Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENURUNAN TITIK

BEKU (PEMBUATAN ES KRIM)


Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas kimia

XII MIPA 4

Disusun oleh :

Fadila Tsania
1. Judul Praktikum : Penurunan Titik Beku Larutan
( Pembuatan Es Krim )
2. Tujuan Praktikum : 
 Merencanakan dan merancang praktikum penurunan titik beku
 Menerapkan prinsip penurunan titik beku dalam pembuatan es krim
 Membuat es krim dengan alat dan bahan yang ada di rumah
3. Dasar teori :
Es putar adalah es krim untuk masyarakat, selain rasanya yang enak harganya
juga cukup murah dan terjangkau. Ada hal yang menarik dari para penjual Es
putar ini mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain untuk
menjual es mereka tanpa membawa lemari es (kulkas) hanya membawa
gerobak mereka yang berisi es batu secukupnya tetapi es putar mereka tidak
mencair padahal hampir seharian mereka menjajakan dagangan mereka,
mereka hanya menambahkan garam pada es batu yang mereka bawa untuk
menjaga es putar mereka tidak cepat mencair. Titik beku larutan adalah suhu
pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya atau titik
dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu zat adalah suhu pada saat
zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm (keadaan normal). Tekanan
luar tidak terlalu berpengaruh pada titik beku. Pada tekanan 760 mmHg, air
membeku pada suhu 0 ⁰C.
Gambar  Pengaruh Zat Terlarut Terhadap Proses Pembekuan Pelarut
Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga
membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan.
Hal ini terjadi karena molekul molekul pelarut susah berubah menjadi fase
cair karena partikel terlarut menghalangi pergerakan partikel pelarut.
Misalnya, titik beku normal air adalah 0 ⁰C. Namun dengan adanya zat
terlarut, pada suhu 0 ⁰C air belum membeku. Jadi selisih titik beku pelarut
(Tf⁰) dengan titik beku larutan (Tf) disebut penurunan titik beku (ΔTf).

Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di
dalamnya.

Keterangan :
Tf larutan (Tb) = Titik beku larutan (°C)
Tf pelarut (Tb°) = Titik beku pelarut (°C)
ΔTf = Penurunan titik beku (°C)
m = Molalitas larutan (molal)
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal (°C/molal )
4. Alat dan Bahan
Alat
 Toples/mug/kaleng
 Baskom
 Sendok
Bahan
 es batu
 garam
 susu dancow putih bubuk (sesuai selera)
 air dingin
 pewarna makanan (jika mau)

5. Cara Kerja
1. Tuang susu dancow bubuk kedalam gelas, lalu campurkan dengan air dingin,
2. Tuangkan susu dancow tersebut ke dalam mug,
3. Masukkan mug ke dalam baskom,
4. Masukkan es batu yang sudah di haluskan, dan garam kedalam baskom
hingga menutupi 1/4 tinggi toples, kemudian tutup mug tersebut,
5. Putar mug ke kiri dan ke kanan, lalukan kurang lebih selama 10-15 menit
hingga adonan es krim membeku.

6. Pengamatan :
Tekstur campuran susu sebelum didinginkan : teksturnya cair, tidak kental.
Tekstur campuran susu setelah didinginkan : teksturnya sangat lembut, saat
membeku terlihat seperti keras, tetapi saat disentuh dan dirasakan ternyata sangat
lembut. Tekstur ini berbeda dengan langsung dimasukkan kedalam freezer, karena
proses pembekuannya dengan cara diputar jadi susu pun membeku secara merata.
Tetapi kemudahan es mencair pada suhu ruang relatif lebih mudah mencair
(cepat) dibandingkan dengan es krim yang diproduksi oleh pabrik.
Berikut hasil dokumentasi yang diabadikan :
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan warna eskrim akan tetap putih jika tidak diberi
pewarna makanan, tekstur eskrimnya pun terlihat sangat lembut. Pembuatan es
krim menggunakan beberapa bahan yaitu air, susu, es batu, garam. Air merupakan
komponen terbesar dalam pembuatan es krim, yang berfungsi sebagai pelarut
bahan-bahan lain dalam campuran. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan
nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan tekstur yang lembut,
membantu memberikan bentuk, dan kepadatan. Fungsi pencampuran pada es krim
diantaranya adalah pencampuran untuk mencampurkan semua bahan yang akan
dibuat es krim sehingga tercampur rata.

Beberapa ketika diputar, terdapat gumpalan-gumpalan es kecil pada bagian


luar kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu
dengan garam. Saat es batu di campur dengan garam, sebagian membentuk air
garam dan es secara terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin
banyak. Adonan es krim di dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi
garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena
proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, dan garam.
Temperatur normal campuran es dan air adalah nol derajat celcius, sedangkan
temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan
minus tiga derajat celcius atau lebih rendah. Untuk mencapat suhu tersebut maka
ditambah garam lebih banyak.

Fungsi garam adalah untuk menurunkan titik beku larutan. Garam larut
dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya.
Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari
adonan es krim sehingga es krim memadat. Pengguncangan selama proses
pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk
sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang
beku memiliki tekstur lembut.

8. Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
:

Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan


penambahan garam sebagai penurunan titik beku larutan yang merupakan konsep
dari sifat koligatif larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan
es krim ke campuran es batu air dan garam.

Anda mungkin juga menyukai