V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang telah kami lakukan membuktikan bahwa adonan es krim
dalam kaleng yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapat membeku
seiring proses pemutaran kaleng dalam baskom. Hal ini terjadi karena proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam.
Terbukti pada menit ke-10 mulai muncul gumpalan-gumpalan es didalam kaleng dan
bunga es diluar baskom. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0° C,
sedangkan pada adonan es krim yang kelompok kami buat, temperaturnya sedikit lebih
rendah yaitu -10°C.Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambah garam yang
berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair
membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya.
Pemutaran kaleng selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Selain itu, adonan es krim
juga perlu diaduk secara berkala agar adonan es krim bisa membeku secara merata dan
tekstur es krim menjadi lebih lembut.
1. Harga jual satu cup es krim putar adalah Rp. 5.000,00 maka, pendapatan yang
diperoleh adalah :
Rp. 5.000,00 × 8 cup = Rp. 40.000,00
2. Dari pendapatan yang diperoleh, dapat dihitung jumlah keuntungan yang akan
didapatkan yaitu : hasil penjualan – modal
Rp. 40.000,00 – Rp. 32.500,00 = Rp. 7.500,00
VII. Kesimpulan
Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan
garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor
dari adonan eskrim ke campuran es batu air dan garam. Lama waktu pemutaran
kaleng juga berpengaruh pada tekstur es krim. Semakin lama waktu pemutaran
semakin lama waktu melelehnya dan membuat tekstur menjadi lebih lembut.
VIII.
Lampiran