PEMBUATAN ES PUTER
PENERAPAN TITIK BEKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Disusun Oleh :
A. Tujuan
Kegiatan ini untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan.
B. Waktu Percobaan
Hari dan tanggal : Jumat, 12 Agustus 2022
Waktu : Jam 10:00 – 10:30
Tempat : Halaman kelas XII Mipa 6 SMA Negeri 1 Gedangan
C. Dasar Teori
1. Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan.
Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif.
Keempatnya yaitu :
Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni
Peningkatan titik didih
Penurunan titik beku
Gejala tekanan osmotik
ΔTf = Kf . m atau
ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut
3. Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan
Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0 o C. Ini yang
dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari
pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih
rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.
5. Es Puter
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim atau
campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas yang terdispersi
dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta memiliki titik beku -3 o C atau
dibawahnya.
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencampurkan dan melarutkan susu bubuk dengan susu cair
3. Mengaduk hingga rata
4. Menuangkan es batu kedalam baskom
5. Menaruh rantang berisi adonan es puter ke dalam baskom
6. Menambahkan garam grosok
7. Memutar kaleng hingga es puter mengeras
8. Mencampurkan biskuit oreo yang mulai mengeras
9. Memutar kembali kaleng hingga es puter benar-benar mengeras
10. Menyajikan es puter
F. Data Pengamatan
Waktu Keterangan Keadaan Es Putar Permukaan Baskom
8 menit setelah es di putar Sudah terlihat pada permukaan baskom, terlihat seperti
salju disekitar baskom. Pada waktu ini suhu es puter 5℃
15 menit setelah es di putar Pada bagian luar kaleng terasa dingin yang menanadakan
bagian pinggir es puter sudah membeku sedikit demi
sedikit.
20-25 menit setelah di putar Bagian pinggir dan bawah es , yang sudah di putar secara
merata menghasilkan es puter yang dingin secara merata,
dan membeku pada suhu -2℃
G. Analisa Data
Praktikum percobaan es puter termasuk dalam sifat koligatif larutan yaitu
Penurunan Titik Beku (∆Tf). Garam yang ditaburkan pada es dapat membuat titik beku air
menjadi turun ehingga air belum membeku pada suhu yang seharusnya sudah
menyebabkan air membeku. Adonan es krim dapat membeku dikarenakan es puter yang
ditempatkan di baskom diberi es dan juga garam yang di putar-putar mengakibatkan suhu
es menjadi lebih rendah dari 00 C.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 00 C. Akan tetapi itu tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es
krim adalah ibawah 00 C hingga -3oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut
perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan
titik beku larutan Ketika es batu dicampur dengan garam dapat membuat es mencair dan
dapat membentuk air garam dan juga dapat menurunkan temperaturnya.
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan
dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat
dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula
lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es,
dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu.
Dalam suatu peleburan es diperlukan energi atau penyerapan kalor, sedangkan
kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri. Sehingga
menyebabkan suhu es menjadi lebih kecil, meskipun dalam keadaan cair. Karena kalor
berpindah dari tempat yang panas ke tempat yang dingin, maka es yang sudah sangat dingin
tadi menyerap kalor dari adonan es krim. Akibatnya adonan es krim tersebut menjadi beku.
H. Kesimpulan
Penambahan garam pada es batu dapat menyebabkan zat terlarut dapat membeku
dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini karena garam memiliki sifat hidrofilik yang mampu
mengikat molekul air, sehingga dapat membuat es krim sebagai zat terlarutnya membeku.
Garam memiliki senyawa ionic yang terdiri dari ion positif (katio) dan ion negative (anion).
Saat garam dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion-ion komponennya yaitu
Na+ dan OH-. Komponen ini yang dapat memecah partikel es batu menjadi cair. Pada
proses tersebut membutuhkan energi, dan air mengandung energi termal yang dapat menurunkan
titik beku. Dari proses ini, garam mampu menurunkan suhu es sehingga lebih dingin.
I. Lampiran Foto
No Gambar Keterangan
1
Menuangkan es batu kedalam
baskom
2
Menambahkan garam grosok
kedalam baskom yang sudah
berisikan es batu
3
Putar kaleng hingga
adonanes membeku.
4
Memberikan tambahan
rasa biskuit pada saat
es putar mulai sedikit
membeku
5
Es putar benar benar sudah
membeku atau mengeras
6
Hasil jadi.
7
Bukti praktek dilakukan
bersama sama dengan
anggota kelompok