Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PEMBUATAN ES PUTER
PENERAPAN TITIK BEKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia yang di bina


oleh ibu Drs. Mudjianingsih, M.pd.

Disusun Oleh :

1. Dhiyaul Auliyah Wandeny (XII MIPA 6/10)


2. Novan Romadhoni (XII MIPA 6/22)
3. Shofakhu Anizzallati (XII MIPA 6/30)
4. Yuliani Rismawati (XII MIPA 6/32)

SMA NEGERI 1 GEDANGAN

Jl. Raya Sedati KM 2, Wedi, Gedangan, Tumapel, Wedi, Kec. Gedangan,


Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61254
Pengaruh Zat Terlarut TerhadapTitik Beku Larutan

A. Tujuan
Kegiatan ini untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan.

B. Waktu Percobaan
Hari dan tanggal : Jumat, 12 Agustus 2022
Waktu : Jam 10:00 – 10:30
Tempat : Halaman kelas XII Mipa 6 SMA Negeri 1 Gedangan

C. Dasar Teori
1. Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan.
Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif.
Keempatnya yaitu :
 Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni
 Peningkatan titik didih
 Penurunan titik beku
 Gejala tekanan osmotik

2. Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-
molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses
pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak
antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah
daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat
terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan:

ΔTf = Kf . m atau
ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut
3. Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan
Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0 o C. Ini yang
dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari
pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih
rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.

4. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim
membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es
dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas
dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es
yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang
seragam/homogen.

5. Es Puter
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim atau
campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas yang terdispersi
dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta memiliki titik beku -3 o C atau
dibawahnya.

D. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan, meliputi:
1. Baskom
2. Sendok dan centong nasi
3. rantang
4. Es batu
5. Garam grosok
6. Susu cair
7. Biskuit oreo
8. Susu bubuk

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencampurkan dan melarutkan susu bubuk dengan susu cair
3. Mengaduk hingga rata
4. Menuangkan es batu kedalam baskom
5. Menaruh rantang berisi adonan es puter ke dalam baskom
6. Menambahkan garam grosok
7. Memutar kaleng hingga es puter mengeras
8. Mencampurkan biskuit oreo yang mulai mengeras
9. Memutar kembali kaleng hingga es puter benar-benar mengeras
10. Menyajikan es puter
F. Data Pengamatan
Waktu Keterangan Keadaan Es Putar Permukaan Baskom
8 menit setelah es di putar Sudah terlihat pada permukaan baskom, terlihat seperti
salju disekitar baskom. Pada waktu ini suhu es puter 5℃
15 menit setelah es di putar Pada bagian luar kaleng terasa dingin yang menanadakan
bagian pinggir es puter sudah membeku sedikit demi
sedikit.
20-25 menit setelah di putar Bagian pinggir dan bawah es , yang sudah di putar secara
merata menghasilkan es puter yang dingin secara merata,
dan membeku pada suhu -2℃

G. Analisa Data
Praktikum percobaan es puter termasuk dalam sifat koligatif larutan yaitu
Penurunan Titik Beku (∆Tf). Garam yang ditaburkan pada es dapat membuat titik beku air
menjadi turun ehingga air belum membeku pada suhu yang seharusnya sudah
menyebabkan air membeku. Adonan es krim dapat membeku dikarenakan es puter yang
ditempatkan di baskom diberi es dan juga garam yang di putar-putar mengakibatkan suhu
es menjadi lebih rendah dari 00 C.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 00 C. Akan tetapi itu tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es
krim adalah ibawah 00 C hingga -3oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut
perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan
titik beku larutan Ketika es batu dicampur dengan garam dapat membuat es mencair dan
dapat membentuk air garam dan juga dapat menurunkan temperaturnya.
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan
dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat
dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula
lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es,
dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu.
Dalam suatu peleburan es diperlukan energi atau penyerapan kalor, sedangkan
kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri. Sehingga
menyebabkan suhu es menjadi lebih kecil, meskipun dalam keadaan cair. Karena kalor
berpindah dari tempat yang panas ke tempat yang dingin, maka es yang sudah sangat dingin
tadi menyerap kalor dari adonan es krim. Akibatnya adonan es krim tersebut menjadi beku.

H. Kesimpulan
Penambahan garam pada es batu dapat menyebabkan zat terlarut dapat membeku
dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini karena garam memiliki sifat hidrofilik yang mampu
mengikat molekul air, sehingga dapat membuat es krim sebagai zat terlarutnya membeku.
Garam memiliki senyawa ionic yang terdiri dari ion positif (katio) dan ion negative (anion).
Saat garam dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion-ion komponennya yaitu
Na+ dan OH-. Komponen ini yang dapat memecah partikel es batu menjadi cair. Pada
proses tersebut membutuhkan energi, dan air mengandung energi termal yang dapat menurunkan
titik beku. Dari proses ini, garam mampu menurunkan suhu es sehingga lebih dingin.

I. Lampiran Foto

No Gambar Keterangan
1
Menuangkan es batu kedalam
baskom

2
Menambahkan garam grosok
kedalam baskom yang sudah
berisikan es batu

3
Putar kaleng hingga
adonanes membeku.
4
Memberikan tambahan
rasa biskuit pada saat
es putar mulai sedikit
membeku

5
Es putar benar benar sudah
membeku atau mengeras

6
Hasil jadi.

7
Bukti praktek dilakukan
bersama sama dengan
anggota kelompok

Anda mungkin juga menyukai