Anda di halaman 1dari 6

Lampu Lava Sederhana

LAMPU LAVA SEDERHANA

I.            Tujuan Praktikum


1.         Untuk mengetahui pengertian dari massa jenis dan hubungan apa dengan lampu lava sederhana
ini.
2.         Untuk mengetahui cara membuat lampu lava sederhana tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
3.         Untuk mengetahui prinsip kerja dari lampu lava sederhana itu.

II.            Dasar Teori

Sepekorti yang terlihat pada gambar di atas, di dalam tabung terdapat dua jenis zat. zat
yang pertama berupa cairan (yang lebih renggang), dan zat pada dasar tabung yang merupakan
senyawa lilin yang lebih solid dibandingkan cairan di sekelilingnya. Ketika lampu dinyalakan,
panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada
saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di
sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas
permukaan tabung.
Pada saat berada di atas tabung senyawa lilin cair ini menjadi lebih dingin karena jauh dari
sumber panas (tetapi tidak menjadi padat seperti semula). setelah menjadi lebih dingin maka
kerapatannya lebih tinggi yang menyebabkan senyawa lilin cair tersebut turun kembali ke dasar
tabung. Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terlihat senyawa lilin tersebut
bergerak naik turun.
Prinsip ini mungkin cukup sederhana, namun sebenarnya cukup rumit untuk
menyeimbangkan elemen senyawa, sumber panas, dan ukuran tabung lampu lava sehingga
gumpalan dapat bergerak naik turun dan menimbulkan efek yang artistik.
Lampu lava merupakan pencampuran alkohol, air, minyak, dan pewarna yang digabung
masing-masing secara terpisah. Pencampuran air dan alkohol ini dapat menyebabkan minyak
mengambang dan dapat membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna berminyak
yang mengalir ke atas dan ke bawah. Gelembung-gelembung yang berwarna minyak inilah yang
disebut lampu lava. Dalam pembuatan lampu lava sederhana ini erat kaitannya dengan massa
jenis. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian massa jenis itu sendiri.
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa
benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran
dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar
sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang
menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan
oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan
kenaikan volume benda atau massa benda (Kanginan, 2002). Satuan massa jenis dalam 'CGS
[centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis
air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah Dengan :

ρ adalah massa jenis,


m adalah massa,
V adalah volume.
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat.  Rapatan
(densitas) adalah sifat fisik dari materi.  Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang
memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang
berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar lebih rapat daripada objek
dengan massa per volume yang lebih kecil.  Zat yang kurang rapat mengapung di atas zat yang
lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.  Ada beragam
jenis zat, salah satu yang membedakannya adalah massa jenisnya.  Massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa
jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).
III. Alat dan Bahan
a.        Botol bekas
b.       Minyak Sayur
c.        Air
d.       Pewarna Makanan
e.        Baking soda.
f.        Garam
g.       Bola Lampu
h.       Dudukan lampu
i.         Cok
j.         Wayer
k.       Cat semprot
l.         Cuka
m.     Pisau silet
IV . Cara Membuat
1.      Potonglah botol bekas ditengah-tengahnya sehingga menjadi dua bagian.
2.      Pasang lah wayer pada dudukan lampu.
3.      Ambil lampu lalu masukkan kedalam dudukannya.
4.      Masukkan dudukan lampu tersebut kedalam bagian bawah botol yang sudah dipotong.
5.      Ambil satu botol lagi lalu gabungkan keduanya.
6.      Ambil cat lalu berikan warna pada bagian lampu dan bagian atas botol satu lagi.

V. Prosedur Kerja
a.    Ambil garam dan baking soda lalu campurkan dengan perbandingan 6 : 1 sendok teh.
b.   Tuangkan air kedalam botol sekitar 1/2 nya
c.    Kemudian teteskan pewarna kedalamnya sekitar + 5 tetes.
d.   Colokkan wayer ke sumber PLN supaya lampu menyala.
e.    Selanjutnya masukkan minyak ke dalam botol tersebut secukupnya
f.    Masukkan sedikit cuka sekitar 4 tutup botol.
g.   Lalu , masukkan 1 sendok campuran garam dan baking soda ke dalam botol dan lihat reaksinya
(bila perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat kelanjutan efeknya)
h.      Ketika minyak dituangkan kedalam botol yang berisikan air ia tidak akan menyatu karena massa
jenis minyak yang lebih kecil atau ringan dibandingkan massa jenis air sehingga minyak
mengapung.
i.     Lalu, setelah campuran garam dan baking soda dituangkan akan terlihat gelembung yang menuju
ke arah minyak. Hal ini terjadi karena garam bereaksi dan menghasilkan karbon dioksida yang
mengakibatkan air dalam dasar botol terangkat ke permukaan. Untuk penambahan rangkaian lampu
berguna agar gelembung lebih terlihat dan lebih artistic walaupun belum bisa menyerupai yang aslinya.
Lihat Gambar 1.
 
Gambar 1
untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tayangan berikut :  klik disini
VI. Kesimpulan
Karena campuran garam dan baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan
menghasilkan gelembung karbon dioksida. Gelembung karbon dioksida tersebut membuat air
pada dasar botol terangkat ke atas. ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan
menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol. Percobaan
ini bisa diulang tergantung banyaknya campuran garam dan baking soda yang dimasukkan.
Meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu lava yang memanfaatkan panas,
tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir sama dengan lampu lava. Dalam percobaan
ini minyak sayur mengapung jika dimasukkan kedalam air, hal ini dikarenakan massa jenis air
lebih besar dari pada minyak sayur. Sebenarnya air dan minyak adalah dua molekul yang tak
pernah menyatu bila berada di satu tempat yang sama. Sebab, molekul air lebih berat ketimbang
minyak. Akibatnya, minyak akan tampak mengapung di atas permukaan air.
Namun kondisi itu dapat disiasati dengan menambahkan pewarna makanan. Yang
akhirnya, berat jenis air dan minyak sama berat dan dapat menyatu. Selain pewarna makanan,
bubuk deterjen juga dapat membuat air dan minyak menyatu. Mengapa bisa demikian? Karena
pewarna makanan dan deterjen memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat
berubah sebagai penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.
Pada percobaan ini, minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih ringan dari air
atau kurang padat dibandingkan dengan air. Minyak dan air tidak bercampur karena adanya
polaritas antarmolekul (gaya tarik antarmolekul). Polaritas molekul berarti molekul air tertarik ke
molekul minyak lainnya. Tetapi struktur dari dua molekul tersebut tidak memungkinkan mereka
untuk bersatu.Ketika potongan tablet tengelam ke bagian bawah dan mulai larut serta
menimbulkan gas, gas tersebut naik dan mengambil beberapa bagian air. Ketika gumpalan air
tersebut mencapai ke atas, gas dari tablet kemudian melarikan diri dan pergi kebagian bawah air.

Daftar Pustaka
http://adeesudarti.blogspot.com/2014/05/lampu-lava-sederhana.html
http://dheni-yulistianto.blogspot.com/2013/08/cara-membuat-lampu-lava-sederhana.html
http://bonnice.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-lampu-lava.html
http://alfarisi3.blogspot.com/2013/11/lampu-lava-sederhana.html
Percobaan ini tergolong sederhana, tapi cukup lumayan menarik minat anak-anak. Waktu kami
pergi ke Pusat IPTEK TMII kemarin, kakak2-nya bikin percobaan ini, dan anak-anak meminta
mengulangnya di rumah… iya deh, asal mereka senang ajah ^^

Dalam percobaan ini kita harus menyiapkan 3 jenis cairan. Sirop, Air yang telah diberi pewarna
dan Minyak Goreng.

Suruhlah anak-anak untuk mencampurkan ketiga jenis cairan ini pada 1 wadah berbeda yang
masih kosong. Berilah kebebasan pada mereka untuk memasukkan sesuka hati warna-warnanya.
Entah itu kombinasi warna hijau-merah-kuning atau kuning-merah-hijau, dst. Maka urutan warna
apapun yang mereka masukkan pertama kali, hasilnya akan seperti ini :

Yaitu susunan warna merah-hijau-kuning. Mengapa bisa seperti itu? Karena Sirop, Air dan
Minyak memiliki MASSA JENIS yang berbeda, sehingga tidak bisa bercampur dalam 1
wadah… ^^

Anda mungkin juga menyukai