pemicu leburnya es. Di sisi lain, peleburan
memerlukan energi (menyerap kalor). Karena di sini kalor
tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya
sendiri, sehingga suhu menjadi jauh turunnya. Es yang
suhunya sangat dingin ini kemudian akan banyak menyerap
banyak kalor dari adonan es krim, sehingga adonan es krim
dapat membeku.
8. Kesimpulan  Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan.
 Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap
jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis.
 Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat
partikel zat terlarut.
 Pembuatan es krim dengan susu dan es batu dilakukan
dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku
larutan yang merupakan konsep dari sifat koligatif
larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari
susu ke campuran es batu air dan garam.

Anda mungkin juga menyukai