Anda di halaman 1dari 31

SURVEY

GEOFISIKA
METODE
GRAVITASI

PENGANTAR

Dalam Metode Gravitasi besaran


fisis yang terukur adalah
percepatan gravitasi bumi.
Data percepatan gravitasi setelah
melalui
proses
pengolahan
diperoleh anomali percepatan
gravitasi bumi.
Anomali
percepatan
gravitasi
diakibatkan oleh perbedaan massa
jenis atau struktur geologi (besaran
fisis
berupa
rapat
massa,
kedalaman, volume/struktur.
Biasanya
digunakan
dalam
eksplorasi migas bumi, mineral,
geotermal, kegunungapian tektonik
dll.

PENGANTAR

TEORI DASAR

TEORI DASAR

TEORI DASAR

MEDAN GRAVITASI BUMI

Harga g sangat bergantung pada bentuk


bumi sesungguhnya dan penyebaran volume
bumi yang dinyatakan dalam rapat massa.
Karena bumi berbentuk ellipsoid, maka
percepatan gravitasi bumi (g) tidak sama
disetiap tempat dipermukaan bumi.
Besarnya
percepatan
gravitasinya
dipengaruhi oleh faktor sudut lintang,
elevasi, topografi, gaya tarik benda langit,
variasi rapat massa bawah permukaan dll.

MEDAN GRAVITASI
BUMI

Karena adanya rotasi bumi pada


porosnya yang cenderung membentuk
flat pada kedua kutubnya dan gaya
sentrifugal,
akibatnya
jari2
di
khatulistiwa 21 km lebih besar daripada
jari2 kutub.
Kejadian di atas disebut dengan efek
flattening.
Akibatnya terjadi perbedaan percepatan
gravitasi di kutub dan khatulistiwa.

MEDAN GRAVITASI BUMI

1)

2)

3)

Perbedaan percepatan gravitasi bumi di kutub dan


khatulistiwa
sebesar (3,39+6,63-4,85)=5,17 gal
yang didasarkan pada 3 hal yaitu: (Hammer,1943)
Adanya percepatan sentrifugal di katulistiwa dan
di kutub tidak ada, menyebabkan gravitasi di
khatulistiwa lebih besar seharga 3,39 gal.
Jari2 kutub lebih kecil dibandingkan dengan jari2
khatulistiwa, maka gravitasi di kutub lebih besar 6,63
gal daripada di khatulistiwa.
Karena bumi ellipsoid maka distribusi massa di
khatulistiwa lebih besar daripada kutub, sehingga
gravitasi di kahtulistiwa 4,86 gal lebih besar daripada di
kutub

VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI


PERMUKAAN BUMI
VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI
PADA
SUATU
LOKASI
(TITIK)
PENGUKURAN
DIAKIBATKAN OLEH BEBERAPA HAL ANTARA LAIN:
Letak lintang lokasi titik pengukuran, diakibatkan
oleh permukaan bumi tidak bulat sempurna.
Elevasi lokasi pengukuran , semakin tinggi suatu
tempat di permukaan bumi maka percepatan gravitasi
bumi semakin kecil.
Keadaan
topografi di sekitar lokasi titik
pengukuran, kelebihan atau kekosongan massa
akibat adanya bukit dan lembah berpengaruh
terhadap percepatan gravitasi bumi.

VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI

Efek tidal, adanya bulan dan matahari


berpengaruh terhadap percepatan gravitasi
bumi. Besarnya kurang lebih 3 mgal denga
periode kurang lebih 12 jam.
Variasi rapat massa di bawah lokasi titik
pengukuran, variasi rapat massa di daerah
pengukuran
berpengaruh
terhadap
percepatan
gravitasi
bumi
di
daerah
pengukuran. Hal ini merupakan relevansi jadi
target diadakannya penyelidikan metode
gravitasi.

PENGUMPULAN DATA

PENENTUAN LOKASI PENGUKURAN


Adanya peta topografi dan peta geologi
Skala peta usahakan sesuai dengan lebar
lokasi
Jika tidak ada peta lakukan dahulu pemetaan
lokasi pengukuran
Tentukan lintasan pengukuran dan base
station yang harga percepatan grvitasinya
diketahui (diikatkan dengan titik yang telah
diketahui percepatan gravitasinya).
Penentuan lintasan, loop lintasan pengukuran,
titik ikat dan base station usahakan
sedemikian
rupa
sehingga
pelaksanaan
pengukuran efektif dan capai target.

PENGUMPULAN DATA

PENGUKURAN
Letak titik pengukuran harus jelas dan
mudah
dikenal
(simpang
jalan,
jembatan, penunjuk km jalan dll)
Lokasi pengukuran harus ada dalam
peta.
Lokasi pengukuran bersifat permanen,
mudah dijangkau, bebas dari gangguan
(kendaraan bermotor, getaran mesin,
dll)

PENGUKURAN
PERCEPATAN GRAVITASI

PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN


GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg
Gravitimeter type G358 dan G617)
dengan spesifikasi model zero length
spring, skala pembacaan 0 7000 mgal,
ketelitian pembacaan 0,01 mgal, koreksi
drift kurang dari 1 mgal setiap bulannya,
memiliki termostat untuk menjaga
temperatur alat konstan.
GRAVITIMETER (Worden no 915)
jangkauan skala 0 2400 satuan skala,
sebelum dipergunakan harus di kalibrasi
untuk mendapatkan konstanta kalibrasi
m (mgal/skala)

PENGUKURAN KETINGGIAN

PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Theodolit
T2
(Wild
Heerburgg,
Switzerland) berdasarkan sifat datar
dengan ketelitian 1 detik.
Altimeter (American Paulin System
Altimeter) jika menggunakan altimeter
perlu dilakukan koreksi : koreksi suhu,
koreksi drift, koreksi variasi tekanan
udara, dan koreksi salah lingkup.
Untuk penentuan titik ikat digunakan
Oceanic MN8TM Differensial GPS

ALAT ALAT BANTU

ALAT BANTU, sering


dipergunakan:
Penunjuk waktu
Kompas
Pelindung perlatan
Termometer
Barometer
Dll sebagai penunjang.

KOREKSI DATA PERCEPATAN


GRAVITASI BUMI

Dasar pengolahan data metode gravitasi adalah :


Mencari perbedaan harga gravitasi suatu titik ke titik lain di
suatu tempat akibat oleh massa batuan di bawah permukaan
daerah penelitian.
Dimana massa tersebut hanya menyumbang sekiatar 0,05% dari
harga gravitasi yang didapat.
Maka penyebab gravitasi selain itu harus direduksi/dihilangkan
dengan cara koreksi data.

KONVERSI KE HARGA MILIGAL.

Besar
nilai
yang
ditampilkan
gravitimeter belum memiliki satuan
Perlu dikonversi ke harga miligal dengan
menggunakan tabel.
Setiap model gravitimeter memiliki
tabel konversi yang berbeda tergantung
dari spesifikasi model alat tersebut.

KOREKSI PASANG SURUT (TIDAL)

Pengukuran gravitasi di permukaan bumi


dipengaruhi oleh gravitasi bumi di lokasi
itu sendiri.
Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya
tarik bulan dan matahari serta bendabenda langit lainnya.
Maka hasil pengukuran perlu dilakukan
koreksi pasang surut yang diperoleh dari
tabel.

KOREKSI DRIFT

Goncangan pada alat grvitimeter maka


menyebabkan penyimpangan alat dari
satu titik ke titik berikutnya.
Disebabkan oleh karena alat memakai
sistem pegas.
Penyimpangan
tersebut
harus
diperhitungkan dan dikoreksi.

HARGA GRAVITASI
PENGAMATAN (g obs)

Setelah harga gravitasi pengukuran di


konversi ke mgal.
Kemudian direduksi dengan koreksi
pasang surut dan drift alat.
Maka
diperoleh
harga
gravitasi
pengamatan
(g obs)

KOREKSI GRAVITASI TEORITIS (g n)

Rotasi bumi pada sumbunya, terjadi flat


pada kedua kutub, medan gravitasi di kutub
lebih besar dibandingkan di katulistiwa.
Besar medan gravitasi dipengaruhi oleh
letak lintang /koreksi lintang.
Untuk mengoreksi besar gravitasi teoritis
terhadap data lapangan dengan cara
memasukkan posisi lintang di titik amat
kemudian
dikurangkan
dengan
harga
gravitasi pengamatan.

KOREKSI GRAVITASI TEORITIS


(g n)

KOREKSI UDARA BEBAS


(Kub)

Perbedaan
ketinggian
titik
amat
bervariasi
berpengaruh
terhadap
besarnya gravitasi.
Makin tinggi tempat makin kecil
gravitasinya.
Maka perlu dilakukan koreksi udara
bebas yang besarnya -0,3086 h mgal,
dengan h ketinggian titik amat terhadap
msl dalam meter.
Koreksi ini dengan cara ditambahkan
jika stasiun gravitasi di atas datum, dan

KOREKSI BOUGUER (Kb)

Massa yg terletak diantara titik amat dengan


dataum menimbulkan efek gravitasi (belum
diperhitungkan dalam Kub)
Koreksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek
gravitasi oleh massa tsb. Besarnya adalah -0,04193
ph mgal, dimana h ketinggian titik amat terhadap
datum satuam meter, p densitas Bouguer.
Penentuan p menggunakan Metode Nettleton yaitu
dengan mencari koreksi Bouguer sebagai fungsi
densitas yang paling kecil korelasinya dengan
ketinggian dalam sebuah lintasan (biasanya
2,20+0,01 gr/cm2.

KOREKSI MEDAN (Km)

Koreksi
Bougeur
menganggap
permukaan
lempengan di atas bidang acuan rata, melainkan
ada lembah dan bukit, sehingga tidak mewakili
keadaan sebenarnya.
Biasanya menggunakan metode Hammer dan
metode Kane dengan bantuan program.
Adanya lembah dan bukit disekitar titik
pengamatan akan menimbulkan efek-efek yang
mengurangi percepatan gravitasi di titik amat.
Koreksi medan yang dilakukan selalu berharga
positif.

ANOMALI BOUGUER
LENGKAP (AB)

Anomali Bougeur lengkap adalah harga anomali


gravitasi
di
suatu
tempat
yang
dalam
perhitungannya
telah
memasukkan
semua
koreksi-koreksi.
Besarnya AB = gobs-gn+Kub-Kb+Km,
dimana gobs adalah harga gravitasi pengamatan,
gn harga gravitasi teoritis, Kub koreksi udara
bebas, Kb koreksi Bougeur dan Km koreksi Medan.
Setelah diperoleh harga AB lengkap seluruh
station daerah penelitian dibuat peta kontur
anomali Bougeur daerah penelitian.

PROYEKSI KE BIDANG
DATAR

DATA AB lengkap yang dipetakan masih


terpapar pada topografi, berarti letak
data tidak teratur dengan ketinggian
bervariasi.
Di buat suatu bidang datar dengan
kedalaman tertentu dibawah permukaan
bumi, gunanya untuk memudahkan
interpretasi.
Biasanya dengan Metode Sumber
Ekivalen
Titik
Massa(Dampney,
1969)

KONTINUITAS KE ATAS

DATA YANG SUDAH TERPAPAR PADA


BIDANG MASSA MUDAH DIANGKAT PADA
KETINGGIAN DIINGINKAN.
DIMANA PADA FASE INI MUDAH
MEREDUKSI MENGHILANGKAN EFEK
LOKAL DARI ANOMALI REGIONAL.

INTERPRETASI METODE
GRAVITASI

1.

2.

INTERPRETASI dapat dilakukan dengan cara kaulitatif dan


kuantitatif.
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menfasirkan peta
anomali Bougeur.
Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan cara pemodelan .
Didalam metode gravitasi pemodelan dilakukan dengan
dua jenis pemodelan yaitu :
pemodelan maju (forward modelling) digunakan untuk
melihat respon gravitasi yang ditimbulkan dari model
geologi yang dibuat. Sedangan
pemodelan mundur (inverse modelling) digunakan untuk
membuat model geologi dari pengaruh medan gravitasi
daerah penelitian.

METODE GRAVITASI

SEKIAN
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIAANNYA

Anda mungkin juga menyukai