METODE GRAVITY
1. Galvanometer
2. Membaca reading counter
3. Nivo melintang
4. Perata
5. Kunci
6. Bacaan alat
7. Nomor dan type alat
8. Pemutar untuk galvanometer
10. Nivo memanjang
Barometer
Barometer digunakan untuk
menentukan ketinggian di titik
pengamatan maupun di base
station
Keterangan :
1. Lampu
2. Bacaan
3. Pemutar bacaan
4. Tombol
Altimeter
Keterangan :
1. Jarum altimeter
2. Skala bacaan
3. Sekrup pemutar
TAHAP-TAHAP EKSPLORASI
MENGGUNAKAN METODE GRAVITY
1. AKUISISI DATA
2. PROCESSING DATA
3. INTERPRESTASI
AKUISISI DATA
Menggunakan peta Geologi dan peta topografi yang
bertujuan menentukan lintasan pengukuran dan base station.
KOREKSI DRIFT :
C = koreksi drift untuk stasiun n
P = waktu pembacaan di stasiun n
q = waktu pembacaan di stasiun awal
r = waktu pembacaan di stasiun akhir
X = nilai pembacaan di stasiun akhir
Y = nilai pembacaan di stasiun awal
2. KOREKSI TIDAL (TIDAL CORRECTION)
Hasil dari rotasi bumi tersebut akan menyebabkan perbedaan nilai percepatan
gravitasi di seluruh permukaan bumi, yaitu bervariasi dari ekuator ke kutub atau
bervariasi terhadap lintang
Koreksi udara bebas (Free air
correction)
Koreksi yang disebabkan oleh karena pengaruh variasi
ketinggian (topografi) terhadap medan gravitasi bumi.
Koreksi ini dilakukan untuk menarik bidang
pengukuran (P) ke bidang datum yaitu bidang geoid
(Po)
Koreksi ini tidak memperhitungkan massa batuan
yang terletak diantara P dan Po.
Koreksi Bouger
Koreksi ini sama dengan koreksi FAC namun pada koreksi ini pengaruh
massa batuan di perhitungkan.
2. Outer Zone
memiliki radius yang cukup
jauh, sehingga biasanya
perbedaan ketinggian dengan
titik pengukuran gravitasi
menggunakan analisa peta
kontur
Koreksi medan pada tiap sektor dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Anomali Bouguer
Anomali Bouguer merupakan selisih dari harga percepatan gravitasi
observasi dengan harga normalnya.
Kuantitatif
Penafsiran secara kuantitatif dilakukan untuk
memberi gambaran secara matematis mengenai
geometri dari benda penyebab anomali.
Pemodelan data Gravity